SELCOUTH .

By aidebogel

5.6K 164 22

every Silent husband needs their Chatty wife. || Arranged Trope ⚠️ Unintended Effects, Inclusions, and... More

- About Me?
- I. Who Are You?
- II. Someone's Wife
- III. Checkmate's Basecamp
- IV. Jaden or Damian?
- V. Sebelah Mata
- VI. Fusca the Little Shark.
- VII. Affair ?
- peri gud peri WELL
- VIII. Can we fix Us?
- IX. Kembali Asing
- X. Partner Job
- XI. Pardon Me?
- XII. Jangan Diungkit
- XIV. Im Not Her

- XIII. Perbandingan

81 7 0
By aidebogel

Hari Pertama ..

Untuk Damian di Grayscale, dan di Bellathe untuk Fuya.

rencana, dalam waktu beberapa bulan singkat ini Tim Kinmiles dan Tim Grayscale akan dilanda penyelesaian yang rumit, melalui peningkatan proses verfikasi, penggunaan blockchain, peningkatan kolaborasi dengan bank ternama maupun terpercaya, juga pemantauan serta kebijakan lebih lanjut, dan membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mencapai tingkat akhirnya, para pekerja Kinmiles dan Grayscale adalah pegawai-pegawai terpilih dan terverifikasi lebih .. secara kinerja dan hal lainnya, jadi akan sangat membantu untuk kedua perusahaan ini berkolaborasi.

Seorang bawahan Damian, Camila, kini sedang berdiri di hadapan mesin fotocopy, sembari ditemani sohib lamanya Damian yang bekerja di Grayscale, namanya si Inka Eladhifara.

"Hey Camila .. dari mana aja loo..??" dia menyapa, karena baru bertemu setelah berapa tahun lamanya tak bertemu teman seangkatan dulu, "Biasa laah .. sibuk, eh btw, Mas Damian masih di ruang meeting sama bokap gw ya In?"

Inka mengangguk, duduk di sebelah kursi kosong, "udah putus kapan tau manggilnya masih 'Mas' ajaa .. cie, galau pisan dong lo tau maret doi kawin?"

"biasa aja tuh.." Camila merespon asal, "alah alah .. kemarin kan kata lo meeting ketemuan Istrinya, gimana cakep gak??"

Jujur saja kalau Camila bisa menurunkan ego, mungkin dia akan mengakui betapa cantik dan sempurnanya Fuschia walau sebenernya titik fokusnya tak terarah pada Fuya, dan betapa dia cemburu telah mengakhiri hubungan dengan Damian di masa lalu hanya marena kesalahan diri sendiri, "cakep aja, kayak perempuan pada umumnya.."

dari ekspresi wajah, Inka hanya tertawa saja, tahu jelas materi yang dibawa membuat Camila merasa aware dengan penampilannya.

"In, emang menurut lo si Fuya dia kayak gimana orangnya? kalau di bandingin gw? gw bisa lebih better gak?"

Inka lagi lagi tertawa, "Jujur aja ya La, dia jauh diatas lo, bahkan perempuan aja bisa naksir banget sama Fuschia .. lo sih, cemburu dan iriii kaan gak bisa milikin Damian, makanya jadi ngebandingin diri sama diaa! Ahhhaha!"

"Ck, enggak, ngapain banget sih!" Camila menjawab sebal, "enggak, gw beneran mau tau aja .. dia orangnya gimana sih??"

Inka merapihkan hasil kertas yang tercetak, sementara bibirnya berkata "ramah, friendly abis, bahkan satu kantor disini se-30 lantai menara 1 dan menara 2 .. semuaaaa 9.500 pegawai disini, termasuk semua atasan maupun bawahan dia traktir makan, udah gitu pakai menu pulaak .. emang ya duitnya horang kaya .. mana itu restoran yang gw perlu nabung sebulan dulu lagi .."

Camila berdiri, ikut menatap kertas kertas yang berhasil di print, "mm .. kalau soal look menurut lo gimana ..??"

Inka menjawab "dia seneng banget pakai pakaian semi-formal maupun yang formal, baju baju dia tuh elegan sederhana dan selalu cinta banget pakai pin di baju, kalau untuk fisik .. dia jujur paras paripurna banget, bahkan Raya dan Mbak Sarah, cewek jawa dan si orang belasteran yang cantik nya kelewat masih insecure banget sama Fuya .."

"Idungnya gak terlalu kecil, tapi mancung, kulitnya keputihan-kuning langsat gitu .. terus dia punya dimple di sebelah kanan, matanya bagus banget, half-and-half monolid dan double-eyelid .. lebih tinggi dari lo, warna matanya itu rada ke-hazel-an gimana gitu, walau ada gingsul tapi giginya rapih banget, badanya lumayan berisi, sekel montok gitu, aduh udah deh .. La sumpah, dia waw banget."

"Ah kebantu makeup kali Iiinn.." Camila masih coba menyanggah sembari menggaruk kepalanya, "ya ampuun Laa, lo sih gak begitu merhatiin .. gw pernah duduk sampingan sama dia gak pake makeup .. GILA! mulus bener, udah gitu dia kalau makeup cuma kayak asal colek aja tapi tetep POLL! .. nanti deh kalau aja hari ini dia liat bojone,"

"lu perhatiin deh dia paripurna se-sempurnanyaa .. tapi jujur aja La, dia itu walau santai dan friendly, doi tegas dan galak abis, gak tanggung tanggung gitu jadi cewek, cantik tapi kesan galaknya tetep ada, beuh!"

Selepas lembaran itu dicetak, Camila berjalan menuju lorong kantor, dipenuhi pegawai yang sudah mulai sibuk lagi, tak ada satupun yang sibuk sendiri, masing masing sudah tau apa apa saja tugas mereka, kedua kaki terlekat pada heels stiletto dan terus menyusuri lorong hingga bertemu dengan lift

Camila diam, memikirkan bahwa dirinya semalam benar benar tidak memperhatikan keanggunan Fuya, sebab apalagi tujuannya kalau bukan untuk Damian, jadi apa perlu dia memperhatikannya? jelas tidak.

10..
20..
25.

Lift berbunyi menandakan Camila sampai pada lantai tujuan, "permisi Mas Kavi, tadi ada map coklat dari Pak Raga yang saya titip dimana?" Kavi si O.B muda tapi setia pada perusahaan, "ini Mbak.." dia menyerahkan beberapa map coklat dan membawa semua peralatan kedalam meja kerjanya.

  — •

Tepat pada pukul 11, semua pegawai beristirahat, kini setiap sekat ruang dipenuhi tawa dan candaan, tidak seperti beberapa jam sebelumnya, semua sibuk dengan telepon, monitor, tumpukan kertas, dan lainnya ..

sama seperti Bellathe, para pegawai Grayscale tidak menyentuh puluhan ataupun belasan ribu, karena mereka sangat teliti dalam memilih pekerja. dan sudah dibuktikan bukan? para pekerja pilihan ini dalam kurun waktu kurang dari 5 jam bekerja sudah bisa menyusun hampir separuh dari projek besar .. mungkin kalau perusahaan lain baru selesai selama seminggu kali ya? Ahhaha.

si Inka dari foodcourt sudah heboh masuk satu lift bersama Fuya, bersamaan dengan Camila dan Raya yang berdiri sebelahan

*.. ting!*

"Siang Bu Fuya.." beberapa orang berlalu menoleh tak henti kearah si buah bibir, "oh ..berarti Bu Fuya jadi General Manager di Bellathe dong?" Raya bertanya, sama seperti di Bellathe dan beberapa tempat, orang lain juga memanggil Fuya dengan sebutan 'Bu Fuya' ada juga 'Bu Fuschia' ataupun 'Mbak Fuya'.

"Iya, bener. .. harusnya tadi pagi sekitar jam 10 an sih aku ke sini, tapi gak jadi, meetingnya numpuk" Fuya menjawab singkat, "Oalaah, begitu toh, eh iya, La .. ini Bu Fuya, cakep kan."

kalau dirasa sekarang mungkin Camila ingin sekali menampar Inka di tempat, "eheh .. udah tau kok, kan gw sama Fuschia semalam ketemuan sama semua keluarga.." Camila menjelaskan berpura pura nyengir, kemudian mencubit lengan Inka cukup kencang

"kalian bertiga udah makan siang?" Camila hanya mengangguk sedangkan Inka menjawab "ini baru aja kita beli makan Bu, mari Bu makan .."

"silahkan, saya mau liat Mas dulu ya."

kemudian Camila cepat cepat menarik Inka kedalam ruang sekat dimana mejanya berada, "ih bego!"

— •

*.. tok tok,*
"Mas ..?" Damian baru saja menaruh gelas berisi air, "Sayang .." menepuk bagian sofa di sebelah, Fuya segera membukakan makan siang untuk Suaminya. "makan, Mas, aku buat ayam woku, sama sayur labu."

kalau aja Camila tau sekarang Damian sama Fuya lagi suap suapan mesra begini mungkin dia bisa nangis di tempat, entah apa yang salah dari Damian .. hari ini dia gemar merecoki Fuya di setiap kesempatan.

"Ih!" Fuya tertiba menabok tangan Damian, usil, suka banget meraba raba perut atau bagian letak dimana lemak berada, yeah y'all know a few places im talking about right? well not really 'that', but kind of Ahhahaha, you know what? imma just say it, thighs. Fuya is indeed, chubby. mana tahan Damian gak nyubitin dia

"Abisnya, kamu makin gemoy deh .. lepas aja sih heelsnya, kakimu gak bau ini.." Damian merebahkan badan, "how do you know .. if my foot doesn't smell?? hm?" dia menaikan alis kemudian menyilangkan tangan, Damian tug both his gripped and take her closer to him, "I'm a wizard madam, want me to prove you that i know everything?? hmm.." dengan logat mengikuti Fuya, keduanya sama sama bergurau ..sembari Damian yang terus menggelitik perut Fuya, bersenang senang dikala waktu istirahat tiba ..

Hal yang sedang berlangsung mungkin terlihat aneh bila disanding dengan masa lalu, kejadian diantara Damian dan Fuya yang tak ada akur diantara kedua hubungan suami-istri mereka. sebelas-dua belas dengan perang dingin.

"Mas lagi anget ya?" Damian terkekeh, sempat sempatnya dia berpikir yang lain, "iya, dari kemarin kan kerjaan saya padat."

Fuya menepuk perlahan dahi Suaminya, "anget .. iya sih, kamu juga lagi flu," suaranya bindeng, "tadi pagi saya mau masukin obat flu, tapi kata Mas jangan .. kan." sudah mulai keluar ocehan bawel dari Fuya, "tapi saya udah lumayan sembuhan kok .."

"semalam kan kamu tau, saya mampet, terus saya minumin aja obat flu yang buat ngantuk itu.."

"iya iya.. inget." dibalas angguk-angguk

Damian beranjak dari sofa dan melepas jas abu abu yang melekat, menghela, sepertinya dia lelah ya .. 'ada ya orang kecapean, jadi ganteng gini? eh enggak, sih kalo di liat liat emang ganteng orangnya ahay.'

tanganya meraba keseluruh bagian wajah, "Ihh jenggotnya tuuhh, kumisnya juga udah mulai numbuh .." kritik Fuya direspon dengan Damian yang senyum nakal, kemudian duduk lagi di tempat awal, mendempetkan posisinya, "Aih! .. sana ah!" jelas aksi Damian menempelkan dagu dan pipi ke wajah Fuya membuat Fuya ke-gatelan tertusuk jenggut halus yang mulai bertumbuhan, "bukannya saya makin ganteng kalo berjenggot?"

Apa? kalian berekspetasi Fuya menjawab iya? pfft. "Enggak! jelek!"

"kalau bilang jelek besok kita gak main bultang ah.." dahi yang mengerut dan suara Fuya melantang, "Mana bisa gituuu! yaudah aku main sama Serena ajah! sama Daniel juga! kamu gak diajak! mau main voli juga sama mereka.."

"Wleee.." Damian menjulurkan lidah, "main aja sana, nanti mereka bakal saya buat sibuk, awas aja kalau kamu berani.." senyuman nakal, dan ancaman manis keluar dari bibirnya

Continue Reading

You'll Also Like

Istri Kedua By safara

General Fiction

132K 4.4K 39
nadilla di paksa menikah oleh suami orang untuk merawat suaminya yang mengalami kelumpuhan di seluruh badannya dan stroke selama 5 tahun ia di paksa...
92.1K 7.3K 83
Ini hanya sebuah fiksi dan jangan sangkut pautkan kepada real life. Selamat membaca. Jangan lupa untuk votenya.
17.1M 819K 69
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
627K 59.1K 46
Demi menghindari sebuah aib, Gus Afkar terpaksa dinikahkan dengan ustadzah Fiza, perempuan yang lebih dewasa darinya. Gus Afkar tidak menyukai Fiza...