D'E Sella Vian [End] [Terbit]

بواسطة huswarelci

1.2M 62.5K 1.9K

Bagaimana jika kalian sudah dijodohkan dengan seorang mafia? Tidak tidak, bukan cowonya yang seorang mafia... المزيد

Prolog
1. Kesepakatan
2. Him?
3. Never
4. vicious
5. Kidding
6. Dia kembali
7. Agreement
8. Vian Yang Salah, Atau Orang Tuanya?
9. Three Years
10. Sick
12. Job?
13. Share
Bio karakter
14. Naughty
15. Wolf
16. Vian.... (18+)
17. Kesal
18. Empat Sekawan
19. Pemimpin
20. Can?
21. Don't
22. Siluet
23. Remember
24. Card
25. Difficult
26. Amarah (18+)
27. Forgive me
28. Dor ⚠️
29. Manipulative⚠️
30. Rasa Yang Berubah
31. Girlish
32. Wedding (End)
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra part 3
Info Again
Detail
Novel dan Ebook

11. ⚠️Dead⚠️

36.1K 1.8K 38
بواسطة huswarelci


"Haha... This casino will be destroyed!" Pria itu terus memukul tongkat baseball ke meja-meja yang terdapat permainan judi.

Semua pengunjung berteriak histeris menyaksikan para orang-orang berbaju hitam dengan wajah menyeramkan yang mengobrak abrik isi casino. Belum lagi dengan senjata-senjata yang mereka bawa. Benar-benar membuat mereka kalang kabut mencari cara menyelamatkan diri.

Para bodyguard yang bertugas mengawasi casino juga sudah mulai mengevakuasi pengunjung dan ada juga yang bertarung melawan orang-orang Dominic, atau pria dengan tongkat baseball tadi.

Suara pukulan dan tembakan terus bergema di seluruh tempat itu. Casino nomor satu di Los Angeles itu kini hancur berantakan.

"You look happy Dominic."

Dominic memutar badannya ke belakang agar bisa melihat siapa yang berbicara padanya. Dan terlihatlah Estrella beserta orang-orang Vicious.

Dominic tertawa sangat keras melihat keberadaan Estrella, "look who's here, haha!" Bawahan Dominic yang lain juga ikut tertawa dengan perkataan atasan mereka.

"a woman who dreams of being number one in the country." (Seorang wanita yang bermimpi ingin menjadi nomor satu di negara ini." Dominic mengatakannya dengan nada mengejek ke arah Estrella, "but that will never happen. Beat it!" (Tapi itu tidak akan pernah terjadi. Hajar!)

Tampa menunggu lebih lama, bawahan Dominic dan Vicious mulai melawan satu sama lain. Begitu juga dengan Estrella dan Dominic yang bertarung satu lawan satu.

Dominic melepas satu tembakan ke arah Estrella, namun dia kalah cepat dengan pergerakan Estrella yang sangat cepat sambil melayangkan satu tendangan dengan kakinya yang menggunakan heels ke arah perut Dominic.

Dominic yang tersulut emosi dengan tendangan itu pun berlari ke arah Estrella dengan melayangkan lima pukulan sekaligus. Sedangkan Estrella masih dengan santainya menangkis pukulan-pukulan itu.

Pertarungan mereka terus berlanjut. Dominic yang menggunakan pistol dan tongkat sedangkan Estrella yang sejauh ini hanya menggunakan tangan kosong. Meski begitu, pukulan yang masuk lebih banyak dari Estrella. Dia berhasil melayangkan beberapa bogeman ke arah Dominic.

Dominic kembali berlari dengan melayangkan tongkatnya ke arah Estrella. Dengan cepat Estrella mengambil meja Casino di dekat ya di di jadikan tameng yang beradu dengan tongkat Dominic.

"I heard you brought someone to your mansion? He seems very valuable. How about I take him from you?" (ku dengar kau membawa seseorang ke mansion milik mu? sepertinya dia sangat beharga. bagaimana kalau aku mengambilnya dari mu?) Ucap Dominic di sela-sela pertanrungan mereka yang berhasil menyulut emosi Estrella.

"Fuck!" Dengan gerakan cepat, Estrella memutar tubuhnya dan menghantamkan meja tadi ke arah Dominic. Dominic yang belum siap dengan pergerakan Estrella barusan tersungkur hingga terantuk dengan lantai.

Estrella menginjak perut Dominic menggunakan kakinya yang menggunakan heels dengan kuat, "never touch it." Tekan Estrella.

Dominic meludahkan darah dari mulutnya kemuadian terkekeh, "haha... why? I see him photo, he really cute, it makes me horny."

"Gay sialan!" Estrella melepas sekat pisau di pahanya pada balik dress yang dia gunakan dan hendak menusuk perut Dominic. Tetapi Dominic lebih dulu menembah kaki Estrella dan menggulingkan badannya ke samping.

Dor!

Satu peluru berhasil menembus batis Estrella membuatnya jatuh tersimpuh di lantai.

Sedangkan Dominic bangun dan akan kembali menembak Estrella, namun kali ini kembali meleset. Estrella sudah berlari berlindung di balik tiang besar ruangan itu.

"haha... don't hide, dear." Dengan mebabi buta, Dominic terus melayangkan tembakan ke arah Estrella yang terus berlari mencari tempat persembunyian.

Dada Estrella naik turun, dia merasa sangat kesakitan di betisnya. Darah bahkan tidak berhenti keluar sejak tadi akibat dia yang terus berlari.

"let's bet Estrella, those who can survive, he will get that cute man." (Ayo bertaruh Estrella, siapa yang dapat bertahan hidup, dia yang akan mendapatkan pria manis itu)

Tidak.... Estrella tidak akan membiarkan siapa pun selain dirinya bisa memiliki Davian. Dari pada dia memberikannya pada orang lain, dia lebih rela Davian mati di tangannya dan tidak akan ada yang akan memilikinya.

Rahang Estrella mengeras, dengan emosi yang sudah mencapai ubun-ubun, dia keluar dari tempat persembunyiannya berjalan santai dengan mata menatap lurus menuju arah dominic dengan tangan yang masih memegang sebilah pisau.

"Matilah kau banjingan!" Teriak Estrella sambil berlari di tengah hujaman peluru. Tak beberapa lama, pistol milik Dominic kehabisan peluru. Dengan gerakan buru-buru dia hendak mengganti pistolnya lagi. Namun....

Jleb!

Pisau itu berhasil menembus jantung Dominic tepat setelah dia mengambil pistol lain di suit pistolnya.

Estrella menusuk lebih dalam pisau itu dan memutarnya sambil menekan dengan sangat keras. Dominic muntah darah dan jatuh terduduk dengan mata yang membola.

Seluruh orang yang berada di dalam tempat itu terdiam menatap pada satu arah, yaitu Estrella yang berhasil menjatuhkan Dominic.

Estrella belum puas, dia mencabut pisau itu dan menusuknya lagi ke arah wajah Dominic dengan membabi buta. "Kau banjingan sialan berani ingin mengambil milikku, hah?!" Estrella terus mencabik cabik tubuh Dominic hingga dirinya sendiri sudah hampir tetutup percikan darah Dominic.

Sebelah tangan Estrella juga meremas perut Dominic dan menarik keluar isi organ-organ di sana, mengobrak abriknya sampai tubuh Dominic sudah tidak berbentuk lagi.

Sangat kacau. Darah tepercik kemana mana, wajah hancur, tangan yang sudah lepas terpotong dari tubuhnya, dan organ-organ dalam Dominic yang sudah berserakan di lantai. Mereka yang melihat kejadian itu merasa mual dan merinding. Estrella benar benar terlihat seperti monster sekarang.

Dengan mata tajam nya yang sayu, Estrella bangun dan berjalan tertatih menuju sebuah ruangan di Casino itu. Orang-orang menjauhkan dirinya untuk meberi jalan pada Estrella.

Dengan satu tendangan dari Estrella, pintu ruangan itu terbuka paksa bahkan hampir terlepas dari tempatnya. Tentu saja kejadian itu membuat yang ada di dalam ruangan itu kaget bukan main, belum lagi penampilan Estrella yang sangat kacau dengan tubuh yang terbalur darah.

Estrella berjalan dengan pelan memaksa kaki kirinya yang masih tersarang peluru untuk tetap berdiri. Dia berhenti di sebuah meja yang di kelilingi para tua bangka yang sedang berlindung dari masalah di luar.

Estrella mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan kemudian mendongakkan kepalanya. Tangannya yang memegang pisau terangkat dan menghantam meja di depannya sampai pisau itu tertancap di sana.

Dia menatap para tua bangka itu yang  sepertinya akan mengompol di celana dengan pandangan sayu namun tajam, "who wants to die next?"

_________________________________
________________________

Davian duduk termenung dengan bersandar pada dashboard kasur  menatap kosong langit-langit kamarnya. Dia sedang memikirkan sesuatu, lebih tepatnya memikirkan Estrella.

"Kapan gw bisa suka sama Sella ya?" Gumam Davian pelan.

"Gw nggak mau ngecewain dia, tapi hati gw tetep nolak buat cinta sama dia. Sejauh ini gw belum ngerasa sesuatu tentang Dia, cuman...." Davian menghela napas berat sambil mengacak acak rabutnya prustrasi.

Kemudia dia berdecak kesal, kenapa juga hatinya tidak mau di ajak kerja sama. Jika begini terus, Estrella pasti akan semakin sedih karena perasaannya tidak terbalaskan. Tapi tunggu, emang Estrella bakal sedih kalau Davian nggak cinta sama dia?

Davian menggeleng ribut. Mana mungkin dia sedih, Estrella nggak akan peduli mau Davian suka atau tidak padanya.

Davian kembali menghela napasnya yang sudah ke sekian kali. Tapi ngomong-ngomong tentang Estrella, Davian sedang kesal dengannya. Bisa-bisanya dia meninggalkan Davian yang sedang sakit di mansion dan malah memilih pekerjaannya. Bahkan dia tidak pulang sejak kemarin malam.

Itu yang namanya cinta? Benar-benar menjengkelkan. Davian kembali berdecak dan mengguling-gulingkan tubuhnya ke sana kemari. Dia bosan terus rebahan sejak kemarin.

Tok tok

Marv masuk ke dalam kamar Davian dengan tangan membawa meja kecil yang terdapat bubur disana. Marv dan Seth memang di bawa oleh Estrella ke Amerika juga. Karena mereka yang sudah melayani Davian dengan setia tiga tahun terakhir.

"Bubur lagi? Nggak ada makanan lain emang di mansion ini?" Dumel Davian.

"Maaf Tuan Muda. Untuk sekarang anda hanya bisa memakan ini, karena anda juga sedang sakit."

"Sakit apaan?" Protes Davian, "gw udah sehat gini juga."

_________________________________
________________________

Vote, komen, and follow....

Rabu, 13 Desember 2023
Ig : huswarelci
Ttk : huswarelci




واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

MUARA KIBLAT بواسطة Awaliarrahman

أدب المراهقين

1.8M 194K 52
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...
3.1K 1.3K 31
JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR💓 °°°° Zoya gadis ceria yg memiliki tutur kata yang lembut, gadis pemilik mata indah yg tinggal di pantai asuhan yg jauh da...
26.8K 966 45
NOVEL TERJEMAHAN [NO EDIT] BooK-17 Judul: Istri cantik asisten pertama punya ruang Penulis: Yu Xiaotong Kategori: Novel romantis Jumlah kata: 2,2457...
79.5K 3.6K 42
"Kan gue udah jadi adek lo, masa mau dendam." ~ "Yaudah nikah sama gue, biar jadi marga Park."