Hadirnya Kamu | Tamat

By jeszyc09

655K 25.7K 565

Kehidupan Sultan berubah saat seorang gadis tiba-tiba hadir menjadi belahan jiwanya yang semula hilang. Gadi... More

Tokoh
1: Dijodohkan dengan om-om?
2 : Pertemuan
3: Cafe 70's
4: Bertemu Calon Mertua
5: Hari bersejarah
6: Jangan Marah, Diajeng
7: Drama Berkeluarga
8: Perubahan Sikap
9: Kecewa di Hari Merah
11 : Hilangnya Mahkota
12: Kelembutan Hati Sultan
13: Hinaan Serta Kekecewaan
14: Menerima Semuanya
15: Berkunjung ke Solo
16: Selamat Pak Prabu
17: Bahagia Tiada Tara
18: Masih Ngidam
19: Ciuman Manis
20: Berjarak Sebentar
21: Bunga Tidur
22: Kecurigaan Berujung Penyesalan
23: Selamat Datang Si Kembar
24: Bunda Yang Hebat
25: Keluarga Kecil Bahagia
26: Jabatan Kades
27: Keributan Antar Keluarga
28: Selamat Ulang Tahun Papa
Cerita Baru
Extra Part
Siapa Yang Kangen?
Bantu Penulis Vote Cover Yu
Info Open PO!
Hadir di Shopee!!

10 : Khawatir Seorang Suami

20.9K 842 12
By jeszyc09

Jangan lupa vote dan komen💐

🦋

Sultan keluar dari lift khusus petinggi perusahaan, tatapan tajamnya terus menatap ke depan. Kedua kakinya melangkah lebar keluar meninggalkan bangunan besar yang dipimpinnya. Ia masuk ke dalam mobil miliknya, tadi pak Andre sudah memberi kabar Sultan bahwa Laurenza akan pergi ke cafe miliknya.

Sedari tadi Sultan terus berusaha menghubungi istrinya namun tidak ada jawaban sama sekali. Mobil Sultan berhenti didepan bangunan sedang dengan cat dinding berwarna vintage, Sultan turun dari mobil dan masuk ke dalam cafe yang sedang tidak ramai pengunjung.

Kedua matanya yang ditutupi kacamata hitam melirik seluruh penjuru bangunan cafe lalu dia menghampiri kasir.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya seorang gadis yang berjaga dikasir saat ini.

Sultan mencopot kacamata hitamnya dan berdehem sebelum membalas ucapan gadis didepannya. "Saya mencari Laurenza."

Gadis itu mengerutkan dahinya. "Mbak Laurenza tadi baru saja pergi dengan temannya. Kalau boleh tahu ada perlu apa ya pak? Biar saya nanti yang menyampaikan kepada beliau."

Garis didahinya tampak jelas, Sultan menatap tajam gadis muda didepannya.

"Temannya? Laki-laki atau perempuan?"

Gadis itu takut-takut saat melihat tatapan tajam Sultan. "L-laki-laki pak."

Sultan memutar balik tubuhnya keluar dari cafe dan segera masuk ke dalam mobil, ia tidak mau jika meluapkan emosinya didepan umum. Sultan melempar kacamatanya pada dashboard mobil nafasnya berhembusan tak teratur, rasa khawatirnya pada Laurenza semakin besar. Sultan segera membuka handphone- nya saat terdengar notifikasi pesan dari seseorang masuk, dia berharap Laurenza yang memberikannya pesan tetapi harapan hanya harapan, ternyata yang mengirimkannya pesan sekretarisnya.

|Jagat (sekretaris)|

|Assalamualaikum pak, maaf mengganggu. Saya melihat istri bapak di resto Kemuning yang ada disebrang kantor bapak

Waalaikumsalam, terimakasih informasinya Jagat|

Sultan melajukan mobilnya menuju restoran kemuning yang sudah diberitahu oleh sekretarisnya, setelah sampai Sultan pun turun dan duduk dibangku restoran yang kosong. Restoran kemuning ini memang memiliki dua ruangan yairu indoor dan outdoor. Sultan memilih outdoor karena dia melihat Laurenza yang duduk berhadap-hadapan diluar ruangan bersama laki-laki yang mungkin seumuran dengan Laurenza.

Dengan mata tajamnya Sultan terus memerhatikan setiap gerak-gerik istrinya, Sultan mengerutkan dahinya ketika ia melihat wajah dari pemuda laki-laki itu yang tak asing baginya.

"Gue antar lo pulang ya?" tawar laki-laki itu dengan wajah penuh harap.

Laurenza tidak langsung menjawab dia pun menyalakan handphonenya yang sengaja dimatikan daya, mulutnya menganga ketika melihat banyak pesan serta panggilan tak terjawab dari suaminya, Laurenza memang sedang kecewa dengan Sultan. Tetapi dia jadi merasa bersalah karena telah membuat Sultan khawatir.

"Mau kan?" tanyanya sekali lagi.

Laurenza menyimpan handphonenya dimeja. "Yau-

Ucapannya terpotong saat kedua matanya bertemu dengan tatapan tajam Sultan, pria itu menaikkan satu alisnya meminta penjelasan kepada Laurenza.

"Mau?" tagihnya.

"Enggak, gue gak bisa. Udah dijemput soalnya" tolak Laurenza cepat.

Laurenza bangkit dari duduknya tanpa berpamitan dengan teman lawan jenisnya dia berlalu begitu saja.

"Dijemput siapa?" tanya laki-laki itu penasaran.

Laurenza tentu tidak mendengar pertanyaan dari temannya itu, gadis itu melangkahkan kakinya menghampiri Sultan yang sudah tidak lagi duduk pada kursi restoran.

"Sudah selesai mainnya?" tanya Sultan tanpa menatap wajah istrinya.

"Mas maaf, aku tadi gak-

"Pulang," potong Sultan dan mendahului Laurenza berjalan menuju mobilnya.

Laurenza mendengus kesal dia mengikuti langkah lebar sang suami dibelakang, Laurenza berlari kecil untuk menyamakan langkahnya dengan sang suami. Sultan sudah masuk ke dalam mobil, sedangkan Laurenza masih berada diluar Laurenza menatap kesal kaca mobil yang memantulkan dirinya. Biasanya Sultan selalu membukakan pintu mobil untuknya, tetapi sekarang tidak.

Sultan menoleh menatap Laurenza yang masih betah berdiri diluar, satu tangan panjangnya membuka kaca mobil dan memperlihatkan wajah kesal istrinya.

"Ayo" ucapnya.

Laurenza masih diam gadis itu malah membuang muka. Sultan menggelengkan kepalanya, dengan lihai satu tangannya membukakan pintu mobil dari dalam.

"Cepat masuk, jangan membuang waktu" suruhnya tegas.

Laurenza pun masuk dan sengaja menutup keras pintu mobil tersebut. Mobil pun melaju, keheningan melanda mereka berdua Laurenza dan Sultan masih enggan membuka suara. Diam-diam Sultan memanadang istrinya yang selalu melihat ke arah jendela mobil.

"Aku mau ke rumah papa," pinta Laurenza.

Hembusan nafas berat keluar dari mulut Sultan. "Jangan lari dari masalah Laurenza" balasnya, panggilan sayang untuk Laurenza kini hilang entah kemana.

"Kamu yang pertama bikin masalah!" Laurenza menatap tajam suaminya.

"Jangan mulai dulu masih dijalan," ucapnya tenang dengan mata yang fokus menatap jalanan.

Laurenza kembali membuang muka dia lebih memilih menatap jalanan dari pada suaminya saat ini. Beberapa menit kemudian mobil mereka telah sampai dikediaman suami-istri yang kini betah berdiam-diaman, setelah Sultan selesai memarkirkan mobilnya Laurenza segera turun dari mobil dan berlari masuk ke rumah. Melihat itu pun Sultan segera mengejar Laurenza yang kini sudah menaiki tangga menuju kamar mereka berdua.

Brak!

Pintu kamar tertutup tepat didepan wajah Sultan, tangan pria itu pun berusaha membuka pintu kamar yang sudah dikunci dari dalam oleh Laurenza.

"Buka pintunya Laurenza!"

Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam, Sultan hanya mendengar isakan tangis dari dalam sana. Pria itu menyugar rambutnya kebelakang, dia harus banyak-banyak bersabar menghadapi sang istri.

"Sayang buka dulu pintunya, mas mau bicara sama kamu." Sultan bersuara lembut agar Laurenza mau menuruti perintahnya.

"Gak mau!" jawab Laurenza dari dalam kamar.

"Sebentar sayang, ayo buka dulu pintunya."

"Gak mau! Aku gak mau tidur sama kamu!"

Sultan menghembuskan nafasnya pasrah, dia akan membiarkan Laurenza sendiri jika itu kemauannya. Sultan pun turun ke lantai bawah.

Laurenza mendongakkan kepala menatap pintu kamar yang sudah tidak lagi terdengar suara ketukan pintu dari luar, sepertinya Sultan sudah tidak ada disana. Laurenza merasa kesal dia melempar bantal guling ke lantai.

"Dasar gak peka! Bukannya dibujuk malah ditinggalin, ihh kesel!"

🦋

Sekarang sudah pukul setengah 9 malam, Laurenza merasa bosan berada didalam kamar. Dia pun keluar untuk mencari angin segar, gadis itu sudah berganti pakaian menjadi pakaian santai rumahan serta rambutnya dicepol sehingga leher mulusnya terlihat sempurna. Saat sudah sampai dilantai bawah Laurenza tidak sengaja kontak mata dengan Sultan yang sedang duduk disofa ruang TV, pria itu juga sudah berganti pakaian yang nyaman.

"Sudah tenang? Sini duduk" Sultan menepuk tempat kosong disampingngnya.

Laurenza malah berbelok ke dapur dan membuka kulkas untuk meminum minuman dingin, Laurenza menoleh untuk melihat respon Sultan, pria itu malah acuh saja dengan sikap Laurenza. Laurenza tidak mau Sultan seperti itu, Laurenza ingin dibujuk.

Prang!

Gelas yang dipegang Laurenza jatuh ke lantai, itu bukan karena kesengajaan Laurenza yang terlanjur emosi sehingga dia memecahkan gelas. Sultan terkejut dia segera menghampiri dapur dan melihat Laurenza yang menangis sembari menundukkan kepalanya menatap pecahan gelas dibawahnya. Dengan langkah hati-hati Sultan menghampiri Laurenza dan menjauhkan gadis itu dari pecahan gelas yang berserakan.

Sultan mengambilkan minum terlebih dahulu untuk Laurenza agar lebih tenang. Sultan menarik sang istri ke dalam dekapannya diusapnya dengan lembut punggung Laurenza serta ciuman lembut dirambut Laurenza terus diberikan oleh Sultan agar Laurenza merasa tenang.

"Kamu bikin aku kecewa mas, aku gak suka!" katanya dengan terisak sembari satu tangannya memukul punggung Sultan.

"Kamu lebih mentingin kerjaan kamu daripada aku."

"Maafkan suamimu ini yang belum bisa menjadi suami yang sempurna untukmu diajeng. Bukannya saya mementingkan pekerjaan, saya melakukan pekerjaan dengan fokus karena agar cepat selesai dan kembali bertemu denga kamu."

"Tapi kamu gak mau sarapan dan gak mau nerima bekal dari aku. Padahal aku udah cape-cape masak!"

"Alasan saya tidak mau sarapan, saya tidak mau terlambat dan datang didahuli oleh karyawan saya. Untuk bekal, saya seharusnya mengiyakan saat sekretaris saya mengajak bicara tetapi saya mengira dia ingin bicara yang tidak pentin. Ternyata hal itu sangat penting dibandingkan dengan apa yang sedang saya lakukan saat itu."

"Asal kamu tau diajeng, suamimu ini belum makan siang dan belum makan malam. Setelah mendengar kabar jika kamu ke kantor saya segera menelpon dan mengirimkan pesan kepadamu, namun tidak ada balasan sama sekali. Saya malah mendapatkan kabar dari sekretaris saya bahwa istri kesayangan saya sedang ada di restoran bersama laki-laki lebih muda dari suaminya."

"Masmu cemburu, laki-laki itu secara terang-terangan mengekspresikan jika dia suka padamu diajeng," Sultan menangkup kedua pipi Laurenza dan mengusap airmata yang menggenanginya.

"Aku gak sengaja ketemu dia, lagian aku juga gak tanggepin dia" balas Laurenza kembali memeluk Sultan.

"Maafin aku mas" ucap tulus Laurenza.

"Maafkan mas juga, lain kali handphone-nya selalu aktif. Mas khawatir terjadi apa-apa sama kamu."

"Tidur sana, mas mau bersihin pecahan gelas" Sultan mengusap lembut pipi Laurenza.

"Mau nunggu kamu, mas."

"Duluan aja, kan kamu bilang gak mau tidur sama mas."

"Ih, Gak mau!"

"Kalau nanti kamu nyariin mas, mas ada dikamar bawah"

"Mas... Gak mau!" rengek Laurenza.

"Kan kamu yang minta"

Laurenza menggelengkan kepalanya. "Aku bercanda doang! Aku tuh lagi menstruasi hari pertama, harusnya kamu lebih perhatian sama aku!"

Sultan menganggukkan kepalanya, sekarang dia mengerti kenapa sikap Laurenza berubah tidak seperti biasanya.

"Pantas saja kamu gampang marah-marah, biasanya kalem-kalem aja."

"Biasa aja tuh!"

Sultan kembali mendekat ke arah Laurenza. "Mas tau apa obatnya biar kamu gak gampang emosian."

"Apa?"

Cup

Sultan mencium bibir merah muda Laurenza, perlahan berubah menjadi lumatan tidak ada balasan dari sang empu sehingga Sultan menggigit bibir manis istrinya, Laurenza meringis dia membuka mulutnya yang membuat Sultan memiliki akses besar untuk menelusuri bagian dalam. Sultan menekan tengkuk Laurenza agar semakin memperdalam ciumannya, Laurenza mulai kehabisan oksigen gadis itu memukul-mukul dada Sultan agar melepaskannya. Sultan yang paham pun melepaskannya dan mengusap sisa-sisa ciumannya pada bibir istrinya, Sultan tersenyum puas melihat Laurenza yang terengah-engah. Buah dadanya ikut naik turun yang membuat kepala Sultan pusing jika membayangkannya.

"Kamu bikin aku makin emosi mas!"

🦋

Jangan lupa tekan bintangnya dan berikan komentar kalian pada bab 10 ini. Berikan vote agar penulis semangat melanjutkan bab berikutnya💝

Follow social media
Instagram: storyjezp
Tiktok: givoo_1
Twitter: jeszyc09

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 203K 32
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...
2.9M 203K 36
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
6.3M 325K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
1.4M 6.3K 16
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...