POSSESSIVE BF

By Magdara_

47.4K 4.6K 495

Haruto bukan lemah dia hanya memiliki jiwa submisive dan bagaimana jika dirinya diperebutkan oleh dua sosok d... More

1. My Enemy
2. patah hati
3. sakit
4. gudang belakang.
5. banyak pawang
6. cemburu?
7. satu kosong
8. dream
10. submisive
11. Obsesi?
12. merebutkan
13. Unboxing?🔞
14. after🔞
Unboxing (2)🔞

9. kissing

2.7K 250 48
By Magdara_

Setelah mengalami mimpi buruk Haruto jadi sedikit lebih pendiam, pemuda itu bahkan terbangun lebih dulu dan langsung berjalan menuju kolam renang dengan membawa jus strawberry ditangannya, Haruto menyimpan jus itu di meja pinggiran kolam, kakinya diayunkan dimasukkan kedalam air kolam.

Tatapan Haruto melihat keatas, melihat pada matahari yang malu-malu memancarkan cahayanya.

"Woy, lo bikin orang takut aja bego!" Teriak Jeongwoo bersandar di pintu belakang, melihat kearah Haruto yang sama sekali tak terganggu oleh kehadirannya.

"Lo kenapa sih?"

Jeongwoo ikut mendudukkan bokongnya, pemuda itu duduk disamping si Watanabe.

"Ngapain lo masih disini?" Tanya Haruto menoleh pada sahabatnya, tadi pagi ia membuka chat di ponsel milik si Park melihat adanya notifikasi dari Minji jika keduanya akan pergi hari ini.

"Udah buruan siap-siap, gue tau lo mau jalan sama Minji!"

"Terus lo gimana?" Tanya yang sedikit ragu, mengingat kondisi Haruto tadi malam yang selalu meracau.

"Gue gapapa, lagian juga nanti siang Danielle bakalan datang kesini"

Mendengar nama gadis itu tentu saja Jeongwoo melotot tak percaya, apa-apaan Haruto mengajak orang lain masuk kedalam rumah dan apakah Haruto benar-benar balikan dengan Danielle?

"Lo balikan sama dia?"

Haruto hanya mengangkat bahunya acuh, pemuda itu tak ingin menanggapinya, ponsel miliknya berdering Haruto berjalan menuju meja pinggiran kolam, tertera nama Danielle disana.

"Nanti siang mau gue bawain apa?"

"Lo juga tau gue pemakan segalanya"

Disebrang sana Danielle tergelak mendengar ocehan mantannya, namun diam-diam ada yang memperhatikan obrolan mereka, Jeongwoo sudah berdiri disamping Haruto menempelkan kupingnya di ponsel milik si Watanabe, wajah Jeongwoo memerah menahan kesal mendengar bagaimana tawa kecil mengalun akibat lelucon yang diberikan oleh gadis itu pada sahabatnya.

Segera saja Jeongwoo merebut ponsel si Watanabe.

"Gak, lo gak usah jadi kesini, Haruto sibuk dia mau berduaan sama gue!" Ketus Jeongwoo memutuskan panggilan sepihak.

"Lo apa-apaan sih Jeo!" Kesal Haruto berusaha merebut ponselnya, pemuda itu tentu saja tak terima, Jeongwoo bebas berhubungan dengan Minji lantas kenapa dia tak boleh berhubungan dengan Danielle?

"Lo yang apa-apaan, seenak jidat ngundang cewe ke rumah lo!"

"Danielle mantan gue, lagian juga dia udah sering kerumah gue dulu!"

"Lo bebas deket sama Minji, kenapa gue gak boleh deket sama Danielle?"

"Lo gak bisa egois, kita cuma sahabat gak lebih dari itu!"

Dada Haruto terlihat naik turun, pemuda itu menatap tajam pada sahabatnya, ia tak suka dengan sikap Jeongwoo yang selalu bersikap seenaknya, mengekang Haruto ketika Haruto dekat dengan seseorang tapi pemuda itu sendiri malah terus berdekatan dengan oranglain, itu tidak adil.

Apakah Haruto harus selalu kesepian disaat Jeongwoo bersama dengan wanita pilihannya?

"Lo mau kita lebih dari sahabat?!"

Suara berat Jeongwoo membuat langkah Haruto terhenti, tubuhnya seakan sulit untuk digerakkan, tangan Jeongwoo memeluknya dari belakang.

Hembusan nafas si Park membuat tangisan lirih Haruto terdengar semakin kencang, ia takut, tangan Jeongwoo mulai menjalar menyentuh tubuhnya.

"J-jeo lepas.."

Rasanya nafas Haruto tercekat tak bisa untuk menghentikan aksi Jeongwoo yang semakin menggila, tubuh Haruto meluruh terasa semakin lemas, Jeongwoo seakan tersadar dari perbuatannya pemuda itu segera membawa Haruto kedalam pelukannya dan membisikkan kalimat penenang.

"Maaf Ru, gue benar-benar minta maaf, gue selalu emosi setiap kali lo deket sama orang lain selain gue, gue egois gue tau itu Ru, tapi gue mohon jangan pernah lepas dari genggaman gue.."

"Gue suka sama Minji tapi gue gak bisa lepasin lo..."

Brengsek.










*************













Hari berjalan normal seperti biasanya hanya saja mungkin Haruto sedikit lebih pendiam, pemuda itu sedikit menjauh dari Jeongwoo setelah pengakuan si Park yang membuat hatinya sakit.

Saat memasuki kelas Haruto sudah melihat Jeongwoo yang sedang berbincang dengan Minji di kursi si Park,  seisi kelas tentu saja langsung menegang melihat bagaimana tatapan mematikan dari si Watanabe, sepertinya perang dingin belum selesai.

Haruto mendudukkan bokongnya, Doyoung dan Asahi segera mengerubungi sahabatnya menanyakan apa yang telah terjadi.

"Permisi.."

Ketukan pada pintu membuat seisi kelas menoleh, disana Danielle dengan senyum kecilnya melambaikan tangan kearah Haruto.

"Masuk aja gih, dia kayaknya lagi gak mood"

Park Ji-Sung berjalan melewati Danielle berbisik pada gadis itu, mendapatkan ijin dari sang ketus kelas Danielle langsung masuk dan menghampiri mantan kekasihnya.

Ia membawa satu paper bag kecil dan mengeluarkannya.

"Gue bawain lo bekel, semoga lo suka"

Haruto menerima bekal pemberian Danielle dengan senang hati.

"Terimakasih-,"

Cup!

"Nanti istirahat gue jemput, kita makan siang bareng"

Setelah dengan kurang ajar mencium bibir Haruto gadis itu langsung pergi begitu saja, pandangan itu tak luput dari seisi kelas yang menganga tak menyangka dengan aksi pemberani Danielle yang mencium Haruto secara terang-terangan.

Wajah Haruto sudah semerah tomat, pemuda itu menghiraukan riuh kelas yang menyorakinya.

Cie Haruto balikan, salting nih ya..

Haruto membuka kotak bekal pemberian Danielle, tak menghiraukan kata-kata yang keluar dari mulut teman sekelasnya.

"Duh enak banget dibawain bekel sama ayang!" Ucap Doyoung dengan sengaja sedikit berteriak, hal itu tak luput dari pandangan Jeongwoo yang menahan kesal melihat bagaimana senyum Haruto merekah menyuapkan makanan yang diberikan oleh Danielle

"Lo gak boleh jadi milik siapapun kecuali gue Ru!"









**********












"Temenin gue dulu sebentar, nanti kita ke kantin bareng!" Ucap Jeongwoo menarik pelan tubuh Haruto, yang ditarik hanya mengangguk malas.

Mereka berjalan menuju taman belakang, disana sudah ada Minji yang menunggu mereka.

Jeongwoo melepaskan pegangannya dari tangan Haruto "Tunggu dulu sebentar, gue mau ngomong sesuatu sama dia"

Haruto hanya mengangguk malas, pemuda itu menyandarkan tubuhnya pada pohon besar menunggu Jeongwoo yang sedang bersama Minji.

Haruto sama sekali tak mendengarkan pembicaraan keduanya, namun sepertinya mereka berdebat hingga Minji berdiri dari duduknya dan menunjuk kearah Haruto.

"APA GARA-GARA DIA KAMU MAU NINGGALIN AKU?!"

"Haruto gak terlibat sama sekali, gue gak bisa lanjutin hubungan kita Minji!"

Gak bisa lanjutin hubungan kita, apakah mereka sudah jadian?

Haruto hanya bisa bergumam dalam hati, pemuda itu hanya terus menyaksikan bagaimana Minji dan Jeongwoo saling berdebat.

"Lo bisa cari cowok lain selain gue----hmpp!"

Mata Haruto membola sempurna ketika Minji tiba-tiba saja mencium Jeongwoo secara sepihak, tapi yang membuat Haruto semakin sakit ketika Jeongwoo malah menyamankan posisi keduanya, merengkuh gadis itu kedalam pelukannya dan memperdalam ciuman panas mereka berdua.

"Brengsek!" Umpat Haruto dengan kedua tangan terkepal kuat.

Sret!

"Hmppp.."

Danielle, gadis itu tiba-tiba saja datang menarik pinggang ramping mantan kekasihnya, mencium secara sepihak si Watanabe, Haruto bahkan tak bisa mengimbangi ciuman gadis itu, wajahnya sudah memerah dengan mata terpejam berusaha untuk menikmati bagaimana ketika Danielle menciumnya secara kasar.

Haruto meremat pundak gadis itu, sedangkan Danielle tak tinggal diam, tangannya meremas dua bongkahan gemas membuat Haruto mendesah lirih ditengah-tengah ciuman keduanya.

"Eunghh--hhhhh..."

"Brengsek!" Umpat Jeongwoo melepaskan paksa ciuman keduanya, menghempaskan tubuh Minji hingga gadis itu terduduk.

"Hmppp-- eunghhh--, fwahh hahh.."

Wajah Haruto terlihat sayu, bibirnya membengkak dan seragamnya sudah kusut, rambut Haruto juga sudah acak-acakan.

Danielle menghapus jejak saliva di sudut bibir mantan kekasihnya.

Haruto memeluk gadis itu, menyamankan kepalanya dipundak mantan kekasihnya.

"Gimana ciuman gue, enak?"

Danielle berbisik lirih yang mendapatkan dengusan dari Haruto.

Sret!

"Berani-beraninya lo cium sahabat gue!" Bentak Jeongwoo menarik kasar tubuh Haruto, merengkuh tubuh itu kedalam pelukannya.

Danielle berdecih sinis, gadis itu kembali menarik mantan kekasihnya.

"Lo gak punya hak untuk ngelarang gue, mending sekarang lo urus cewek lo!"

Danielle menyeringai gadis itu melihat bagaimana sekarang punggung Haruto yang menjauh, pemuda manis itu telah berjalan lebih dulu.

"Gue udah pernah bilang sama lo, gue bisa rebut dia kapan aja gue mau, brengsek!"

Kedua tangan Jeongwoo terkepal erat mendengar perkataan gadis itu, mata Jeongwoo terlihat menatap tajam kearah depan dimana Danielle yang merengkuh pinggang ramping Haruto, gadis itu menoleh dan memeletkan lidahnya.

"Kamu gak mungkin kan mau putusin aku setelah lihat Haruto benar-benar murahan dan ciuman didepan mata kamu sendiri?"

Minji berdiri dibelakang Jeongwoo, menyeringai licik melihat wajah kekasihnya yang terlihat penuh akan dendam.










***********

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 279K 65
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
4.2M 319K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
1.5M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.5M 232K 39
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...