GALANG

By PoppiPertiwi

287K 33.7K 46.4K

Tentang Galang Ganeswara More

1. GALANG GANESWARA
2. GHEA MONIKA
3. LEBIH DEKAT
4. HE'S THE ONE
5. IN A WORLD OF BOYS, HE'S A GENTLEMAN
6. FOR HER
7. HUG FOR YOU
9. CEMBURU
10. CONFESSION
11. MY GIRLFRIEND, GHEA
12. GREAT JOB TODAY
13. PROTECT HER
14. INNERCHILD
15. POSSESSIVE GALANG
16. NIGHT AND YOU
17. MAKE SURE YOU'll BE TREATED RIGHT
18. ADORE YOU

8. BOXING

13.2K 1.7K 2.8K
By PoppiPertiwi

Gengs yuk beri komentar🌷🌷🌷di sini sebelum membaca

Klik bintang votenya juga friends⭐️ dan komennya nanti juga

Kasih juga komentar tiap paragrafnya juga supaya bisa dibaca reaksi kalian prends

☁️Selamat Membaca Have A Great Day☁️

8. BOXING

"Udah baikan?" tanya Galang memberikan minum Ghea.

Sejenak Ghea memperhatikannya lalu mengangguk. Ia melihat Galang duduk di kursi florist. Lalu memperhatikannya. Ghea yang diperhatikan seperti itu menatap ke arah lain. Namun justru dengan begitu Galang bisa lebih melihat rambut coklat Ghea, poni depannya, hingga kelopak matanya yang terlihat indah.

Satu kata bagi Galang untuk Ghea, cantik.

"Atau lo mau dibeliin sesuatu?"

"Enggak Lang. Gak usah. Gue lagi gak pengen apa-apa. Lo sendiri kenapa ke sini?" tanya Ghea.

"Mastiin keadaan lo?" kata Galang.

"Mastiin keadaan gue? Gue baik-baik aja."

"Tadi enggak, lo gak baik-baik aja kan tadi?"

Sejenak Ghea termenung mendengarnya.

"Kalau lagi not feeling well. Harusnya lo jangan jaga florist dulu. Gapapa buat bilang kalau lo lagi gak baik-baik aja. Itu bakal bikin lo ngerasa lebih lega dari sebelumnya karena ngeluarin uneg-uneg yang lagi lo rasa," kata Galang.

Ghea menatapnya. Terkesima. Tidak tahu kalau Galang yang pernah ia lihat di sekolah dengan cap anak nakal ini punya pemikiran seperti itu.

"Gue kira anak nakal kaya lo gak bisa kaya gini Lang," kata Ghea.

Galang terkekeh. "Kenapa? Kaget lo? Gue nakal kalau ke orang yang nakal juga sama gue."

"Jadi kalau gue nakal ke lo, lo bakal nakal juga gitu ke gue?" Ghea bertanya. Namun sedetik kemudian ia menyadari kata-katanya keliru dan berdehem kelabakan.

"—Maksudnya, Lang, bukan gitu."

"Tergantung," jawab Galang. "Tergantung lo nakalnya kaya apa."

Galang lalu membersihkan meja yang ada di depan Ghea. Ia lalu membuang beberapa tangkai dan daun yang sudah dipotong dan berdiri di sana.

"Gimana kabar Chia adik lo?" pertanyaan Galang membuat Ghea terdiam.

"Gue lagi belum bisa jawab," Ghea membuat Galang tak lagi bertanya seperti itu.

"Jujur awalnya gue kira lo orangnya kasar, keras atau cuman bisa bikin yang lainnya takut sama lo. Tapi sekarang kayanya lo gak seburuk itu," kata Ghea.

"Lo pasti termakan cap yang dibangun orang-orang yang ada di sekolah kan?" tebak Galang.

"Kebanyakan orang emang nilai gue kaya gitu. Tapi kalau pandangan lo berubah tentang gue. Itu bagus," kata Galang lagi.

"Iya siapa yang gak percaya coba? Gue rasa kalau ada orang yang baru liat lo. Mungkin dikira lo orangnya dingin, bikin takut, dan susah digapai."

Galang lalu duduk di sebelah Ghea.

"Kalau sekarang lo bisa gapai gue kan?" tanya Galang mengambil satu tangan Ghea membuat Ghea kaget karenanya.

****

"Lo kemana aja sih? Gue disuruh Papa buat ambil dress baru yang dia beliin buat lo," ujar Niken.

"Sabar," Ghea menjawab seadanya.

"Buruan gue udah mau telat nih!" Niken memaksanya.

Ghea menoleh dengan tajam. "Bisa sabar gak? Kalau gak, gak bakal gue kasih."

Niken mendengus lalu Ghea membuka pintu rumah dan mengambilkannya untuk Niken.

"Thanks," Niken memperhatikan dress-nya.

"Omong-omong gue pernah liat lo pulang sama Galang. Lo ngapain sama dia?" tanya Niken.

Ghea menatapnya dengan datar. "Bukan urusan lo."

"Iya sih bukan urusan gue. Iya udah, bye," Niken lalu pergi begitu saja dari rumah itu.

"Ini baru dress, besok-besok tuh rumah bagus jadi rumah gue," kata Niken setelah jauh dari sana.

Ghea menatap Niken dalam diam. Ghea membiarkannya karena Niken membawa pergi dress baru pemberian Papanya. Ghea tahu kalau Niken selalu ingin tampil sama dan kalau bisa lebih baik darinya. Selalu begitu.

Alexa temannya pernah berkata, bahwa cewek itu adalah copycat.

Bahkan rasa obsesi Niken jauh lebih besar dari apa yang Ghea kira.

****

"Gue tebak lo pasti habis ketemu Ghea," kata Jeremy begitu Galang duduk.

"Bener gak gue?"

"Tau dari mana lo Jer? Boong aja lu mah kata gue," ucap Ronald.

"Bener pasti tebakan gue. Dari hari-hari kemarin soalnya kita bahas Ghea mulu."

"Bener emang lo ketemu Ghea, Lang?" tanya Bedul.

Galang hanya diam. Ia larut dalam pikirannya. Cowok itu duduk bersender di sofa markas sambil memainkan kunci motornya. Rasa pelukan itu masih sangat membekas membuat Galang tak bisa berhenti untuk memikirkannya.

"Lang? Woi Lang? Yaelah malah ngelamun." Jeremy mendekatinya. "WOI LANG!"

"ANJRIT LO! Gue yang kaget," kata Ronald kaget.

"Apa Jer?" tanya Galang menatapnya.

"Bener gak gue? Lo ketemu Ghea kan? Ghea Monika kan? Bukan Ghea Sinaga?" tanya Jeremy.

"Nama gue tuh. Bisa digaplok Galang gue kalau nama Ghea berubah kaya gitu," ujar Ronald.

Bedul tertawa puas. "Gaplok aja Lang. Gue ikhlas,"

"Iya udahlah itu kan privasi. Jangan ditanya-tanya," Zidan baru datang dan duduk.

"Seru nih Zidan udah dateng. Gue jadi bisa ngajakin main ps," Bedul bersiap-siap mengambil stick.

"Kalau butuh bantuan dari gue tentang Ghea lo bisa hubungin wa gue. Tenang aja, buat lo gratis dan 24 jam Lang," goda Jeremy di samping Galang.

****

"Lo siap Lang?" tanya Janu padanya.

Galang mengangguk menjawabnya. "Siap Bang."

Suara samsak di tinju beradu. Suara lonceng berbunyi tanda dimulai. Malam ini Galang sedang berhadapan dengan salah satu bintang ternama. Sementara Janu menunggunya di luar ring.

"GALANG! GALANG! GALANG!" suara itu terdengar.

"AYO LANG LO PASTI BISA!"

Galang memukulnya. Membuat banyak point yang ia dapatkan. Galang memukulnya dengan tepat dan kuat. Ia menjadikan hari itu seolah akan menjadi miliknya. Lalu lonceng berbunyi lagi tanya dimulai dan Galang terus memukulnya. Januar takjub melihatnya. Karena Galang sudah sekuat dan semahir ini.

"Berengsek! kalau kaya gini terus kita bisa kalah," kata Theo.

"Anjiing lo Theo! Gue udah pasang banyak buat lo!" suara itu terdengar di belakang.

"Susah ngelawan Galang. Pelatihnya aja gue denger juara bertahan juga. Namanya Januar Pamuja. Gue denger mereka dari satu keluarga besar," kata Xander di sebelahnya.

"Jadi lo ngeremehin jagoan yang gue pilih?"

"Iya gak gitu. Tapi coba liat. Dia udah kehabisan napas. Bentar lagi Galang pasti menang," katanya.

Theo menatapnya lalu detik berikutnya cowok itu tumbang. Hingga hitungan ketiga. Galang dinyatakan sebagai pemenangnya.

Satu tangan Galang diangkat berikut dengan dinyatakannya Galang sebagai pemenang.

"Anjing lo Galang. Bisa-bisanya lo ngalahin gue terus. Gak bakal gue biarin!" Theo lalu cabut dari sana.

****

"Kenapa?" tanya Ghea saat Galang datang sedikit berantakan dan berdarah.

"Galang kenapa?! Siapa yang buat lo kaya gini?" tanya Ghea memperhatikan Galang.

Galang terus menatapnya. "Lo khawatir?"

"Iya gimana gue gak khawatir coba! Liat diri lo sendiri. Lo kenapa kok bisa berdarah kaya gini?" tanya Ghea.

"Tenang Ghe, gue bisa jelasin." Galang memegang kedua tangannya.

Sejenak Ghea memperhatikan Galang yang berusaha memusatkan pandangan Ghea padanya.

"Ini abis tinju. Tempat boxing gue lagi ngadain kejuaraan." Galang menjelaskannya.

"Tapi sampe berdarah gini Lang," Ghea menyentuh kening kanan Galang dan melihat masih ada darah yang mengalir di sana. Ghea tak biasa melihatnya.

"It's okay udah gak sakit."

"Gak sakit gimana?! Habis tanding lo langsung ke sini gitu?" tanya Ghea.

Galang mengangguk. "Gue langsung ke sini setelah selesai."

"Kenapa gak diobatin dulu sih? Emang peraturan main tinju boleh mukul kepala kaya gini? Emang boleh sampe berdarah dan luka kaya gini?" tanya Ghea.

Perempuan itu mengusap darah dan keringat yang jadi satu pada pelipis Galang.

Mendengar Ghea mengkhawatirkannya membuat Galang merasa senang. Galang merasa lebih hidup ketika Ghea mengatakan hal-hal seperti tadi padanya.

"Lagi Ghe."

"Apanya?!"

"Kaya tadi."

"Apanya Lang?"

"Khawatirin guenya."

"Aneh lo ya. Lagi kaya gini malah seneng. Liat sekarang kalau kaya gini gim—"

Galang merangkul pinggang Ghea dengan satu tangannya. Membuat Ghea mengerjapkan matanya.

Sejenak keduanya saling bertatapan. Membuat Ghea benar-benar terkejut dengan jantung berdebar merasakan kedekatan yang sangat dekat ini. Galang semakin mendekatkan dirinya. Seolah tak ada jarak di antara mereka.

"Ghe, lo tau berartinya lo ngomong kaya gitu ke gue," kata Galang.

"Gue pengen lo tau. Kalau gue juga pengen lo ngelindungin lo bahkan kalau gue harus berdarah sekali pun gue bakal tetep mau ngelindungin lo," kata Galang membuat Ghea terdiam.

"Galang—"

"Bahkan kalau ada yang lebih kuat dari gue sekalipun. Gue bakal tetep mau ngelindungin lo Ghe," kata Galang pada Ghea.

"Enggak kaya gini Lang," Ghea menjawabnya. "Gak harus berdarah apalagi luka kaya gini."

"Lo tau? Bahkan gue udah siap untuk itu," kata Galang pada Ghea.

****

Sebuah penyerangan terjadi di sekitar SMA Ganesha. Membuat Galang yang sedang duduk di depan motornya melirik. Ia melihat mereka datang beramai-ramai. Merasa harga dirinya terinjak karena kalah terus-menerus.

"Lo gak bakal berhenti gangguin gue ya?" tanya Galang pada mereka.

"Enggak, sampe buat lo kalah!" kata Theo.

"Lo masih dendam karena gue nolongin Ibu-Ibu itu?" tanya Galang.

"Gue bakal terus gangguin lo karena lo gangguin gue duluan Lang!" kata Theo.

"Omong-omong cewek yang lo peluk di florist itu cantik juga," kata Theo.

Raut wajah Galang yang semula tenang berubah jadi serius dan lebih menyeramkan dari sebelumnya setelah mendengar perkataan itu.

"Gue ke sana dan liat lo ada di sana. Bener dugaan gue, lo ada hubungan kan sama cewek itu?"

"Diem lo!" Galang mulai terganggu.

Galang yang tak pernah terganggu dengan kata-kata Theo mulai tersulut karenanya.

"Jadi gitu rupanya," Theo tertawa.

"Gak usah bawa-bawa yang lain ke dalem urusan kita. Urusan lo sama gue aja! Gak usah sama yang lain." Galang mengatakannya.

Theo mendekatinya. "Man, tumben lo keliatan takut dari mata lo yang songong itu."

"Keparat lo!" Galang memukul wajah Theo. Membuat mereka semua kaget.

Bahkan Jeremy, Zidan, Ronald dan Bedul yang baru saja keluar dari sekolah kaget melihatnya.

"Kenapa mukul gue? Takut lo Lang?" tanya Theo.

*****

AN: GENGS GIMANA PART KALI INI PENASARAN LANJUTANHYA?

— KOMEN ❤️ 2000 UNTUK LANJUT

Inget disesuaiin yaa gengs kalau udah sesuai kita bisa langsung cus update lagi

Jam berapa kamu sampe di bagian ini

Sejauh ini, kamu cintanya sama siapa di cerita GalangGhea?

Follow Instagram Untuk Ikuti Keseruannya:
PoppiPertiwi, Writerpi, Withlovepi
GalangGaneswara & GheaAndromeda
JanuarPramuja & KianaGantarimaja

Sampe bertemu lagi cinta-cintaanya GalangGhea. With Love, PoppiPertiwi🌸🌸

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 57K 67
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.3M 10.9K 23
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
1.5M 73.8K 52
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
344K 22.2K 49
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...