Little Lotus

Por MaidenRui

7.7K 948 178

Fanfiction. Tokoh, lokasi Dan lainnya bersumber dari drama Mysterious lotus casebooks. . . . Di feisheng hany... Más

Aku menemukanmu
Hanya kau
berniat mati
pita rambut
awal mula
minum
Tamu
Menara lotus yang membelah malam
Pertemuan tiga tabib (bag.1)
Pertemuan tiga tabib (bag.2)
Pertemuan tiga tabib (bag.3)
Teratai dibawah bulan
Teratai berwarna darah
hidup Dan mati (bag.1)
Hidup dan mati (bag.2)
Menghilang bersama asap
Yang ditinggalkan
Kota Bulan Salju
Kilasan Orang itu
Pertemuan kembali

Bangun dari tidur

352 42 7
Por MaidenRui

Angin bertiup menggoyang batang Bambu, menimbulkan musik malam lembut seperti lagu pengantar tidur. Bulan yang tergantung dilangit memendar seperti permata besar dengan bintang yang bertaburan disekitarnya.

Malam yang luar biasa indah.

Fang Duobing akan lebih menikmatinya jika dia tidak sedang dirundung kecemasan luar biasa.

Li lianhua masih belum sadarkan diri. Berbaring dengan alas rumput dan tanah. Kereta kuda mereka hancur berserakan. Meledak terkena hantaman tenaga dalam Li lianhua.

Fang Duobing akan mengaguminya, menyanyikan seribu pujian jika Li lianhua tidak hampir mati setelahnya. Pria muda itu mengusap dadanya, ada memar disana. Untuk seorang yang hampir mati, Li lianhua jelas memukul dengan keras. Dia menghela nafas lelah, mengorek-ngorek api unggun dengan batang bambu. Wajahnya masam, bibirnya cemberut. Dia melirik Li lianhua yang tidur disampingnya.

Fang Duobing  mengalirkan Yangzhaoman pada Li lianhua hingga tenaga dalamnya habis. Dia tidak mendapatkan hasil memuaskan. Gurunya masih pucat dan dingin. Jika Fang Duobing tidak merasakan nafasnya yang halus, Dia pasti sudah menangisi mayat gurunya.

Dia melemparkan batang Bambu pada nyala api, membiarkan benda itu terbakar habis. Malam hampir berakhir Dan dia belum tidur sedikitpun. Fang Duobing menoleh saat merasakan pergerakan disampingnya. Li lianhua bergerak meringkuk seperti bola, menggigil seperti daun kering. Fang Duobing buru-buru mendekat, "Li lianhua?? Kau bangun?"

Li lianhua tidak menjawab. Dia sibuk menggulung tubuhnya semakin kecil. Menarik mantel bulu putih hingga menutupi ujung kakinya. Giginya bergemeletuk, menahan dingin yang meresapi tulang-tulangnya. Fang Duobing memanggil lagi, Dan lagi Dan lagi, tapi Li lianhua tetap tidak menjawab. Tenggelam dalam kesakitannya sendiri.

Melihat gurunya menggulung dengan sia-sia, Fang Duobing semakin frustasi. Dia tidak lagi punya tenaga untuk disalurkan atau anggur panas untuk Li lianhua. Dia hanya punya kantung air yang isinya tinggal setengah.

Fang Duobing kehabisan akal. Dalam usaha sia-sianya, dia berbaring Dan memeluk Li lianhua erat-erat. Mengatakan Hal-hal bodoh ditelinganya, sampai dia kelelahan bicara dan tertidur. Semoga dia tidak membunuhku saat bangun nanti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Li lianhua merasakan kesadarannya kembali dengan sangat lambat. Matanya berat dan pikirannya berkabut. Dia merasa hangat untuk pertama Kalinya setelah waktu yang sangat lama. Dia mengerjap beberapa kali. Matanya hanya menangkap sesuatu yang kabur seperti dia melihat dari balik cermin buram. Ada tangan yang melingkari pundak sampai ke punggungnya. Nafas hangat bertiup diwajahnya.

Dulu, jika Li Xiangyi berada diposisinya sekarang. Siapapun yang memeluknya sudah terlempar puluhan meter dengan Shaoshi tertancap ditubuhnya. Li lianhua tersenyum miris. Dia mendorong tubuh didepannya menjauh, berusaha bangkit dengan susah payah.

"Fang Xiaobao, bangun. Apa kau mau menindihku sampai mati." dia bergumam. siapa lagi yang akan memeluknya? Li lianhua tidak memiliki siapapun didekatnya selain murid bodohnya yang keras kepala. Pemuda itu terus mengikutinya seperti anak anjing. "Dasar murid kurang ajar, berani-beraninya kau memelukku. Apa aku terlihat seperti guling? Tidak Tau sopan santun." Dia mendorong lagi tubuh Fang Duobing dengan sia-sia. Bocah itu tidur seperti mayat. "Fang Xiaobao, bangun atau aku akan menggigitmu sampai mati."

Fang Duobing menggeliat lalu terlonjak kaget, "Li lianhua??" Dia bangun terburu-buru. Tangannya menyentuh bahu, membantu Li lianhua duduk. "Perlahan. apa kau dingin? Pusing??" Fang Duobing merapatkan mantel bulu pada Li lianhua, mengambil tangan gurunya dan meniup nafas hangat disana. Li lianhua melompat kaget karenanya. "Berhenti menyentuhku. Apa kau belum puas memelukku semalaman? Dasar murid kurang ajar."

"Kau hampir mati kedinginan, aku menyelamatkanmu, sekarang kau memarahiku. Li lianhua, kau terlalu tidak Tau berterima kasih."

"Ck, ini dimana?" Dia melihat sekitarnya sambil mengeryit. Hanya ada gambaran buram yang mengelilinginya. Dia bahkan tidak bisa melihat wajah Fang Duobing yang jelas jelas ada didepannya. Li lianhua menghela nafas membayangkan bagaimana reaksi muridnya itu. Sungguh kacau.

"Li lianhua?" Fang Duobing memanggil. Melambaikan tangannya didepan wajah gurunya. "Li lianhua?"

"Hmm?"

"Kau melamun,

Minum dulu, kau sudah pingsan semalaman." Fang Duobing meraba-raba pinggangnya. Ada kantong air disana. Dia mengambilnya, membuka tutupnya kemudian menyodorkannya pada Li lianhua. "Ini, minum dulu."

Li lianhua meraih kantong air didepannya dan mendapati udara kosong. 'bayangan?' Mulutnya terbuka dalam keterkejutan. Tangannya mengambang diudara sebelum dia menariknya perlahan, meletakkannya diatas pangkuannya. Fang Duobing melotot kaget. "Li lianhua?! Matamu-"

Li lianhua tersenyum. "Tidak perlu terkejut. Ini akan terjadi cepat atau lambat."

"Ohh," Fang Duobing menarik tangan Li lianhua, meletakkan kantong air disana. "Ini, minumlah.."

Li lianhua tidak bergerak. "Aku tidak mau minum,"

"Li lianhua kau-"

"Ini dimana?"

Fang Duobing diam sebentar, "minum dulu,-"

"Fang Xiaobao, kau tidak menjawabku. Ini dimana?"

Tuan muda Fang terdiam lagi, "kita dalam perjalanan menuju Aula Tianji. Guan Hemeng tinggal tidak jauh dari rumahku."

"Dia pindah?"

"Dia menetap disalah satu rumah milik keluarga Fang. Aku akan membawamu kembali ke Aula Tianji saat aku menemukanmu, jadi dia akan tinggal di desa Tianji juga agar kau bisa segera dirawat setelah ditemukan."

Li lianhua terkekeh geli, "sangat pengertian."

"Sudah kubilang, banyak orang peduli padamu. Kau adalah pasiennya yang paling sering melarikan diri, kau tidak Tau betapa murkanya Guan Hemeng saat kau menghilang. Dia terus mengoceh soal reputasinya yang rusak."

Li lianhua tersenyum, "eehh? Kapan aku jadi pasiennya? Kau membawaku seenaknya lalu sekarang dia menyebutku pasien. Fang Xiaobao, aku juga seorang tabib. Bagaimana reputasiku sekarang, hmm??"  Matanya yang berkabut berkilauan jenaka. Senyumnya merekah semakin riang. Fang Duobing tiba-tiba menyadari gurunya sangat tampan. Mata yang berkilauan, hidung mancung, bibir tipis dan garis wajah yang lembut. Li lianhua memiliki ketampanan yang berbeda dengan Di feisheng. Sesuatu yang lebih lembut, lebih-

Fang Duobing menggelengkan kepalanya. Otaknya mulai memikirkan hal-hal tidak masuk akal. "Kau Kan tabib palsu."

Li lianhua terkekeh geli setelahnya. Dia mengulum senyum sambil memainkan kantong air ditangannya.

Fang Duobing menghela nafas.

Matahari sudah cukup tinggi, mereka harus bergerak sekarang. Dia yakin ada desa tidak jauh dari tempat ini. Dia lapar dan gurunya belum makan apapun sejak kemarin. Pemuda itu melirik puing-puing kereta kuda yang masih berserakan disekitarnya, menghela nafas pasrah. Tidak ada yang bisa diselamatkan. Guci arak, kantong air, dan beberapa potong roti perbekalan mereka hancur. Jatuh Dan terinjak-injak kuda.

"Li lianhua,"

Gurunya menoleh sedikit, "hmm?"

"Aku serius, minumlah dulu. Kita harus melanjutkan perjalanan, butuh waktu untuk bisa sampai ke desa berikutnya."

"Baiklah," Li lianhua minum dengan patuh. Dia mengembalikan kantong air kemudian bersiap bangkit.

"Ahh, tunggu." Fang Duobing menariknya kembali duduk. Dia menyentuh Dua titik di dada Li lianhua lalu menghantamkan telapak tangannya disana. Yangzhaoman mengalir memasuki meridian Li lianhua begitu tiba-tiba hingga dia menahan nafas, merintih pelan.

"Tahan sebentar, kau akan merasa lebih baik setelahnya."

Mereka diam selama satu dupa. Li lianhua hampir pingsan lagi saat Fang Duobing menarik tangannya. Dia merasa panas dan kepalanya sangat pusing. Fang Duobing memegangi pundaknya, "perlahan. Apa lebih baik?"

Li lianhua mengangguk berbohong, membuat kepalanya semakin pusing dan dia mengerang pelan. Dia merasa lebih buruk. Dunianya terasa berputar bahkan saat matanya terpejam. Dia menghela nafas, membuka mata Dan melihat bayangan buram Fang Duobing didepannya. "Ayo pergi,"

"Perlahan," Fang Duobing memeganginya saat Li lianhua hendak berdiri. Tangannya melingkari pinggang gurunya, membuat pria itu berhenti. "Xiaobao, kau tidak perlu memperlakukanku seperti ini." Dia menyingkirkan tangan Fang Duobing dari pinggangnya, menepuk tangan muridnya itu beberapa kali. "Aku baik-baik saja. Ayo jalan."

Fang Xiaobao menggenggam tangan gurunya erat, menuntunnya perlahan. Wajahnya masam. "Kau tau aku khawatir. Kau tidak pernah berkata apapun padaku. Aku seperti orang bodoh yang mengikutimu tanpa Tau apa-apa."

"Fang Xiaobao,"

"Kau bahkan pura-pura tidak mengenalku. Menghancurkan kereta kuda Dan memukulku tanpa alasan."

Li lianhua berhenti, "apa?"

"Li lianhua?" Fang Duobing kebingungan. Gurunya tiba-tiba berhenti, wajahnya pucat, tangannya gemetar. "Li lianhua??"

"Fang Duobing, kau bilang apa?"

"Hah? Kau tidak ingat?"

.
.
.
.
.
.

Seguir leyendo

También te gustarán

152K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
102K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
65.7K 7.6K 25
Yoshi juga manusia, Yoshi juga bisa merasakan sakit dan kesepian.
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...