Ketika Sejun mengumumkan dia akan menemui bos menara lantai 99, Raja Minotaur,
Squeak!
Growl!
Kelinci hitam dan Cuengi (bayi beruang) melangkah maju. Kami akan melindungimu!
Kemudian,
"Presiden Theo, bersiaplah."
"Apa, meong? aku ikut juga?"
Theo yang bertugas mengurus bagasi terpaksa melakukan perjalanan bisnis.
"Memimpin."
Eummu!
Mendengar kata-kata Sejun, Woocheon Sam (Minotaur 1003) dan Woocheon Sa (Minotaur 1004) memimpin.
Tetapi
Thud. Thud
"Hey! Bagaimana kami bisa mengimbanginya jika kamu berlari begitu cepat!!"
Sesaat kemudian, Woocheon Sam (Minotaur 1003) dan Woocheon Sa (Minotaur 1004) segera kabur.
"Oh Naga Hitam Hebat. Aku akan melayanimu."
Elka berlutut di depan Sejun, dan serigala lainnya menggendong Kelinci Hitam dan Theo di punggung mereka.
Namun,
Grr! Grr!
Cuengi (bayi beruang) dipegang oleh kaki depan induk Beruang Raksasa Merah. Sebagai seorang ibu, dia tidak bisa mengirim anaknya ke tempat berbahaya dimana Raja Minotaur berada.
"Cuengi (bayi beruang), berbahaya, jadi tunggu di sini."
Sejun mencoba menghibur Cuengi (bayi beruang),
Grr!
Dengan suara Cuengi (bayi beruang) yang menangis bahwa dia ingin pergi bersama mereka di latar belakang, Sejun, Theo, dan kelinci hitam berangkat dengan serigala menuju titik jalan yang dijaga oleh Raja Minotaur.
Dadadada.
Serigala bergerak dengan kecepatan hampir 70 km/jam, yang sangat cepat.
Swoosh.
Lahan kosong yang luas dengan cepat dilewati oleh mata Sejun saat dia menunggangi seekor serigala.
Setelah berjalan beberapa saat, gurun tak berujung berakhir dan tanah merah mulai bermunculan. Apakah itu lumpur? Ide tentang batu bata lumpur muncul di benak Sejun.
"Jika saya membuat batu bata, aku bisa membangun gedung."
Saat Sejun bergerak, berpikir untuk membangun gedung dengan batu bata lumpur,
"Huh?!"
Sekelompok lebih dari seribu Minotaur Hitam muncul di kejauhan.
Tetapi
"Apa yang mereka lakukan?"
Para Minotaur Hitam terlihat memasukkan gumpalan lumpur ke dalam mulutnya.
"Itukah sebabnya mereka bersemangat hanya dengan melihat rumput?"
Sejun tiba-tiba merasa kasihan pada para Minotaur Hitam.
***
Eummu-ah!
Minotaur 1 bergegas memanggil Raja Minotaur.
Apa masalahnya?
Minotaur King, yang sedang tidur di depan titik jalan, membuka matanya dan bertanya.
Woocheon Sam (Minotaur 1003) dan Woocheon Sa (Minotaur 1004) telah kembali!
Apa?! Woocheon Sam (Minotaur 1003)?!
Thump!
Minotaur King menendang tanah dan berdiri mendengar berita bahwa Woocheon Sam (Minotaur 1003), yang mengabaikan perintahnya dan pergi berkencan, kembali.
Di mana mereka?!
Tapi mereka membawa orang asing.
Orang asing? Bawa semuanya ke sini.
Ya!
Maka dari itu, Sejun dan rombongannya, dipandu oleh Minotaur 1, bertemu dengan Raja Minotaur bersama Woocheon Sam (Minotaur 1003) dan Woocheon Sa (Minotaur 1004).
Di samping Raja Minotaur, sebuah tongkat tulang merah dan tanduk putih tertancap di tanah.
Dan
"Itu pasti menjadi titik jalannya."
Sejun melihat kristal merah yang terlihat di belakang Raja Minotaur.
Eummu?
"Dia bertanya kenapa kamu datang ke sini, meong."
Theo menerjemahkan kata-kata Raja Minotaur.
"Katakan pada Raja Minotaur aku datang untuk menagih hutang tiga hari yang lalu."
"Aku mengerti, meong! Raja Minotaur, kami datang untuk menagih hutang tiga hari yang lalu, meong!"
Theo dengan berani menyampaikan perkataan Sejun kepada Raja Minotaur. Tidak ada alasan baginya untuk mundur karena dia adalah kucing kuning mematikan di bawah komando Naga Hitam yang agung.
'Puhuhut. Ini menambah pemandangan indah dalam kisah hidupku, meong.'
Ketika Theo membayangkan pemandangan indah untuk diceritakan kepada orang lain nanti,
Eummu-ah!
Raja Minotaur geram dengan sikap menuntut harga yang begitu berani.
"Meow-gulp. Meow-gulp"
Theo, yang dikejutkan oleh teriakan Raja Minotaur, mulai cegukan.
"Tenang."
Sejun menenangkan Theo yang terkejut dengan mengelus kepalanya, lalu mendekati Raja Minotaur.
Kemudian,
Chuck.
Dia meletakkan tangannya di kaki Raja Minotaur dan berkata,
"Aku pernah mendengar bahwa Minotaur Hitam adalah pejuang terhormat, tapi sepertinya itu adalah cerita lama. Kamu bahkan tidak merasa malu dengan apa yang telah kamu lakukan dan malah marah... Jadi, bolehkah aku memberi tahu bawahanmu bahwa bos mereka mencuri makanan orang lain?"
Saat Sejun menyampaikan perkataannya dan hendak melepaskan tangannya,
Eummu!
[Tunggu!]
Raja Minotaur segera meraih Sejun.
'Aku tahu itu.'
Sejun memaksakan sudut mulutnya yang terangkat dan berkata dengan suara acuh tak acuh,
"Apa itu?"
Eummu! Eummu... Eum...
[Aku adalah pejuang hebat dari Minotaur Hitam, yang menghormati kehormatan! Aku berencana untuk membayar kamu nanti. Sebagai kompensasi atas rumput yang aku makan terakhir kali...]
Saat Raja Minotaur hendak menyarankan harga,
"Tunggu! Aku akan memutuskan apa yang ingin aku ambil. Pertama, izinkan aku menggunakan titik jalan."
Sejun memotong perkataan Raja Minotaur dan menyatakan permintaannya sendiri.
Eummu?
[Maksudmu titik jalannya?]
"Jadi, bagaimana?"
Mendengar perkataan Sejun, Raja Minotaur berpikir sejenak.
Kemudian,
Eummu. Eummu...
[Oke. Aku mengizinkannya. Itu mungkin tidak berguna bagimu, tapi...]
Raja Minotaur menyingkir untuk mengizinkan Sejun mendekati titik jalan.
Mengerti!
Sejun tidak mendengar perkataan Minotaur King selanjutnya karena dia sudah mendekati titik jalan.
"Akhirnya..."
Sejun mengulurkan tangan ke kristal merah yang melayang di udara.
[Titik jalan di lantai 99 menara telah disimpan.]
[Memuat titik jalan yang disimpan di lantai lain.]
[Tidak ada titik jalan yang disimpan di lantai lain selain lantai 99 menara, jadi kamu tidak bisa pindah ke lantai lain.]
"Apa?!"
Sejun, yang memulai dari lantai 99 menara, tidak memiliki titik arah lain yang tersimpan. Tidak ada tempat untuk pergi.
Biasanya, hunter lain akan memulai dari lantai 1, menandai titik jalan di lantai 1 dan kemudian memanjat menara.
Dan umumnya, ketika titik jalan disimpan, portal ke lantai berikutnya akan muncul.
Ini mungkin terjadi terlepas dari serangan bos. Ada banyak lantai yang lokasi bos lantai dan titik arahnya berbeda.
Tapi dia belum pernah mendengar portal ke bawah muncul. Hal itu tidak perlu dilakukan, karena kita dapat menggunakan titik jalan untuk turun.
Sementara Sejun kecewa,
Eummu.
Raja Minotaur, yang telah menyimpan tulang kesayangannya, menghela nafas lega. Raja Minotaur, yang menghargai kehormatannya sendiri, bermaksud memberikan Sejun Tulang Merah kesayangannya sebagai kompensasi untuk menjaga kehormatan seorang pejuang hebat.
Tulang Merah adalah klub kelas legendaris yang berubah menjadi merah karena menyerap darah banyak monster. Itu adalah salah satu dari tiga benda legendaris di menara.
Dia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan klub legendaris karena titik jalan yang bahkan tidak bisa dia manfaatkan dengan baik. Tentu saja, ada efek samping menjadi orang gila penggila darah jika tidak dikendalikan, jadi tidak baik bagi Sejun untuk memilikinya.
"Harga selanjutnya adalah..."
Sejun meminta beberapa hal lagi kepada Raja Minotaur sebagai imbalannya.
Lalu, saat Sejun melihat ke arah Theo, Theo mengeluarkan daun bawang yang cukup besar hingga membuat bukit kecil dari tasnya.
"Ini adalah hadiah untuk persahabatan kita di masa depan."
Meski disebut hadiah, namun dibawa untuk mempromosikan daun bawang kepada minotaur hitam. Artinya, kami punya ini, jadi jika kalian tertarik, datang dan bekerjalah untuk kami.
Swallow.
Minotaur King menelan ludahnya sambil memandangi daun bawang hijau. Sepertinya dia sudah mendapatkan seorang pekerja.
***
Sudah tiga hari sejak Sejun bertemu Raja Minotaur.
Beberapa hal telah terjadi pada saat itu. Kabar terbesarnya adalah induk kelinci hamil lagi. Itu karena belut bakarnya.
"Sejak mereka mulai mengirim bayi kelinci ke liang kelinci generasi pertama, sesuatu yang aneh telah terjadi... Mari kita lihat apakah mereka mulai meminta belut panggang mulai sekarang."
Sejun entah bagaimana merasa kesal.
Dan, berkat kesepakatan dengan Raja Minotaur, seluruh wilayah gurun diakui sebagai wilayah Sejun, dan sepuluh minotaur hitam datang untuk bekerja di tanah Sejun setiap hari dan mengolah gurun tersebut.
Menurut Woocheon Sam (Minotaur 1003), persaingan antar minotaur hitam yang ingin datang ke sini setiap hari sangat ketat.
"Yah, mereka biasa makan lumpur setiap hari..."
Akhirnya Sejun menerima larva Ratu Lebah lagi kemarin. Dengan ini, sekarang akan ada tiga sarang lebah.
"Tapi Blue Moon akan segera datang. apakah akan baik-baik saja?"
Sejun melihat ke permukaan lapangan, mengingat apa yang terjadi sekitar sebulan yang lalu.
Ketika bidang permukaan dihancurkan oleh Woocheon Sam (Minotaur 1003) selama Blue Moon, Sejun berpikir keras.
"Jika hal ini terus terjadi, tidak ada alasan untuk menanam tanaman di lahan terbuka."
Tidak apa-apa jika monster tidak datang saat Blue Moon, tapi jika monster datang sekali saja dan membuat pertanian berantakan, semua pertanian akan sia-sia.
Karena tak ada solusi, Sejun malah mempertimbangkan untuk menyerah di permukaan lapangan.
Kemudian
[Administrator Menara mengatakan untuk menyerahkannya pada mereka jika kamu khawatir tentang monster yang mengamuk dan menghancurkan ladang selama Blue Moon.]
"Serahkan pada mereka? Apa yang akan mereka lakukan?"
[Manajer Menara bertanya dengan sombong, bukankah kamu melihat mereka menekan monster selama Bluemoon?]
"Oh..."
Kalau dipikir-pikir, ada suatu masa ketika para monster terdiam ketika naga hitam muncul di Blue Moon pertama ketika Sejun dalam kesusahan. Itu adalah Aileen.
"Aku mengerti. Kalau begitu aku akan mempercayaimu, Aileen."
[Administrator menara memintamu untuk memercayai mereka dan menanam banyak tanaman.]
Jadi Sejun mempercayai kata-kata Aileen dan bekerja keras untuk bercocok tanam, tapi saat Blue Moon mendekat, dia sedikit cemas.
"Tidak apa-apa, kan?"
Karena dia telah mengambil keputusan untuk percaya, Sejun memutuskan untuk mempercayai Aileen sampai akhir.
Hari ini, karena Blue Moon, bahkan beruang raksasa merah dan minotaur hitam tidak datang.
Dan para serigala turun ke lantai bawah tadi malam dan berkata bahwa mereka tidak ingin menimbulkan kerusakan apa pun.
"Rasanya agak kosong tanpa adanya orang-orang besar."
Kata Sejun sambil melihat ke lapangan luas.
Kemudian,
Chop, chop, chop.
"Apa yang kosong, meong?! Kucing kuning yang menawan dan mematikan, Presiden Theo, ada di sini, meong!"
Sambil beristirahat di pangkuan Sejun, Theo yang sedang memakan Churu memukul dada Sejun dengan kaki depannya untuk menegaskan kehadirannya.
"Itu benar. Kamu di sini... maafkan aku."
Dari mana dia belajar pesona seperti itu... Sejun dengan cepat mengelus punggung Theo. Hari ini, karena mereka harus menyelesaikan pekerjaan mereka lebih awal untuk persiapan Blue Moon, Dia membutuhkan bantuan Theo.
Dengan tergesa-gesa, mereka menyelesaikan pekerjaan mereka dan bersiap untuk Blue Moon.
Sejun mematikan api dan menghilangkan baunya, kelinci masuk ke liangnya, dan lebah madu beracun masuk ke dalam sarang dan memblokir pintu masuk.
Dan
"Sampai jumpa besok pagi, meong!"
Theo masuk ke dalam tasnya.
Begitu semua orang masuk ke dalam rumah masing-masing, gua menjadi sangat sunyi.
"Ini dingin."
Meskipun cuacanya tidak terlalu dingin, Sejun merasa kedinginan, mungkin karena kesepian, dan menutupi dirinya dengan selimut.
Setelah beberapa saat, Blue Moon terbit.
***
"Hehe. Manusia, percayalah pada Naga Hitam Besar Aileen Pritani."
Aileen bersemangat memikirkan membantu manusia.
Beberapa waktu yang lalu, Aileen, untuk merayakan hari ke-200 manusia tinggal di menara, menyiapkan sup dengan mengaduk berbagai ramuan selama berjam-jam untuk kesehatan manusia yang lemah, dan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan permintaan maaf atas kesulitan yang terus-menerus dialami manusia.
Namun,
"Kurasa memasak bukanlah kesukaanku."
Sejujurnya, memasak itu terlalu sulit.
Aileen khawatir bagaimana jika manusia itu meminta lebih karena terlalu enak, tapi manusia itu tidak meminta lebih, mungkin mengetahui kesulitan Aileen.
Selain itu, manusia bahkan meminta untuk tidak melakukannya lagi di lain waktu.
"Hehe. Senang melihat manusia itu begitu mengkhawatirkanku."
Itu karena Sejun mengkhawatirkan hidupnya sendiri, tapi Aileen berpikir itu karena dia mengkhawatirkannya.
Sambil memikirkan tentang manusia aneh itu, Aileen berpindah ke atap ruang administrator menara.
Ada sebuah benda berbentuk silinder berbentuk seperti lampu sorot, dengan diameter 5m dan ketebalan sekitar 1m.
"Hmmmm. Hmmm. Hmmm."
Squeak. Squeak.
Aileen bersenandung dan dengan rajin membersihkan bagian depan silinder yang terdapat gambar naga hitam di atasnya.
Dan setelah beberapa saat, lingkungan sekitar berubah menjadi kebiruan, dan Blue Moon terbit.
"Hehe. Apakah sekarang giliranku?"
Thump.
Ketika Aileen menekan tombol di sisi benda berbentuk silinder itu,
Bam!
Saat Sinyal Kelelawar muncul di bulan, cahaya keluar dari silinder, dan naga hitam yang tergambar di depan silinder bergerak, dan bayangan naga hitam mulai terbang di atas langit tempat Blue Moon terbit.
Dan ketika bayangan naga hitam mencapai puncak langit,
Roar!
Aileen meraung keras dari balik silinder.
Roar-!
Silinder itu membawa suara Aileen dengan kekuatan sihir dan menyebarkannya ke seluruh lantai 99 menara.
Silinder ini adalah alat ajaib yang dibuat oleh kakek Aileen, Kaiser Pritani, untuk cucunya. Itu adalah item yang dibuat agar cucunya yang tidak bisa meninggalkan ruang administrator dapat menggunakannya sesekali ketika sulit mengelola menara.
"Hehe. Manusia akan mengira itu aku, kan?"
Aileen dengan bangga melihat ke arah naga hitam yang melayang di atas langit dan meraung keras sekali lagi.
Roar-!
Raungan naga hitam besar menenangkan monster di lantai 99 menara yang menjadi gila karena Blue Moon.