Guruku suamiku || MewGulf

By Nanyongie

44.3K 3.4K 597

Gaada spoiler, kalo penasaran sama ceritanya langsung masuk ke bab aja, Oke!! @Nanyongie 1821 More

PROLOG
1|Gulf John Starley
2|terjatuh dari meja
chapter 3
chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9 πŸ”ž
Chapter 10πŸ”ž
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13πŸ”ž
Chapter 14
Chapter 15πŸ”ž
Chapter 16.
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27πŸ”žπŸ”ž
Bukan update
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
πŸ”ž
Chapter 34
Finall

Chapter 35

1.5K 107 24
By Nanyongie

        ⚠️Warning Part ini Panjang⚠️

Author🌼: Bisa dibilang kita sudah berada Diujung Chapter dikarya ini. Hanya perlu beberapa Lembar lagi ceritanya Selesai. Ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan orang orang yang telah Mensuport author" Terima kasih Naa untuk 4bulannya🤍🤍"  Selama ini Author udah bertarung dengan keadaan yang mungkin Hampir membabat usaha dan harapan.
  Jika ada pelajaran yang dapat kalian ambil Maka pelajarilah,



Huhuuuu ....

                       HAPPY REAADING
                                       .

                                       .

16 tahun kemudian
Kana sudah meranjak dewasa, Dibesarkan oleh kedua orang tua dengan penuh kasih sayang

Beberapa bulan yang lalu kana baru saja menginjak Sekolah Menengah Atas, dia bersekolah ditempat deddynya mengajar

"Pa, Malem ini kana mau Ke Rumah Farel, Tapi sebelum itu kana harus ke rumah bright dulu" ucap kana sambil bersiap mengailkan tas berukuran sedang dipundaknya

"Hah, kana lupa ya kalo hari ini Om evan Menikah, Nanti kalo Om evan Nanyain kana Papa harus bilang apa?" Ucap gulf

"Yahh!! Gimana ya, Kana malu pa kalo harus datang keacara nikahan, pasti pegel banget harus berdiri sepanjang acara" elaknya mencari seribu alasan

"Kata siapa berdiri, kan disana disediain kursi buat tamu, kana alesan kan?"

"Pa kana udah janji loh sama temen kana, Soal om evan Nanti kana kerumahnya deh kalo acaranya udah seleseai"

"Anak ini, Yasudah ! Mas mew" teriak gulf memanggil suaminya yang yang berada dikamar

Mew muncul dari atas tangga dengan mengusap beberapa kali wajahnya

"Iya , kenapa" matanya terbelalak melihat kana yang rapih dan menggendong tasnya

"Kana, kamu mau kemana sore sore begini?" Kata mew Sambil turun dari tangga

"Ada janji sama Farel dedd. Tapi kana harus kerumah bright dulu" ucap kana menjelaskan

"Auw, Berarti kana ga ikut ke pesta pernikahan Om evan dong" kata mew kana hanya Mengangguk mengiyakan

"Gapapa mas, Mungkin kana mau ngerjain tugasnya, sana kamu anterin !" Tegas gulf

"Ih papa jangan, kana bisa ko Naik angkot, kana takut ngerepotin deddy!" Kana terkekeh

"Deddy anterin aja ayok" mew mengambil kuncil mobil

Dengan raut wajah yang malas kana hanya bisa mengangguk pasrah. Niat kana baik ko tidak ingin merepotkan orangtuanya

"Kamu siap siap ya gulf, Abis nganterin kana kita langsung berangkat ke acara pernikahan evan" gulf mengangguk sebagai jawaban

Mew menggandeng tangan kana untuk masuk kedalam mobil setelah dirasa siap mew melajukan mobilnya

Setelah sampai didepan rumah bright yang super megah Satpam membukakan gerbang, karena ini bisa dibilang adalah hal yang biasa, Mew pun sudah kenal lama dengan kedua orang tua bright. Kedua orang tua kana juga bisa dibilang sangat dekat, Semua bermula saat bright dan kana mulai masuk tk

Mew bergelar seorang guru negri Sedangkan orang tua bright yang bernama Yandianto adalah seorang pengusaha sukses yang ada dibangkok

setelah sampai dihalaman rumah milik pak Yandianto Ternyata Tanpa disangka mew mendapatkan sambutan kusus dari kedua orang tua bright yang bernama Yandianto dan istrinya lusy

Mew pun turun dari mobil dan mulai bercengkrama dengan sang pemilik rumah, ketiga mengobrol diruangan tamu dengan design klasik lengkap dengan Lampu besar yang ada disana

Kedua berbincang soal anak, Pekerjaan dan hal lainnya, Istrinya pun bisa dibilang sangat ramah, Bahkan mereka bilang kepada mew bahwa mereka sudah menganggap kana sebagai anaknya sendiri, Jadi jangan sungkan jika sewaktu waktu kana ingin kesini

"Bi! Anter kana kekamar bright ya?" Titah sang nyonya membuat pembantunya mengangguk dan menuntun kana untuk menuju kamar bright yang berada dilantai dua

"Oke pak! Saya pamit pulang, setelah ini saya harus keacara Temen saya" kata mew meranjak dari sofa

Pak yandianto dan bu Lusy hanya mengangguk dan tersenyum lebar, Tapi mereka berharap mew bisa berlama lama disini, karena mereka ingin mengobrol lebih banyak lagi

Setelah selesai bercengkrama mew akhirnya pamit dan memutuskan untuk pulang saja setelah dirasa anaknya tidak macam macam

Kana dan bright turun dari tangga, kana sempat melihat sekeliling mencari keberadaan sang deddy

"Deddy kamu udah pulang, katanya harus pergi ke acara temennya" ucap pa yandianto pada kana

"Oh iya om!" Kana menggangguk

Kana dan bright sudah bersiap dengan tas yang mengail pada salah satu bahu mereka

"Mau kemana bright, bukannya kalian mau belajar disini?" Tanya sang papa

"Mau kerumah Farel, bright bosen dirumah mulu" ketusnya. Karena takut dilarang pergi keluar oleh sang papa

"Yasudah kalo gitu, tapi dianter sama sopir ya bright, Jangan bawa mobil sendiri Nanti takut kenapa napa" ucapnya sangat mengkhawatirkan sang anak

"Papa apaansi, aku udah gede, ngapain dianterin sama sopir segala"

"Ya sudah terserah kamu saja, Kana kamu sudah makan?" Tanyanya pada kana. Keluarga bright bisa dibilang sangat perhatian sama kana, dan lebih mempercayai kana dari pada anaknya sendiri

"Udah om, terima kasih" ucap kana dengan ramah. Membuat pak Yandianto menyunggingkan Bibirnya. Kana dan bright bisa dibilang jauh berbeda, Kana lemah lembut sedangkan bright terlalu bar bar

Dengan menghela satu tarikan nafas pak Yandianto hanya bisa memberikan ijin. Membuat bright merasa senang

"Yaudah Na, Ayok cabut!" Titah bright sambil memegang tangan kana untuk keluar dari rumahnya setelah itu keduanya masuk kedalam mobil berwarna putih dan keluar dari area rumahnya

"Sayang kamu udah siapkan?" Tanya mew pada gulf yang tengah ber Rias,

"Sudah mas! "Ucap gulf berdiri dari meja riasnya dan mengambil jas putih untuk suaminya

Acara dilaksanakan pada jam 8 malam sampai dengan selesai

Setelah sampai diacara yang dimaksud oleh mew. Mew pun menggandeng tangan istrinya dan keduanya masuk kedalam.

Acaranya digelar semeriah mungkin dengan pengantin pria yang mengenakan Jas Formal berwarna putih Lengkap dengan pengantin perempuan yang memakai Gaun putih yang Mengurai sampai lantai
Mew dan gulf Naik keatas panggung kursi pengantin dan bersalaman seolah Memberikan ucapan selamat pada kedua pengantin yang hari ini berhasil membuatnya pangling

"Selamat menempuh hidup baru Evan, Cira" kata mew pada pengantin yang ada didepannya

Gulf mendekatkan wajahnya pada telinga evan lalu berbisik" Ga sia sia lo ngejar Cira selama 16 tahun" bisik gulf benar benar menggoda evan. Utung saja evan Tidak Tantrum

Gulf tersenyum kearah evan. Dan evan pun membalas senyuman dari gulf tanpa harus membalasa ucapannya

setelah itu sesi berpoto dengan pengantin., Setelah menyelesaikan beberapa potretan gulf yang kala itu merasa gerah pun berjalan menuju kolam renang, disana juga banyak tamu undangan beberapa lampu hiasan berderet disepanjang pinggir kolam

Mata gulf tertuju pada seorang wanita yang mamakai dress selutut yang tengah bergandengan dengan seorang laki laki

"Bu devi" ucap gulf dalam batinnya. Gulf memanggil sang suami yang tengah berbincang dengan beberapa tamu yang ada disana dan mengajaknya untuk menemui bu devi

"Hai pak mew, Gulf!" Ucap bu devi tersenyum lebar saat Mew dan gulf menghampirinya

"Hai bu!" Kata gulf
"Eh kana ga ikut?" Tanya bu devi saat melihat mew dan gulf hanya datang berdua

"Engga bu, dia lagi ngerjain tugas dirumah bright" ucap mew membuat devi mengangguk paham

"Oh gitu ya, hehe Oh iya pak saya lupa ngenalin, ini perkenalkan Calon suami saya namanya Arnold"dengan tersenyum devi mengenalkan pria yang ada disampingnya kepada mew dan gulf

Ketiganya mulai berkenalan satu sama lain, sepertinya devi sudah move on dan melupakan yang terjadi kemaren walaupun sebenarnya terasa berat

"Oh iya sebentar" devi membuka tas kecilnya dan mengelurkan surat undangan yang tertuliskan nama mew/ gulf pada halaman pertama

"Bu devi mau nikah?" Tanya gulf tentu saja membuatnya tersenyum. Setidaknya gulf tidak merasa kawatir lagi sekarang

Setelah kejadian beberapa tahun yang lalu saat terjadi Konflik antara mew dan gulf pada saat fitting baju waktu itu Devi sudah menyadari bahwa hubungan mew dan gulf sepertinya tidak dapat dipisahkan oleh siapapun, dan pada saat itu juga devi memutuskan untuk mengubur dalam dalam perasaannya terhadap mew, bukan hanya itu. Semenjak kejadian itupun devi tidak mengajar lagi disekolah darmawangsa dan memilih untuk ikut dengan keluarganya diluar negri, beberapa tahun yang lalu karena ada acara lamaran akhirnya dia pulang ke tanah kelahiran Dibangkok dan memulai semuanya dari awal lagi

"Saya senang mendengarnya" mew mengulas senyuman pada devi, seolah mengatakan bahwa dia wanita yang hebat karena bisa melawan Rasa cintanya

"Yasudah, saya Dan Arnold pamit dulu ya pak, gulf" devi menundukan sejenak kepalanya sebelum dia benar benar meninggalkan gulf dan mew yang masih setia mematung disana

Mew masih memandangi dua punggung yang mulai menjauh, sedangkan gulf terus memandang mata suaminya tak luput dari pandangan wanita itu

"Mas! " ucap gulf sedikit mengagetkan mew

"Iya"

"Kenapa kamu liatin bu devi, kamu masih suka ya sama dia" tuduh gulf

Mew menghela Nafasnya lalu

Cupp
mew Mengecup kening gulf seolah memberitahunya bahwa perasaan dan cintanya hanya untuk gulf seorang

Gulf hanya bisa Menepuk bahu mew, dan tersipu malu

"Woii, gila lu gulf, diacara kaya gini aja sempet sempetnya ciuman" tagas vano membuat gulf ingin menyupal mulutnya

"Diem anjir, suara lo keras banget" ucap gulf

Evan menundukan pandangan dari mew, karena merasa sedikit malu

"Ya elu, Sikon Sikon! " ucapnya membuat mew harus mengucapkan maaf pada vano saat itu juga

Vano tersenyum hambar" gapapa pak jangan minta maaf, Saya cuman becanda ko" kata vano sambil menggaruk belakang telingannya

Gulf benar benar menatap tajam wajah vano. Membuat vano merinding Saat itu juga. Sambil tersenyum hambar vano berusaha mengalihkan obrolan

"Kemana anak gue? Kenapa ga dibawa!" Nah, ucap vano Akhirnya menanyakan kana

Memang tidak aneh, vano dan evan bisa dibilang sangat dekat dengan kana, bagaimana tidak keduanya ikut kesusahan saat kana masih dalam perut gulf

"Kana dirumah bright" ucap mew

"Loh loh, kalian ko biarin kana jalan sendiri sih!" Celetuk vano

"Sama bright No, SAMA BRIGHT lo budek ha sekarang" tegas gulf

"Ohh, sama bright ! Sorry gue ga denger"

"kalo disini ga banyak orang udah gue pukul lo no" ketus gulf menatap malas

Mew hanya menghela nafasnya, sepertinya mew sudah terbiasa dengan kegrusuhan istri dan temannya, membuat mew harus memijat pelipisnya

"Trus lo sekarang mau apa? Evan udah nikah noh, harusnya sekarang giliran lo. " ucap gulf mulai membahas hal hal yang tidak vano sukai

"Gue mau pokus berbisnis sama bokap gue, Soal cewek belakangan" dengan gagahnya vano mengatakan itu,

"Apa jangan jangan lo Homo, Sama kaya gue?" Tunjuk gulf membuat vano menoleh kearah wajahnya tidak percaya

"Gue bukan elo ya gulf, Bukan itu masalahnya, gue gamau nyengsarain anak orang, gue bakal Nikah kalo gue udah jadi orang terkaya dimuka bumi ini" ucapnya dengan sejuta khayalan

"Kalo ngehalu gausah tinggi tinggi deh No, Nanti jatuh " tegas evan

"Seriusan gulf, gue gamau cinta cintaan dulu, gue mau pokus kerja"

"Yaudah deh semoga berhasil ya Vano, jangan sampe lo lupa sama kana" ucap gulf

"Yaelah, sampai kapanpun gue akan lupa sama kana gulf, lo tenang aja oke"

Drrrt

Drrrt

"Sayang Ponsel kamu nyala tuh, kayaknya ada yang manggil" ucap mew saat melihat ponsel bergetar didalam tas kecil yang mereka bawa

"Nanti aja deh mas, aku mau makan dulu. Laper banget loh ini" gulf mengusap perutnya yang rata, Cacingnya sudah menyanyi nyanyi seolah minta makan

Tanpa melihat isi ponsel keduanya berjalan untuk makan, dengan vano yang mengekor dibelakang mereka

"Oke van gue pamit pulang ya" pamit Gulf dan mew berpamitan pada evan dan cira yang kini sudah sah bergelar menjadi pasangan suami dan istri

"makasih ya pak mew dan kamu gulf, Udah sempetin waktunya! Tapi sebenernya gue ngundang lo biar bawa kana kesini" keluh evan mungkin merasa kangen dengan kana

"Tadi udah diajak tapi dia punya janji sama temennya, Gapapa lah Nanti dia bakal main kerumah kamu" ucap gulf setelah itu berpamitan dan mulai menjauh dari tempat itu

Drrrt

Drrtt

"Sayang Ponsel kamu bunyi terus tuh dari tadi" ucap mew

"Oh iya mas, sebentar aku liat dulu. Siapa sih yang nelpon dari tadi" pekiknya lalu Melihat kelayar ponsel dan.....

"Mas mama!" Ucap Gulf Setelah membaca pesan sang mama dia Tersontak bukan main

"Apa katanya gulf?" Tanya mew semakin penasaran saat melihat ekpresi dari wajah istrinya

Gulf lalu menyodorkan ponsel kearah mew yang tengah mengemudi dengan tangan yang mulai bergetar hebat

"Kamu tenang dulu ya,!" Ucap mew menenangkan sang istri yang mulai pucat itu
.

"Farel punya Charger ga si, hp gue lobet, Gue lupa bawa Chargeran" pinta Bright pada farel

Ketiganya tengah asik belajar sesekali Mabar

"Bentar gue ambilin dulu, " farel meranjak dan mengambil Chargeran untuk bright

Saat ketiganya tengah berpokus pada tugas masing masing, Tiba tiba saja Terjadi keributan diluar kamar farel

"Suaraa apaan tuh Fa berisik banget" ucap kana menegakan tubuhnya dan mulai menguping.

"Biasalah orang tua gue sering tengkar, " ucapnya membuat kana merasa bersalah karena telah bertanya sesukannya

"Orang tua lo sering ribut ya! " tanya bright

Farel mengangguk, sedikit merasa malu karena kedua orang tuanya ribut disaat yang tidak tepat, ada bright dan kana . Farel merasa tidak enak kepada temannya

"Sorry ya fa gue Nanya nanya" ucap kana

"Gapapa ko kana, santai aja harusnya gue yang minta maaf udah bikin mood lo berdua berantakan gara gara suara nyokap sama bokap gue"

"Gapapa lah santai aja" ucap kana

"Santai ajalah fa" ketua bright

"tapi lain kali kita ngerjain tugasnya dirumah gue aja" Ucap bright lagi. Bukan apa apa Tapi bright merasa tidak pokus karena orang tua farel

Menurut farel .Sejauh ini Yang memahami dirinya Hanyalah kana. Farel sempat Menghela nafas kasar. Karena sejujurnya farel juga tidak mau jika kedua orang tuanya bertengkar karena hal hal yang Menurutnya tidaklah jelas

Bright meraih bahu kana" kana ini deddy lo nyuruh gue nganterin lo sekarang" kata brigth sambil menunjukan Chat diponselnya

"Auw, kenapa ya bright?" Tanya kana.merasa percuma jika bertanya pada bright yang tidak tau apa apa

"Yaudah yu gue anterin!" Sambar farel Membuat bright Menolehkan wajahnya

"Hah, gue gasalah denger Fa, Om mew nyuruh gue yang nganter kana," katanya

"Auw!" Farel menusap rambut bagian belakangnya

"Tapi gaada salahnya si gue nganterin!" Kata farel lagi membuat hidung bright kempang kempis

"Gabisa Fa lo kan tau orang tua kana kaya apa, kalo kesini sama gue Ya balikpun harus sama gue" tegasnya. Dari pada ribut gara gara masalah ini Bright lebih baik memasukan semua bukunya kedalam tasnya dan menyuruh kana untuk bersiap karena malam ini mereka harus pulang

"Sorry ya Fa, bukannya Nolak, tapi yang bright bilang barusan bener" ucap kana berusaha membuat farel mengerti

"Iya gapapa "ucapnya Tersenyum


.
Seorang Dokter muncul dari balik pintu bertuliskan IDG (instalasi Gawat Darurat) Dokter itu berjalan dengan wajah yang menunduk Menghampiri Wanita paruhbaya yang sedari tadi mundar mandir didepan ruangan itu. Melihat sang dokter yang keluar tentu Membuat wanita itu melemparkan seribu pertanyaan dan salah satunya adalah....

"Dok bagaimana dengan suami saya?" Tanya sang wanita Paruh baya dengan sebuah harapan yang begitu besar

"Mohon Maaf bu, Suami ibu sudah meninggal beberapa jam yang lalu, mungkin setelah beliau terjatuh karena Serangan jantung"

Deg
Tubuh wanita itu membeku, Matanya menatap satu titik yaitu ketidakpercayaan, Dia berharap bahwa ini hanya kebohongan sang dokter saja. tapi sejauh ini tidak ada dokter yang berbohong soal kematian siapapun, isak tangis pecah dengan kaki yang mulai berlari kedalam ruangan

Satu tubuh ditutup oleh kain, Membua wanita itu menangis histeris saat itu juga

Sakkitt.....

Sesaaak....

Itulah yang gulf rasakan saat menerima pesan dari sang Mama, air mata meluncur dengan deras

Dengan mew yang berada disampingnya, Mew mengemudi hanya dengan menggunakan satu tangan, tangan yang satunya lagi dia gunakan untuk mendekap tubuh sang istri. Mew juga menangis apalagi saat melihat gulf yang sempat memukuli tubuhnya sendiri

Bahkan gulf memukul dadanya secara berulang kali, . Gulf membayangkan betapa hancurnya perasaan sang mama

"Mas ini boongkan! IYAKAN?"

"Tabah ya sayang, semua udah diatur sama tuhan" hanya kata itulah yang mampu mew lontarkan

"Mas ngebut mas kita harus samperin mama sekarang, aku gabisa bayangin sehancur apa dia disana.hiks"

Tenang dulu ya sayang, kita harus kerumah dulu Mengambil beberapa barang , kita juga Harus jemput kana kan?"

Gulf masih Menangis Dan mew yang masih menatapnya!

Mew kehilangan pokus mengemudi karena melihat kondisi gulf yang tiba tiba saja Drop ketika mendengar kamar kematian ayahnya
Sampai mew tidak sadar jika dia melajukan mobil diatas kecepatan rata rata

.

.

Finally
Gulf menjerit histeris bersamaan dengan jeritan sang suami

"Mas awasss" gulf berteriak memberi peringatan

BRAKKKKKK:(

Akan tetapi, terlambat sudah .Mobil berwarna hitam yang mew kendarai melaju cepat hingga menabrak kontainer dari arah yang berlawanan. Setelah mengalami kerusakan parah dibagian kiri atau kursi yang gulf duduki mobil itu masih terpental beberapa kilo meter sampai akhirnya menabrak Pembatas Jalan . Benturan kuat begitu keras menghantam kepala dan tubuh mew dengan kondisi mobil yang terbalik beberapa kali sebelum akhirnya mobil itu kembali keposisi awal dan berhenti saat menabrak tajam sang Pembatas jalan

Jangan bertanya tentang kondisi gulf, Dari awal menabrak kontainer saja sudah dipastikan gulf langsung meninggal dunia saat itu karena tabrakan itu membuat awak mobil hancur dibagiannya

Kecelakaan itu terjadi tepat didepan kana , saat bright berusaha mengantarkanya pulang .

Noted: "kita terlahir dengan satu cara Namun, kematian menjemput dengan berbagai Cara .

Tidak ada yang dapat memprediksi , Kapan, dan dimana , datangnya kematian. Dan tuhan tidak akan menunda(kemantian) seseorang apabila Waktu kematiannya Telah datang"

Kana membuka pintu mobil dengan cepat Air matanya tidak bisa dibendung lagi.akhirnya kana menangis tanpa suara" Pa, Dedd" ucapnya Dengan suara serak "Kana pasti lagi mimpi kan" Jantung kana berdetak hebat. Bright keluar dan berlari saat kana hampir mendekati mobil yang Ringsek yang diketahui milik kedua orang tuanya

"Kanaaa.....Kana jangan kesana kana..." teriak gulf sambil berlari mengejar kana

Bibir kana bergetar Perasaan kana bercampur aduk, Tangannya bergetar dan memastikan nomor plat pada mobil yang ada didepanya saat ini

Setelah memastikan nomor platnya mata kana terbelakak" bener Ini mobil deddy !" Ucapnya

bright berlari dan mendekap tubuh kana agar menyingkir dari tempat itu

"LEPASIN GUE BRIGHT"

"Mobilnya keluar asep, Lo gaboleh deket deket kana..."

"LEPASS....GUE MAU NOLONG ORANG TUA GUE BRIGHT...LEPASINN....."

"Ga! GUE GA BAKALAN LEPASIN LO, itu bahaya kana"

Kana berteriak memanggil nama Gulf dan mew, perasaanya campur aduk dengan deraian air mata yang meluncur tanpa henti

Bercak Darah Dan beberapa puing puing mobil berserakan hampir disetiap jalan

Kana terisak tubuhnya mulai lemas, Tekuknya tidak kuat menopang sang badan yang mulai hilang kesadaran. Kana akhirnya pingsan dipelukan Bright Membuat bright Mengeluarkan air matanya. Tidak bisa bright bayangkan sebelumnya jika Om mew yang tadinya menyuruh dia mengantarkan anaknya pulang Harus melihat malaikat pencabut nyawa Mencabut nyawa orang tua kana tepat didepan mata mereka.

Tidak Mungkin jika bright tidak merasakan sakit yang kana rasakan saat ini, Semua terjadi begitu cepat Dan itu terjadi didepan mereka

"Kana! kana lo harus bangun " jerit bright tubuhnya ikut lemas dan berakhir Ambruk bersamaan tubuh kana. Tubuh Keduanya tergeletak begitu saja dipinggir jalan

Tempat itu mulai ramai karena kendaraan lain mulai berhenti disepanjang jalan dan melihat apa yang terjadi. Beberapa orangpun harus mengangkat tubuh kecil yang tergeletak dan membawanya kerumah sakit bersamaan dengan dua korban yang tidak tau kondisinya seperti apa

   Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

857K 12.2K 25
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1.4M 124K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
146K 9.9K 51
FOLLOW SEBELUM BACA! β€’ β€’ ngira nya kakak ipar eh malah jadi calon suami. Non baku dan baku! Start: 13-02-2022 End. : 21-03-2022 β€’Rankβ€’ 1#brightwin[16...
189K 21.8K 37
"gulf, aku hamil" "gugurkan! "bagaimana kau bisa bilang seperti itu, ini darah dagingmu sendiri gulf" "siapa yang menyuruhmu hamil, gugurkan! aku tid...