Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

252K 12.3K 333

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH ‼️] [Ganti Cover💞] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH 💞💐] "... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11 🔞🔞
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

12

9.4K 437 9
By Hulk_Ijok

Happy reading 💐

Jangan jadi silent reader dong.
Jangan lupa votmen ya.

Elang dan Sina menatap kearah Gabriel dan Darren secara bergantian dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Pah!? berarti yang kita dengar semalam suara Gabriel?." Gabriel mematung mendengar ungkapan Sina.

"Mungkin." Jawab Elang sambil memakan makanan nya, Elang sungguh tidak perduli dengan masalah itu lagi pula dia juga suka melakukan itu dengan istri nya Sina. Dasar akik-akik.

"Se-semalam bu-bunda dengar apa yang Gabriel...umm."

"Iya." ucap santai Sina "Kebetulan aja sih, soal nya pintu kamar kalian berdua gak ditutup jadi kedengaran suara itu nya." lanjut Sina sambil mengambil nasi.

"Udah makan, gak usah ngebahas itu."

"Itu sih papa yang harus cepat makan, kami bertiga mah gak kemana-mana."

"Pa!?." Elang menoleh "Umur Papa berapa sih?."

"Kenapa nanya gitu?."

"Umm.... Papa kayak keliatan masih muda."

"Sayang udah ah, jangan puji Papa terus. Aku cemburu."

Sina menahan tawa nya begitu juga dengan Elang.

"Iri yah? punya Papa lebih ganteng dari anak nya?." goda Gabriel dengan mengangkat kedua alisnya.

Darren mendekat ke arah telinga Gabriel "Mau ngedesah lagi." bisik Darren dan kini giliran Darren yang mengangkat kedua alisnya.

"Mah! Papa berangkat dulu ya." Elang berdiri mengambil tas nya dan mencium kening Sina. Romantis kali bah nih akik-akik.

.
.
.
.

Kini Darren dan Gabriel berada di ruang tamu sambil nge-bucin pasti nya.
Entah datang dari mana Sina langsung duduk di samping Gabriel.

"Darren?! semalam kamu pake pengaman kan?." Darren tidak langsung mengerti apa yang dimaksud bunda nya itu apa lagi Gabriel.

"Pengaman apa bund?."

"Kamu pake kon—."

"Ah! itu gak bund." sela Darren membuat Sina melotot melihat kearah Darren.

"APA!! KAMU NGGAK PAKE KON— EKHEM GILA YA KAMU!."

"Apaan sih bund!? cuma gak pake pengaman doang kok."

"Cuma kamu bilang!? hanya cuma!."

"Bunda kenapa sih takut banget aku gak pake pengaman? kayak Gabriel bisa hamil aja kalo aku gak pake pengaman."

"Kalo dia bisa hamil gimana?."

"Tinggal nikahin aja kan."

"Enteng banget mulut kamu tinggal nikahin aja."

"Gabriel cowok bund."

"Serah kamu lah." sumpah pengen banget tempelengin tuh om-om.

Gabriel yang masih duduk di situ menyaksikan perdebatan antara anak dan ibu nya.

"Udah ah bund, Gabriel tuh cowok mana bisa hamil." Gabriel mengusap lembut punggung bunda nya.

"Iya bunda tau, tapi bahaya."

"Gak bakalan bahaya kok bund."

"Ya udah bunda mau ke kamar." Gabriel hanya mengangguk dan Sina beranjak dari duduknya menuju kamar.

"Sayang?." Darren menoleh "Kalo aku beneran bisa hamil kamu bakalan tanggung jawab gak?."

"Iya dong aku bakalan tanggung jawab, tapi itu gak mungkin sayang kamu cowok."

"Ya siapa tau bisa kayak di wepet-wepet dunia oren."

"Sayang itu cuma fiksi gak nyata." Eh babi lu juga di dunia fiksi goblok.

"Malas ah ngomong sama kamu! Shhh..." Gabriel tadi nya pengen berdiri tapi dia baru ingat kalau dirinya tidak bisa berjalan. Masih sakit gara-gara digempur Darren.

"Mau kemana? hM?."

"Anterin aku kekamar." Darren langsung menggendong Gabriel dan langsung membawa Gabriel ke kamar.

.
.
.
.

"Ck.ck.ck. kamu ganteng banget sih." Gumam seorang wanita sambil menatap sebuah foto dihadapan nya, dielus bahkan foto itu dicium oleh nya.

"Gue Sabrina fianka bersumpah akan mendapatkan hati seorang laki-laki Darren Aldebaran dengan cara apapun."

"Gue nyesel udah sia-siain lo Darren."

"Gue bakalan dapatin lo seutuhnya Darren dengan apapun caranya."

"Tapi anak itu... Siapa dia? Kenapa dia deket banget sama Darren? gue bakalan cari tau."

.
.
.
.

"Sak jalan-jalan yok, gua suntuk anj* di rumah mulu."

Saka udah sedari tadi pagi berada dirumah Afgan. Biasa anak muda.

"Jalan-jalan kemana njirr?. masih pagi."

"Kemana aja. gimana kalo ke cafe aja, lo udah makan belum?." Saka menggeleng.

"Nah bagus, yok ke cafe."

.
.
.
.

"Halo pak." Sabrina menelpon pak Asep entah apa tujuan nya.

"Oh halo ada apa buk, ada yang bisa saya bantu?." jawab pak Asep dari seberang telfon.

"um.. saya mau tanya nama anak yang kemarin sakit itu siapa ya pak? saya belum kenal semua sama anak kelas 12-B."

"Ohh.. itu, namanya Gabriel Dirgantara emang nya kenapa ya buk?."

"Oh gak ada pak cuma pengen tau aja, Terima kasih ya pak." Pembohong kau pembohong -Petrik

"Iya sama-sama buk, kalo begitu saya tutup ya buk telepon nya."

"Ah iya, sekali lagi terimakasih ya pak."

TUD.

"Gabriel.. um! nama yang bagus." Sabrina tersenyum miring, kini Sabrina mengotak-atik handphone nya dan dia menelepon seseorang entah siapa orang itu.

"Gue pengen lo cari tau tentang anak bernama Gabriel Dirgantara, lo kuras semua informasi tentang anak itu. Ngerti!."

"Gua bakalan cari tau, kasih gua waktu."

"Gue kasih lo waktu 30 menit, kalo udah kita ketemuan di cafe 'anak e Mamat'."

"Oky."

TUD.

"Gabriel...." Sabrina terkekeh meremehkan Gabriel sambil menyebut nama nya.

.
.
.
.

"Sayang! kuping ku kok panas ya?, apa ada yang nge-gibahin gue ya?."

"emang apa yang mau mereka nge-gibahin tentang kamu yank."

"Um? apa ya? mungkin nge-gibahin aku karena aku ganteng nya kelewatan."

"Gak!. Kamu itu gak ganteng kamu itu cantik!."

"Gak!. aku itu ganteng orang aku cowok kok!."

"yakin baby~?." Darren menaikan kedua alisnya.

"Bacot!."

.
.
.
.

"Gimana udah ketemu semua informasi tentang Gabriel?." Pria di hadapan Sabrina mengangguk terlihat senyuman dibibir Sabrina.

"Gabriel Dirgantara anak seorang pengusaha sukses bernama Zitlan Agantra mempunyai seorang istri bernama Vina panduwinata, Gabriel mempunyai hubungan spesial dengan kepala sekolah nya Darren Aldebaran mereka berdua menyandang status pacaran. Gabriel memiliki mas—."

"Ehh! ada buk Sabrina, selamat pagi buk lagi ngapain..? Oh lagi sama pacar nya ya? maaf ya buk ganggu."

Itu Saka, semenjak temanan dengan Gabriel dan Afgan, Saka menjadi orang yang bermulut pedas gak ada rem dan banyak omong berbanding terbalik dengan masa saat dirinya belum berteman dengan Gabriel dan Afgan ia memiliki sifat introvet akut.

Saka menarik tangan Afgan pergi dari meja Sabrina, Saka memilih meja berdampingan dengan Sabrina. Saka kepoan.

"Kita lanjut ditelpon aja, sekarang lo pergi." Pria itu mengangguk dan kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju pintu keluar.

"Kalian berdua kenapa kesini?."

"Berak!, ya makan lah buk emang kalo ke cafe itu ngapain?."

"Sak santai sak." gumam Afgan sambil mengelus-elus paha Saka.

Bukan modus yhe.

"Kalian kenapa sih sensi banget kalo sama ibuk." ucap Sabrina dengan nada minta belas kasihan.

"Pikir aja sendiri!."

.
.
.
.

Sudah sore hari, waktu nya untuk Gabriel pulang kerumah orang tua nya.

Harus lah pulang ya kali numpang dirumah orang. Rumah pacar sendiri pun.

Gabriel dan Darren berada di superma*ket tadi saat di jalan Gabriel pengen makan Eskrim jadi singgah dulu ke superma*ket terdekat.

"Udah belum yank?." Gabriel mengangguk.

Darren dan Gabriel berada di tempat kasir membayar yang dibeli oleh Gabriel selesai membayar mereka berdua melanjutkan jalan pulang.

Sesampai di rumah Darren langsung pulang karena ada urusan dengan pekerjaan nya.

"Yakin gak mampir dulu?."

"Aku ada urusan sayang gak bisa di tinggal, lain kali aja ya, janji deh aku bakalan sering-sering main kesini."

"janji." Darren mengangguk. Darren langsung beranjak dari depan pintu rumah keluarga Zitlan.

.
.
.
.

"Mas aku bakalan cari anak mu yang ada di kota." Gumam seorang pria itu sambil menatap sebuah foto pria [mas nya] bersama seorang anak laki-laki yang melihat sangat mengemaskan.

"Kira-kira dia udah sebesar apa ya mas? mirip gak ya sama kamu mas? mungkin dia udah lupa sama aku dan kamu mas." Pria itu terkekeh kecil sambil membayangkan bagaimana dulu dia bermain dengan keponakan nya.

"Aku bakalan cari tau dimana dia berada mas sesuai permintaan terakhir kamu, doain ya mas semoga aku bisa nemuin anak kamu."











































































TBC....

Kira-kira siapa ya orang itu?

vote yang banyak ya😘

pliss dong jangan jadi silent reader! aku mohon banget

vibes nya kayak ngemis ya. Tapi bodo lah

Bilang apa sama aku?
udah Double up

papaii 💐

Continue Reading

You'll Also Like

10K 112 1
Malvin Jongcheveevat & Melvin Jongcheveevat. "Punya lo punya gwe juga!" Giona Traipipattanapong "Malvin Melvin, punya gwe!" *** MewGulf ☀️🌻
134K 16.9K 32
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...
308K 19.9K 14
"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir s...
17.3K 652 14
Seorang pria muda yang bertemu dengan daddy daddy ricc