(,) sebelum (.)

By Arrinda_sell

331K 30.2K 4.3K

Koma sebelum Titik. "Tau gak Mas, soal dua tanda baca ini?" Hujan menatap pria itu lalu melanjutkan kalimatny... More

πŸ’01
πŸ’02
πŸ’03
πŸ’04
πŸ’05
πŸ’06
πŸ’07
πŸ’08
πŸ’09
πŸ’10
πŸ’11
πŸ’12
πŸ’13
πŸ’14
πŸ’15
πŸ’16
πŸ’17
πŸ’18
πŸ’19
πŸ’20
πŸ’21
πŸ’22
πŸ’23
πŸ’24
πŸ’25
πŸ’26
πŸ’27
πŸ’29
πŸ’30
πŸ’31
πŸ’32
πŸ’ending

πŸ’28

8.8K 942 89
By Arrinda_sell

Matahari di hari ini cukup menyengat di kulit hingga Hujan harus berlindung di bawah pohon.

Matanya bergulir menatap jalanan di depannya yang cukup ramai. Mengingat ini adalah daerah pasar tradisional.

Hujan bekerja di sini, yakni di sebuah konter ponsel terletak di daerah pasar tepatnya di depan pasar. Shift-nya masuk pagi, dan Hujan akan pulang di sore hari. Meski sore, nyatanya panas matahari masih mampu membuat sebagian orang berkeluh.

Menyipitkan mata, Hujan berjongkok lalu menandaskan minuman dinginnya hingga habis. Membuang sampahnya pada tong sampah, Hujan mulai melangkahkan kakinya menuju tempat kontrakannya yang tidak jauh dari pasar. Yakni 200 meter.

Panas matahari mulai tidak semenyengat tadi, di mana membuat Hujan cukup menikmati perjalannya.

Menit ke-10 Hujan baru sampai di kontrakannya. Dirinya langsung merebahkan tubuh lelahnya dengan mata terpejam. Hari ini konter cukup ramai, Hujan cukup kewalahan sebab teman satu shift-nya izin sakit secara mendadak.

Merilekskan badannya sejenak, Hujan bangkit kemudian meraih ponselnya yang mana setiap kerja Hujan tidak membawanya. Kebiasaannya ketika sedang jenuh adalah membuka sosmed pribadinya di mana Hujan pastikan orang masa lalunya tidak ada.

Tangannya terus menggulir layar sampai akhirnya jarinya terhenti setelah melihat FB karyawan Zendar yang tidak sengaja Hujan berteman dengannya.

Rip buat bang Khatulistiwa..😥

Netra Hujan turun melihat foto yang temannya itu unggah, di sana nampak seorang pria tengah berbaring dengan mulut yang diberi oksigen. Jantung Hujan mencelos, tangannya gemetar kemudian memberanikan diri membuka kolom komentar.

Itu kenapa?

Kecelakaan mobil, katanya
Lagi mau cari calon istriya
Yang menghilang.

Kasian banget sumpah.

Doain aja teman2
Moga beliau lekas sembuh
Dan cepat sadar.

Hujan menjatuhkan ponselnya, benaknya menerka penyebab Khatulistiwa kecelakaan apa karena dirinya?

Kepalanya menggeleng, dibanding itu Hujan harus melihat kondisinya. Mau sebagaimanapun hubungan mereka di masa lalu, Khatulistiwa-lah yang banyak membantunya di saat dia berada di posisi kesulitan.

Dengan gerakan kilat, Hujan masuk ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Hari ini dia akan menjenguk pria itu secara diam-diam.

💍💍💍

Menempuh perjalanan selama 3 jam, akhirnya Hujan tiba di rumah sakit tempat Khatulistiwa dirawat. Beruntung teman yang mempostingnya sempat menulis keterangan tempat. Terkesan tidak bijak namun berkat ini juga Hujan jadi tau.

"Pasien atas nama Galaxi Khatulistiwa ada di ruangan berapa ya?" Hujan bertanya pada sang perawat yang berjaga dan tidak lama bagi Hujan mendapatkan informasi tersebut.

Kakinya kembali melangkah, hari sudah malam tubunya pun membutukan istirahat. Tetapi entah kenapa Hujan ingin melihat Khatulistiwa. Baik-baik kah pria itu usai kecelakaan?

Sedikit lagi Hujan sampai sebelum langkahnya melambat seiring kehadiran seseorang yang duduk di depan ruangan Khatulistiwa. Setitik keraguan menyelimuti hatinya, Hujan baru mau berbalik namun seseorang itu keburu menyadari kehadirannya disusul namanya yang diserukan.

"Hujan."

Hujan berbalik dengan kaku, segaris senyum hambar diberikan pada sosok Bintang yang sekarang berjalan cepat menuju ke arahnya. Detik berikutnya tubuhnya dipeluk erat oleh wanita hamil itu. Hujan ragu-ragu membalasnya pun tangannya ikut bergerak mengelus punggung Bintang ketika merasakan tubuhnya bergetar pertanda dia sedang menangis.

Mungkin Bintang terpuruk atas apa yang menimpa Khatulistiwa. Jujur saja Hujan pun merasa hancur mendengar berita ini.

"Lo kemana aja? Orang-orang nyari lo. Gue, Katu," Bintang makin mengeratkan pelukannya.

"Maafin gue. Keegoisan gue udah buat lo dan Katu hancur. Gue udah hancurin impian kalian. Gue juga yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Katu. Gue jahat, Jan. Gue jahat." gumamnya di bahu Hujan.

"Gak usah minta maaf, Bi. Kalo udah jalannya juga mau ya mau di apa? Mungkin belum jodoh aja."

Bintang menggeleng ribut sedang pelukannya ia lepas.

"Lo salah paham. Ayah dari anak yang gue kandung bukanlah Katu. Tapi sepupunya, Katu cuman bantuin gue buat gue dapat keadilan." ujarnya menatap Hujan mantap. Bintang berharap semoga pengakuannya dapat dipercaya.

Sudah cukup dua minggu ini dirinya tidak bisa tidur nyenyak, memikirkan apa yang telah ia lakukan. Keduanya adalah orang baik, tidak seharusnya Bintang memiliki pemikiran untuk masuk di tengah-tengah mereka.

Sementara di sisi lain, Hujan tak mampu menyembunyikan riak terkejutnya. Dirinya berusaha mencari kebohongan di mata Bintang, sayangnya Hujan tidak menemukannya. Memejamkan matanya, Hujan mendongak demi menghalau airmatanya yang akan jatuh.

Selama ini dirinya ternyata salah paham.

"Kabar bang Katu gimana?" tanyanya setelah berhasil menguasai dirinya.

"Dia baik-baik aja. Untung saja tidak parah. Dan kebetulan Katu baru sadar. Sedari tadi dia gak mau makan, padahal itu penting supaya Katu bisa minum obat," ungkapnya menjadikan Hujan menatap pintu rawat Khatulistiwa lamat.

"Masuk aja. Gue yakin Katu bakal langsung sembuh liat obat utamanya datang." seakan bisa membaca kegundahan Hujan, Bintang kembali bersuara. Hujan menatapnya sebelum akhirnya memberikan anggukan singkat.

"Gue masuk dulu." tuturnya. Bintang mengangguk.

Hujan mengetuk pintu ruangan Khatulistiwa, tangannya bergerak memutar handle pintu dan sosok Khatulistiwa yang sedang memejamkan matanya menyambutnya.

Hujan tidak mampu menahan airmatanya melihat kondisi pria itu hanya karena mencarinya.

"Bang Katu..."

Khatulistiwa yang merasa tidak asing dengan suara itu langsung membuka matanya. Tubuhnya menegak melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu.

"Rain?" Khatulistiwa seakan tidak mempercayai apa yang ia lihat kini. Bahkan kepalanya menggeleng guna menghalau bayangan Hujan yang sejak kepergiannya selalu menghantuinya.

Namun ketika wanita itu berlari menghampirinya dan memeluknya, Khatulistiwa tidak bisa berkata-kata. Tubuhnya kaku, pun mulutnya demikian.

"Bang," suara Hujan teredam oleh tangisannya. Ketika merasakan hembusan napasnya yang nyata, Khatulistiwa mengangkat tangannya lalu mencoba melingkarkan di pinggang Hujan.

Dan sentuhannya ternyata nyata. Bukan ilusi.

"Rain." Khatulistiwa tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya kini. Dia bahagia, teramat bahagia hingga membuatnya ingin mengurung Hujan untuk dirinya sendiri.

Meleraikan pelukan keduanya, Hujan menatap wajah yang terdapat beberap luka itu. Tangannya terulur mengelus wajah Khatulistiwa. "Maaf, Bang Katu kayak gini gara-gara aku. Bintang udah cerita semuanya."

Khatulistiwa sontak memberikan gelengan, dengan mudahnya dia mengangkat tubuh Hujan ke atas pangkuannya lalu kembali memeluk wanitanya.

"Justru Abang seneng. Berkat kejadian ini kamu datang menemui Abang," Khatulistiwa mengangkat kepalanya lalu menatap wajah manis itu lamat.

"Ini, bukan mimpi kan?" tanyanya sangsi. Hujan bahkan tersenyum geli melihat air muka pria itu dari dekat.

Bukannya memberi jawaban, Hujan malah mencium pipi Khatulistiwa gemas. "Masih mau bilang ini mimpi?"

Khatulistiwa membuka lebar mulutnya, detik berikutnya Khatulistiwa menangis heboh. Hujan jadi panik sendiri.

"Nikah sama Abang kalo gitu. Baru Abang percaya!"

"Duh, Bang Katu tenang. Iya iya bakalan nikah, tapi diam dulu." Hujan menepuk punggung Khatulistiwa bermaksud menenangkannya. Untunglah berhasil.

"Kita nikah besok."

Mata Hujan membola mendengarnya.

💍💍💍

Definisi kehilanganmu cukup sekali saja.

Bang Katu pintar banget manfaatin suasana.

Gimana untuk part ini?

Siap gak nerima undangan pernikahan dari dua sejoli ini?

Sampai jumpa di part selanjutnya.

Sayang ReLuvi banyak2😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

685K 1.8K 22
WARNING!!! IAM COMEBACK AWASSS BASAHH!! Jangan Dibaca semuanya sesat Sudah ada peringatan!!! kalau bermaksud me-REPORT cerita gw mending skip
189K 27.6K 29
Swipe right. Dua kata yang tidak asing untuk pengguna dating apps. Bermula saat Liora merasa iri dengan teman-temannya yang sudah punya pacar, akhirn...
607K 49.4K 53
[COMPLETED] Beleaguered : Terkepung Meisya seorang jomlo menaun yang sedang dilanda kebingungan dengan perubahan hidupnya akhir-akhir ini. Dia mendap...
1.1M 55.2K 38
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah...