HAPPY NEW YEAR EVERYONE
SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU 2024!
Semoga ditahun baru ini kita semua menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dewasa, lebih bijak, lebih bahagia, lebih sehat, dan yang penting lebih banyak duit🙏🏻 Semoga 2024 bakal jadi tahun yang penuh kebahagiaan buat kita semua yaa🫂🤍
JANGAN LUPA STREAMING MENTARI, MEKAR, MENGAPA, BUGATI, KISAH, DAN BERBENAK🤍
✨✨✨
"Long time no see New York!"Ujar Kanaya dengan penuh semangat melihat sekelilingnya.
"Lo mau langsung ke hotel apa gimana?"Tanya Salma menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Kanaya.
Kanya membulatkan matanya.
"Lo mau kemana?"
"Meeting dulu"
Jawaban Salma benar-benar membuat Kanaya kaget dan terkejut tentu saja. Meeting katanya? MEETING? yang benar saja.
"Lu beneran kerja ya nyet?"Tanya Kanaya kembali memastikan.
Salma mengangguk dengan polos.
"Kan gue udah bilang ada kerjaan"
Kanaya masih setia memandang temannya itu dengan tatapan tidak percaya. "Ya gue kira lu cuman alibi aja biar ga dikira galau"
Salma memutar bola matanya malas.
"Gilaa ya"
"Y-yaudah gue langsung ke hotel aja"Putus Kanaya mendapat anggukan setuju Salma.
"Udah gue kirim yaa bukti transaksinya. Take care"Ucap Salma melambaikan tangannya, lalu berjalan menjauh dari tempat Kanaya berdiri.
"Bisa-bisanya di saat seperti ini dia malah kerja. Gue kira bakal galau-galau berkelas di New York, taunya kerja"Gumam Kanaya masih memperhatikan langkah Salma.
✨✨✨
"I'm backk!"Teriakan Salma menggelegar menyapa setiap sudut kamar hotel mereka.
Kanaya yang sedang sibuk menikmati pizza yang ia pilih untuk makan malam yang simpel menoleh ke arah pintu kamar hotel yang sudah mereka pesan sebelumnya. Keduanya memang memilih untuk tinggal di hotel seminggu kedepan.
"Lo kerja apaan sih? Jangan-jangan lo bilang kerja padahal minum ya?"Tanya Kanaya mengintrogasi temannya itu.
Salma menggelengkan kepalanya lalu kemudian ikut duduk di samping Kanaya.
"Mulutnyaa"
Salma mengambil sekaleng soda yang sepertinya sepaket sama pizzanya.
"You okay?"Tanya Kanaya tiba-tiba merubah percakapan.
"Hm?"
"Soal berita itu"
Salma menghela nafas menyimpan cola yang baru saja ia teguk, pandangannya kini tertuju pada salah satu serial netflix yang sedang Kanaya tonton.
"Gue bohong Nay kalau gue bilang i'm okay"Ucap Salma membuat Kanaya menatap sahabatnya sayu.
"Kak Rony gak ngejelasin apa-apa?"Tanya Kanaya mendapat gelengan Salma.
"Dia ngehubungin lo?"Tanynya lagi kini mendapat anggukan Salma.
"He did, guenya aja yang belum balas"
Kanaya menghela nafas.
"Gimanapun kita harus mendengar alasan Kak Rony, Sal"
Salma tersenyum mengangguk mengerti maksud Kanaya. "I will Nay, tapi bukan sekarang"
Terjadi keheningan diantara mereka, membuat film mendominasi.
"Lo gimana sama Naren? ada kemajuan gak?"Tanya Salma kini menoleh ke arah Kanaya. Kabar terakhir yang ia dengar Kanaya dan Naren sudah lumayan dekat.
Kanaya tersenyum tipis, lalu meneguk colanya "Makin dekat, tapi-"
"Tapi?"Ulang Salma.
Kanaya menoleh ke arah Salma yang juga sedang menatap ke arahnya. "Gue takut"
"Takut? Kenapa?"
"Kalau pada akhirnya gue menjalin hubungan dengan Naren, dan ternyata gue dijodohin sama orang lain gimana?"Tanya Kanaya mengeluarkan pikiran negatifnya.
Salma tersenyum tipis.
"Ya lo kenalin Naren lebih cepat ke keluarga lo"
"He's Lanufar Nay, gue juga yakin keluarga lo bakal setuju. Bahkan mungkin Naren udah masuk jadi kandidat yang bakal dijodohin sama lu"Tambah Salma lagi. Ia yakin kedua orang tua Kanaya tidak mungkin tidak memberikan restu kepada Naren.
"Jangan buat gue berharap"
Salma mengangkat kedua bahunya.
"We never know"Ucap Salma. "Gue mau bersih-bersih dulu"Lanjutnya kini beranjak dari
"Kak Rony ngehubungin gue"Kata Kanaya menghentikan langkah Salma.
"Lo balas?"Tanya Salma kini kembali menoleh ke arah temannya itu.
"Belum"
"Gak usah dibalas, waktunya belum tepat takutnya malah ada hal-hal yang diluar dugaan kalau ngomongnya sekarang"
Kanaya mengangguk mengerti.
Dewasa. Kanaya melihat hal itu dari dalam diri Salma. Jika ia berada di posisi Salma mungkin ia sudah bersikap anarkis dengan mendatangi Elea, atau mencaci maki Rony bahkan memutuskan Rony.
Bayangannya ia akan menemani Salma galau dengan menangis bersama, mencaci maki Rony bersama sampai mencari informasi seputar Elea seperti yang orang-orang sering lakukan, tidak terealisasikan dengan baik. Salma bahkan masih sempat bekerja? Galau? Cih.
✨✨✨
Saphieer Jewellery and Fashion siap memasuki pasar Amerika
Brand Saphieer di kabarkan akan membuka store baru di New York
Diam-diam bergerak, Saphieer segera membuka store pertamanya di Amerika Serikat.
Memasuki pasar amerika, Saphieer brand perhiasan asal Indonesia menjadi perbincangan.
Salma Zhafira CEO Saphieer Jewellery menjadi berbincangan usai siap bersaing di pasar Amerika.
Pagi ini nama Salma Zhafira kembali menyapu bersih seluruh media masa, kabar mengenai dirinya sudah menjadi headline dimana-mana. Kanaya yang baru saja membuka ponselnya hampir tersedak dengan berita yang ia baca.
"SALMA ZHAFIRAAA!"Teriakan Kanaya melengking membuat Salma kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Nay, gue masih ngantuk"Ucap Salma masih dengan mata tertutup.
"Wake freaking up, Sal"Pekik Kanaya kini sudah menarik paksa temannya itu untuk bangun.
"Apa sih?"Tanya Salma kesal. Nyawanya belum terkumpul dengan baik tapi sudah diminta untuk bangun.
"SAPHIEER NEW STORE IN NEW YORK?!"
Salma kini menatap Kanaya masih dengan tatapan mengantuknya.
"Beritanya udah keluar? lebih cepat dari dugaan gue"
Kanaya mendudukan dirinya dipinggiran tempat tidur. "Damn! Sal! Wahh"Ucapnya masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat pagi ini. Bukan hanya di media masa Indonesia namun media masa New York pun mengabari hal itu. Jadi meeting dan kerjaan yang Salma bilang itu ini.
✨✨✨
Rony terpaku pada ponselnya, garis bibirnya terangkat membentuk senyuman. Berita pagi ini penuh dengan Saphieer dan foto Salma. Gadis itu kembali menjadi sorotan publik kali ini tidak bergandengan dengan namanya atau nama orang lain yang terlihat berjalan bersamanya, kali ini namanya sendiri bersama dengan nama Brand miliknya.
"Full of surprise"Gumamnya.
Rony mengalihkan pandangannya ke arah pintu ruangannya yang baru saja dibuka secara kasar. Menampilkan Naren dengan pakaian santainya, cuman kaos dan celana pendek serta sneakers.
"Saphieer goes to New York?! Damnn, she's cool af"Ucapnya langsung menempati sofa kosong diruangan Rony.
Mata Naren kini tertuju pada Rony yang masih duduk manis di kursi kerjanya.
"Lo gue tonjok ya kalau sampai ngelepasin Salma"
Rony menggeleng.
"Never"
"Udah ngomong sama Salma?"Tanya Naren.
"Belum"
Naren menghela nafas.
"You better prepare your self"
"Prepare?"Tanya Rony.
"Kalau diputusin Salma"
Rony terlonjak kaget begitu Naren mengeluarkan tiga kata diluar prediksi Rony.
"Jangan sampe lo gue tonjok Ren"Ucap Rony kini beranjak ikut menempati sofa dihadapan Naren.
"Kan gue bilang persiapkan diri lo, kalau ga putus ya bagus, tapi kalau putus seenggaknya lo udah siap"
Rony menghela nafas.
"Gue cuman nolongin Elea, bukan selingkuh"Ucapnya. Ntah sudah berapa kali ia mengatakan hal tersebut.
"Siapa tahu awal mulanya dari situ? Nanti Elea nyaman dan baper terus suka sama lo, dan lo juga suka sama dia"Ucap Naren panjang lebar mendapat tatapan aneh Rony.
"Lo emang cocok di dunia entertainment. Gak mau coba jadi sutradara? atau penulis novel gitu? bagus imajinasi lo"
Naren berdecak dengan pujian atau hinaan yang temannya itu keluarkan.
"Jangan gitu, ntar beneran lo kayak gitu"
Kini Rony menatap Naren, ia menarik nafas panjang sebelum kembali berbicara.
"Ren, kata cinta itu sakral. Setidaknya menurut gue, terlepas dari perjodohan yang dilakukan keluarga gue dan keluarga Salma. Gue udah menyatakan perasaan gue ke Salma, menyangkut perasaan itu tanggung jawab gede."
Naren memilih tidak berkomentar, matanya masih fokus pada Rony.
"Kalau emang gue mau sama Elea, gue ngapain ngotot mau ngejelasin ke Salma? Justru ini kesempatan bagus untuk pergi dari Salma dan perjodohan itu? Tapi gue maunya Salma bukan Elea atau yang lain"
Dalam hati Naren menyetujui semua ucapan Rony. Benar memang jika Rony tidak mau bersama Salma, kabar kemarin justru menguntungkan Rony.
"Salma di New York, bareng Kanaya. Kanaya yang bilang sama gue, dia gak balas chat lo karena Salma belum izinin"Jelas Naren bagai angin segar yang menyapa Rony. Setidaknya ia sudah tahu keberadaan Salma saat ini.
"Kemarin berangkatnya"Tambah Naren.
"Sampai kapan?"Kini giliran Rony yang membuka suara.
"6 hari"
Rony mengangguk. Satu hal yang terlintas di kepalanya sekarang, menyusul Salma di New York.
✨✨✨
Feedback would be appreciated💞
Saran, ide dan kritik mengenai jalan cerita terbuka! Silahkan komen or DM💌