•••
H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G
•••
Hari demi hari silih berganti tak terasa kini perlombaan pertandingan basket antar sekolah satu provinsi telah tiba.
Saat ini sekolah Light High School yang merupakan tuan rumah dari pertandingan basket ini sudah mulai ramai para murid yang berdatangan untuk menonton pertandingan basket ini.
Zaydan beserta ke empat temannya baru tiba di sekolah ini beberapa menit yang lalu, mereka pun langsung bergegas untuk berganti pakaian,kemudian berkumpul di lapangan basket untuk mendapat arahan dari wasit.
Ketika semua tim basket perwakilan setiap sekolah sudah berkumpul di lapangan dan mendapatkan arahan dari wasit,kini pertandingan pun akan segera di mulai.
Pertandingan pertama yaitu pertandingan antara sekolah SRIWIJAYA dengan sekolah DIRAGAMA.
Begitu pertandingan di mulai kedua tim itu pun langsung saling menyerang dan merebut bola untuk di masukkan ke ring lawan agar bisa mencetak skor.
Di sisi lain Zaydan dan ke empat temannya itu begitu serius menonton pertandingan antar dua sekolah itu.
Setelah pertandingan ini selesai maka yang akan bertanding selanjutnya ialah tim Zaydan melawan tim sekolah LIGHT HIGH SCHOOL.
"Eh ada Zera sama temen-temen nya tuh"Ucap Erlan sambil menatap ke arah segerombolan penonton yang duduk di tempat yang sudah disediakan di tepi lapangan.
"Mana?" Tanya Kana penasaran.
"Itu di sana dekat pohon besar itu loh" Ucap Erlan sambil menunjuk ke arah Zera dan teman-temannya berada.
"Oh iya ya ada Ayra juga tuh" Ucap Kana sambil menyenggol sikut Zaydan.
"Iya gue tau kok udah liat dari tadi" Ucap Zaydan sambil melirik ke arah Ayra berada namun sepertinya ia dan teman-temannya itu tidak sadar jika sedang di perhatikan oleh kelima cowok ini.
"Ayra siapa?" Tanya Arga penasaran.
"Pujaan hati Zaydan" Ucap Erlan dengan menaik turunkan kedua alisnya sambil menatap ke arah Zaydan.
"Beneran Zay?" Tanya Arga sedangkan Zaydan hanya mengangguk kecil menjawab pertanyaan dari Arga.
"Eh bentar si Fajar mana dia gak datang ya?" Tanya Zaydan begitu teringat temannya satu itu.
"Gak tau ya tapi tadi pagi dia bilangnya sih mau datang" Jawab Kana.
"Eh itu bukannya si Fajar ya yang duduk di belakang Kiara!" Seru Erlan sambil menunjuk ke arah Fajar berada.
"Oh iya bener,udah datang ternyata" Ucap Kana sambil menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Erlan sebelumnya.
"Ya udah mending sekarang kita siap-siap bentar lagi kita yang akan tanding" Ucap Ryan yang mendapatkan anggukan dari teman-temannya.
Beberapa saat kemudian pertandingan antara sekolah SRIWIJAYA dengan sekolah DIRAGAMA telah selesai kini saatnya pertandingan kedua pun di mulai di mana sekolah ABRAHAM HIGH SCHOOL melawan sekolah LIGHT HIGH SCHOOL.
Sorakan yang begitu meriah menyambut kedua tim itu setibanya di tengah lapangan.
Setelah peluit di tiupkan kedua tim itu pun serentak merebut bola serta saling mengoper pada masing-masing tim mereka menciptakan kekompakan untuk mencetak skor dengan memasukkan bola ke dalam ring lawan.
Di tempat lain di mana Ayra beserta teman-temannya berada terus memberikan semangat kepada tim Zaydan.
Sejak kejadian waktu itu hubungan antara Zaydan dan Ayra beserta teman-temannya itu sudah semakin akrab dan dekat bahkan mereka sering berkumpul bersama.
Namun bukan berarti Zaydan sudah berhasil memikat hati seorang Ayra ya!
Kini pertandingan sudah hampir berakhir, kedua tim itu pun terus menyerang dan merebut bola menggunakan skill kemampuan mereka masing-masing.
Zaydan dengan skill terbaiknya dalam bermain permainan bola basket mencetak skor terakhir mereka dengan menggunakan teknik lay up untuk memasukkan bola ke dalam ring lawan.
Tepukan yang begitu meriah di dapatkan ketika pertandingan berakhir yang di menangkan oleh tim Zaydan, kini tim Zaydan itu pun akan lanjut ke babak selanjutnya.
Ketika Zaydan dan teman-temannya berjalan ke tepi lapangan tak sengaja mata Zaydan melirik ke arah Ayra berada, betapa terkejutnya ia ketika mengetahui ternyata Ayra juga sedang melirik ke arahnya kemudian tersenyum kepadanya.
Rasanya Zaydan ingin meloncat kegirangan begitu melihat senyuman manis Ayra yang sangat jarang ia lihat.
"Salting nya di tahan dulu ya pak" Bisik Erlan di telinga Zaydan sontak saja Zaydan menoleh ke arah Erlan berada.
"Apaan sih siapa juga yang salting" Ucap Zaydan ketus sambil berjalan mendahului Erlan sedangkan Erlan sendiri sudah menahan tawanya ketika melihat ekpresi wajah Zaydan yang menahan malu sambil berjalan menyusul teman-temannya yang berada jauh di hadapannya.
~~~
Tepat pukul 17.00 sore tadi pengumuman pemenang lomba pertandingan basket hari ini sudah di umumkan.
Seperti biasa Zaydan dan teman-temannya itu kembali memenangkan perlombaan dengan meraih juara pertama.
"Wah menang lagi nih" Ucap Fajar sambil berjalan mendekat ke arah Zaydan dan teman-temannya berada.
"congratulations on your win guys" Ucap Alisya yang berjalan di belakang Fajar.
"Selamat atas kemenangannya ya"Ucap Ayra sambil tersenyum ke arah Zaydan dan teman-temannya.
"Makasih ya gaes" Ucap Erlan gembira.
"Nih buat kalian" Ucap Zera sambil menyodorkan sebuah buket makanan kepada Erlan.
"Ini buket dari kalian semua?" Tanya Zaydan.
"Iyaa" Jawab Alisya, Zera, Marsya dan Fajar serempak.
"Wah makasih banyak loh" Ucap Arga dengan gembira.
"Ya udah kalo gitu kita semua pamit pulang ya,udah mau magrib soalnya" Pamit Zera.
"Oh iya hati-hati ya" Ucap Erlan yang mendapat anggukan dari kelima cewek itu.
Setelah itu kelima cewek itu pun bergegas pulang menggunakan mobil milik Kiara.
Beberapa saat kemudian mobil Kiara pun sampai di rumah Ayra, setelah itu mereka pun langsung pamit pulang karena hari sudah memasuki waktu maghrib.
"Makasih ya, hati-hati di jalan" Ucap Ayra sambil melambaikan tangannya ke arah teman-temannya.
"Sama-sama bye Ayra"
"Byee"
Setelah mobil Kiara pergi meninggalkan penangkaran rumah Ayra, Ayra pun segera masuk ke dalam rumahnya.
"Assalamu'alaikum" Ucapnya sembari melangkah masuk ke dalam rumahnya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab Anita yang saat itu sudah menunggu kepulangan putri tunggalnya di ruang tengah.
"Kenapa pulangnya magrib, perasaan kamu tadi janji sama bunda pulangnya sore loh" Ucap Anita.
"Maaf bun, Ayra gak bermaksud bohongin bunda kok" Ucap Ayra merasa bersalah.
"Ya udah gapapa lain kali jangan di ulangi lagi ya" Ucap Anita dengan lembut sedangkan Ayra hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Ya sudah sekarang kamu mandi terus sholat maghrib ya"
"Iya bunda, Ayra ke kamar dulu ya bun" Ucap Ayra sambil melangkah menuju kamarnya.
Seperti yang di perintahkan oleh bundanya, begitu tiba di kamarnya Ayra pun bergegas mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket kemudian akan di lanjutkan dengan menunaikan ibadah sholat maghrib.
Setelah selesai menunaikan ibadah sholat maghrib nya serta membaca Al-Quran, Ayra pun langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa melepas mukenah yang sedang ia pakai sambil menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang melayang-layang entah kemana.
Namun ketika ia mendengar suara ketukan pintu yang berasal dari luar kamarnya, ia pun cepat-cepat mengubah posisinya yang semula berbaring menjadi duduk bersilang di atas kasurnya.
"Masuk!" Ucapnya.
Begitu pintu di buka seseorang yang berada di balik pintu itu pun segera melangkah masuk ke dalam kamar Ayra, ternyata seseorang itu ialah ibundanya sendiri.
"Bunda ganggu gak?" Tanya Anita sambil berjalan mendekati Ayra.
"Nggak kok bun, emangnya kenapa tumben bunda mampir ke kamar Ayra?" Tanya Ayra penasaran.
"Nggak ada apa-apa sih bunda cuma mau liat kamu aja" Ucap Anita dengan memegang tangan Ayra sambil tersenyum.
"Bunda juga pengen tau aja apa orang itu masih suka gangguin kamu, bunda cuma khawatir aja takutnya orang itu bertindak macam-macam sama kamu" Ucap Anita sambil menatap mata Ayra.
"Nggak kok bun, alhamdulillah akhir-akhir ini dia udah gak pernah gangguin Ayra lagi" Ucap Ayra tersenyum lebar ke arah bundanya.
"Alhamdulillah kalo gitu bunda seneng dengernya, pesan bunda kalo orang itu kembali gangguin kamu atau neror kamu, cepat-cepat bilang ke bunda atau ayah ya"
"Iya bunda"
"Dan satu lagi kalo seandainya kamu masih teringat kejadian masa lalu kamu, jangan di pendam ya ada bunda di sini yang akan selalu sedia dengerin curhatan kamu, jadi kamu jangan merasa sendiri lagi yah"
"Bunda beneran sayang banget sama kamu karena cuma kamu satu-satunya anak bunda yah" Ucap Anita sambil menahan air matanya.
"Iya bunda, Ayra tau Ayra juga sayang banget sama bunda, bunda gak perlu khawatir dan cemas lagi ya" Ucap Ayra sambil memeluk Anita.
"Terkadang kita gak tau apa yang akan terjadi ketika kita jatuh cinta tetapi apa pun akhirnya jadikan itu sebagai pelajaran terbaik buat kamu agar ketika kamu kembali jatuh cinta kamu akan tau apa yang harus dilakukan" Ucap Anita sambil mengusap-usap punggung Ayra.
"Dan satu lagi ketika kamu kembali jatuh cinta jangan sampai cinta kamu itu melebihi cinta kamu sama pencipta mu" Lanjutnya lagi sedangkan Ayra hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Makasih bunda, maafin Ayra juga karena pernah ngelanggar apa yang bunda larang dan pernah ngelakuin hal yang bikin bunda khawatir sama kondisi Ayra"
"Gapapa bunda udah maafin kok, lagian kamu juga sekarang udah berubah, semoga kamu selalu istiqomah ya nak" Ucap Anita lagi sambil mengerat pelukannya kepada Ayra.
"Iya bunda"
"Mencintai seseorang itu boleh
Namun cintailah ia dengan sewajarnya"
- Ayra Stefani Adhithama -
Halo gaes gimana nih kabarnya?
Kira-kita cerita nya ngebosenin gak?
Author usahain bab selanjutnya bakalan lebih seru 😁❤❤
Next chapter 👉
Jangan lupa like dan komen ya😁👇