Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.3K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 06 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 21 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 25 ☁️
The Same Sky : Chapter 26 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 29 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 33 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 37 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 🍑
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 19 ☁️

829 156 24
By AyyaKanawut

Gema menghela napasnya pelan, pesannya terkirim tapi sepertinya langit tidak membuka ponsel. Gema Khawatir karena Ketua kelas mengatakan Langit dan teman-teman nya Izin sekolah selama satu Minggu, apakah semalam itu Langit berpamitan dengan Gema.

"Bagaimana di balas tidak?" tanya Keano yang duduk di samping Gema, Gema menggelengkan kepalanya pelan. "Terkirim, aktif tapi sepertinya langit tidak membuka ponsel." Gema menjawab dengan nada suara pelan.

"Tapi Gak biasanya mereka Izin bahkan rame-rame Gini, kelas jadi sepi gak ada Oval sama Yoga." Meru menatap ruangan kelas yang tampak sekali semua murid asik mengobrol dengan teman sebangku mereka masing-masing, jika ada Oval dan Yoga pasti sudah rusuh.

"Apa semalam itu Langit Izin dengan Aku?" tanya Gema entah pada siapa tapi hal itu membuat kedua temannya menatap Gema dengan terkejut, mereka meminta penjelasan dan Gema langsung mengeluarkan kalung yang Langit berikan.

"The fuck!!" umpat Meru kuat, setelah sadar Meru menutup mulutnya. Bagaimana tidak terkejut, langit memberikan kalung kesayangan nya pada Gema. "Lo di kasih sama langit atau Gimana?" tanya Meru dan Gema menggelengkan kepala.

"Gak di kasih, langit titip ini ke Aku dan bilang aku harus nunggu dia balik tapi aku gak tau dia akan Izin satu Minggu seperti ini Meru." Gema berucap dengan wajah yang cemberut, Meru mengusap tengkuknya sangat bingung.

"Lo tau gak tentang kalung itu?" tanya Meru dan Gema menggelengkan kepalanya pelan. "langit sayang banget sama kalung itu, kalung itu di pegang orang dia ngamuk Tau." Meru berucap dengan menatap Gema, Gema memegang kalung nya.

"Kenapa Gitu?" tanya Gema bingung, Meru menggelengkan kepalanya pelan. "Setauku itu, aku denger dari Oval katanya itu Kalung pemberian orang yang Langit sayang." Keano menimbal dan Gema semakin saja bingung.

"Siapa? Mama nya langit?" tanya Gema tapi keano menggelengkan kepalanya. "bukan, tapi orang yang pernah Langit Cinta. Bukan mama nya," ujar Keano lagi, Gema menundukan kepala nya lagi.

Siapa seseorang yang dulu meluluhkan hati langit tapi Langit mengatakan tidak pernah bersentuhan dengan orang lain selain mama nya, apakah langit berbohong tentang hal itu. Apakah dulu langit memiliki pacar, Gema menggelengkan kepalanya.

Mengapa juga Gema memikirkan itu, Gema akan tanyakan pada Langit nanti. "Terus gue penasaran, kok bisa dia ke rumah Lo malem-malem terus kasih kalung ini maksudnya Gimana?" tanya Meru lagi, Gema menatap kedua temannya. "Aku gak tau tujuan langit apa semalam tapi dia emang beneran datang ke rumahku dan bilang aku suruh tunggu dia pulang, dia bakal ambil kalung itu lagi pas dia pulang." Gema menjawab dengan bersungguh-sungguh.

"Tap—"

"Selamat pagi anak-anak, Bagaimana? Sudah mengetahui kabar Langit dan teman-temannya Izin sekolah kenapa?"

Semua anak langsung menatap ke depan saat guru datang dan langsung bertanya. "Tidak Bu!" Ketua kelas yang menjawab duluan, guru itu duduk dan menyimpan Buku yang di bawanya. "Ibu belum mendapatkan informasi nya juga, tapi kepala sekolah akan mencari tau apa yang membuat mereka Izin. Jika kalian mengetahui informasi nya lebih dulu jangan lupa katakan pada ibu," ujar wanita berumur itu lagi, semua anak kompak mengatakan Iya pada wali kelas mereka.

"Baiklah, buka Buku nya kita mulai pembelajaran hari ini." 

☁️☁️☁️

Gema mengunyah makanannya dengan menatap ponsel, walaupun tidak ada balasan Gema tetap menunggu langit membalas pesannya. Gema menghela napasnya pelan, Gema sangat Khawatir.

Gema takut langit kenapa-napa seperti saat itu, tapi kali ini langit tidak sendirian melainkan bersama teman-teman nya juga jika seperti ini siapa yang bisa memberikan Gema informasi tentang Kemana perginya langit.

Helaan napas Gema di dengar oleh dua temannya yang sedang makan bersama Gema di kantin, Jam istirahat mereka langsung pergi ke kantin lalu memesan makanan tapi Gema tidak mengobrol sepanjang waktu hanya diam dan menatap ponsel.

Keano yang di senggol bahunya oleh Meru langsung berdehem pelan, Gema tidak juga mendengarkan Suara deheman Keano. "woy!" Keano mengetuk meja di depan Gema, Gema mendongak dan mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?" tanya Keano lagi pada Gema, Gema menggelengkan kepalanya pelan.

"Gapapa, kenapa memang?" tanya balik Gema hal itu jelas membuat Meru mendengus kesal. "Gapapa-Gapapa, daritadi Lo Diem aja Gema!" Seru Meru kesal karena mendengar jawaban Gema dan Gema malah balik bertanya juga.

"Aku Gapapa, Cuma kepikiran langit aja." Gema menjawab dan kedua temannya terdiam mendengar ucapan Gema, Gema melihat keduanya. "kenap—"

"Lo suka sama Langit?!"

"Uhuk!!"

Gema terbatuk karena pertanyaan yang Meru lontarkan, Gema buru-buru mengambil Air minum dan meneguknya agar tenggorokan nya tidak sakit karena batuknya. "Di tanya malah keselek," ujar Meru dan Gema langsung menatap Meru. "Kamu kok bisa simpulkan seperti itu?" tanya Gema pada Meru.

"Semua anak kelas juga sadar kali Gema bukan cuma Gue aja, gue lebih percaya Lo bilang berteman doang sama Biru karena sama langit tatapan Lo itu beda. Sama biru tatapan Lo itu kayak temen yang pengen selalu ada, tapi pas Lo natap Langit seakan Lo pengen jadi obat buat langit." Meru menjawab dan Keano menganggukkan kepalanya setuju, Gema terdiam sebentar.

Apakah terlihat dari matanya saat menatap kedua anak kembar itu, Gema akui memang dirinya tertarik dengan Biru dulu tapi hanya sekedar menjadi teman tapi untuk langit. Gema tidak paham, Gema selalu ingin tau kabar langit dan memastikan langit selalu baik-baik saja. 

"Aku mau kasih pendapat deh Gema, mau di dengerin atau gak itu terserah kamu." Gema menganggukkan kepalanya saat Keano berbicara. "daripada kamu khawatir terus kayak gini mending kamu liat ke apartemen nya langsung siapa tau emang langit ada di apartemen nya kayak waktu itu kamu cerita," ujar Keano dan Gema baru terpikirkan ucapan Keano.

"Nah bener tuh, Lo tau kan apartemen nya langit dimana? Siapa tau beneran dia ada disana." Meru ikut memberikan usulannya, Gema menatap kedua temannya. "Seperti itu ya? Aku tau kok apartemen langit," jawab Gema membuat kedua teman Gema itu menjentikkan jari mereka Kompak.

"Yaudah pulang sekolah Lo datangin aja apartemen nya, tapi gue gak bisa anter ada urusan juga." Gema menganggukkan kepalanya dengan tersenyum kecil. "okey deh pulang sekolah aku ke apartemen Langit, Gapapa kok Meru aku bisa naik Taxi nanti." Gema menyetujui Usulkan Kedua temannya, Senyum Gema menggembang.

Mengapa daritadi Gema tidak kepikiran itu padahal Gema tau apartemen langit dimana, Gema melanjutkan makannya sekarang.

☁️☁️☁️

Gema terkejut ketika tangannya di tarik pelan oleh seseorang, Gema melihat orang yang menariknya dengan Alis mengerut kebingungan. "Kenapa Biru? Ada yang bisa Aku bantu?" tanya Gema tapi Biru menggelengkan kepalanya.

"Gak, gue cuma mau nawarin. Katanya Lo mau ke apartemen Langit? Mau gue temenin? Mumpung gue gak ada Les," ujar Biru menawarkan dirinya untuk mengantar Gema ke apartemen Langit, kembarannya.

Gema melihat Biru dengan bingung sepertinya benar pria itu ingin membantu Gema, Gema ragu tapi daripada harus menunggu Taxi mungkin akan lebih lama lagi. "yaudah, ayo nanti aku tunjukin Jalan apartemen Langit ehh apa udah tau?" tanya Gema tapi Biru menggelengkan kepala.

"Gue gak tau apa-apa tentang Langit, Yang lebih tau Langit itu Papa." Biru menjawab dan Gema mengangguk paham. "Yaudah ayo Biru, kita lihat langit siapa tau langit memang ada di apartemen nya." Gema mengajak Biru, mereka jalan beriringan ke Parkiran.

Memang sudah waktunya Pulang dan Gema seperti janjinya tadi akan pergi ke apartemen Langit, entah Biru tau darimana tapi Gema setidaknya tidak sendirian jika langit ada disana dan kenapa-napa tapi Gema meminta Langit baik-baik saja.

Gema menghela napasnya pelan sepanjang pelajaran Gema tidak bisa Fokus dengan keberadaan Langit, pria itu Tidak membaca pesan Gema Juga bagaimana Gema tidak Khawatir.

"Berdoa aja semoga langit Gapapa," ujar Biru dengan pelan seakan tau Gema daritadi mengkhawatirkan Langit, Gema menganggukkan kepalanya mendengar apa yang Biru ucapkan. Gema memang Harus tenang agar semuanya baik-baik saja.

☁️

Gema memainkan jarinya di ujung kemeja yang dirinya pakai, Gema gelisah padahal sebentar lagi akan mencari tau Langit ada atau tidak. Mereka berada di Lift sekarang, Gema dan Biru langsung Naik ke atas karena satpam sudah mengenal Gema, Gema menghela napasnya.

"Jangan Khawatir berlebihan santai aja, dia baik-baik kok." Biru berbicara tapi tidak menatap Gema, pria itu menatap ke arah depan. "Iya, aku lagi berusaha kok supaya tenang." Gema menjawab dengan sangat pelan.

Lift di buka dan mereka langsung keluar untuk ke Kamar apartemen milik Langit, Biru daritadi memperhatikan sekitar Apartemen itu sangat sepi dan sepertinya memang langit tinggal di Kamar apartemen yang memiliki penghuni para pekerja.

Biru berhenti saat Gema juga berhenti, Gema bisa membuka Apartemen langit. Gema masuk ke dalam dan melihat, Sangat rapi dan kosong seperti sengaja di tinggalkan jadi langit membersihkan apartemen nya.

Gema melihat ke arah Biru, Gema menghela napasnya. "Kosong Biru," gumam Gema pelan, Gema sangat kecewa ketika mendapatkan Hasil yang tidak sesuai dengan harapannya. Dia berharap langit ada di apartemen nya, sedang duduk dan bermain Gitar disana.

"Apa gue nyari tau langit dengan Nanya Papa?" tanya Biru dan Gema menoleh, Gema menggelengkan kepalanya ribut. "Tidak, jangan Biru nanti malah Biru yang terkena Pukulan Papa biru lagi. Biar aku cari jalan Lain aja, Mungkin papa ku bisa membantuku mencari Langit." Gema menolak usulan Biru karena Gema tidak mau Biru terkena pukulan Papa nya sendiri.

"Yaudah, ayo pulang aja." Gema mengajak Biru untuk pulang, Biru keluar duluan dan Gema langsung mengunci apartemen Langit lagi. Gema dan Biru berjalan ke arah Lift, meninggalkan Kamar apartemen itu segera.

Langit kira-kira kemana yaa? Kok tiba-tiba Ilang gitu aja🤔 Langit kenapa menghilang, apa ada yang Jahatin langit?

Vote dan Komen jangan Lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

126K 12.6K 31
GERY KENDRICK TRAIPIPATANAPONG Setelah 2 tahun menghilang dari Negara kelahirannya kini Gery kembali dengan niat dan tujuan untuk hidup bahagia bersa...
190K 12.2K 41
[end] semua orang yang mengenal diri nya sebagai baby Devils. Terlihat ramah baik dan hangat tetapi tidak jika dia sudah memulai dunia gelap nya.
147K 12.8K 56
TERSEDIA DALAM BENTUK PDF. MIWERLAND SEKALA CAKRABUANA Sekala itu batu, jarang berbicara bila tidak terlalu penting, berandalan, sering tawuran. Tapi...
1.4M 81.5K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...