My Nerd Is Perfect {END}

By VitaNori

100K 4.9K 710

👑Spin Off Ello Untuk Ola👑 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49 {END}

Bab 16

2.2K 108 8
By VitaNori

"Stop panggil gue pacar lo! Gue muak dengernya! Dan stop ganggu hidup gue!"

"Gak mau. You are my girlfriend, girl ..." seringainya.

Kaycia memejamkan matanya menahan kesal. Sulit sekali mengatasi sosok Asten. Seolah tahu jika dia tidak akan menang dalam perdebatannya ini, dia memutuskan untuk pergi dari sana. Tanpa memedulikan Asten yang memanggilnya.

Sebisa mungkin dia menutup wajahnya, mencari celah agar orang-orang tidak melihatnya dan keluar dengan aman.

Saat pintu keluar sudah di depan mata, seseorang menepuknya dari belakang. Jantungnya berdetak cepat, kakinya seakan terbelit oleh sesuatu.

"Nona, sepertinya Anda salah jalan. Ini jalan keluar, pestanya ada di sana." ucap seorang penjaga.

"Saya ingin pulang." jawab Kaycia tanpa membalikkan badannya.

"Pestanya kan belum selesai Nona."

"Apa ada larangan kalau tamu dilarang keluar sebelum acaranya selesai?"

"Tidak ada tapi —"

"Ada apa Pak?"

Mata Kaycia membulat, dia merutuki penjaga yang telah menghalanginya untuk keluar. Dan kini, dia terjebak oleh kedatangan Lidya.

"Ini Nona Lidya, ada tamu Nona yang keluar sebelum acaranya selesai. Saya curiga kalau dia itu pencuri." jelas penjaga yang sok tahu itu.

"Oh ya?" Lidya menilik perempuan di depannya dengan seksama, memperhatikannya dari atas hingga bawah. Lidya merasa perempuan itu sangat asing.

Untuk memastikan siapa tamunya itu, Lidya perlahan melangkah menghampirinya. Suara hentakan langkah kaki membuat tubuh Kaycia menegang. Tangannya mengepal erat, bahkan pelipisnya sudah di basahi oleh keringatnya.

"Sorry, kita ada keperluan mendadak."

Kaycia tersentak dengan kedatangan Asten. Dia menarik lengannya, membawanya keluar. Lidya terus berteriak memanggil Asten, ingin menanyai siapa perempuan itu.

"Siapa cewek itu? Bukannya tadi Asten sama Kaycia? Gak mungkinkan cewek tadi Kaycia, jelas-jelas mereka beda." lirih Lidya menatap punggung Asten dan perempuan dari kejauhan.

Sepanjang jalan Kaycia terus menunduk, mengikuti langkah Asten. Hingga sampai di basemen, baru dia lepaskan cekalan lengan Asten.

"Gue bisa pulang sendiri," ketus Kaycia.

"Yakin?"

Kaycia tampak berpikir, tidak mungkin dia berjalan keluar basemen seorang diri sedangkan dia datang bersama Rere. Ingin memanggil sopirnya pun ponselnya tertinggal di dalam.

"Gue antar lo," Asten menarik lengan Kaycia masuk ke dalam mobilnya.

Karena tidak ada pilihan lain akhirnya dia menerima ajakan Asten.

"Alamat rumah Lo?" tanya Asten.

"Jalan xxx,"

"Wow, ternyata lo dari keluarga konglomerat. Pantes aja," ucap Asten, sedangkan Kaycia hanya memutar bola matanya dengan malas.

'Semua cowok sama aja.' kata keramat itu terucap di batin Kaycia, ketika menyadari ada perubahan pada Asten. Nada bicaranya tidak seketus dan segalak sebelumnya. Dia yakini, pasti itu semua karena dirinya telah berubah menjadi perempuan cantik.

"Kenapa lo tutupin muka asli lo dari kita?" tanya Asten memecah keheningan seraya fokus pada setirnya.

"Bukan urusan lo." jawabnya dengan ketus.

"Ini urusan gue, karena selama ini lo udah bohongi gue."

"Lo-nya aja gampang ditipu."

"Ck, gue serius Kaycia."

"Gak usah kepo!" ketusnya lagi membuat Asten menggeram kesal.

Di tengah lamunannya, Kaycia tersentak seakan menyadari sesuatu. Lalu, dia menoleh pada Asten yang kini sedang fokus menyetir dan berhenti menanyai alasannya menutupi wajah aslinya.

Dari ekor matanya, tentu Asten menyadari kalau Kaycia sedang memperhatikannya. Dia pun berkata, "Jangan terlalu lama liatin gue, nanti lo naksir." kekehnya.

Kaycia mengerjap sebentar, mendelik geli mendengar ucapan narsisnya.

"Gini kak Asten, gue mau ngomong serius sama kakak tentang masalah ini."

Asten menaikkan sebelah alisnya, seakan tidak mengerti dengan pernyataan Kaycia.

"Tolong rahasiain ini dari semua orang. Gue gak mau semua orang tau siapa gue,"

"Maksud lo, gue harus bohong sama mereka?" ucap Asten dibalas anggukan Kaycia.

"Tolong ya kak, ini menyangkut hidup gue."

Asten melirik sebentar pada Kaycia, 'gue jadi semakin penasaran sama lo.' batinnya.

"Ada syaratnya."

"Plis lah kak jangan kekanakan pake syarat-syarat segala."

Asten mengedikkan bahunya, "terserah lo. Tapi jangan salahin gue kalau gue bongkar sosok asli lo."

Puncak kesabaran Kaycia semakin menipis, rasanya tangannya sangat gatal ingin menjambak Asten. Kalau saja dia tidak terpergok, dia tidak akan sampai memohon seperti ini. Harga dirinya benar-benar jatuh.

"Oke, syaratnya apa?"

Senyum kecil terukir di bibir Asten, "Lo harus perlakuin gue sebagai pacar lo selama satu bulan."

"APA?! Gue gak mau dan gak akan pernah mau!" elaknya, membayangkannya saja sudah membuat Kaycia bergidik ngeri.

Baru beberapa hari Asten mengklaimnya sebagai pacarnya saja sudah banyak yang menghujat dan membencinya, apalagi dia harus bersikap seolah mereka pacar sungguhan.

Tidak terbayangkan bagaimana semua teman-temannya akan semakin membencinya. Kehidupan Kaycia di sekolah pasti akan tidak semakin tenang.

"Yaudah terserah lo."

Kaycia menggigit bibirnya bimbang, kedua pilihan itu sangat berat untuknya. Pilihan pertama dia tidak mau semua orang tahu tentang dirinya, dia masih merasa takut jika kejadian di masa lalunya akan menimpanya lagi. Pilihan kedua sama saja, dia pasti akan semakin di benci teman-temannya dan berakhir tidak tenang.

Lama Kaycia berfikir, tanpa sadar mereka sudah sampai di depan mansion. Sebelum keluar dari mobil Asten, Kaycia telah memantapkan hatinya.

"Gue terima persyaratan lo."

"Good girl ..." Asten mengelus lembut kepala Kaycia, segera saja di tepis tangan itu.

Dengan langkah kesal, Kaycia memasuki mansion tanpa menyadari kedua orang tuanya dan kedua kakaknya sedang bercengkrama di ruang keluarga.

"Kenapa tu anak?" ucap Karl.

"KAYCIA!!" teriak Viola.

Teriakan Viola berhasil menghentikan langkah Kaycia.

"Ah maaf Cia gak liat kalian di sana," ujarnya menggaruk tengkuknya yang tak gatal seraya menghampiri keluarganya.

"Ada apa sayang? Kenapa kamu keliatan kesal gitu?" tanya Rasello, mengelus lembut kepala putrinya itu.

"Gak apa-apa Pa, Cia cuman capek aja."

"Tunggu sayang, kenapa baju kamu berubah jadi warna item?"

"Oh itu, tadi Cia gak sengaja nyenggol pelayan di sana. Jadi baju Cia kotor kena minuman yang di bawanya." bohongnya.

"Cia masuk duluan ya, Cia benar-benar capek." lanjutnya dibalas anggukan oleh semua orang.

Kaycia melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Tubuhnya dia hempaskan diatas kasur. Pikirannya menilik pada kejadian-kejadian di pesta ulang tahun Lidya. Hari yang melelahkan dan penuh ketegangan, ucap batinnya.

Dia menatap kearah gaunnya, semakin di ingat semakin menyebalkan. Dia pun memutuskan untuk segera mengganti pakaiannya.

"Gue buang aja," ucapnya menenteng gaun hitam itu dan menyimpannya di tong sampah. Baginya, gaun itu mimpi buruknya hari ini. Banyak kejadian yang menyakitkan, juga penuh kekesalan.

"Oy!"

"Astaga!!"

Dia terkejut melihat kedatangan Karl di kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"Kak Karl! Kenapa gak ketuk pintu dulu sih!" Kesalnya.

"Sorry, gue kira lo udah tidur."

"Ck, nyebelin banget!" Kaycia melempar bantal ke wajah Karl, ternyata tepat sasaran.

Tak tinggal diam di perlakukan seperti itu, Karl membalasnya dengan menendang kecil bokong Kaycia. Tak terima juga, Kaycia kembali membalasnya. Dan terjadilah saling serang menyerang antara Kaycia dan Karl.

Kaycia yang memang sedang kesal melampiaskannya pada Karl. Dia membabi buta memukuli Karl. Sampai akhirnya keributan mereka terdengar oleh Keenan.

Kedua kuping mereka kini memerah karena Keenan memarahi dan menjewer kuping kedua adiknya itu. Sungguh tiada hari tanpa keributan Kaycia dan Karl sepertinya tidak bisa.
.
.
.
.
.
.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

5.1M 374K 63
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
749K 55.8K 60
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
3.2M 205K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
760K 21.5K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...