votmen nyaa
.
.
" ughh.. Igel di mana " mata nya perlahan di buka menjadi lebar, dia melihat sekeliling, asing.
kamar besar yang hangat, di dominasi warna abu-abu putih juga atap berwarna hitam. lemari pakaian yang terlihat sangat besar, kursi duduk? atau sofa? entah Rigel tidak mengenali itu, yang Rigel tau hanya kursi duduk plastik.
" besal sekali " gumamnya, dia masih melihat sekitar. berharap ada yang menarik lumayan bisa Rigel bawa pulang. " asing sekali, ini bukan panti Igel "
" aduh!! kepala Igel sakit.. hikss " tidak ada siapa siapa di dalam sini, mana kamarnya kedap suara lagi. " hikss hikss bagaimana ini " mata berair, Rigel mendudukan dirinya di depan lemari besar itu, pantatnya terasa dingin karna dirinya masih memakai pakaian yang tadi.
" huaaaa tolong Igel!! kepala Igel sakitt!! " teriaknya, entah karna apa dirinya ingin berteriak meminta tolong karna sakitnya sudah melebihi batas sekarang.
cekklek
pintu terbuka dengan tiba-tiba, pemuda yang membawa Rigel tadi terkejut karna wajah anak itu sudah merah dan berlinang air mata, tangan kecilnya mengusap ngusap belakang kepalanya. karna panik dirinya sedikit berlari kecil untuk mencapai Rigel yang duduk diam di depan lemari.
" maaf maaf, karna telah meninggalkan mu sendirian. " pemuda tadi lantas menggendong Rigel, di letakkan kepala kecil Rigel di pundaknya dan di usap punggung Rigel serta pemuda tadi memberikan sedikit tiupan, Rigel menangis hingga badannya berkeringat.
pemuda tadi lantas membawa Rigel ke bawah, di bawah tidak ada siapa siapa semuanya kosong, mulai dari dapur, ruang tamu, meja makan. pemuda itu langsung mengambilkan Rigel air putih, di baliknya Rigel menjadi posisi di pangku. dengan perlahan pemuda itu menyodorkan air putih itu di mulut Rigel, Rigel menerimanya dengan baik karna efek menangis dirinya menjadi haus.
" kau sangat haus ternyata "
Rigel selesai, pemuda tadi meletakkan gelas di meja pantry. lalu menggendong Rigel dan membawanya di ruang tamu, dirinya akan mengintrogasi Rigel kecil ini.
pemuda itu duduk lalu di susul oleh Rigel yang ada di pangkuannya. Rigel menatap wajah pemuda itu dengan polosnya, matanya mengedip lucu di kala dirinya sedang meneliti wajah pemuda asing ini.
" nama ku Leo, siapa namamu? " tanyanya, pemuda tadi bernama Leo Mein Gatson. dia terlahir di keluarga Gatson.
" Li.. Ligel " cicitnya karna dia malu, wajah Leo sangatlah tampan. dirinya terpesona tolong!!
" ligel? "
" bukan ligel! tapi Li...gel " koreksi Rigel, Leo kebingungan awalnya tapi setelah itu dirinya tertawa. Rigel binggung penyebab Leo bisa tertawa ini apa, padahal dirinya tidak ada yang salah kan?.
" kenapa teltawa? " polos sekali, tolong jauhkan Rigel dari orang-orang delapanbelas!! .
" kamu cadel? "
" tak tau, Igel sudah sepelti ini dali awal bisa bicala " jelas Rigel. Leo memanggut-manggut dirinya mengerti.
" okei jadi namamu Rigel, di panggil Igel?, seperti itu? "
" selatus buat kamu!! " Rigel masih binggung dengan pemuda yang ada di depannya ini harus di panggil apa, kakak? abang? atau nama? .
" panggil abang aja Igel, " Rigel hanya mengangguk, kemudian dirinya menguap kecil, serta mengucek kedua matanya karna mengantuk. Leo peka dirinya berdiri dan membawa Rigel ke dalam kamarnya, satu keluarganya belum mengetahui jika dirinya membawa pulang anak kecil, ah ralat itu akan menjadi anak bayi nantinya.
Rigel bersih, kulitnya putih, tetapi badan bagian dalamnya terdapat memar akibat tendangan dari anak panti. Leo tadi sewaktu di perjalanan sudah menyuruh San untuk membelikan baju bayi, entah membeli di mana. karna Leo sudah pulang terlebih dahulu.
Leo tidak tahu caranya membersihkan bayi, atau memandikan bayi, jadi dia hanya akan mengganti baju Rigel saja. dia belum menyadari jika di punggung Rigel terdapat bekas luka memar.
selesai dengan mengganti pakaian, Rigel di tidurkan di samping Leo karna itu di kamar Leo.
_____________________________
_____________________________
di pagi harinya, Leo terusik karna dia merasakan jempolnya basah. dia membuka matanya dan terkejut dengan bayi kecil yang ada di sampingnya itu. tapi sedetik kemudian dia tersenyum, jarang sekali Leo ini tersenyum.
Leo membiarkan tangannya di kemut oleh Rigel, sepertinya bayi itu haus. kemudian tangannya meraih benda pipih yang ada di nakas samping tempat tidur.
Leo di pagi pagi buta sudah menyuruh San (bodyguard). untuk membelikan susu bubuk dan dot. tak lama juga susu dan dot sudah ada di depan mata Leo bahkan sudah di buatkan sekalian, memang terbaik mereka ini.
" thanks " San mengangguk kemudian izin berlalu dari kamar Leo, Leo dengan segera memasukkan silikon itu ke mulut kecil Rigel. Rigel menerimanya dengan sangat baik, awalnya dirinya kaget dengan air yang masuk di tenggorokan nya tapi setelah itu tidak, karna dia menyadari jika itu susu. Rigel senang karna dia bisa merasakan susu setelah hampir 2 tahun tidak merasakan susu.
lain tempat, semuanya yang ada di bawah kebingungan karena ulah tuan mudanya, untuk apa dirinya meminum susu bahkan dulu saja Leo di siapkan susu tidak di minum sama sekali.
" kau tadi membuat susu untuk siapa? " berbisik di telinga salah satu maid yang melihat bahwa temannya itu membuat susu, di dalam botol bahkan.
" aku tidak tahu ras, aku hanya di suruh oleh san! " serunya di telinga maid yang satunya.
"San! bisakah kau kesini sebentar?! " perempuan atau maid yang di panggil ras tadi memanggil San untuk di berikan pertanyaan.
" hm? "
" kau tadi di suruh tuan muda Leo membawakan susu formula ke kamarnya untuk apa? " tanya Raras, maid tadi.
" tuan muda kemarin malam sepertinya membawa bayi dari rumah kusutnya itu, terus tadi pagi menyuruh ku untuk membelikan dot bayi, mungkin untuk bayinya " ucapnya. hingga...
" bayi siapa yang kau maksud San? "
boom!! tuan besar mengetahui fakta ini, terjamin tidak kalau Rigel bakal di terima di Gatson family?
" e.. itu tuan, kemarin malam tuan muda membawa bayi kecil kerumah " gugup, Raras dan Lail sudah pergi dia tidak mau jika harus berurusan dengan tuan besar.
" hm? di mana anak itu sekarang? " tanya Tuan besarnya, sebut saja James. James Gatson.
" tu-tuan muda ada di kamarnya tuan, bersama dengan anak kecil itu tuan " San masih menunduk takut, siapa juga yang berani dengan James.
James dengan angkuhnya berjalan menuju kamar si bungsu (?). tanpa mengetuk pintu untuk masuk ke dalam, di dalam tampak sepi tidak ada satu orang pun. dirinya lebih memilih menunggu anak yang berani membawa orang asing masuk kedalam keluarganya.
beberapa menit James masih menunggu putranya, duduk di sofa dengan tangan yang sibuk mengotak ngatik handphone di tangannya.
sedikit tentang James, dia adalah pria duda yang memiliki 4 anak, istrinya meninggalkan suaminya atau James, sewaktu James dahulu mengalami sedikit pergeseran harta warisan. warisannya dulu sempat di bagi sama rata dengan semuanya, istrinya mengetahui jika suaminya hanya mendapatkan sedikit tentang harta warisan itu.
dirinya tidak terima, bukankah anak pertama berhak mendapatkan warisan lebih banyak? tapi mengapa suaminya sedikit?
beberapa minggu bertahan dengan James, wanita itu mulai tidak nyaman dirinya pengap jika harus tinggal di rumah yang kecil, tidak ada ac, sofa yang keras, bahkan tempat tidur yang biasa. menyedihkan.
satu bulan setelahnya, James di panggil oleh kepala keluarga. ayahnya, orang yang paling berkuasa di keluarga Gatson, semuanya yang di perintahkan oleh dirinya akan terlaksana dengan baik, meminta jahat juga terlaksana dengan jahat, meminta baik juga terlaksana dengan baik. beruntung jika di terima dengan baik, maka kalian tidak akan jadi santapan kucing besar yang lapar.
James di beritahu kenapa warisannya hanya sedikit, dirinya aslinya terima terima saja hanya istrinya yang rempong. padahal penggeseran warisan itu lebih baik, buktinya dia di panggil kembali dan di kasih 2 company, 3 monsion di setiap negara yang sering kali di datangi, bahkan beberapa tanah kosong di beberapa negara juga.
James tidak rugi jika di tinggal istrinya justru dia berterimakasih karna parasit pemorotan uang nya telah hilang.
satu tahu kemudian, dirinya berjaya di segalanya. bahkan di dunia bawah sekalipun, biarkan dirinya kejam, biarkan dirinya jahat. toh tidak ada yang peduli juga.
_____________________________
_____________________________
maaf kalo cerita gue kurang muasin, misal dari sini udah aneh hapus aja ceritanya dari perpustakaan kalian ya?!!
daripada harus di bedain sama real life, harusnya juga udah tau kan kalo ini cerita fiksi? yang pasti bukan cerita real life.
terimakasih ☺💜