D'E Sella Vian [End] [Terbit]

By huswarelci

1.2M 62.5K 1.9K

Bagaimana jika kalian sudah dijodohkan dengan seorang mafia? Tidak tidak, bukan cowonya yang seorang mafia... More

Prolog
1. Kesepakatan
2. Him?
3. Never
4. vicious
5. Kidding
6. Dia kembali
7. Agreement
8. Vian Yang Salah, Atau Orang Tuanya?
9. Three Years
10. Sick
11. ⚠️Dead⚠️
13. Share
Bio karakter
14. Naughty
15. Wolf
16. Vian.... (18+)
17. Kesal
18. Empat Sekawan
19. Pemimpin
20. Can?
21. Don't
22. Siluet
23. Remember
24. Card
25. Difficult
26. Amarah (18+)
27. Forgive me
28. Dor ⚠️
29. Manipulative⚠️
30. Rasa Yang Berubah
31. Girlish
32. Wedding (End)
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra part 3
Info Again
Detail
Novel dan Ebook

12. Job?

28.6K 1.8K 39
By huswarelci


"Tuan Muda saya mohon, ayo turun. Nanti anda bisa terluka di atas sana!" ucap Marv yang sudah sangat lelah menghadapi Davian.

Kalian tau Davian sedang apa sekarang? Dia berada di atas pohon Apel, hampir ke puncaknya. Kalau Davian sampai kenapa napa, dapat di pastikan Marv sudah tidak bisa melihat matahari terbit besok.

"Luka apaan? Nggak usah lebay, gw udah biasa manjat pohon gini!" Teriak Davian dari atas pohon apel sana.

"Kalau anda ingin apel, saya bisa mengambilnya untuk anda!"

Davian berdecak, "telat, makanya jangan kasih gw makan bubur mulu." Acuh Davian dan kembali fokus untuk naik ke dahan yang lebih tinggi. Dia sedang mengincar apel paling merah diatara yang lain, dan itu tepat berada di dahan paling atas.

Sedangkan di sisi lain, Estrella memicingkan mata meliha pemandangan yang ada di depannya itu. Davian di atas pohon?

"Apa yang dia lakukan?" Tanya Estrella pada Seth yang berada di belakangnya.

Seth menjawab sambil menundukkan kepalanya, "Maaf Ms. Aubrey. Tuan Davian tadi sempat marah karena Marv hanya memberinya makan bubur sejak kemarin. Jadi Tuan Muda diam-diam naik ke atas pohon apel."

Estrella menghela napas lelah mendengar penjelasan dari Seth, "hm, kalau begitu suruh tukang kebun untuk menyiapkan Senso."

Mata Seth sedikit terbelalak mendengar perintah dari Tuannya, senso? "Baik, akan segera saya laksanakan." Dan Seth pun pergi dari sana untuk melaksanakan perintah dari Estrella.

Estrella melangkahkan kaki jenjangnya mendekati Davian dan Marv. "Dia sangat suka bermain main bukan Marv?"

Marv kaget mendengar perkataan Estrella barusan. Buru-buru dia menundukkan kepalanya, "maaf Miss, ini salah saya karena tidak melaksanakan tugas dengan baik.",

Estrella menggeleng sambil mendongakkan kepalanya ke atas, "tidak, itu bukan kesalahan mu."

"Vian." Panggil Estrella pelan namun nada berat.

Sedangkan Davian langsung mematung saat mendengar suara yang sangat familiar di telinganya itu. Dengan gerakan kaku, dia menundukkan kepalanya untuk memastikan pendengarannya tidak salah. Dan yap, telinganya memang berfungsi dengan dengan baik.

Dapat dia lihat di bawah sana, Estrella yang sedang berdiri bersama Marv di sampingnya. Damt it, kenapa Estrella pulang di waktu yang tidak tepat. Padahal dia hampir mendapatkan apel incarannya.

"Ingin turun sendiri, atau aku tebang pohon ini?" Tanya Estrella dengan tenang.

Davian jadi linglung, antara turun atau tetap mengambil apelnya. "Tapi apelnya...." tunjuk Davian pada apel di dahan paling atas.

"Baiklah jika itu pilihan mu." Final Estrella, "potong pohonnya." Perintah Estrella pada tukang kebun yang sudah bersiap-siap dengan senso di tangannya.

Tukang kebun itu mengangguk sekali dan langsung menghidupkan mesin senso, mengarahkannya pada pohon apel tadi.

"Eh eh ehhhh! Tu-tunggu dulu. Iya ini Vian turun!" Teriak Davian yang sudah panik.

Sedangkan Estrella tidak memperdulikannya, dia tetap menyuruh tukang kebun itu untuk melanjutkan pekerjaannya.

"SELLA!!!" teriak Davian sangat keras.

Brakk!

Pohon apel itu tumbang bersama Davian yang masih ada di atasnya. Tapi tunggu, kenapa Davian tidak merasakan sakit ya? Davian membuka sebelah matanya untuk mengintip apa yang terjadi, dan dia malah cengengesan setelahnya.

Ternyata saat dia akan jatuh tadi, Estrella langsung menangkapnya. Dan sekarang dia berada dalam gendongan Estrella.

"Nakal hm?" Tanya Estrella datar.

Davian menggeleng ribut, "nggak... Vian nggak nakal. Salah Marv tu yang ngasih Vian makan bubur terus, kan vian bosen." Adu Vian sambil menunduk dengan memilin milin jari tangannya.

Estrella hanya bisa tersenyum pasrah mendengar penjelasan Davian, "sudah makan siang?" Tanya Estrella pelan.

Davian menggeleng, "kamu bisa sakit lagi kalau telat makan. Ingin makan sesuatu?" Tanya Estrella lagi.

"Emm... Vian sebenernya pengen waffle."

"Baiklah akan aku buatkan." Ucap Estrella sambil berjalan masuk menuju dapur utama masih dengan Davian di dalam gendongannya.

"Kamu duduk di sini ok?" Peringat Estrella setelah mendudukkan Davian meja counter dapur. Davian hanya menjawabnya dengan anggukan.

Davian duduk dengan tenang sambil melihat setiap gerak gerik yang di lakukan oleh Estrella. Mulai dari mengeluarkan sebuah apel dari kulkas, mencucinya hingga bersih, dan memberikan pada dirinya. Eh?

"Makan ini dulu sambil nunggu." Kata Estrella dengan mencolek hidung Davian yang sedang melamun. Davian yang tersadar dengan cepat mengambil apel itu dan menggigitnya. Sedangkan Estrella kembali fokus pada acara masak memasaknya.

Hal itu kembali tidak luput dari penglihatan Davian. Namun, Davian gagal fokus saat melihat lingkar hitam di bawah mata Estrella. Apa dia kurang tidur? Davian tidak tau, Estrella pergi dari mansion selama dua hari dua malam. Dan seingat Davian, mata Estrella tidak seperti itu saat terakhir kali mereka bertemu.

Tanpa Davian sadari, Estrella sudah selesai membuat waffle untuknya, "pegang ini." Kata Estrella sambil memberikan waffle tadi pada Davian, dan menggendong Davian menuju meja makan kecil yang dekat dengan dapur.

Estrella mendudukkan Davian secara perlahan lahan pada sebuah kursi, "makan ya, aku mau mandi sebentar." Ucap Estrella sambil mengelus rambut Davian Sayang.

"Sella nggak makan?" Tanya Davian dengan sedikit mendongak agar dapat melihat Estrella.

Estrella menggeleng, "nggak, aku udah makan tadi." Bohong Estrella yang dapat di ketahui oleh Davian.

"Bohong, sini duduk aku suapin." Davian menarik pelan lengan Estrella agar duduk di sampingnya.

Ya kalau begini, Estrella sudah tidak bisa menghindar lagi. Dia membuka mulutnya saat Davian menyodorkan waffle ke arahnya. Selanjutnya, mereka terus melakukan kegiatan itu sampai Waffle nya habis

_________________________________
________________________

Estrella tidur di sofa dengan berbantalkan paha Davian. Tadi niatnya dia akan menemani Davian bermain game, tapi yang terjadi sekarang dia malah tertidur dengan nyenyaknya di sana.

Davian meletakkan handphone miliknya di atas meja dan beralih memerhatikan wajah tegas milik Estrella. Dia sangat tenang saat tidur, tidak ada aura mendominasi atau aura lainnya yang biasa selalu terasa pada Estrella.

Tangan Davian terulur mengusap rambut Estrella pelan. Dia sedang memikirkan pekerjaan apa yang di lakukan Estrella sampai dia bisa selelah ini. Kalau boleh jujur, dia memang tidak tau apa pekerjaan Estrella di sini. Dia sudah pernah mencari taunya, tapi tetap saja dia tidak mendapatkan jawaban apapun.

Yang dia tau hanya bisnis keluar Estrella yang mencakup bisnis pertambangan, sawit, dan beberapa market. Tapi itu bisnis yang ada di Indonesia. Tidak mungkin kan Estrella punya pertambangan atau lahan sawit di Amerika ini?

Davian menggeleng, itu tidak mungkin. "Sebenernya lo kerja apa sih?" Tanya Davian tidak sadar kalau dia sedang tidak berbicara di dalam hati.

"your language Babe," ucap Estrella dengan mata yang masih tertutup.

Sedangkan Davian sedikit tersentak mendengar Estrella yang tiba-tiba bersuara.

Lalu Davian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "hehe... Sella belum tidur?"

Estrella membuka matanya perlahan, "sudah, sampai kesayangan ku ini tiba-tiba berbicara tidak sopan pada ku."

Davian hanya dapat cengengesan, namanya juga kecoplosan. "Tidur lagi tidur lagi." Suruh Davian pada Estrella, kembali mengelus elus rambut Estrella agar cepat tertidur.

Estrella menurut dan kembali tidur dengan berbalik ke samping dan membenamkan wajahnya pada perut Davian. Dia sangat lelah, hampir dua hari berturut turut dia belum tidur karena mengurus Casino miliknya itu.

'Aku lelah dengan pekerjaan ini.'

_________________________________
________________________

Aku ngantuk banget pas ngetik part ini. Jadi kalau ada typo maklumin aja ya, kalau bisa di tandain sebentar.

Capek banget ternyata ya kalau duduk sama orang-orang yang ngk suka sama kita.

Vote sama komen.....

Sabtu, 16 Desember 2023
Ig : huswarelci
Ttk : huswarelci

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 1.6K 19
What's Up BITCH?:Welcome To My Hell SINOPSIS: Sekelompok anak-anak dan orang dewasa yang berbeda memiliki satu kesamaan: mereka semua terlibat dalam...
60.7K 6.2K 10
Hali kira, Zalea akan terus mengejarnya, tapi dia baru merasa kehilangan saat Zalea mulai tak acuh pada dirinya. Zalea mulai lelah, dia tak lagi meng...
33.2K 2.7K 44
"Bagian lucunya adalah kita dipertemukan dalam keadaan tidak saling mengenal yang di paksa untuk menumbuhkan cinta namun yang hadir justru benci..."...
369 108 5
Sergavio Raezza, lelaki yang selalu mencari keberadaan teman masa kecilnya. semua cara yang sudah ia lakukan tidak membuah kan hasil, tapi ada satu k...