Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

47.6K 8.9K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 06 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 19 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 25 ☁️
The Same Sky : Chapter 26 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 29 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 33 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 37 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 πŸ‘
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 21 ☁️

901 205 23
By AyyaKanawut

Pintu di buka dan Gema keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah segar, hari ini cukup melelahkan juga menyenangkan walaupun Gema pulang terlambat tapi Gema bahagia.

Gema masuk ke dalam salah satu ekstrakurikuler yang sama seperti Meru dan Keano, Gema pulang terlambat tadi tapi Bunda nya tidak marah. Mengerti Jika Gema ingin mengikuti kegiatan sekolah, Gema pulang bersama Meru dan Keano juga.

Gema berjalan ke arah kasur dan duduk disana dengan helaan napas pelan, Gema menidurkan kepalanya di kasur. Gema memejamkan mata, Sepertinya Tidur lebih awal menyenangkan untuk Gema tapi tidak bisa.

Gema takut terbangun tengah malam jika tidur lebih awal, Gema penakut memang benar karena dirinya tidak pernah bertemu Makhluk Halus jadi selalu takut jika tidak sengaja terbangun tengah malam.

Gema membuka mata saat ponselnya menyala dengan Nyaring, Gema beranjak dari duduknya dan melihat siapa yang menelponnya seperti ini padahal waktu istirahat sekarang. Gema mengerutkan keningnya bingung saat panggilan telepon Grup dari Keano juga Meru tersambung, Gema membuka ponsel dan mengangkat panggilan itu.

["ALGEMA!"] Teriakan Meru yang pertama kali menyambut Gema. "Berisik Meru, tidak usah berteriak aku pun mendengar suara kamu." Gema berucap dengan kesal, Meru cengengesan saja dan Keano hanya terkekeh kecil.

["Lo mau kabar terbaru Gak?! Ini penting gak penting sih tapi Lo harus tau!"] Seru Meru dan Gema semakin bingung. "kabar Apa yang kamu maksud Meru?" tanya Gema balik, Meru mendengus kesal.

["Jelasin aja No, pusing gue ngobrol sama Gema."] Meru meminta Keano untuk menjelaskan apa informasi yang mereka dapatkan. ["Jadi Gini Gema, kamu tau Gak kalau Yoga sama Oval udah balik?"] tanya Keano dan alis Gema semakin mengerut bingung.

"Aku gak tau, aku baru selesai mandi memang iya mereka pulang?" tanya Gema tidak yakin. ["Iya Gema sayang, mereka pulang coba kamu liat Grup Chat kelas mereka udah Bercanda lagi di sana bahkan kayak gak terjadi apa-apa dan anak kelas juga gak ada yang bahas masalah itu."] Keano menjelaskan, Gema langsung melihat Grup sekolah.

Benar saja, Yoga dan Oval sudah aktif di Grup lagi mereka benar-benar kembali. Gema membuka Chat nya dengan langit, Gema menutup mulutnya. "Langit Baca Chat aku," gumam Gema pelan.


["APA LO BILANG?!"] tanya Meru dengan suara tinggi nya, Gema sampai terkejut mendengar suara itu. "Meru jangan teriak di bilang ish!!" Kesal Gema menegur Meru lagi, entah makan apa Meru setiap saat pasti saja teriak tidak takut pita suara nya Putus.

["Gue kaget Gema, beneran dah di Baca?"] tanya Meru tidak yakin, Gema berdehem pelan. "iya pesan ku udah di baca sama langit, tapi tidak di balas." Gema menjawab dengan membaca kembali Chat yang dirinya berikan pada Langit. 

"Berarti besok mereka sekolah kan? Yaudah terimakasih informasinya Meru Dan Keano," ujar Gema dengan tersenyum kecil, Gema senang karena Akhirnya langit membaca Chatnya. ["gue gak sabar denger Alasan mereka pergi apa, yaudah kita Tutup Ya Gema."] Meru dan Keano langsung mematikan sambungan telepon.

Gema akan mencoba menelpon Langit, Siapa tau langit mengangkat panggilan teleponnya. Kening Gema mengerut karena Langit kembali tidak aktif, apakah langit hanya melihat pesan sebentar. "Mengapa tidak aktif lagi?" 

☁️☁️☁️

"BYE PAPA!! AKU PULANG NAIK TAXI JANGAN JEMPUT!!" Gema berteriak dengan melambaikan tangannya setelah keluar dari dalam Mobil sang papa, Gema melihat bangunan sekolahnya.

Senyum Gema mengembang dan helaan napasnya pun terdengar, entah kenapa pagi ini Suasana hati Gema sedang baik. Gema berjalan senang ke arah kelasnya, Gema tidak berhenti tersenyum apalagi saat ada yang menyapa.

Masalah dua hari yang lalu, Gema sudah membantahnya karena memang dirinya tidak berpacaran dengan Biru. Juga Biru membantu Gema untuk membantah, jadi tidak ada yang membahas hal itu lagi jika mereka bertemu Gema.

Biru baik bahkan bertanya apakah Gema risih dan karena Gema memang risih anak manis itu mengatakannya langsung pada Biru, sebab itu biru membantu Gema membantah. Gema bahkan meminta semua penghuni sekolah untuk tidak memposting apapun tentangnya apalagi yang tidak benar, Gema memang Gampang tidak nyaman jika seperti itu.

Gema menyapa Guru yang melintas di depannya juga, Gema melihat kelasnya Ramai berarti sudah banyak teman-teman nya yang datang. Gema menghela napasnya lagi, Gema masuk ke dalam kelas dan senyumnya luntur begitu saja.

Gema melihat bangku pojok masih kosong walaupun di depan bangku itu sudah ada dua penghuni nya, Gema berjalan ke arah bangkunya perlahan. Benar tidak ada langit, hanya ada Oval dan Yoga saja.

"Hallo Gema, kangen sama Gue gak?" tanya Oval dengan menaikturunkan Alisnya percaya diri, Gema duduk di bangkunya kemudian menggelengkan kepala. "Gak, ngapain aku kangen segitiga?" tanya Gema balik, Oval mengumpat dan terkekeh mendengar jawaban Gema.

"Hum.. Yoga dan segitiga apa aku boleh bertanya?" tanya Gema dengan Ragu, Oval dan Yoga membalikan posisi duduk. Mereka siap mendengarkan pertanyaan dari Gema, Gema melihat keduanya. "Langit mana?" tanya Gema pelan.

Oval dan Yoga saling menatap, keduanya berdehem kuat seperti memberikan kode pada masing-masing untuk menjawab pertanyaan Gema. "Ki—kita pulang berdua aja Kok, Langit belum pulang tungguin aja kalau Lo emang nungguin Tuh bocah sinting balik." Oval berucap dengan senyum ramah.

"Bener tuh, kita pulang duluan jadi gak bareng sama Langit." Yoga menjawab juga, Gema menghela napasnya pelan. "Apa langit baik-baik aja?" tanya Gema lagi, penasaran apakah pria itu baik atau malah sebaliknya.

"Ba—baik kok, si Langit Gapapa. Dia baik-baik aja, Lo tenang dan tunggu dia balik." Oval yang menjawab walaupun dengan Gugup sedikit. "Kamu gak bohong kan segitiga?!" tanya Gema memincingkan Matanya.

"Dih.. gue beneran kalau gak percaya tunggu aja pas dia balik nanti," ujar Oval lagi kali ini lebih Tenang dari sebelumnya, Yoga dan Oval saling menatap. Mereka memberikan kode masing-masing saat Gema kembali murung, Oval menepuk kepala gema. "Percaya sama gue, langit Gapapa." Oval meyakinkan Gema agar anak manis tidak khawatir berlebihan.

"Udah kan? Atau ada yang mau di tanyain lagi?" tanya Yoga dan Gema menggelengkan kepalanya. "Tenang aja, si Langit udah terlatih Jadi gak bakal kenapa-napa." Yoga kembali berbalik dan menatap ke depan begitu juga dengan Oval.

Gema melihat kedua teman langit itu, ada yang mereka sembunyikan dari Gema tapi Gema tidak mau memaksa mereka untuk bercerita karena takut mereka risih dengan Gema. 

☁️☁️☁️


G

ema mendongak menatap bangunan yang menjulang tinggi, Disini Gema berada karena tidak percaya dengan ucapan Oval dan Yoga Gema pulang sekolah pergi ke apartemen langit lagi.

Semoga langit ada disana, Gema benar-benar berharap langit pulang bersama teman-teman nya. Gema memegang Pegangan Tas dengan erat, Helaan napas kembali terdengar. Gema berjalan ke arah Pintu masuk, disana ada Satpam yang sedang menyapa semua orang.

Satpam melihat Gema dan tersenyum. "Mau ke apartemen nya Langit Ya?" tanya satpam itu dan Gema menganggukkan kepalanya. "iya Pak, kira-kira langit ada tidak Ya?" tanya Gema pada Satpam.

"Waduh, kalau itu saya tidak tau soalnya yang berjaga malam hingga pagi itu teman saya dan saya belum ada Patroli ke dalam." Gema menganggukkan kepalanya saat Satpam berucap seperti itu. "Ohh seperti itu ya pak, terimakasih banyak. Saya akan melihatnya sendiri, Saya duluan pak." Gema berpamitan dan satpam menganggukkan kepalanya.

Gema masuk dengan menundukan kepala karena di dalam banyak orang, mereka sepertinya memang akan pergi ke Kamar apartemen masing-masing. Sebenarnya Gema malu, tapi bagaimana lagi selain ini tidak ada cara lain.

Gema lebih percaya jika melihatnya langsung, bukan Gema tidak percaya hanya saja Gema tidak yakin saja. Karena Oval saat di tanya, jawabannya.

☁️

Gema mengambil Kunci akses di dalam tas nya dan menempel itu di pintu Apartemen Langit, ruangan terbuka otomatis dan Gema mulai melihat sekitar. Apartemen nya masih rapi, seperti tidak tersentuh apa-apa.

Gema masuk dan pintu otomatis di tutup, Gema melihat lagi, wangi nya masih sama tidak berubah dari hari pertama langit tidak ada kabar. "langit benar tidak pulang? Oval dan Yoga tidak berbohong." Gema berucap sendirian, Gema menundukan kepalanya.

Kecewa dengan harapan nya sendiri sudah sering terjadi tapi perasaan Gema tidak karuan, Gema mendongak pelan. "Apa aku minta bantuan papa mencari tau Langit berada dimana?" tanya Gema pada dirinya sendiri, dirinya memiliki Papa yang berakses tinggi tapi dia tidak kepikiran hingga kesana.

"Tuh kan! Kenapa aku lupa kalau papa bisa tau semua Hal?!" Kesal Gema, mengapa dirinya mendadak menjadi orang tidak paham Apa-apa padahal Papa nya bisa melakukan itu pasti. "aku harus bertanya dengan papa," ujar Gema menganggukkan kepalanya, meyakinkan diri.

Gema berbalik dan segera keluar dari apartemen langit, sebenarnya tidak sopan keluar masuk apartemen orang tapi Gema penasaran dan takut sekali seperti kejadian waktu itu jika Gema tidak datang cepat pasti langit akan sakit berkepanjangan.

Gema melihat ponselnya dan masih pukul 4 sore papa nya belum pulang, papa Gema biasa pulang pukul 5 sore. Gema mencari kontak sang papa, Gema akan menelpon papa nya dulu.

Hanya menunggu sebentar panggilan langsung di angkat. ["Ada apa Anak papa yang manis?"] tanya sang papa, Gema terkekeh kecil. "Papa kapan pulang?" tanya Gema, To the Point.

["Hum.. sebentar lagi papa pulang, memang kenapa? Mau menitip sesuatu dengan papa?"] tanya sang papa lagi, itu kebiasaan gema jika menelpon papa nya pasti ingin membeli sesuatu. "iya, titip makanan kesukaan aku ya papa, aku juga mau ngobrol sama papa." Gema menjawab dan sang papa berdehem kecil.

["Baiklah anak manis, nanti papa belikan dan papa akan mampir ke kamar mu juga setelah pulang. Papa kembali kerja okey?"] Gema terkekeh dan mengiyakan ucapan sang papa, Panggilan Gema akhiri sendiri. "papa memang terbaik."

Double Update Gais😋

Semoga makin rame yaa biar aku semangat lanjutnya lagi, jangan lupa ramaikan.

Vote And comen jangan lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

544K 28.9K 66
(π‚πžπ«π’π­πš π₯𝐞𝐧𝐠𝐀𝐚𝐩 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐒𝐚 𝐝𝐒 𝐊𝐚𝐫𝐲𝐚𝐊𝐚𝐫𝐬𝐚) Cover mentahan from Pinterest β€’ "Apapun yang sudah jadi takdir lo, lo nggak...
200K 8.6K 34
Net seorang pria berusia 20 tahun yang bekerja sebagai seorang guru les,untuk menambah pendapatan Net juga bekerja paruh waktu.Itu semua Net lakukan...
52.5K 1.4K 22
Kisah tentang seorang duda kaya raya yang ingin menikahi anak lelakinya namun kenyataan tak semulus keinginan. penuh dengan adegan 21+.mohon perhati...
YES, DADDY! By

Fanfiction

304K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar