happy reading
sore ini rey dan samuel di undang untuk datang di pesta pernikahan sepupu samuel yang bernama shena
sebelum pergi samuel berpesan kepada rey agar terus mengikuti kemana ia pergi dan tidak berjalan sendirian di gedung nanti
saat berada di jalan rey meminta untuk mampir ke Alfamart sebentar untuk membeli beberapa bingkisan
awalnya samuel menolak namun rey tetap kekeh memaksa sehingga membuat samuel jengkel dan menuruti ucapan nya
citt..
mobil biru bermerk Rolls-Royce boat tail itu berhenti tepat didepan Alfamart
"cepat!! saya tidak suka menunggu" ketus samuel tanpa memandang ke arah rey
rey menoleh ke arah samuel kemudian mengangguk "rey janji nggak akan lama" ucap rey kemudian mulai turun dari mobil dan berjalan masuk ke Alfamart
samuel yang didalam mobil hanya mengotak-atik handphone nya sembari menunggu rey kembali ke mobil
sekitar dua puluh menitan terlihat badan mungil rey keluar dari dalam Alfamart kemudian berjalan menuju kearah mobil
jbles..
samuel sedikit terkejut ketika rey menutup pintu mobil dengan lumayan kencang "berapa uang yang kau punya sehingga berani merusak fasilitas miliku?!" tanya samuel dingin
"m-maaf tuan , takutnya pintunya nggak tertutup rapat" tilah rey
tanpa menunggu lama samuel langsung menjalan kan mobilnya menuju gedung pernikahan
sesampainya di sana samuel dan rey turun kemudian mengantri untuk pengecekan undangan khusus tamu tertentu
"jangan panggil aku dengan sebutan 'tuan' didepan banyak orang!!" bisik samuel tepat ditelinga rey
rey hanya mengangguk menanggapi ucapan samuel
"jangan sampai teledor!!" imbuh samuel
rey kembali mengangguk "tapi rey harus manggil apa? rey bingung" tanya nya polos
samuel yang ditanyai menepuk jidatnya "terserah!! sudah kubilang terserah!! asal jangan tuan!" bisik samuel
"ah baiklah" ucap rey yang mulai paham
mereka berdua berjalan ke arah penjaga undangan kemudian mulai mengecek kartu undangan yang diberikan oleh pihak acara
"harap kartu nya" ucap salah seorang penjaga bertubuh kekar dengan pakaian jas rapi
samuel merogoh kantongnya kemudian mengulurkan undangan itu
penjaga itu meneliti undangan dengan baik kemudian membungkuk dengan tangan mempersilahkan masuk "baik.. silahkan masuk tuan"
samuel menggandeng rey dan berjalan perlahan layaknya raja dan pangeran kesayangan nya
rey terkejut melihat orang-orang dengan style mewah berdiri di hadapan nya , begitu banyak kerumunan orang-orang kaya disekitar nya
ia kagum sekaligus tak percaya dengan apa yang ia lihat
"kenapa malah bengong?!!" sentak samuel membuyarkan lamunan rey
rey menatap ke arah suaminya "ah? tidak , aku hanya kagum" ucapnya jujur
samuel tak menghiraukan itu , ia berjalan ke arah Shena untuk berfoto bersama
sedangkan rey , ia hanya bisa membuntuti samuel kemana samuel berjalan
"mas aku capek" adu rey pelan
samuel menoleh sekilas "capek? siapa suruh ikut!!" ketus nya seolah tak peduli
"maaf udah nyusahin" kepala rey tertunduk lemas
"berhenti drama!! gara gara kamu mampir ke Alfamart kita jadi telat!! acara bentar lagi selesai , jadi tolong jangan drama!!" omel samuel dengan logat dingin nya
rey mengangguk "baiklah , sekali lagi maaf" ucap rey
"samuel!! gue kira lo nggak dateng" girang wanita itu , yang tak lain adalah shena
samuel tersenyum "gue diundang kan?"
shena mengangguk heran "iya lah!!"
"kalo di undang , ya dateng , kalo nggak. ya nggak" ketus samuel
"kurangin ketus nya , hari ini kan hari bahagia gueee!!"
samuel yang mendengar itu memutar bola matanya "y! gue tau"
shena tertawa kemudian beralih memandang rey yang kelihatan lelah "rey , kamu kenapa?" tanya shena pelan
rey mendongak menatap wajah shena yang cantik akibat polesan make up "aku? aku tidak apa" bohongnya
"rey berdiri disini yaa , ayookk cisss" tangan shena membentuk dua jari diikuti rey
sedangkan samuel , ia hanya berdiri layaknya patung dengan senyuman nya yang terlihat dingin
"lo nggak mau minum minum dulu sam?" tanya shena yang melihat wajah samuel semakin bosan
"gue banyak kerjaan! , jadi sorry ga bisa lama lama" singkat samuel kemudian menggandeng tangan rey kasar
"mass! lepasin.. sakitt" sekuat tenaga rey berusaha melepaskan cengkraman tangan samuel
samuel berhenti kemudian berbaling menatap nyilang ke arah rey "kamu ngapain senyum ke arah cowok yang tadi?!!" tanya samuel
rey terdiam "yang tadi? i-ituu karena dia melambaikan tangan ke arah ku" jujur rey
samuel hanya berdecak kemudian memasuki mobilnya
rey yang masih bingung memilih untuk menyusul samuel
jbles..
rey menunfukan kepalanya dengan tangan memainkan ujung kemejanya "maaf , t-tuan marah?" cicit rey
"menurutmu?!" samuel mulai menginjak gas meninggalkan area pernikahan "apa kau pikir hal Seperti itu pantas kau lakukan?!"
rey menggeleng "t-tidak.. , tuan kumohon jangan marah , aku minta maaf"
samuel hanya diam , ia semakin menginjak gas mobil hingga mencapai kecepatan batas maksimum
"t-tuan kumohon pelan kan sedikit mobil nya , aku takut" pinta rey dengan sopan
citttt.....
"ouch.. t-tuan?? kenapa berhenti mendadak?"
samuel menaikan satu alisnya "kau bilang pelan kan?! daripada pelan , lebih baik berhenti" ucap samuel
"kurasa kau terlalu brisik , jadi bagaimana jika kubuat kau diam??" tawar samuel dengan senyum smirk nya
rey terdiam , ia tahu betul apa yang dimaksud samuel "t-tidak , baiklahh aku akan d-diam"
"mau diam? aku akan membuatmu lebih diam hingga suasana hening" ujar samuel
ia membuka tas kecil yang berada di dekat nya , terlihat benda berwarna pink yang ia keluarkan dari kotak tersebut
rey menelan ludah nya ketika melihat benda keramat itu "matilah aku" batin rey kacau
"bagaimana? sekarang , cepat menungging!!!" gertak samuel
rey menggeleng ribut "tidak! aku tidak mauu!! kumohon tuan!! marahi aku , pukul aku! tapi jangan alat ituu" racau rey panik
"aku tidak perduli" tangan kekar samuel menarik pinggang ramping rey hingga kini posisi rey menungging dihadapanya
ia menurunkan celana rey kemudian memasukan alat itu kedalam hole sempit milik Rey
sleppp..
"aakhh.. nghh.. t-tuann.." mata rey terpejam merasakan sensasi aneh dari benda tersebut
drrtttt....
drrttt....
samuel tersenyum kemudian mulai menjalankan mobilnya pelan
ctek..
ctek..
ctek..
"semakin naik.. maka kau semakin diam" ejek samuel dengan wajah tengilnya
"nghh.. emmhhh..." tangan kanan rey menutup mulutnya mencoba agar tidak mengeluarkan desahan , sedangkan tangan kirinya menahan penisnya agar tidak menyebul keluar
samuel menatap wajah sayu rey "enak? mau lagi?" tanya nya
tanpa menunggu jawaban dari rey , ia semakin menaikan kecepatan alat itu
ddrrttttt....
drrtttt..
drrttt..
"aahhhh" "ngghhh"
"nnghhhh.. empphhh"
"th-thuann.. nghhh.. jhangann djnaikannjm" ucap rey memohon
"ih-ithuu selaluu nghh.. mhe- nusukn aahh... emmh tithikj anehhnghh"
samuel tak menggubris, ia menganggap desahan rey sebagai lagu pengganti suasana hening dalam mobil
to be continued
sel , 12des
22.52
ig: raa_agstinn