R FOR REVENGE (TAMAT)

By aboutrapika

7.1K 736 44

JANGAN LUPA FOLLOW menceritakan tentang sebuah misi balas dendam atas kematian diana, diana merupakan gadis y... More

prolog
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 29
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagian 34
Bagian 35
Bagian 36
Extra part 1

Bagian 11

208 27 0
By aboutrapika

Selembar kertas dan selembar jawaban telah mereka dapatkan, lima menit telah berlalu dan mereka mau mengerjakan soal-soal nya. begitu juga dengan cellyn, ia sudah mengerjakan beberapa soal yang menurut nya mudah terlebih dahulu.

Bu citra selaku pengawas ujian kelas cellyn, guru itu menghampiri nya dan memberika lembar jawaban yang sudah terisi. cellyn mengangkat sebelah alis nya "apa ini?" Tanya nya.

"Lembar jawaban, kau bisa menyalinnya agar nilai mu tinggi" Balas nya, sedangkan cellyn mengerutkan dahi nya tidak mengerti.

"Ibu menyuruh ku melakukan kecurangan?"

Bu citra menutup mulut nya sendiri dengan menggunakan jari telunjuk nya "sttt, ini jawaban untuk mu salin lah dan berikan pada ibu setelah kau selesai mengerjakan nya" Ujar nya lalu celingak-celinguk takut ada yang mendengar percakapan mereka.

Ah cellyn mengerti jadi guru ini meminta nya untuk menyalin jawaban yang bu citra berikan agar nilai nya tinggi? kalau begitu baiklah dengan senang hati ia terima.

"Baiklah, aku akan menyalinnya"

Bu citra mengangguk lalu pergi dari meja cellyn ke meja guru, guru itu tengah sibuk memperhatikan yang lain.

"GUYS"

Seketika suara cellyn membuat seisi kelas menatap nya bingung, tumben sekali gadis bisu ini bersuara.

"Gue punya lembar jawaban ada yang mau ga?" Tanya nya lalu menyungingkan senyuman ke bu citra yang kini menatap nya datar.

Dalam hati bu citra tentu kaget atas apa yang di lakukan cellyn, biasa nya murid-murid yang ia beri lembar jawaban akan senang karena mereka tidak perlu pusing-pusing menyari jawaban lagi, dan di tambah juga nilai mereka akan tinggi. tapi tidak dengan cellyn murid cantik itu malah ingin membagikan nya kepada teman-teman sekelas nya.

Mendengar itu mereka bersorak karena mereka juga sudah prustasi mencari jawaban.

"Mau mau"

"Mau dong"

"Dari pada gue pusing mending cepet kasih tau jawaban nya"

"Spill semua jawaban"

Begitulah kira-kira jawaban mereka, cellyn pun mengambil kertas dan mulai membacakan jawaban-jawaban itu.

"1 B"

"2 C"

"3 A"

"Em-" Belum sempat ia membaca jawaban nomer 4, bu citra lebih dulu menghampiri nya dan mau mengambil lembaran jawaban itu.

"Sini kembalikan pada ibu" Tegas nya lalu mencoba mengambil kertas tersebut, cellyn dengan sigap mengumpati kertas tersebut ke belakang nya.

"Eits ini punya ku" Ujar nya.

Bu citra yang tak mau kalah kembali mengambil lembar jawaban itu dengan brutal, karena tersulut emosi guru itu bahkan menjambak rambut cellyn.

Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, berani sekali guru itu menjambak seorang cellyn. mereka pun mulai merelai perdebatan ini dan mereka pun berhasil menjauhkan cellyn dari bu citra.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA CELLYN?"

"IYA KENAPA KAU KASAR SEKALI?"

"GURU MACAM APA YANG BERMAIN KASAR PADA MURID"

Ujar teman-teman sekelas cellyn membuat guru itu tersadar lalu menatap cellyn yang masih meringis menahan perih karena jambakan tadi, sebenarnya bisa saja cellyn membalas nya tapi ia urungkan karena kesempatan ini akan ia gunakan untuk menyingkirkan guru ini.

"Ma-maafkan ibu cellyn" Pinta nya.

"APA YANG TERJADI DISINI?" Tanya kepala yayasan yang berada di depan pintu, ia mendengar aduan dari murid kelas cellyn dan itu melibatkan guru dan murid.

Cellyn yang melihat itu langsung pura-pura terjatuh "aw sakit banget kepala ku pak"

Kepala yayasan itu membulatkan mata karena si murid itu ternyata adalah cellyn, ia menatap marah guru yang menyakiti murid nya itu "Apa yang kau lakukan bu citra?!" Tanya nya marah.

"A-aku"

Belum sempat ia melanjutkan pembelaan nya, murid yang lain lebih dulu memotong nya dan melontarkan kata-kata yang menyudutkan bu citra.

"Guru itu menjambak cellyn"

"Iya benar guru itu sangat kasar sekali"

"Dia menarik rambut cellyn sehingga cellyn meringis kesakitan"

Bu citra menggeleng kuat, kepala yayasan pun menghela nafas menahan kesal "Kembali ke tempat masing-masing dan lanjut mengerjakan"

"Dan bu citra dan cellyn ikut saya ke ruang guru" Putus nya lalu keluar, diikuti kepala sekolah yang menatap tajam bu citra.

Bu citra hanya bisa menunduk lalu keluar sedangkan cellyn? gadis itu tersenyum remeh dan pergi juga ke ruang guru, tidak lupa dengan lembar jawaban yang guru itu kasih.

Ia akan memainkan suatu drama untuk membuat guru culas itu di keluarkan dari sekolah, ya kita lihat nanti.

🎗🎗🎗

Mereka sudah tiba di depan ruang guru, ia sengaja jalan terakhir dan melewati meja guru-guru termaksud meja bu citra. saat memastikan tidak ada yang melihat nya cellyn menyatukan kertas jawaban ke dalam tumpukan kertas yang ada di meja bu citra.

Cellyn duduk di kursi berhadapan langsung oleh kepala yayasan, ia memasang raut sedih tentu nya agar tua bangka itu percaya.

"Jelaskan apa yang terjadi" Pinta kepala yayasan kepada cellyn dan bu citra.

"Dia menghampiri saya ketika saya sedang mengerjakan soal, lalu ingin merebut jawaban saya pak karena tidak saya kasih beliau malah menjambak rambut saya" Ujar sedih yang di buat-buat.

Manipulatif sekali anak ini!

"Tidak! saya menghampiri cellyn karena dia menyebarkan jawaban yang sudah saya kasih pak" Bantah nya.

"Ibu tidak memberi saya apa-apa? dan lembar jawaban apa yang ibu maksud?!" Balas nya, terlihat dari wajah bu citra menahan kesal karenanya.

"Ibu memberi mu lembar jawaban dan kau masih mengelak nya?" Bu citra tidak menyangka kalau wanita yang ia kira bisu ini sangat jago dalam manipulatif.

"Mana ada! Kau cek saja di meja ku tidak ada lembaran apapun kecuali lembar jawaban kosong dan soal saja"

"CUKUP!" Bentak kepala yayasan membuat kedua nya sedikit kaget dan bungkam.

"Coba pak bram panggil salah satu teman sekelas cellyn dan periksa kertas jawaban nya"

Bram selaku kepala sekolah langsung mengangguk lalu pergi untuk memanggil dan men cek apa saja yang di minta oleh hamdan.

10 menit berlalu teman sekelas cellyn bernama ica murid yang suka membully itu di jadikan saksi, bram juga membawa beberapa lembar kertas jawaban milik cellyn.

"Kau teman sekelas nya kan? coba kalau ceritakan apa yang terjadi di kelas mu tadi" Pinta hamdan.

Ica memutar bola mata nya malas kenapa harus dia si yang di jadikan saksi? "Jadi gini pak, saat kita lagi ngerjain soal bu citra menghampiri meja cellyn dan mengambil kertas nya tapi sama cellyn ga kasih, terus ni guru malah kasar sama cellyn" Jawab nya bohong. cellyn terkekeh dalam hati, sedangkan bu citra menggeleng karena apa yang di ucapkan ica tidak benar.

"Bohong dia bohong pak!" Balas bu citra mulai panik.

"Loh emang itu yang ibu lakuin tadi ke cellyn, udah deh bu ngaku aja"

Hamdan menghela nafas jadi ini salah bu citra? "Bagaimana soal lembar jawaban cellyn?" Tanya hamdan ke bram. kepala sekolah itu pun menyerahkan dua lembar kertas berisikan soal dan jawaban.

Cellyn baru menjawab beberapa soal saja dan tidak ada bekas penghapus atau apapun "kamu baru mengerjakan berapa cellyn?"

"10"

Hamdan mengecek kembali dan benar cellyn baru mengerjakan 10 dari 30 soal.

"Dimana lembar jawaban yang ibu kasih?!" Tanya bu citra dengan nada tinggi.

"Coba cek meja bu citra siapa tahu bu citra lupa" Usul hamdan lalu meletakkan dua kertas soal dan jawaban di meja nya.

Bram lagi-lagi mengangguk lalu mengecek beberapa tumpuk kertas yang berada di meja bu citra, dan ia menemukan kertas berisikan jawaban itu di dalam tumpukkan kertas.

Bram emosi sampai-sampai ia meremas lembar jawaban itu, sedangkan bu citra sudah menganga mengapa lembar jawaban itu ada di meja nya? bukan nya tadi ada di tangan cellyn. bu citra menatap cellyn tajam, yang di tatap hanya menunjukkan wajah santay nya.

"Ini ada, mengapa ibu mengira lembar jawaban ada di cellyn?" Tanya hamdan tak abis pikir.

"Ke-kenapa ada di meja saya?"

Tok

Tok

Satpam sekolah masuk ke dalam ruang guru "permisi pak, saya ingin memberi tahu bahwa pak Justin dan ibu evelyn ada di luar pak"

Hamdan terkejut apakah gadis itu mengadu pada orang tua nya? "Kamu yang menelfon orang tua mu cellyn?" Tanya pak hamdan.

Cellyn mengangguk menggunakan justin dan cellyn membuat nya bisa lebih cepat mengusir guru culas ini.

"Hm persilahkan masuk"

Satpam itu mengangguk lalu berlari ke arah pintu, mengizinkan kedua pasangan suami istri itu masuk.

Justin sudah menampilkan wajah marah begitu juga dengan evelyn, ia mendengar kabar dari putri nya bahwa cellyn di perlakukan kasar oleh guru nya di sekolah, ia dan istrinya langsung bergegas datang lagi ke sekolah.

Cellyn memeluk evelyn pura-pura menangis di pelukan mamah nya itu sedangkan bu citra sudah meneguk slavina melihat kemarahan justin dan evelyn.

"Apa yang kau lakukan pada putri ku hah?!" Tanya evelyn melotot ke arah bu citra.

"Sa-saya"

Ica yang memang sedari tadi menyimak perdebatan soal kertas mulai berbicara, itung-itung caper ke orang kaya "dia menjambak cellyn sampai cellyn meringis kesakitan tante" Kompor nya.

"Ica bapak minta kamu keluar" Pinta bram, ica yang kesal menghentakkan kaki nya lalu keluar dari ruang guru.

Justin sangat marah, bahkan dirinya saja tidak pernah kasar terhadap putri nya tapi dengan enak nya perempuan di depan nya ini menjambak putri nya "Berani sekali kau menyentuhnya bahkan menjambak nya"

"Dan bukan nya sudah saya katakan untuk menjaga putri saya selama di sekolah? apa aku harus berhenti menjadi donatur disini?" Tanya justin, hamdan tentu panik mendengar itu.

Ia menggeleng kalau sampai saham nya dicabut otomatis sekolah ini kekurangan donatur, apalagi justin donatur yang sangat royal. dari banyak nya donatur hanya justin yang memberi nya nilai besar.

"Ja-jangan pak Justin, kita bisa bicarakan baik-baik masalah ini"

"Tidak! Aku mau kau memecat guru ini" Pinta evelyn, cellyn yang masih di dalam bekapan evelyn tersenyum mamah nya ini sangat tahu apa yang ia inginkan.

"Mohon jangan pecat aku" Ujar bu citra memohon sampai berlutut di hadapan justin.

"Apa tidak hukuman yang lain pak selain memecat bu citra, beliau sudah mengajar selama 8 tahun pak say-"

"Tidak ada bantahan" Balas justin tegas.

Bram langsung bungkam karena ucapan nya di potong, ia hanya bisa menghela nafas karena kebodohan guru ini.

"Baiklah kami akan memecat bu citra" Putus hamdan.

"Pak saya mohon pak jangan pecat saya"

"Pak saya minta maaf Pak"

"Cellyn kamu mau kan maafkan ibu"

"Pak tolong maafkan saya"

Begitulah kira-kira lontaran yang di ucapkan bu citra, keputusan sudah bulat bahwa bu citra resmi di keluarkan. guru itu hanya bisa menangis sesegukan, hanya karena satu orang ia bisa di keluarkan.

"Dan soal donasi saya akan potong beberapa persen" Ujar justin lalu keluar dari ruang guru, diikuti dengan evelyn yang merangkul cellyn.

Hamdan tentu saja marah, ia sangat marah sehingga melempar buku tebal ke sembarang.

Brak

"DASAR BODOH" Teriak nya.

🎗🎗🎗

Ni jg bakal di revisi karena masih acak-acakan

Pegel part sekian

Vote

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 103 7
Melihat kesekitar, mora bingung apa yang sebenarnya terjadi Kenapa ia terbangung di usia ke 17 tahun? kembali ke masa ia masih kelas 11 sma? Seinga...
127K 12K 53
[ Beberapa chapter diprivate; follow sebelum membaca ] Bertahan di rank 1 in #masalahkeluarga pada awal 2021 sampai Mei 2022. = = = Raleta Ananda Arc...
1.1M 137K 24
Ini cerita tentang Axella si diam-diam menghanyutkan Bertransmigrasi ketubuh Axiella sang figuran novel. _________________________________________ ST...
409K 26K 37
Aleonazka El. Salah satu anak panti yang baru saja diadopsi saat usianya 10 tahun. Menjadi seorang tuan muda kecil di sebuah keluarga. Sayangnya, ti...