BROKEN VOW

By iLaDira69

28.1K 3.3K 166

Judul : Broken Vow Author : iLaDira69 Publish : 14 November 2023 šŸŖ“šŸŖ“šŸŖ“ Allen akan memilih meneruskan tidur p... More

Prolog
Part 1 - Pecahan Kaca
Part 2 - Lelaki Yang Tidak Bertanggung Jawab
Part 3 - Kunjungan Kontrol
Part 4 - Pengkhianat
Part 5 - Permintaan Julia
Part 6 - Finn
Part 8 - Bertemu Kembali
Part 9 - Kehilangan Kendali
Part 10 - Teka-teki
Part 11 - Kesempatan
Part 12 - Berkemas
Part 13 - Rumah Budhe
Part 14 - Sertifikat
Part 15 - Pantai
Part 16 - Jebakan
Part 17 - Dress Code
Part 18 - Cah Kailan
Part 19 - Tergila-gila
Part 20 - Karyawan Baru
Part 21 - Kantor Baru
Part 22 - Penawaran

Part 7 - Perpisahan

1.3K 207 5
By iLaDira69

Ada yang berbeda pada diri Allen setelah menggendong Finn. Wajah bayi terus terngiang dalam benaknya sepanjang hari. Saat dia kembali dalam keadaan lelah dari kantor, suara tangisan Finn menyambutnya di rumah.

Mendengar itu, semangatnya kembali menyala. Meskipun hampir menghampiri Julia yang sedang menenangkan bayi tersebut, ego Allen menghalanginya. Selama ini dia belum bersedia mengakui hubungan dengan bayi itu dan tetap bersikeras untuk melakukan tes DNA sebagai bukti.

Dengan hati berat, Allen berjalan lesu ke kamarnya. Julia pun menyadari kedatangan Allen dan juga bergegas menuju kamarnya agar mereka tidak bertemu.

Allen hanya mau mendekati Finn jika Seren yang mengurusnya. Seren lah yang akan mengajaknya untuk berhubungan dengan Finn. Perasaan dalam diri Allen menjadi campur aduk tanpa henti.

"Finn, kamu lucu banget!"

Allen mengamati Seren yang sedang bermain dengan bayi itu di ayunan taman. Dia mendekati mereka dengan hati-hati.

Seren memalingkan pandangannya saat menyadari kehadiran Allen. Dengan ramah, seperti yang diharapkan Allen, dia menawarkan agar Allen bisa berhubungan dengan Finn.

"Bapak mau menggendong Finn?" tanya Seren.

"Iya," jawab Allen singkat.

Segera saja, Seren menyerahkan Finn kepada Allen dengan senyum lebar setelah dia duduk di dekatnya.

Allen tersenyum kecil, meskipun berusaha menyembunyikan interaksinya dengan bayi tersebut agar tidak terlihat oleh Julia, namun dalam hati, dia merasa puas dengan momen tersebut.

Dia meletakkan Finn sejajar dengan dirinya sambil memandang dengan penuh perhatian. Bayi itu bergerak secara perlahan dan menjulurkan lidahnya.

Ia juga sudah mampu mengeluarkan suara selain dari tangisan. Allen mencoba mendekat, kemudian bayi itu membuka mulut hendak meraih hidungnya dengan kedua tangannya.

"Finn pinter banget," gumam Seren dengan senyum lebar. "Pak, kayaknya Finn mau buang air kecil sebentar lagi. Dia nggak pakai Pampers."

"Nggak apa-apa," jawab Allen tanpa keberatan.

"Seren," panggil Zinnia tiba-tiba datang dan terkejut melihat Allen menggendong Finn. Dia menyadari perubahan pada Allen dalam beberapa waktu terakhir ini, diam-diam bertemu putranya tanpa sepengetahuan Julia.

"Ya, Ma?"

"Bantu Mama sebentar,"

"Ya, Ma," jawab Seren patuh. "Pak, saya tinggal ya?"

"Ya,"

Zinnia juga merasa senang dengan perubahan yang terjadi pada Allen. Oleh karena itu, dia mengajak Seren ke dapur agar Allen bisa memiliki waktu sendiri dengan Finn.

Kemudian, Allen tenggelam dalam interaksi tanpa kata-kata dengan Finn. Pria itu meletakkan Finn di bahunya dan menepuk-nepuk lembut.

Tak lama setelah itu, Julia yang baru selesai bersih-bersih datang mendekati mereka. Dia terkejut melihat Finn bersama Allen.

Allen merasa canggung namun enggan menyerahkan Finn kepada Julia.

"Di mana Seren?" tanya Julia.

"Bantuin Mbak Zinnia," jawab Allen dengan perasaan canggung.

"Finn kemarikan," pinta Julia.

Allen menyerahkan Finn dengan rasa berat hati. Meskipun ia masih ingin memeluk bayi itu, walaupun hanya sebentar lagi.

"Maaf," ucap Julia agar Allen tidak tersinggung telah menitipkan Finn pada Seren saat dia bersih-bersih. Julia khawatir Allen akan marah jika Finn menangis dan mengganggu dirinya.

"Dia nggak menangis,"

Julia tidak memberikan jawaban, ia pergi begitu saja setelah menggendong Finn, meninggalkan peralatan bayi yang berantakan di taman.

Allen memandang kepergian Julia dengan perasaan campur aduk. Meskipun marah, namun tidak bisa diungkapkan dengan jelas.

"Pak, Finn ke mana?" tanya Seren heran saat tidak menemukan Finn di dekat Allen.

"Sama Ibu,"

"Oh," Seren mengangguk-angguk dan mulai membersihkan perlengkapan Finn.

Allen diam-diam menarik nafas dan meninggalkan taman pergi ke kamarnya. Allen merasa tidak nyaman dengan perubahan ini. Ia sedikit merindukan keras kepala Julia. Mengapa wanita itu tidak memaksa dirinya untuk peduli seperti sebelumnya?

***

Allen sedang santai sambil membaca berita di tablet. Dia menikmati secangkir kopi dan kudapan manis di meja kecil di samping kirinya.

Hari ini cuaca cerah dan angin bertiup sepoi-sepoi. Sesekali, dia melihat keluar ke taman belakang melalui jendela kaca yang transparan. Suara pompa air dalam akuarium berukuran sedang terus menerus mengusir keheningan.

Allen tersenyum tipis menikmati keindahan siang yang tenang. Hari ini, dia memutuskan untuk bekerja dari rumah dan beristirahat sejenak sambil memikirkan konsep bangunan kantor yang sedang ia tangani.

"Ibu mau ke mana?"

"Ibu membawa koper,"

Suara keramaian mengganggu konsentrasi Allen. Ia menoleh ke arah suara itu dan melihat Julia menggendong Finn sambil mendorong koper.

Allen terkejut, Seren dan Zinnia berusaha menghentikan wanita tersebut.

Julia berdiri tidak jauh dari Allen. Ia berhenti bergerak dan pandangan mereka saling terkunci.

"Terima kasih buat selama ini, aku akan pergi sesuai keinginan kamu. Surat cerai ..., tolong kirimkan ke rumah Budhe."

Julia mengambil waktu untuk mengatur emosinya.

"Aku minta maaf, selama ini telah merepotkan kamu. Aku sadar bahwa kamu belum memaafkan aku. Aku sama sekali nggak pernah menyesali pernikahan ini, dan aku nggak membawa rasa dendam dalam perpisahan ini. Aku bahagia pernah menjadi bagian dari hidup kamu. Selanjutnya, aku akan menghilang dari hidup kamu. Selamat tinggal,"

Allen terdiam. Setelah satu bulan dengan perubahan yang signifikan, yang membuatnya berpikir hubungan mereka akan membaik, tiba-tiba Julia akan pergi dari rumah seperti yang ia inginkan beberapa bulan ini.

"Ibu, tolong pikirkan lagi, Finn masih kecil." cegah Zinnia dengan ekspresi khawatir. "Pak, tolong hentikan Ibu!"


"Bu, jangan pergi," tambah Seren.

"Mbak Seren, terima kasih selama ini. Kami harus pergi, semoga kita bisa bertemu lagi."

"Rumah Ibu di sini. Ibu nggak boleh pergi," pinta Zinnia. "Ibu masih bisa berbicara baik-baik dengan Bapak. Ibu orang baik, Bapak juga baik. Ibu nggak punya alasan untuk pergi,"

Julia hanya tersenyum tipis. Dia tidak menyangkal tentang sifat baik hati Allen. Namun, Julia tidak bisa bertahan di rumah itu.

"Pak, tolong hentikan Ibu," pinta Seren sambil menangis. Namun sayangnya, Allen hanya diam karena dia yang meminta wanita itu pergi selama ini.

Julia sudah yakin dengan keputusannya. Hubungannya dengan Allen tidak memiliki perubahan. Tidak banyak yang dia bicarakan, hanya senyum tipis seolah mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

Kang Heri yang kebingungan tidak banyak menentang. Dia memasukkan koper ke bagasi seperti yang diperintahkan oleh Julia.

"Bu, kami boleh ikut? Atau Seren sebagai pengasuh Nak Finn?" pinta Zinnia berusaha mencari kesempatan agar mereka tidak berpisah. "Pak, izinkan Seren ikut Ibu ya?"

"Seren tinggal di sini saja. Seren masih sekolah," tolak Julia.

"Untuk sementara, Bu."

"Seren tidak perlu sekolah, Bu. Seren ingin ikut Ibu," jawab Seren dengan berani.

Allen memberikan izin, membuat Julia terkejut. Zinnia menyuruh Seren segera berkemas. Gadis remaja itu berlari ke kamarnya untuk berkemas dan kembali secepat mungkin.

Julia meletakkan Finn di jok belakang dengan kursi khusus. Seren dan Zinnia berpamitan dengan derai air mata. Mereka tidak bisa menghentikan perpisahan pasangan itu.

Seren duduk di samping Finn, sedangkan Julia menyetir mobil. Dalam waktu singkat, Julia pergi meninggalkan rumah dan menimbulkan kesunyian yang mencekam.

Zinnia menangis tersedu-sedu memandang kepergian mereka. Sedangkan Allen masih mematung dan mencoba mencerna masalah ini.

Julia tiba-tiba pergi dari rumah dan meminta cerai.

Setelah Allen mulai nyaman dengan Finn dan mencuri-curi waktu bertemu. Setelah Allen merasa keberadaan Julia bukan lagi sebuah beban.

Ada apa ini?

***

Jakarta, 24 November 2023

Continue Reading

You'll Also Like

19.2K 2.8K 8
(ON HOLD) Hestya tahu bahwa kemudahan dan kenikmatan hidup yang selama ini ia dapatkan berasal dari privilege yang disediakan oleh orangtuanya. Hingg...
16.1K 1.6K 24
[he fell first, he fell helplessly harder] Ini tentang dia, perempuan berusia 22 tahun yang dipaksa oleh dunia untuk menjadi kuat. Bahwa ia tidak bol...
49.4K 6.4K 74
This is the story between you and me This story dedicated for person who likes sweet, simple love story Enjoy And please don't copy my works
2.7K 290 6
bagaimana jadinya jika SMA MoriMori yang khusus laki-laki terdapat satu murid cewek? eeee... antara surga dunia sm neraka dunia sih:v Sedikit ooc WAR...