Hi, Bi!

By laura_febrianty

43 49 0

Ada yang lebih sulit dari sekadar mendapatkan hatinya. Yaitu kembali percaya setelah dibuat kecewa olehnya. V... More

Prolog
01. Perjumpaan
02. Awal
03. Pernyataan Varzo
04. Dia Benaya
05. Heboh
06. Wawan
08. Saudara?
09. Hujan
10. Murid baru
11. Jenguk
12. Siuman
13. Lupa?

07. Kita

1 3 0
By laura_febrianty

"Lele." Panggil Benaya.

"Jangan panggil aku Lele, Kak." Sebal Valley.

"Tapi aku membiarkanmu memanggil ku dengan sebutan Bibi. Mengapa kamu tidak membiarkanku melakukan hal yang sama."

Valley tersentak, Benaya tahu?

"Bukan kah Wawan sudah mengatakan bahwa aku sudah lebih dulu mengenalmu sebelum kamu mengenalku? Seharusnya kamu tidak perlu terkejut lagi jika aku tahu."

"Tetap saja aku terkejut."

"Kamu suka pantai?" Tanya Benaya.

"Em, suka." Jawab Valley.

Benaya menarik tangan Valley, kemudian membawanya keluar dari toko buku setelah mereka berpamitan dengan Wawan.

"Ayo!" Benaya menyuruh Valley untuk naik ke atas motor milik Benaya.

"Kemana?"

"Pantai." Jawab Benaya.

Valley tersenyum senang. "Sungguh?"

"Iya, Valley."

Tanpa berbicara lagi Valley duduk di belakang Benaya. Valley sudah lama ingin ke pantai, sekarang dia senang akhirnya bisa ke pantai. Apalagi ke pantai bersama orang spesial.

"Pegangan, Valley." Ucap Benaya sedikit berteriak karena sekarang memakai helm.

"Hah? Kenapa, Kak?" Valley juga berteriak, dia tidak mendengar apa yang di ucapkan Benaya.

"Pegangan!"

Valley berdecak, dia masih tidak mendengar jelas ucapan Benaya.

Benaya gemas karena Valley masih belum mendengar ucapannya.

Tangan kirinya dia ulurkan kebelakang untuk mengambil tangan Valley, lalu menariknya ke depan untuk memeluk perutnya.

Benaya menggeser spion, kemudian terkikik geli. Terlihat Valley masih terpaku dengan pipi yang bersemu.

***

Benaya memperhatikan Valley yang sedang membuat istana pasir. Ini percobaannya yang ke-10 kali. Dari tadi pasir yang dibuatnya selalu jatuh, tak seimbang.

Mereka telah sampai di pantai 10 menit yang lalu. Tadi, Valley menyewa cetakan pasir yang ada di toko kecil dekat pantai.

"Kamu harus menyeimbangkan antar pasir kanan dan kiri, Valley."

"Baik." Valley membuat sesuai dengan instruksi Benaya.

"Yeah! Aku berhasil, Kak." Valley melompat-lompat girang, karena istana pasirnya telah berdiri dengan sempurna.

Namun, kegirangan Valley tak berlangsung lama. Karena air pantai menyapu istana pasirnya.

Valley memanyunkan bibirnya.

"Huaaa. Istana pasirku." Valley menatap nanar istana pasirnya yang hancur.

Benaya menepuk-nepuk pundak Valley, berusaha menenangkan.

"Sudah, jangan sedih. Kamu mau air kelapa? Ayo kita beli!" Benaya melangkah ke tenda yang menjual air kelapa.

"Bu, 2 air kelapa." Pesan Benaya pada Ibu pemilik tenda itu.

Valley memilih untuk duduk di kursi panjang yang tak berada jauh dari tenda yang menjual air kelapa tadi.

"Dingin." Valley mengusap lengannya. Sekarang dia hanya memakai gaun dengan motif bunga rose yang tidak menutupi lengan.

Valley tersentak ketika sebuah jaket kulit menutupi lengannya. Menoleh ke belakang dan mendapati Benaya yang sedang memakaikan jaket kepadanya.

"Kak?"

"Lain kali jangan pakai baju begini. Kamu jadi kedinginan, kan." Benaya ikut duduk di samping Valley mendekatkan wajahnya ke telinga Valley, lalu berbisik. "Kamu jadi dilihatin orang juga, jadi besok-besok pakai baju lengan panjang saja, ya."

Bulu kuduk Valley merinding saat hembusan nafas Benaya terasa menyapu di lehernya.

"Tapi, Kak. Aku lihat orang-orang yang ke pantai itu pasti pakai baju seperti ini. Cantik sekali kalau di foto, apalagi saat sedang sunset." Valley menutup wajahnya menikmati angin sepoi-sepoi yang berhembus di permukaan kulitnya.

"Iya. Cantik sekali."

Tanpa Valley ketahui Benaya mengatakan itu sambil menatapnya.

"Ini, Dek. Kelapanya."

Ibu penjual kelapa datang membawakan pesananan. Terpaksa Benaya mengalihkan pandangannya.

"Berapa, Bu?"

"Dua puluh lima ribu, Dek."

Benaya mengeluarkan dompetnya, dan mengambil uang berwarna biru dari sana.

"Ini, Bu. Kembaliannya ambil saja."

"Wah, terima kasih, Adek tampan. Semoga kamu dan kekasihmu langgeng ya, hihi." Ibu itu pergi sambil tersenyum.

Valley yang mendengar itu mengerutkan keningnya.

"Kekasih?" Beo Valley.

"Iya. Mau tidak?" Ucap Benaya santai.

"Ha? Kakak kenapa, sih." Valley mengambil kelapanya dan langsung meminum dengan cepat, tanpa mau memandang Benaya.

"Valley. Pilihan jawabannya, iya atau tidak."

"Atau." Ceplos Valley.

Benaya tak bersuara lagi, mengambil kelapa, kemudian meminumnya sambil memandang keindahan pantai di hadapannya.

Valley menatap takut-takut ke arah Benaya. Apa dia salah?

"Sebentar lagi matahari akan terbenam." Ucap Benaya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kamu mau berfoto?"

"Aku mau." Jawab Valley senang.

Benaya mengeluarkan handphone nya. Memotret Valley dengan baik saat matahari tenggelam.

"Mau berfoto bersama?" Celetuk Valley.

Benaya tersenyum. Kemudian mengarahkan handphone ke atas untuk mengambil gambar mereka.

"Ayo buat seperti ini." Valley membentuk setengah hati di tangan kanannya. Benaya membalas dengan tangan kiri. Jadi pose mereka sekarang adalah tangan yang membentuk love.

"1... 2... 3... Cekrek!"

Setelah puas berfoto mereka memilih duduk di pinggir pantai. Menatap takjub pada matahari yang belum benar-benar tenggelam.

"I wanna be yours."

Ucap Valley saat matahari sudah benar-benar tenggelam.

"Are you sure?" Tanya Benaya, saat mendengar pernyataan Valley.

"Of course."

Benaya tersenyum simpul

"You are mine. Now and forever."

Valley mengangguk singkat.

"Terima kasih, Valley."

Senja pada sore itu menjadi saksi. Saksi bahwa Valley telah menjadi kekasih dari seorang Kziel Benaya. Seorang yang sebulan lalu sangat di idolakannya, yang ternyata juga menyukainya. Semesta memang berpihak kepadanya, untuk saat ini.

***

Continue Reading

You'll Also Like

703K 1.7K 35
menceritakan tentang perjalanan aira si gadis polos , yg menjadi lonte karna dititipkan dirumah om nya, yuk baca 20#sadis 28#bxg 9#binal 120#kejam 1...
704K 19.9K 54
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
212K 4.5K 17
Kesepakatan gila yang diberikan Gavriel lalu disetujui penuh oleh Baek Dahyun, secara singkat membuat hidup Dahyun berubah drastis. Keduanya menjalin...
535K 11.1K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...