D'E Sella Vian [End] [Terbit]

By huswarelci

1.1M 59.7K 1.9K

Bagaimana jika kalian sudah dijodohkan dengan seorang mafia? Tidak tidak, bukan cowonya yang seorang mafia... More

Prolog
1. Kesepakatan
2. Him?
3. Never
5. Kidding
6. Dia kembali
7. Agreement
8. Vian Yang Salah, Atau Orang Tuanya?
9. Three Years
10. Sick
11. ⚠️Dead⚠️
12. Job?
13. Share
Bio karakter
14. Naughty
15. Wolf
16. Vian.... (18+)
17. Kesal
18. Empat Sekawan
19. Pemimpin
20. Can?
21. Don't
22. Siluet
23. Remember
24. Card
25. Difficult
26. Amarah (18+)
27. Forgive me
28. Dor ⚠️
29. Manipulative⚠️
30. Rasa Yang Berubah
31. Girlish
32. Wedding (End)
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra part 3
Info Again
Detail
Novel dan Ebook

4. vicious

34.6K 1.9K 42
By huswarelci

Tok tok tok!

"Anda sudah bangun Tuan Muda? Saya membawa makan siang untuk anda." Ucap Marv kepala pelayan di mansion Aubrey.

Benar Davian tidak berada di Mansion keluarganya, melainkan di Mansion milik Estrella, orang yang di jodohkan dengannya. Davian sendiri sebenarnya sangat tidak menyukai perjodohan ini, tapi dia tidak punya pilihan lain untuk sekarang. Dia juga sedang mencari cara agar bisa lepas dari perjodohan konyol ini.

Jika kalian bertanya kenapa Davian di Mansion Estrella padahal dia tidak menyukainya? Itu karena hanya tempat ini yang bisa di capai oleh Davian selain mansion keluarganya sendiri. Dia tidak bisa tinggal di tempat lain karena pasti nanti Daddy akan menyuruh seseorang untuk membawanya kembali ke mansion mereka. Lagian Estrella juga sedang tidak ada di Indonesia.

Davian bangun dengan malas-malasan dari kasur empuk miliknya dan berjalan gontai mendekati pintu. Saat pintu kamarnya di buka, terlihat Marv dengan tangan yang membawa meja kecil beserta makanan di atasnya.

"Letakkan saja di sana." Tunjuk Davian ke arah kasur dan mengambil segelas jus yang di bawa Marv.

Marv mengangguk dan meletakkannya di atas kasur, "anda membolos sekolah hari ini?" Tanya Marv pada Davian yang sudah berada di balkon.

"Hm, aku sedang tidak mood ke sekolah. Si gendut itu sudah di keluarkan?" Tanya Davian tanpa melihat ke arah Marv.

"Sudah Tuan Muda. Seth juga memberi tau kalau anak itu tidak akan di terima di sekolah mana pun di kota ini lagi." Tarang Marv.

"Hm, bagus."

"Terimakasih, saya harap anda menghabiskan makanannya. Saya permisi." Marv mengatakan itu karena Davian tidak keluar dari kamarnya untuk makan sejak tadi pagi, Dan Marv pun keluar dari kamar itu.

Davian terus memandang ke arah langit, cuacanya sangat cerah hari ini, sangat tidak cocok untuk mood nya yang sedang kacau. Dia masih terus memikirkan perkataan Relci semalam.

'Mungkin, kalau emang lo yang gw mau.'

Kata-kata itu terus berputar di kepalanya, semakin dia memikirkannya, semakin dia tidak ingin menerima fakta bahwa dia tidak akan pernah memiliki kesempatan bersama Relci.

Davian mendengus, "bosen, apa gw ke bar aja ya?"

Setelah mendapatkan ide cemerlang itu di kepalanya, Davian buru-buru masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap, sebentar lagi akan sore. Mungkin minuman-minuman itu bisa membuat moodnya sedikit lebih baik.

Meskipun umurnya belum legal untuk meminum alkohol, Davian tidak khawatir sama sekali. Pemilik bar itu adalah kenalan dekatnya, jadi dia akan aman untuk minum-minum di sana. Ini, bukan kali pertama dia melakukan hal tersebut.

●●●●

"Lihat siapa yang datang." Ucap Nichol, si pemilik bar.

Davian melakukan tos ala pria bersama Nichol, "kenapa? Gw nggak boleh kesini?" Tanya Davian bercanda.

"Boleh dong, itu muka bonyok kenapa?" Tanya Nichol saat melihat wajah Davian yang cukup memprihatinkan.

"Beranten kemarin." Jawab Davian sekenanya.

"Kebiasan lo, ya udah sini duduk." Ajak Nichol untuk duduk di depan meja bartender.

"Buatkan minuman paling spesial di sini." Perintah Nichol pada bartender, setelahnya dia kembali fokus pada Davian yang sudah duduk di sampingnya.

"Gw jarang ngeliat lo ke sini akhir-akhir ini." Ucap Nichol.

"Biasa, abang-abang gw." Balas Davian sambil meminum sedikit cocktail yang di berikan bartender.

"Abang, abang lo yang mana? Si Varesh?"

Davian menggeleng, "Abang kembar gw, kak Varesh mana peduli sama gw, kayak nggak kenal dia aja lo."

"Ya bukan salah gw dong, orang yang lo panggil abang kan banyak. Tapi giliran Gw nggak ada tuh lo manggil pake embel-embel abang atau apa lah, padahal mah tua-an gw dari si Varesh atau abang kembar lo itu." Dumel Nichol panjang lebar.

Davian yang mendengar itu memutar bola matanya malas, "kagak cocok lo jadi abang gw."

"Terus?"

"Lo lebih cocok jadi bapak gw noh." Cibir Davian dan tertawa di akhir.

"Sembarangan ini bocah." Ucap Nichol tidak terima di sama kan dengan bapaknya. Ya walaupun Daddy Davian ganteng, tapi ya kali di sama-samain dengan orang tua.

_________________________________
________________________

"Obat-obatan yang kita pesan dari China akan segera mendarat di pelabuhan Nona. 76,5 ton dari 90 ton." Terang Max pada Estrella yang tengah menatap kearah dirinya.

"Mereka mengambil 15%?"

Max mengangguk sekali, "Benar Nona, itu yang di katakan orang-orang kita."

"Ya baiklah, pastikan anjing-anjing serakah itu menutup mulut mereka dengan benar, Jika tidak, maka bunuh saja." Estrella bangun dari kursi kebesarannya sambil meraih topeng yang melambangkan geng vicious miliknya. "Ayo selesaikan transaksi itu."

Saat Estrella dan Max sampai di pelabuhan, sudah banyak anak buah dari geng yang akan bertransaksi dengan mereka di sana.

"welcome Ms. vicious?" Sambut Matthew dengan nada yang sedikit menjengkelkan.

Estrella tidak menanggapi lawan bicaranya, tatapan dingin Estrella dapat terasa meski di tutupi oleh topeng.

"Come on, let's play a little." (Ayolah, mari sedikit bermain main) Ucap Matthew masih dengan candaannya.

"Start or shall we just finish?" (Mulai atau kita akhiri saja?)

Mendengar perkataan Estrella, Matthew malah terkekeh sinis. Tangannya terangkat untuk memberi kode pada orang-orang miliknya.

Sontak saja semua senjata anak buah Matthew mengarah pada Estrella dan Max, seolah-olah biji-biji besi panas itu akan menembus tubuh mereka jika tidak menanggapi bos mereka dengan benar.

Estrella malah bersikap biasa saja, Dia mengedarkan bola mata menyusuri seluruh sudut pelabuhan yang gelap karena memang jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi, waktu Amerika serikat.

Satu jentikkan dari Estrella membuat seluruh anggota gengnya keluar dari persembunyian mereka, dimana jumlahnya berkali kali lipat lebih besar dari orang-orang Matthew.

"Start or shall we just finish?" Ulang Estrela sekali lagi.

Ya, Matthew menyerah. Dia mengangkat kedua tangannya sambil terkekeh, "You are really as rumored, vicious?" (Anda benar-benar seperti yang dirumorkan, vicious?)

"ya, and I hope not to play around too much, Mr. Matthew." (Ya, dan saya harap anda tidak terlalu banyak bermain main, Mr. Matthew.) Ucap Estrella sambil menekan kata-kata terakhirnya.

"Sure, let's start the transaction." (Tentu, mari kita mulai transaksinya.)

●●●●

Estrella menjatuhkan tubuhnya di kasur setelah sampai di Mansion. Transaksi dengan Matthew berjalan dengan lancar meski dia harus sedikit sabar dengan sikap menjengkelkan manusia itu.

Satu Email masuk pada komputer yang berada di kamar itu. Dengan gerakan pelan, Estrella bangun dan duduk di hadapan komputer itu.

Rahangnya mengeras melihat isi Email yang dia dapat. Sebuah vidio yang memperlihatkan Davian dalam keadaan Tipsy. Bukan hanya itu, dia juga di kelilingi beberapa jalang birahi yang terus berusaha menyetuh Davian.

Estrella menekan-nekan tombol ponsel miliknya, "bunuh jalang jalang yang berani menyetuh puppy ku Max." Dan panggilan itu langsung di matikan sepihak oleh Estrella.

'Tunggu hukuman mu puppy.'

_________________________________
________________________

Sebagai informasi, itu bahasa inggrisnya translite dari Google. Jadi kalau salah, salahin aja Google:v

Vote and komennya jangan lupa......

Bye.....

Sabtu, 2 Desember 2023
Ig :huswarelci
Ttk : huswarelci








Continue Reading

You'll Also Like

2K 1K 29
Seorang mahasiswa tengah melakukan tugas dari dosennya, mengharuskan dirinya terjun langsung ke sebuah rumah sakit jiwa di pinggir kota. Dirinya men...
3.4M 174K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
NAILA By Trisna

Teen Fiction

5.8K 222 2
Naila gadis berparas cantik,lugu,dan pendiam,gadis malang yg tidak tahu siapa keluargannya ,sejak kecil dia tinggal dipanti asuhan. Di Sekolahnya Na...
871 112 25
Dengan air mata yang menetes, di depan pusaran makam, laki-laki itu berteriak, "Gue, Saddamar Djanendra, hari ini tanggal 7 Juni 2020 dengan resmi me...