[ZAYARA]

By Cheira_vee

51.6K 1.2K 115

ZAYKA ILONA ALIKA dia seorang gadis yang sangat cantik,aktif, manja, ceria, dan minus ahklak bertemu dengan... More

prolog
Chapter. 01.
Chapter. 02.
Chapter. 03.
Chapter. 04.
Chapter. 05.
Chapter. 06.
Chapter. 07.
Chapter. 08.
Chapter. 09.
Chapter. 10.
chapter. 11.
Chapter .12.
Chapter. 13.
chapter. 14.
Chapter. 15.
Chapter.16.
Chapter. 17.
Chapter. 18.
UP NEW
Chapter. 20.
Chapter. 21.
Chapter. 22.
Chapter. 23.
Chapter. 24.
Chapter. 25.
Chapter. 26.
Chapter. 27.

Chapter. 19.

1.2K 35 0
By Cheira_vee

MAAPIN CUYY UP MALEM BJIRR AINK LAGI BANYAK TUGAS SEKOLAH ANJAYYY

HAPPY READING GAISS
JANGAN LUPA VOTE MEN

TANDAI TYPO‼️
.
.
.
°°°
Zay sudah berada di bangku nya sekarang, sumpah akhir akhir ini ia tidak tau kenapa dengan dirinya ini, kenapa ia rasa lemah sekali belakangan ini.

Zay sendiri dikelas karna tadi Ghena di masih ada urusan tak tau urusan apa. Ia memejamkan matanya berharap pusing nya akan mereda.

Pukk

Zay membuka matanya saat merasa ada seseorang yang menepuk bahunya dan ia melihat Resya yang kini duduk di bangku Ghena .

"Lo kagak kenapa kenapa? Pagi ini kaya nya lo lemes banget,Lo sakit. "Tanya Resya menyadari jika Zay pagi ini sangat lemas.

Zay menggeleng. "Gapapa cuma ngantuk dikit aja. "Bohong nya lagi.

Resya yang tak percaya pun memegang kening Zay, Resya mendelik kaget. " Lo demam Anjir. "Katanya Terkejut.

"Nggak Sya, Gue cuma ngantuk. "Zay masih mengelak, padahal jelas jelas dia memang panas.

"Sejak kapan ngantuk buat suhu badan panas, fix si demam. " Resya masih kekeuh.
Zay mendesah kesal karena Resya tak percaya padanya. "Beneran Gue ngg-"

"Haloo gaiss. " Seru Ghena dengan suara Cempreng nya mendominasi ruangan tersebut. Resya dan Zay melirik Sinis.

Namun Ghena masa bodo ia kini menghampiri dua gadis yang sepertinya sedang debat. "Loh Zay manusia ini siapa? " Tanya Ghena melihat Resya.

"Anak kelas sebelah. " Jawab Zay seadanya.

"Serius? Kok Gue ga pernah liat anak sebelah bentukan nya kaya Gini? " Tanya nya dengan menangkup wajah Resya meneliti nya.

Resya melepas kedua tangan Ghena kesal. "Gue lebih heran liat manusia modelan Rempong kaya lo. " Ketus nya Kesal.

"Heh Gue ini ngga rempong gue tu cuma rasa ingin tahu nya lebih besar. " bela Ghena yang kini duduk di meja depan Resya.

"Kaya bocah puber aja. " cibir Resya.

"Tapi gue serius, lo tu sepesies apa? ko bisa kenal monyet Arab modelan Zay? " Tanya Ghena seriuss, namun pertanyaan mendapatkan plototan dari Zay.

"Enteng banget tu congor ngatain orang Monyet Arab. "Cibir Zay sinis, Ya meski Zay mode senggol bacok tapi Ghena masih bersikap biasa saja. Katanya sih ga takut karna sahabatan dari jaman kecebong.

Dari pada mengeladeni Ghena. Zay lebih memilih tidur saja meredakan kepalanya yang pusing dan badan nya yang lemas.

Ghena beralih ke Resya yang sekarang duduk di bangku nya, Ghena lebih memilih duduk di Meja depan Resya."Cerita dong gimana lo bisa temenan sama Zay, bahkan Gue yang selalu sama Zay aja ga pernah liat muka lo. " Ujar Ghena panjang lebar.

Resya menghela nafas nya panjang, gapapa kan kalo cuma cerita sama Ghena, lagian Ghena temen Zay. "Jadi gini—"

°°°

Bel sudah berbunyi 50 menit yang lalu, kini Zay masih saja tidur dengan lelap. Sedangkan Ghena sedang membaca Buku Novel nya yang baru saja dia beli kemarin.

"Tau ga si Zay, parah banget tu orang sampe gituin lo. "

"Kalo gue tau ya, udah gue tendang tu burung bango nya biar mati sekalian. Gue yakin gue bakal sama lo terus, yakali gue ninggalin lo sendiri. " Ghena meski membaca Novel ia juga masih Ngomel karna mendengar Cerita dari Reysa.

"Selamat pagi anak anak. " Seru Buk Rani guru pelajaran Fisika hari ini.

Semua murid langsung kembali ke tempat nya dan menjawab salam dari Buk Rani. "Pagi bukk! "

Ghena menyenggol lengan Zay yang masih tidur. "Ghena bangun gilak. " Bisik Ghena lumayan berisik, dan berhasil membuat Zay bangun.

"Apa? " tanya zay dengan muka bantal nya.

"Ada guru bjir." Jawab Ghena melotot.

"Owh." Balas Zay acuh

Ni bocah napa dah aneh bet dari pagi tadi. Batin Ghena heran melihat Zay berlagak aneh.

Pelajaran berlangsung Buk Rani sedang menjelaskan tugas untuk kelas hari ini. Sedangkan Zay tak mendengarkan nya sama sekali dia sedang sibuk dengan pikiran nya hari.

"ZAYKA KALO KAMU GA NIAT BELAJAR KELUAR DARI PELAJARAN SAYA SEKARANG. " Teriak Buk Rani memenuhi Ruangan.

Teriakan itu mampu membuyarkan lamunan Zay saat ini.

"H-hah kenapa buk? " Tanya Zay tanpa dosa, sedangkan Ghena memijat pelepis nya pusing dengan Zay saat ini.

"Goblok lo di suruh keluar ege. " Bisik Ghena kesal.

"L-loh kok keluar buk, saya dari tadi ga ribut loh. " Ucap Zay tak Terima.

"Kamu selama saya menjelaskan materi dari jam pertama sama sekali tidak di dengarkan, lebih baik kamu saya hukum berjemur di bawah tiang bendera sana. " Tegas Buk Rani garang.

"Saya lagi sakit buk. " Jawab Zay tak bohong, memang sangat lemas hari ini.

"Saya gak butuh alasan Palsu kamu cepat berjemur di lapangan hormat kepada bendera sampai jam istirahat. " Ulang buk Rani lagi.

Zay berdecak kesal, dan keluar dari kelas nya.

Zay sudah hormat dari tadi ini sudah 1jm bagi nya di bawah trik matahari ini. Keringat sudah bercucuran di dahi nya, kepalanya sudah berdenyut sakit, kaki dan tangan sudah bergetar dari tadi.

"Sumpah g-gue ga kuat banget. " Lirih nya lemas. Ia benar-benar sudah tidak bisa bertahan rasanya ingin jatuh kali ini

Brukk

°°°°

Jam istirahat sudah dari tadi dan kini Rayan dan Teman se Tim nya akan tanding dengan SMA Taruna. Tim basket yang slalu berada di pringkat Bawah Tim Rayan.

"Widih dah ga sabar lagi gue, lama banget kita ga tanding gini. " Seru Kino senang.

"Halah. Bilang aja suka di teriakin cewe cewe. " Cibir Geno yang berjalan di samping nya.

Kino menyengir. "Namanya juga orang ganteng. " Ucap nya Pede.

Huekk

Sedangkan Rayan sedang menenggok ke sana kemari mencari keberadaan Zay. "Katanya mau dateng. " Gumam nya pelan.

"Nyari siapa? " Tanya Jefran.

"Cewe gue. "

"Masih ngantin kali. " Sahut Geno yang di angguki Kino.

"Dah ntar aja lo ngurusin Cewe lo, urus dulu ini sampe selesai. " Jelas Kino yang di angguki Semua tim nya.

"Bentar lagi bakal di mulai. " Jawab Jefran.

"RAYAN RAYAN! " teriak seorang gadis dengan suara sangat besar membuat Semua mata menuju ke arah nya, gadis itu ber lari lari tergesa-gesa .

"Ni mak lampir ngapain lagi kek orang hutan juga. " Ejek Geno kepada Ghena. Ya dia adalah Ghena.

"Bacot diem lo monyet. " Sungut Ghena yang membuat Geno terkejut kecil.

Gadis itu masih ter engah engah karna berlari.

"Kenapa? " tanya Rayan kepada Ghena.

"Itu, Z-zay dia...bentar napas dulu. " Jedanya yang membuat Rayan melotot.

"Zay kenapa? " Tanya Rayan kaget.

"Iya bisa napas lu? " Tanya Kino kepada Ghena.

"Bisa lah goblok. " Jawab Geno menepuk kepala belakang Kino.

"Zay di UKS, dia pingsan tadi. " Lanjut Ghena.

Tanpa kata Rayan langsung berlari keluar dari lapangan basket untuk menemui Zay.

"Woi Yan,gimana nih tanding kitaa bego. " Teriak Geno Kesal.

"Udah biarin aja masih ada pemain pengganti. " ujar Jefran kepada Geno.

"Tapi dia ketua Tim basket kita. " sahut Kino yang di angguki Semua tim.

"Ada gue! Tanding bakal di mulai, gausa banyak debat. " Jawab Jefran datar. Gaada Rayan dia mampu membimbing tim nya.

"Dah kita yakinin sama Jefran, buat kali ini aja kita tanding gaada Rayan. " Ujar Hero teman se-Tim nya, dan di angguki semuanya.

Bersambung.....

Continue Reading

You'll Also Like

589K 30.9K 35
Naira, adalah putri bungsu dari pengasuh pondok pesantren yang berada di Blitar. Tapi ia tidak nyaman dengan statusnya sebagai ning. Dengan berjalann...
11K 443 16
Rixongile Sithole grew up facing many hardships through out her life , as life continues to throw lemons at her will she get up and make lemonade o...
7.1K 140 21
Katanya ketua geng tapi kok manjaa banget - angel
96.7K 627 47
"Getting a little distracted, Benny?" Squints called. "You wish!" I yelled as I stood up, the fluttering in my stomach came back and I wanted it gon...