"Jevano! Jevano! Lo di mana?" teriak harzel sedari tadi memanggil nama jevano
"Bang! Bang jevano" timpal jikra
"Jevano!" Sahut marvin
"Jevano! Lo denger kita gak si?" sambung naufal
"Bang jevano! Jangan main petak umpet gini dong! Gue capek cari nya" keluh Chandra
Keluhan Chandra barusan berhasil membuat semua member menatap ke arah nya
"Kenapa pada ngeliatin gue?" tanya Chandra merasa takut
"Lo capek?" tanya rayan
"I-ya" jawab Chandra
"Bang, mendingan kita istirahat dulu deh, kaya nya mereka pada capek, udah 2 jam kita keliling mencari jevano" kata rayan kepada marvin
"Kaya nya iya" ucap marvin "ya udah, karena hari sudah malam, kita istirahat dulu di sini, pencarian jevano kita lanjutkan besok" lanjut nya
"Iya bang" kompak mereka
Mereka semua memilih untuk beristirahat sejenak, dan mengentikan pencarian jevano, Chandra langsung duduk bersandar, pada pohon besar yang ada di dekat nya, jikra dan naufal yang memilih duduk di atas potongan kayu, harzel beserta rayan yang hanya duduk di atas tanah dan hanya marvin yang berdiri melihat sekelilingnya
"Bang, ngapain berdiri? Gak capek?" tanya jikra
"Iya, ini abang juga mau duduk kok" balas marvin yang langsung duduk di hadapan chandra
"Ji, kalau mau tidur, tidur aja gak usah di paksa" kata harzel yang melihat jikra beberapa kali menutup mulutnya menahan kantuk
"Iya bang, pinjam bahu nya sebentar ya bang" kata jikra yang langsung mendaratkan kepalanya di bahu naufal
Sebagian member seperti harzel, rayan, Chandra dan jikra yang sudah terlelap dalam tidur mereka, kini hanya menyisakan marvin beserta naufal
"Na, kalau mau tidur, tidur aja kaya yang lain nya, gak papa kok, gak usah di paksa buat jaga" suruh marvin pada naufal
"Gak, gue mau nemenin lo, bang" tolak naufal
"Tapi lo kelihatan nya capek, istirahat aja" kata marvin
"Lo juga capek, bang, kenapa gak istirahat?" balas naufal yang langsung membuat marvin bungkam
Begini kalau sudah berbicara pada naufal, bakal susah, selain mager anak nya, dia juga keras kepala, contoh nya ya seperti saat ini, di suruh istirahat mala nyuruh balik
"Bang" panggil naufal setelah hening beberapa saat
"Kenapa?" tanya marvin
"Kok perasaan gue jadi gak enak gini ya" jawab naufal
"Gak enak gini, gimana?" tanya marvin lagi
"Gak enak aja, gue ngerasa ada sesuatu yang bakal terjadi" balas naufal
"Perasaan lo aja kali gak usah di pikirin, udah bawa tidur aja" ujar marvin
"Iya bang" kata naufal
Setelah memastikan kalau naufal sudah tertidur, marvin bergumam
"Perasaan kita sama na, abang juga ngerasa begitu, tapi semoga itu hanya perasaan kita aja ya na, semoga semua nya baik-baik aja, gue, lo, mau pun member" gumam marvin yang tersenyum melihat para member nya yang tertidur pulas
💛💛💛
Jevano berjalan sembari membopong tubuh seorang wanita paruh baya, yang sedang membawa kayu bakar, ia berjalan dengan sangat lambat, untuk mengimbangi kecepatan langkah kaki wanita tersebut, langkah nya yang lambat membuat jevano kewalahan mengimbangi kecepatannya
Jevano masih setia membopong tubuh nenek tersebut, sampai akhirnya langkah kaki mereka berhenti
"Kenapa nek? Kok berhenti" tanya jevano
"Kita udah sampai ketempat tinggal nenek"
Jevano melihat ke arah depan, di sana ada sebuah gubuk kecil yang tidak terlalu kecil, dan di depan gubuk tersebut ada cahaya yang berasal dari obor bambu untuk menerangi gubuk tersebut
Jevano dan nenek tersebut berjalan ke arah gubuk, memasuki area gubuk itu, jevano langsung menduduki nenek tersebut di kursi kayu, lalu meletakkan kayu bakar di samping kursi kayu tersebut
"Makasih ya nak jevano, udah mau nolongin nenek" kata nenek tersebut
"Iya nek, sama-sama"
Jevano tersenyum ke arah nenek tersebut
"Kalau gitu, saya permisi dulu ya nek" pamit jevano
"Tunggu sebentar nak jevano" kata nenek itu
Nenek tersebut bangkit dari tempat duduknya, lalu masuk ke dalam gubuk, tak lama itu, ia pun ke luar dari dalam dengan membawa sesuatu, benda itu bercahaya berwarna biru, seperti sebuah cincin, lalu memberikan nya ke pada jevano
"Kasih ini ke semua teman-teman mu" ujar nenek itu sembari memberikan 7 cincin permata biru kepada jevano
Jevano langsung menerima nya "Terimakasih nek" ucap jevano yang di jawabi anggukan kepala dari nenek tersebut
"Kalau gitu saya permisi dulu, assalamualaikum" salam jevano
"Wa'alaikumussalam" balas nenek tersebut
Nenek itu tersenyum melihat kepergian jevano dari hadapan nya, makin lama punggung jevano makin tak terlihat dari pandangan nenek tersebut
"Dengan adanya Cincin itu, kalian bertujuh akan aman" gumam nya sambil tersenyum
💚💚💚
Di tempat peristirahatan marvin dan para member, semua member telah tertidur dengan sangat pulas, seseorang berjalan mendekati perkumpulan laki-laki yang sedang tertidur itu, ia pun berjalan menghampiri kedua pemuda yang sedang tertidur di atas potongan kayu, ia tersenyum senang kala melihat seorang laki-laki yang sedang tertidur sembari menundukkan kepalanya
"Akhirnya, aku berhasil menemukan kamu" ujar nya senang
"Setelah sekian lama, kita bertemu kembali, pangeran"
"Ayo kita pergi dari sini" ucap nya sembari membopong tubuh laki-laki tersebut menjauh dari para member
***
"Ternyata capek juga berjalan sejauh ini" kata jevano yang masih melangkah kan kaki nya berjalan
"Tapi gue gak boleh lemah, gue harus berhasil nemuin para member bagaimana pun caranya"
Jevano berjalan dengan semangat dengan langkah kaki nya yang berjalan cepat, ia harus segera menemukan para member, tak peduli dengan rintangan yang akan menghampiri nya nanti, karena yang terpenting bagi jevano adalah bertemu dengan para member dan memeriksa keadaan mereka
Tapi di perjalanan, jevano di hadang oleh seorang wanita berbaju merah dengan kain berwarna merah yang menutupi setengah wajah nya
Jevano yang masih diam terpaku melihat ke arah wanita tersebut, membuat nya tak sadar ada seseorang yang tengah bersembunyi di balik pohon dengan sebuah panah di tangan nya, wanita berkain merah itu membolakkan mata nya sempurna saat anak panah itu menuju ke arah jevano, dengan cepat wanita itu berlari ke arah jevano lalu menabrak tubuh jevano menghindari bidikan panah tersebut
Kedua tubuh yang bertabrakan itu terjatuh ke atas tanah, dengan wanita tersebut yang berada di atas tubuh jevano, tanpa sadar tangan jevano memegang pinggang wanita itu, dan kedua tangan wanita itu bertumpu di atas dada jevano, kedua nya saling diam terpaku, memandangi satu sama lain, jevano tertegun melihat wanita tersebut, mata yang bulat, bulu mata yang panjang dan lentik, rambut yang panjang terurai membuat jevano tanpa sadar tersenyum ke arah nya, sama hal nya dengan jevano, wanita itu juga tertegun melihat jevano, memiliki wajah yang sempurna, mata yang sipit, hidung yang seperti perosotan anak TK, rahang yang sedikit panjang, tanpa sadar di balik kain itu ada senyuman yang terukir manis di wajah nya, sampai akhirnya mereka tersadar dengan apa yang barusan mereka lakukan, kedua nya langsung bangkit dan membersihkan pakaian mereka masing-masing
Tanpa mengatakan apa pun lagi, wanita itu berjalan sedikit menjauh dari jevano
"Siapa kamu?" tanya jevano
Langkah kaki wanita itu berhenti, tanpa berbalik wanita itu menjawab
"Kamu tidak perlu tau siapa aku, lain kali berhati-hati la, bahaya mengincar mu" ucap nya yang langsung pergi dari hadapan jevano meninggalkan jevano sendirian di sana
"Aku harap kita bisa bertemu kembali, wanita barkain merah" gumam jevano sembari tersenyum
Sadar jev, ingat anak nya pak joko lagi nungguin lo di rumah, kalau lo berulah bisa-bisa lo di pites lagi sama pak joko karena mainin anak nya, bercanda jev hehe 😅🙏🏻
Kemudian jevano pergi dari sana, seseorang keluar dari balik pohon, memandangi punggung tegap jevano yang semakin menjauh dari penglihatan nya, dia adalah wanita berkain merah yang telah menolong jevano, ternyata dia tidak benar-benar pergi dia hanya bersembunyi di balik pohon besar itu
"Aku akan selalu berada di belakang mu, vano" gumam nya sambil tersenyum
Kemudian wanita berkain merah itu pergi dari tempat nya berpijak
*****
Kira-kira siapa ya wanita berkain merah itu? kok dia bisa tau nama nya jevano mana dia manggil vano lagi, kok jadi dejavu sama seseorang yang pernah manggil jevano dengan sebutan vano juga
Gimana masih nyambung gak ceritanya? masih setia gak nungguin kelanjutan nya? Maaf ya makin lama up nya, jadi terkesan ngegantungi heheh😅🙏🏻
Lanju? Jangan lupa komen and vote
TBC