"BUNDA!! AKU BERANGKAT DULU, BUNDA HATI-HATI DI RUMAH SENDIRI!!" Gema yang baru selesai memasangkan sepatu berteriak dan berlari ke arah Gerbang untuk segera ke sekolah, pagi ini Gema harus berangkat sendirian karena papa nya pergi lebih dulu.
Gema terkejut ketika membuka Gerbang ada seseorang yang berdiri di pintu Mobil dengan setelan seragam sekolahnya. "Langit..." Lirih Gema tapi kemudian Gema menggelengkan kepalanya, itu bukan Langit tapi Biru. Mengapa Hari ini Biru terlihat seperti Langit, Gema berjalan menghampiri.
"Pagi, Gue agak senggang jadi mau ajak Lo berangkat bareng. Mau Gak?" tanya Biru pada Gema, Biru tersenyum sangat tampan di mata Gema. "Bo—Boleh, kebetulan aku Berangkat sendiri karena papa udah berangkat duluan." Gema menjawab dengan tersenyum kecil.
Biru langsung membuka pintu untuk Gema, Gema masuk ke dalam Mobil dan segera duduk. Gema terkejut saat tiba-tiba Biru memasangkan Seatbelt ke tubuh Gema, Gema berkedip dan Biru terkekeh kecil.
Biru mengusak rambut Gema dan menutup pintu pelan, Gema mengatur napasnya dengan baik. Tidak, Gema tidak merasakan apa-apa hanya terkejut saja karena biru tiba-tiba. "Huhh... Santai Gema," gumam Gema mengelus dadanya pelan, Gema melihat Biru yang datang dan langsung menutup pintu.
Biru menoleh ke arah gema kemudian menyalakan mesin mobilnya, Mobil Biru meninggalkan halaman depan rumah Gema. "Maaf ya Gue dadakan ajak berangkat bareng, mumpung waktu luang dan Papa Gak ada." Gema mengganggukkan kepalanya pelan, Gema tersenyum ke arah Biru.
"Terimakasih banyak Biru, sudah mau Gema repotkan." Gema berterimakasih dan Biru terkekeh pelan. "gue gak ngerasa di repotin karena gue kan yang ajak Lo jadi santai aja," jawab Biru tanpa menatap Gema, Fokus melihat ke arah depan.
"Hum... Ngomong-ngomong memang papa nya Biru kemana?" tanya Gema penasaran, Gema tidak enak bertanya tapi dirinya penasaran. "Kalau kata asisten nya, papa pergi ke luar kota sih udah tiga hari." Gema menoleh pelan, mengapa sama seperti langit.
Langit sudah tiga hari pergi dan tidak ada kabar, Gema melihat Biru lagi. "Biru beneran gak tau Langit kemana? Perginya Langit bareng sama Papa nya Biru," ujar Gema dengan pelan, Biru menoleh ke arah Gema.
"Papa kerja, kalau Langit gue beneran gak tau. Bahkan gue gak punya kontak temen-temen nya El Langit." Biru berucap dengan bersungguh-sungguh karena memang biru tidak tau kemana perginya Langit, Mereka tidak pernah berkomunikasi karena sekalinya mereka mengobrol tangan dan Kaki yang bergerak saling memukul. "Gue gak sedekat itu sama papa, gue gak pernah tau urusan dia karena gue Harus menyiapkan diri Buat gantiin dia suatu saat nanti dan papa gak mau gue Ikut Campur urusannya." Biru melanjutkan berbicara nya.
"Biru punya cita-cita Gak?" tanya Gema dan Biru menoleh, biru terkekeh kecil. "Setiap anak punya cita-cita nya sendiri, sama kayak Langit yang pengen jadi Musisi gue juga pengen jadi orang berguna buat semua orang. Langit bisa berontak sedangkan gue gak bisa, walaupun gue berusaha. Papa tetep bakal larang gue, papa pengen gue Berhasil lebih daripada dia." Biru menjawab, Gema mengangguk pelan.
Pasti setiap anak memiliki mimpi nya masing-masing namun dari berbagai orang tua itu hasilnya, ada yang harus mengubur mimpi nya demi orang tua ada juga yang demi menghidupi keluarganya. "biru mau jadi apa?" tanya Gema, Biru menoleh ke arah Gema. "Dokter, gue pengen jadi dokter." Biru menjawab walaupun kekehan sinis Terdengar dari bibir Biru karena merasa miris dengan hidupnya sendiri.
Gema mengusap bahu Biru, Gema tidak yakin bisa membantu Biru tapi Gema akan mencoba nya agar Biru mendapatkan apa yang biru inginkan.
☁️☁️☁️
"ALGEMA!!" Teriakan itu membuat Gema terkejut, Gema yang sedang berjalan bersama Biru melihat Keano juga Meru berlarian menghampiri Gema.
"Ehhh kenapa?" tanya Gema terkejut ketika kedua temannya menarik tangannya, Meru mendengus kesal karena Gema membuang waktu. "Udah ikut aja dulu, ada kabar kagak tau dah Buruk atau baik. Intinya ikut sama kita, biru kita duluan ajak Gema." Meru dan Keano menarik tangan Gema dan membawa Gema berlari.
Gema mengikuti teman-teman nya walaupun Gema kebingungan, ada apa dengan kedua temannya itu padahal masih pagi tapi kelakuan mereka sudah sangat aneh. "Kalian aneh deh, aku takut jadinya." Gema berucap dengan melihat keduanya, mereka kompak mendengus.
Gema duduk di anak tangga karena teman-teman nya mendorong Gema duduk, Gema mendongak bingung dan Meru langsung membuka ponselnya duduk di samping kiri Gema juga Keano duduk di samping Kanan Gema. "Liat ini, Lo bakal kaget dah pasti Lo harus klarifikasi sama kita beneran atau Gak." Gema semakin penasaran dengan ucapan Meru.
Meru memberikan ponselnya pada Gema dan melihatkan akun sekolah. "Hah?!" Gema terkejut melihat namanya yang tiba-tiba menjadi trending satu sekolah, Gema meminta penjelasan pada Meru. "Tadi pagi ada yang posting Foto Lo sama Biru kemarin di apartemen, di Captionnya bilang kalau kalian dah jadian bahkan punya apartemen sendiri."
"Gila Kali!" Gema beranjak dan teman-teman nya terkejut. "Apa sih, itu apartemen nya Langit dan aku memang bareng Biru karena biru menawarkan diri. Mana ada aku jadian sama biru, kita cuma temen dan lagi ada Alasannya bareng." Gema menjawab dengan mendengus kesal.
"Jadi Lo sama Biru gak pacaran kan?" tanya Keano dan Gema menghela napasnya pelan, Gema duduk di tengah-tengah lagi dan menatap keduanya. "Aku sama Biru cuma temen tolong di Garis bawahin, aku dan Biru gak menjalin hubungan apa-apa kita temen aja. Biru jemput aku pun itu gak janjian Biru tiba-tiba datang." Gema menjelaskan agar tidak ada salah paham lagi, Gema mendengus melihat komentar.
Ada yang mendukung dan ada juga yang mengatai gema tapi gema tidak peduli karena dirinya memang tidak Gatal, mengapa jika gema suka berteman dengan banyak orang. Gema memang suka berteman, apalagi dengan teman sekelasnya.
"Berarti bener Lo suka sama langit?" tanya Meru penasaran, gema terkejut saat Meru bertanya. "En—engga juga!" Jawab Gema langsung beranjak dan meninggalkan kedua temannya, keduanya saling memandang.
"Gema tungguin gue!" Gema tidak mendengarkan dan terus berjalan meninggalkan teman-temannya, Meru dan Keano terkekeh pelan. "Kalau Lo emang gak suka kenapa Gugup? Kenapa juga kabur?" tanya Meru, Gema memalingkan wajahnya.
"Ak—Aku gak Gugup, kan mau masuk kelas mana ada aku Kabur." Gema menjawab tanpa melihat keduanya. "Halah! Emang gue gak paham apa, telinga Lo merah tuh saat gue ngomongin langit."
"Berisik Meru!"
☁️☁️☁️
Gema melirik sekitar dengan dengusan yang terdengar, Gema sangat malas jika harus menjadi bahan perbincangan seperti ini karena menganggu aktivitas Gema jadinya.
Seperti di kantin daritadi semua orang menatap Gema dan membahas Gema, sangat cepat menyebar rumor dirinya yang berhubungan dengan Biru padahal itu tidak benar. Gema tidak suka biru, Gema hanya berteman dengan Biru tidak ada salahnya kan.
"Males deh aku kalau udah Gini," ujar Gema tiba-tiba dan kedua temannya mendongak, mereka bertanya dengan alis yang terangkat. "dengerin aja sendiri, semua aja bahas-bahas aku memang aku gak denger mereka bisik-bisik aku gak tuli tau!" Kesal Gema kentara sekali, Keano dan Meru melihat sekeliling memang benar semuanya menatap ke arah bangku Mereka.
"Ngapain Lo liatin sini?! Kayak gak pernah liat Orang ganteng aja, Fokus tuh sama Ayam Lo keburu dingin mampus!" Meru berucap pada Sekelompok siswi yang berada di sampingnya, Mereka langsung mengalihkan tatapan tidak menatap Gema lagi.
"Kamu juga ngapain sih?! Kayak gak pernah liat yang Cakep aja," tegur Keano pada sekumpulan siswa yang berada di sampingnya, Gema mendengus kesal. "Percuma yang liatin kesini banyak, tegur tuh satu-satu! Lagian siapa sih yang Kasih rumor seperti itu? Kesel aku kan jadinya!" Seru Gema menggerutu daritadi.
BRAKKK!!
"Permisi sekumpulan Cowok-cowok Lemah," sapaan itu membuat Gema dan kedua temannya menoleh, seorang Gadis dengan Rambut yang di ikat Cantik duduk di samping Gema. Di belakangnya ada tiga teman lainnya, dua perempuan dan satu laki-laki.
Meru mencibir. "Dih, kagak ngaca anjir." Meru berucap dengan wajah yang terlihat Kesal. "Diem Lo Meru, gue gak ngomong sama Lo!" Gadis itu berbicara lagi, Gadis itu menatap Gema dari atas hingga bawah.
"Hallo, kenalin Gue Sabila panggil aja Bila Gapapa. Gue dari kelas 12B sebelahan sama kelas Lo kok, Gue calon pacarnya Sabiru." Gema melihat gadis itu dari atas hingga bawah. "Terus urusan Sama aku apa?" tanya Gema bingung.
Brakkk!!
"YA LO SADAR DIRI LAH, NGAPAIN LO DEKET-DEKET SAMA PACAR ORANG HAH?! GATEL BANGET LO SETELAH GAK DAPETIN LANGIT SEKARANG INCAR BIRU!" gadis itu menggebrak meja dengan kuat, Gema mendengus kesal. "Dengerin ya Sabila, pertama aku gak pernah deketin Biru karena dia sendiri yang deketin aku. Kedua kita temen sekelas jadi wajar kita temenan, ketiga Aku Gak pacaran sama Biru paham?!" tanya Gema menekan kalimat akhir agar tidak ada salah paham.
"Lagian kalau kamu emang calon pacarnya kamu deketin dia jangan malah permaluin diri kamu kayak Gini, aku gak suka sama Biru kita cuma temen dan akan selalu jadi temen satu kelas. Urusa kamu pacar biru atau bukan, Itu bukan urusan aku! Lagian Biru gak pernah bilang dia punya pacar, itu artinya kamu Halu!" Gema beranjak setelah berucap seperti itu, Gema meninggalkan meja nya dengan mendengus lagi.
Meru dan Keano menertawakan Sabila daritadi membuat Gadis itu kesal. "DASAR COWOK GILA LO!!" jerit Sabila tapi tidak Gema hiraukan, Gema tetap berjalan meninggalkan kantin. "Dasar sinting, lagian si biru juga Ogah sama Lo kali dari segi apapun Lo kalah sama Gema. Dia murid baru tapi bisa masuk kelas kita, lah Lo udah pake berbagai cara tetep aja gak lolos. Bego sih bego aja," ujar Meru dengan ucapan pedasnya, Meru dan Keano menyusul Gema meninggalkan bangkunya.
Hallo, maaf yaaa buat kalian yang Nungguin aku ngetik hehe.. aku lama gak Update kayaknya, aku balik kok ini. Aku usahain rajin update buat kedepannya yaaa.
Udah stabil kayaknya Mood Ku, jadi aku usahain lebih rajin lagi deh. Makasih pengertiannya temen-temen
Vote And comen jangan lupa
See you next part 👋