gracewell fams

By nayakaaveera

4.3K 503 72

daily life bungsu gracewell nvr, 2O23 062023 More

O1 ; first
O2 ; a day with abang
O3 ; mas daviel
04 ; jorel one year
O5 ; bobo
meet w the cast
O6 ; keluarga papi
O7 ; about dirga
O8 ; kolam ikan
O9 ; adek ikut papii
1O ; b'day adekk
12 ; hello, jogja
13 ; hello, jogja (2)

11 ; renang

193 34 6
By nayakaaveera

"hompimpa alaiyum gambreng!"

"papi kalah!" marv bersorak saat papinya mengeluarkan punggung tangan.

davian mendengus. "satu lagi, buat temenin papi," lanjut jeo.

"hompimpa alaiyum gambreng!"

"mass kalahhh!" jeo dan marv melakukan high five atas keberhasilan mereka.

daviel mendengus lalu merebahkan tubuhnya di sebelah daviel.

"buset dah. ni kasur udah dari ujung ke ujung tetep sempit." protes jeo.

dirumah orang tua tiffany kasurnya sama seperti dikamar davian sama tiffany. dipesan khusus, dari ujung tembok ke ujung tembok yang lain.

"geser dong, marv," sambungnya.

"dih, abang yang bongsor, ngabisin tempat, malah nyalahin gue."

"duhh, enaknya bisa guling-guling." ucap daviel sombong.

dugg!

"aduhh!" ucap davian dan daviel bersamaan.

"mampus." gumam jeo dan marv bersamaan.

"karma itu, mas, masnya sombong. tidak berkah." ujar marv. sedangkan jeo tertawa melihat penderitaan masnya.

"kenapa ini? kalian berdua kenapa?" tiffany yang baru datang terkejut melihat para lelakinya.

"m-mas daviel kejedot kepala papi." ucap marv terbata-bata karena tertawa.

tiffany mendengus. "udah ah, pada tidur. udah jam sebelas,"

marv dan jeo berhenti tertawa dengan wajah yang merah.

"udah, pada tidur sana." titah tiffany. ia merebahkan tubuhnya di sisi jorel.

✧✧

"anak-anakku, suamiku, ayo bangun." tiffany menghela nafas panjang. ga bapak, ga anak sama semua suara hati tiffany~

"kak, bangun, kak."

tiffany menarik nafas dalam lalu, "kalo kalian ga bangun-bangun mami ga akan masakin kalian selamanya!"

berhasil!

para bujang dan bapak tua itu akhirnya bangun, kecuali si gembul jorel. "mi, jangan, mi." dengan setengah sadar jeo berkata sambil menyatukan kedua tangannya.

"mi, please miii." marv memberikan tatapan melas.

"jangan dong, beb. nanti uang bulanannya aku tambahin ya?"

"uang jajan aku juga naik dong? yess!" marv bersorak senang.

"udah ah, sana mandi. bau asem kalian semua." titah sang ibunda ratu.

"dingin ah mal– eh! renang yukk!" ajak marv. tiba-tiba terlintas kolam renang milik opanya yang berada di halaman belakang.

"yukk!" para bujang mama fany langsung menuju kamar mandi untuk menyikat gigi dan turun ke bawah.

"mau pada kemana, heyy?" tanya oma vera melihat para cucunya berlari menuju halaman belakang.

"renang, bu." balas daviel yang ikut menyusul bersama jorel.

vera mengangguk. "yaudah gih, mumpung masi anget mataharinya."

"airnya anget ga?" tanya daviel yang berdiri di pinggir kolam.

"anget, pi, kena matahari. adek sini," jawab daviel seraya merentangkan tangannya bermaksud untuk meminta jorel ke gendongannya.

davian mendudukkan jorel di pinggir kolam, "jangan dulu dibawa basah, mas, papa ambil pelampung dulu." pesan davian yang dibalas anggukan oleh daviel.

tak lama davian kembali dengan membawa pelampung dibantu bian.

"busett, gede amat, pak." komentar marv.

"opa adanya ini, lagian ini lebih aman, kak." balas bian.

"opa mau renang juga?" tanya jeo.

bian mengangguk tanda iya. "kamu pegang pelampungnya, ayah naikin oyyel."

"nah, aman kalo gini." dengan perlahan daviel menurunkan jorel di dalam kolam.


anggap aja anaknya udah gede

"dadahh, adek!" daviel melambaikan tangannya saat pelampung jorel melaju ke tengah kolam.

jorel tertawa senang, kakinya terus bergerak membuat pelampungnya melaju mengelilingi kolam.

"mi, yeh mau bikit." jorel mengadahkan kedua tangannya meminta biskuit.

tiffany dengan segera memberikan satu biskuit di masing-masing tangan jorel.

"hati-hati, adek."

"adek, hai, sudah yuk berenangnya." ajak tiffany.

"huh? napa mami?"

"adek, kalau terlalu lama berenangnya nanti masuk angin, nak."

"maccuk anin?"

tiffany terkekeh melihat wajah bingung jorel. "iya, sayang. adek badannya rasanya tidak enak, badannya panas. adek pernah kan?"

jorel tampak diam kemudian mengangguk. "dah, mi! dah! dah! yenangnya cudah!" jorel mengulurkan kedua tangannya minta dikeluarkan dari pelampungnya.

vera segara memberikan handuk untuk membungkus tubuh cucunya. "ih lucunya ada kepompong." jeo tertawa gemas saat melihat tubuh jorel dibungkus dengan handuk putih.

"masi mau pada renang?" tanya vera.

"bentar lagi ya, oma! mau lomba dulu." balas marv.

"mami kasi waktu tiga puluh menit lagi ya. habis itu udah, papi juga. mami mandiin adek dulu." ujar tiffany lalu berlalu di ikuti vera.

"dari mana, fan?" tanya joseph yang baru saja bangun tidur.

"halaman belakang, yah. pada berenang, aku ke atas dulu, mau mandiin jorel. permisi, yah."

✧✧

"nah, sudah wangi anak mami."

"adek, ingin makan apa?" tanya tiffany seraya membawa jorel ke gendongannya.

"yam!"

"okey. adek mau makan dimana?"

"tu, tu, cana! cama papi." jari telunjuk jorel dengan gencar menunjuk halaman belakang, tempat tadi ia berenang.

"oke, ini adek pegang minumnya sebentar." tiffany memberikan botol minum khusus untuk jorel.

"oke, sudah, yuk." tiffany menggandeng tangan jorel menuju halaman belakang.

"adek mau makan sendiri atau disuap mami?"

"cuap! cuappp!"

"oke, ayo ayo berdoa dulu."

✧✧

"adek, sedikit saja ya makan es krim nya."

"huh?"

tiffany terkekeh gemas. "iya, sedikit saja. supaya adek tetap sehat."

"cehat?"

"betul! jadi adek badannya tidak sakit seperti waktu itu."

jorel hanya mengangguk-angguk.

"jogja yuk, mi." ajak jeo.

"tiba-tiba banget, bang?"

"aku mau bakpia kukus."

tiffany mendengus. "mau kapan?"

"yaa terserah mami aja."

"bali aja bali." celetuk wina.

davian mendengus. "kejauhan, jorel suka rewel."

"kasin loh anakmu, jangan ngikutin yang kecil terus. kamu kan bisa berempat aja, sama mereka." wina menunjuk daviel, jeo dan marv bergantian.

"ya ga bisa gitu dong. namanya liburan keluarga, semuanya harus ikut." balas davian.

"ke bali yukk, sama kakek nenek yukk." ajak wina.

"kayak yang kuat aja ngurus mereka bertiga," gumam davian.

"tapi kan, abang mau nya bakpia kukus, nek. bukan babi guling." balas jeo.

marv dan davian langsung tertawa mendengar balasan jeo dan wina yang langsung terdiam.

"HAHAHAHA" tawa keduanya menggelegar sampai ke halaman belakang yang di dengar oleh bian.

✧✧
haii, sore for late update. jujur aku lagi ilang mood buat nulis, kayak males aja, trus lagi males mikir alurnya.
nanti aku usahain rajin update yaa🤍
terima kasih sudah membaca cerita adek oyyehh🤍

anw, rekomendasi cerita jeno bungsu dong, boleh au/wp

see u next chap!! 🤍


Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 111K 62
➳ Mafia/Gang au ➳ "You're too innocent Areum, I'd ruin you."
209K 1.5K 54
Sa muling pagkakataon subaybayan natin si Jude sa Malibog nyang kwento.At ang nga masasaya,malulungkot at nakakaiyak nyang karanasan. This story c...
100K 3.9K 8
2 tom dylogii ,,Agony"
35.5K 2.8K 14
given a chance to fight back your bullies, you take the opportunity to do it and expect to spend the rest of school life in peace. instead, the godda...