Bagian 01 : The Same Sky (END...

De AyyaKanawut

43.2K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... Mai multe

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 06 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 19 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 21 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 25 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 29 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 33 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 37 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 🍑
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 26 ☁️

1K 230 95
De AyyaKanawut

Gema yang sedang fokus melihat layar Laptop menoleh pelan saat notifikasi Chat masuk ke ponselnya, Gema mematikan sebentar tayangannya dan melihat ponsel.

Gema mengerutkan kening bingung, langit memberikannya pesan. Memang sekarang Sudah malam, Gema sedang asik menonton. Langit tidak di rumah anak itu keluar bersama Oval.

Gema menggelengkan kepalanya, ada saja Langit kelakuannya. Langit memberikan foto Balon anak kecil, Gema terkekeh membaca Chat yang langit berikan.

Gema mengigit bibir nya saat langit tidak membalas pesannya lagi, Gema yang menantang tapi Gema juga yang ketakutan. "Kenapa aku nantangin langit sih!!" Gema menutup wajah, jantungnya berdetak sangat kencang sekarang.

Apakah langit benar-benar akan datang ke rumah dan menembak Gema seperti yang Gema inginkan, Entah lah yang pasti Gema sekarang sedang ketakutan.

Gema melempar ponselnya ke atas kasur dan anak manis itu beranjak dari kasur, Gema mondar-mandir dengan bibir yang mengigit ujung lengan baju rajut nya. "Masa beneran datang? Bagaimana jika benar-benar datang? Bunda, aku takut!" Seru Gema tidak bisa diam, terus kesana dan kemari.

"Huh... Gema tenang, semuanya aman terkendali. Harus tenang, supaya Gak degdegan." Gema mengatur napasnya dengan baik, Gema memejamkan mata dan membukanya lagi. "AKU GAK BISA TENANG BUNDA!!" Gema berloncatan kecil dengan berteriak kesal karena jantungnya semakin berdetak ribut. 

☁️

Clekkk!!

Gema membuka pintu rumahnya dengan pelan, Gema melihat langit yang berdiri di depannya membawa balon yang tadi fotonya Langit berikan pada Gema. "Langit, aku bercanda tau." Gema sedikit merengek melihat Langit yang menganggap serius ucapannya.

"Lo bercanda, tapi gue serius kok." Langit menjawab, Langit melihat ke dalam sepi sepertinya Bunda dan papa Gema ada di dalam. "Papa sama bunda Lo mana?" tanya Langit, Gema menoleh dan menggelengkan kepala.

"Gak tau, mungkin di kamar." Langit mengangguk paham, Gema melihat ke arah lain tidak mau bertatapan dengan Langit. "Pipi Lo merah banget sayang kayak tomat," gumam Langit menggoda Gema.

"Tunggu sebentar ya, gue nunggu satu lagi." Gema mengangguk dengan pelan, Gema mendengarkan suara motor yang masuk ke pekarangan rumahnya. Gema terkekeh saat Oval membawa motor dan banyak sekali balon di motornya, Gema melihat ke arah langit.

Langit memberikan balon di tangannya ke hadapan Gema, Gema diam karena jantungnya semakin menggila. "Gimana? Gue masih Gak Gentle? Sekarang mau Gak?" tanya langit menggantung ucapannya.

"Mau Jadi pacar Gue, Sayang?" Langit bertanya lagi, Gema mengepalkan kedua tangannya benar-benar Gugup. Langit terkekeh dan menggenggam tangan itu, Langit menunggu jawaban Gema.

Gema menundukan kepalanya dan kemudian mengangguk, menerima langit sebagai pacarnya mulai malam ini. "HUHHHHH!! AKHIRNYA JADIAN JUGA!!" Oval bertepuk tangan heboh saat Gema menerima Langit, Langit menarik Gema dan memeluk anak manis itu dengan erat.

Gema membalas pelukan langit, langit sedikit mengayunkan pelukannya saat mendengar kekehan manis keluar dari celah bibir Gema. "Makasih, makasih udah mau jadi pacar gue." Gema menganggukkan kepalanya pelan.

Langit melepaskan pelukan dan menangkup wajah Gema, sangat manis langit tidak salah lagi Gema memang sangat Manis. "You are so cute," gumam Langit pada Gema.

Cup!!

Gema terkejut ketika hidungnya di kecup tiba-tiba oleh Langit, Gema melihat langit yang terkekeh kemudian pria itu kembali memeluk Gema. Terlihat sangat bahagia langit malam ini, padahal Gema pun sama hanya terhalang Malu saja. 

☁️☁️☁️

Langit memberikan minuman yang Gema minta, anak manis yang sedang memakan jajanannya tersenyum ke arah Langit. "Terimakasih banyak," ujar Gema pada langit, langit mengusak rambut Gema.

Setelah acara berpelukan tadi, langit mengajak Gema keluar sebentar untuk berjalan-jalan dan jajan apa yang Gema inginkan. Langit sudah meminta ijin pada orang tua Gema, tentu saja mereka mengijinkan bahkan mereka tau Gema dan langit berpacaran sekarang.

Seperti saat ini mereka berada di taman karena Gema tergiur dengan makanan pinggir jalan, Sudah selesai berjalan-jalan juga jadi langit ikuti kemauan anak manis itu.

Oval sudah pulang dan semua balon ada di kamar Gema karena sebelum pergi Gema memasukan semua yang di berikan oleh langit ke kamarnya, banyak sekali ada buket Bunga juga.

Gema berhenti mengunyah saat langit menatapnya daritadi tidak mengalihkan tatapan, Langit menyadari itu tangan Langit naik dan mengusap telinga Gema. "Lo tau? Hari ini Lo lebih manis dari biasanya, mungkin karena sekarang Lo punya gue." Pipi Gema yang terdapat makanan disana mengembung dengan mata berkedip-kedip. Langit terkekeh, sangat menggemaskan Gema ini ternyata. "gemes banget, Sayang."

Hacihhh!!

Langit terkejut ketika Gema bersin, Gema menutup Mulutnya dengan menggelengkan kepala. "Langit jangan puji-puji terus nanti aku bersin banyak." Gema berucap dengan memukul lengan Langit, langit tertawa pelan. 

"Lo lucu banget sumpah," ujar Langit dan Gema cemberut karena pria itu malah semakin menjadi menggoda Gema. "Langit sudah diam!! Jangan seperti itu." Gema kesal karena langit membuatnya malu.

"Jangan Malu, gue kan pacar Lo sekarang harus terbiasa dong." Langit mengusap pipi Gema lagi, langit benar-benar gemas dengan Gema. Rasanya ingin Langit telan saja anak manis itu, telinga Gema benar-benar merah. "Sini peluk biar Gak malu." Langit membawa tubuh Gema ke pelukannya agar Gema tidak malu. 

☁️☁️

"IHH KOK RAME?! BUNDAAA!!" Gema berteriak dengan terkejut saat melihat Akun Twitter nya yang tiba-tiba menjadi ramai oleh komentar. Gema membaca satu persatu Komentarnya, ada yang patah hati karena di tinggal langit berpacaran ada juga yang patah hati karena Gema memiliki pacar.

"Lucu banget hihi... " Gema terkikik kecil, Gema menidurkan tubuhnya di atas kasur dan terus menggulir layar ponselnya melihat Aplikasi burung biru tersebut. "Langit lihat Tidak ya?" gumam Gema entah bertanya pada siapa.

Dirinya sudah pulang begitu juga dengan langit, pasti pria tampan itu masih di jalan bila sudah sampai pasti Langit memberikan Gema kabar.

Tiba-tiba ponselnya menyala dan di serang dengan Tag yang tertubi-tubi, Gema menutup mulutnya seketika pipi nya kembali memerah melihat postingan langit.

"BUNDAA!! ANAK MU PUNYA PACAR AAAAAAA!!" Gema berteriak dengan menenggelamkan wajahnya pada bantal, kaki Gema di hentakan ke kasur merasa malu melihat postingan langit.

Ternyata serangan baliknya sangat membahayakan jantung Gema yang lemah jika di hadapkan dengan Langit, Gema menutup telinganya. Reka ulang adegan yang terlewat tadi berputar kembali di kepala Gema.

Sangat malu tentu saja, Gema salah tingkah karena Jantungnya juga sangat ribut sekarang. "Tidak tahan, aku malu bunda!!" Gema tidak bisa diam di atas kasurnya sendiri. 

☁️☁️☁️

Gema menuruni tangga dengan hati-hati, matanya tidak sengaja melihat seseorang yang berada di meja makan bersama orang tua nya.  Langit, pria itu pagi-pagi sekali sudah menjemput Gema.

"Selamat pagi anak bunda," sapaan ramah itu membuat Langit menoleh, Langit tersenyum ke arah Gema. "Pagi," sapa Langit juga pada Gema.

"Duduk sini," ajak Langit dan Gema langsung duduk di samping pria itu. "Bagaimana tidur nyenyak? Lo gak mimpiin gue kan?" tanya langit yang langsung mendapatkan pukulan di bahu nya dari Gema.

"Aku mau roti saja bunda," ujar Gema dan sang bunda langsung menyiapkan roti yang Gema inginkan, Langit menatap Gema tapi Gema tidak melakukan hal yang sama.

"Jangan di godain terus langit, nanti pipi nya makin merah kamu godain terus." Sang papa menegur dan Langit kembali terkekeh. "Anak papa lucu banget," jawab langit sang papa mengangguk paham.

Langit berhenti menganggu Gema dan fokus pada makanannya juga, Langit melihat orang tua Gema yang sesekali berbicara pada Gema. Benar-benar menjadi keluarga bahagia, bahkan Gema tidak kekurangan kasih sayang sama sekali.

Ketika semua orang memiliki perbedaan namun ada beberapa perbedaan yang membuat sebagian orang merasa sakit ketidakadilan nya dunia, Langit ingin memiliki keluarga tapi dirinya di takdirkan untuk kuat sendirian.

Tapi sejauh ini langit bangga dengan dirinya sendiri, Langit bisa bertahan hingga sekarang itu adalah sebuah usaha yang cukup melelahkan untuknya juga.

Mungkin sekarang langit tidak beruntung tapi Langit akan pastikan suatu saat nanti dirinya akan membuat keluar bahagia dalam versi nya sendiri, jika harus menawar langit ingin Gema yang menemaninya hingga akhir nanti.

☁️

"Maaf kalau gue gak bisa pake bahasa yang lebih Halus, Gapapa kan sayang?" tanya langit setelah memasangkan Helm di kepala Gema. "Mengucapkan Lo-Gue seperti itu?" tanya Gema dan langit menganggukan kepalanya.

"Tidak apa-apa langit, lagian aku tidak mau mendengar langit berbicara Aku-kamu." Gema menjawab dan langit mengerutkan keningnya bingung detik berikutnya langit paham, pria itu terkekeh kecil.

"Lo salting kan kalau gue pake aku-kamu?" tanya Langit lebih tepatnya menebak dan Gema mengangguk pelan. "aku gak terbiasa dengernya tau, mending kayak biasa aja panggilannya." Langit setuju dengan apa yang Gema ucapkan.

"Baik, pacar gue yang paling cakep satu bumi. Ayo naik," ajak langit membuka tangan membantu Gema untuk naik ke atas motornya, Gema langsung naik.

Setelah memastikan Gema naik dengan benar langit langsung menyalakan motornya, Langit melihat ke arah Gema sekali lagi dan tersenyum kecil.

Motor langit meninggalkan pekarangan rumah milik Gema, Gema memeluk langit dari belakang dengan pelukannya yang mengerat.

Gema tersenyum karena pada akhirnya pria penuh luka ini miliknya sekarang, Gema bahagia tentu saja karena langit juga mencintainya. Gema akan memastikan dan mendukung semua hal yang membuat langit bahagia, itu salah satu tujuan nya.

Mulai sekarang apapun yang tidak mungkin bagi langit akan Gema bantu dan usahakan menjadi mungkin, langit terlalu berbakat untuk di Sia-siakan oleh papa nya sendiri. Langit bisa menjadi apa yang langit inginkan, walaupun perlu usaha yang Cukup juga untuk mencapai nya.

Cielahhhh jadian woyy

Awokawok

Ramein jangan lupa

Vote And comen

See you next part 👋

Continuă lectura

O să-ți placă și

298K 26.7K 58
Bagaimana jika kamu menyelamatkan anak dari orang yang tidak kamu kenal?? Dan kamu akhirnya mengurus anak itu. 24 Januari 2022 •Mewgulf •Louisevian P...
147K 12.8K 56
TERSEDIA DALAM BENTUK PDF. MIWERLAND SEKALA CAKRABUANA Sekala itu batu, jarang berbicara bila tidak terlalu penting, berandalan, sering tawuran. Tapi...
12.6K 1K 7
Dalam suatu kisah cinta, suka, duka maupun luka akan selalu ada didalamnya. Dimana kata "Bahagia" hanyalah sebatas fatamorgana belaka. Yizhan Short L...
57.7K 8.5K 31
Ketika dua Insan yang saling mencintai di pertemukan akan selalu ada bahagia yang menghampiri mereka, Saling melengkapi dan saling menjaga satu sama...