Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.2K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 06 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 19 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 21 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 26 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 29 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 33 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 37 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 🍑
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 25 ☁️

996 227 71
By AyyaKanawut

"Gema," panggilan itu membuat Gema yang sedang mengikat tali sepatu mendongak, Meru yang memanggil nama Gema. "Kenapa?" tanya Gema selesai mengikat tali sepatu, penasaran juga Gema apa yang Temannya itu maksud.

"Langit sama Biru perang dingin lagi ya?" tanya Meru melihat kedua pria yang terlihat sangat dingin ketika saling menatap, Gema mendongak dan melihat. Memang suasananya tidak seperti sebelumnya, seperti ada yang si kembar sembunyikan.

"Aku gak tau, saat berangkat tadi langit Gak bilang apa-apa ke aku." Gema menjawab dengan melihat ke arah dua pria kembar itu, Gema saja bingung sekarang. "Gak biasa nya Loh suasana kayak Gini sumpah!" Meru menjawab lagi, pagi ini sangat aneh apalagi si kembar.

"Udah Lah Biarin aja Selama mereka gak ribut, kata kamu kan mereka kalau Ngobrol suka saling Pukul. Mending gini atau mending saling pukul?" tanya Gema meminta Meru untuk memilih. "Mending saling pukul sih Biar Rame," jawab Meru dan Gema mendengus kesal.

"Itu sih emang kamu aja yang Mau! Jangan Gitu, aku ngeri kalau pukul-pukul lagi tau!" Gema berucap dengan mengidikkan bahunya, membayangkan sudah membuat Gema lelah jika mereka bertengkar lagi. "padahal seru begitu Gema, jadi kan Kagak terlalu monoton nih sekolah ada perang saudara dan pertumpahan Dar—"

Plakk!!

"Anjing!" Meru mengumpat saat Gema memukul Kepalanya dengan kuat. "Kamu aja sana berantem sama Keano, aku nonton Gak akan aku pisahin!" Kesal Gema dan Meru terkekeh kecil, Meru tau Gema pasti lelah harus memisahkan mereka jika mereka itu kembali bertengkar.

"Biasa aja kali Gema, sakit kepala gue Gila Lo!" Meru berucap lagi, Gema memutar bola matanya malas. "Kamu diem jangan buat aku kesel terus, sebentar lagi olahraga nya di mulai mending kamu berdoa biar dapet kelompok yang bagus!" Meru terkekeh dan mengangguk kecil, Gema memutar bola matanya malas saat anggukan kepala menyebalkan itu terlihat.

"Baiklah Anak-anak, setelah Minggu kemarin kita berlatih hari ini Bapak akan membuat beberapa kelompok, satu kelompok berjumlah tiga orang dan akan ada dua kelompok yang bertanding. Misalnya kelompok A dan B lalu C dengan D seperti itu seterusnya hingga mendapatkan siapa pemenang semakin tinggi level yang kalian lakuin semakin banyak poin yang kalian dapatkan, tim yang kalah pertama kali nilai yang tim itu miliki akan di pindahkan ke tim yang menang." Guru menjelaskan lebih dulu bagaimana permainan nya.

"Bapak sudah mengacak namanya tidak boleh protes dan tidak boleh meminta pindah." Guru mata pelajaran Olahraga itu mengeluarkan selembar kertas dan melihat semua muridnya yang datang. "Kelompok A itu ada, Elmeru, Yoga Dan Oval." Suara tepuk tangan Terdengar saat kelompok pertama di panggil.

"Kelompok lawan yaitu kelompok B, itu Sa Biru, El Langit dan Rafanza." Gema menoleh ke arah Keano saat namanya di panggil. Keano saja terkejut mengapa bisa seperti itu, Gema meringis pelan. "Mengapa harus jadi satu Tim," gumam Gema mengusap tengkuknya bingung.

Entah keberuntungan atau kesialan untuk Gema kali ini, Biasanya mereka selalu di pisah tapi kali ini di satukan apa tidak pusing Gema melihatnya. "semangat Gema, lawan mu meru." Keano menepuk pundak Gema, Gema menghela napasnya pelan.

Gema beranjak dari duduknya dan menghampiri Lapangan karena disana sudah ada langit juga Biru yang sedang pemanasan, memang seperti musuhan mereka berdiri sangat jauh jadi gema harus di tengah-tengah mereka. 

☁️☁️☁️

Srekk!!

Prittt!!!

Bola masuk ke dalam ring dan suara peluit dari guru menandakan kelompok Gema mendapatkan satu Poin lagi, Gema bertepuk tangan senang sekarang.

Gema melihat Meru dengan memiringkan kepalanya, kelompok Gema yang mendapatkan poin daritadi dan selalu Gema yang memasukan Bola ke dalam ring entah mengapa Si kembar kompak agar Gema yang menonjol.

Poin di pegang kelompok Gema sangat unggul dan jauh dari Poin kelompok Meru, Gema saja Heran kenapa dirinya bisa bermain Basket padahal dirinya tidak ikut organisasi Basket.

Kelompok A kembali mendapatkan Bola lebih dulu Oval mendrabling bola Itu tapi Dengan Gesit Langit mendapatkan Bola, Langit memantulkan Bola melewati Yoga juga Meru. Jangan salah Langit pintar bermain Bola basket, jadi anak itu tidak mungkin salah langkah.

Langit memberikan bola pada Gema lagi, Gema yang sudah dekat dengan ring melihat kiri kanan si kembar meminta Gema untuk melempar bola pada salah satu dari mereka. Gema bingung sekarang, Karena keduanya bisa bertengkar Jika Gema lemparkan ke salah satu saja.

Srekk!!

Prittt!!!

Gema terkejut ketika Yoga mengambil Alih bola dan mencetak Gol disana, Gema terlalu lama berfikir hingga dengan mudah orang mengambil Bola yang berada di tangannya. Gema mundur dan berjalan mendekati si kembar, Gema melihat langit. "Maaf, aku kebanyakan mikir."

"Gapapa," jawab langit mengusak kepala Gema agar Gema tidak merasa bersalah, Biru menganggukkan kepalanya saat Gema menatap Biru. Gema menghela napasnya pelan, Gema memegang Bola kali Ini.

Si kembar saling menatap saat Gema akan melemparkan bola itu, Wajah keduanya masih sama seperti tadi tidak ada yang saling mengobrol bahkan tidak ada yang saling melempar bola satu sama lain.

Pritttt!!

BRUKKK!!

Bughh!!!

"Awh!!"

Suara Tubuh yang saling bertabrakan dan Gema yang tersungkur karena senggolan si kembar membuat Lapangan heboh, Langit terkejut saat tubuh besarnya dan tubuh besar Biru menyenggol Gema.

Langit melempar Bola yang berada di tangannya ke arah Biru. "Biar gue yang bantuin," ujar Langit tapi Biru tidak membiarkan hal itu. "Gue aja, dia jatuh karena gue!" Mereka saling menyenggol.

Gema melihat lutut nya yang mengeluarkan darah, rasanya sangat perih dan melihat dua orang yang bertengkar di depannya semakin saja membuat lutut Gema sakit.

"Lo punya telinga Gak biar gue aja!!"

"Lo gak usah maksa anjing!! Biar gue aja!!"

Srekk!!

Srekk!!

"Lo Bang—"

"STOP!! KALIAN BISA BERHENTI BERTENGKAR TIDAK SIH?!" teriak Gema menghentikan Biru yang akan melayangkan pukulannya pada Langit, Langit menatap Gema dan akan menghampiri. "DIEM KALIAN DISANA, JANGAN SAMPERIN AKU!!" Gema menghentikan keduanya agar tidak mendekat.

Gema melihat Meru dan Keano mereka yang paham langsung menghampiri dan memapah Gema untuk ke pinggir lapangan, Langit dan Biru saling menatap lagi.

Oval menarik tangan Langit agar mundur duluan, karena Pertandingan mereka selesai dan Kelompok B yang mendapatkan poin terbanyak itu artinya Kelompok Gema.

"Baiklah, kelompok B yang mendapatkan poin akan kembali bertanding lagi nanti. Kita lanjutkan dengan kelompok berikutnya, sudah melihat kan cara bertandingnya seperti tadi?" Para murid yang tersisa menganggukkan kepalanya paham dengan yang di maksud Oleh guru Olahraga. 

☁️☁️☁️

"Gema tunggu!"

Gema menoleh ke arah belakang saat tangannya di cengkal oleh seseorang. "Pulang bareng gue, kaki Lo sakit kan? Naik Mobil biar aman." Biru menawarkan untuk mengantarkan Gema, Biru akan menarik tangan Gema tapi langit juga mengambil tangan Gema satunya.

Gema melihat keduanya, lagi. Gema masuk dalam situasi seperti ini, Gema bingung harus bagaimana karena hal ini membuat Gema tidak enak Hati. "Dia pulang sama gue," ujar Langit dan Gema menoleh ke arah Langit.

"Biar dia yang nentuin balik pake motor Lo itu dalam keadaan kaki nya yang sakit atau bareng gue naik Mobil," jawab Biru dan Gema melihat keduanya, Helaan napas Gema terdengar. Gema tersenyum manis sekarang, Gema melepaskan kedua pegangan nya.

"Biru, kamu ada les kan? Lebih baik kamu les sekarang aku Gapapa kok daripada kamu kena marah papa mu lagi kan? Mending kamu Les aja sana," ujar Gema menolak Biru dengan halus. "Langit juga, kamu ada latihan basket kan? Mending latihan aja. Aku bisa pesen taksi kok jadi kalian tenang aja," ujar Gema menolak langit juga, Gema pusing lebih baik tidak memilih keduanya.

Si kembar saling menatap saat Gema menolak ajakan mereka, Gema menepuk pundak Biru dan langit bersamaan. "Aku Gapapa, mending kalian lakuin Hal yang kalian biasa lakuin. Kaki ku masih berfungsi dengan baik jadi tidak akan kenapa-napa kok, ya langit dan Biru." Gema berucap dengan suara yang sangat lembut.

"Tapi Lo Gi—"

"Gapapa langit, aku kan bilang Gapapa tadi. Lagian kamu kan sebentar lagi ada tanding basket jadi harus banyak latihan, Aku duluan ya—Ehh sebentar." Gema berhenti ketika akan berjalan meninggalkan keduanya.

Gema melihat keduanya, Gema menoleh ke arah Biru. "Biru Maaf, jika Kamu balik lagi deketin aku buat gertak Langit kamu Gak akan dapet hasil apa-apa, kalau kamu deketin aku emang mau bersaing sama langit pun kamu kalah. Aku bener-bener anggap kamu temen ku, kamu temen ku yang paling aku Hargai jadi jangan sampai Hal ini buat kita renggang. Aku gak lebih anggap kamu dari temen, kamu bener-bener temen ku yang baik selalu ada buat aku juga jadi berhenti ya Biru. Aku mohon, demi kebaikan bersama juga." Gema berucap dengan memohon pada Biru agar pria itu berhenti mencari gara-gara dengan langit.

Biru terdiam saat Gema mengatakan itu, Biru terkekeh miris sangat sakit ternyata hanya di anggap teman oleh orang yang benar-benar dirinya sukai. "Maafin aku ya Biru, tapi dari pertama kita ketemu aku sama kamu cuma temen."

Gema menoleh ke arah Langit yang daritadi melihatnya dengan tersenyum tipis, Gema mengusap telinga. Langit sangat tampan dengan senyum itu, Gema tidak bisa berbicara banyak dengan langit.

"Hum..." Gema bergumam anak manis itu sedikit berjinjit dan mendekatkan bibirnya ke telinga langit, langit hanya menunggu saja Gema akan berbicara apa. "Tidak ada saingan langit, Kamu pemenangnya. Berhenti ya, Langit Sayang."

Cup!!

Langit sedikit mundur saat Gema mengecup sudut bibirnya dan mengucapkan Sayang pada Langit, Gema berlari meninggalkan keduanya. "BYEEE LANGIT DAN BIRU SAMPAI KETEMU BESOK DI SEKOLAH AKU PULANG DULUAN, AWAS JANGAN BERANTEM!!"

Langit terkekeh kecil, Gema memilihnya dan tidak melirik Biru dari dulu. Langit mengira Gema akan menyukai biru, seperti orang yang Langit sukai dulu.

KOK AKU SALTING SIH WOY😫😠

JADIAN GAK KALIAN BERDUA, AKU MAKSA INI😭🤏 GEMES BANGET LANGITGEMA NIH MINTA DI TELEN DUA-DUA NYA, PADAHAL DISANA ADA BIRU. SI BIRU JADI NYAMUK KASIAN.

gimana-gimana? Seru kah sejauh ini? Semoga suka yaaa

Vote And comen jangan lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

my husband By siska

Teen Fiction

24.3K 955 18
gus dan ceo menikah? what? mana sama sama cowo lagi what? ayolahini tidak lucu bagai mana bisa mereka-anjir muhammad alian hasanur adalah gus di sala...
1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
91.3K 12.2K 36
MEW MIQUEL LEONATHAN Ketua Geng bernama The LionBlack Yang terkenal dengan kenakalannya, Kebegisannya dan sifat petakilannya. "Lo manis juga ya di l...
135K 7.5K 27
ya lagi mau buat cerita dadakan aja. forth dan beam yg temenan semasa kecil.. forth yg dulu nya gendut dengan kulit tan nya. dan beam bertubuh besar...