LUNA

By ManlyGirl24_

85K 10.5K 1K

[Werewolf AU] Markhyuck! Warning! BoyxBoy, mature, missgendering, mpreg, gay! Setiap tahun memang ada pemilih... More

PROLOG
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
14.
15.

13.

3.1K 424 73
By ManlyGirl24_

Pagi hari ini tidak berjalan seperti hari-hari biasanya. Memang, acara seperti sarapan tetap dilakukan sesuai dengan jadwal, tetapi yang lainnya jauh berbeda.

Biasanya setelah sarapan masing-masing orang akan bergegas mengerjakan tugas mereka masing-masing, kali ini berbeda.

Perintah kali ini menyuruh mereka (para murid) untuk segera berkumpul ke hadapan Alpha Johnny. Mendengar perintah itu tentu saja membuat beragam reaksi berbeda timbul. Ada yang merasa biasa saja, ada yang kebingungan, ada juga yang ketakutan. Sebetulnya jika tidak melakukan suatu kesalahan maka tidak ada yang perlu ditakutkan.

Haechan menjadi salah satu yang kebingungan, begitu pula dengan Renjun. Sedang Jaemin mungkin tidak mengetahui tentang ini, ia masih harus berada di tempat terpisah karena sepertinya heat nya belum selesai.

Meski merasa kebingungan, Haechan dan Renjun tetap berjalan dengan patuh sembari berpegangan tangan mengikuti yang lain. Di tengah kerumunan seperti itu keduanya tampak seperti dua bocah kecil yang tersesat karena kehilangan orangtuanya. Sangat menggemaskan.

"Ada apa ya?"

"Entahlah."

Haechan menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka semua kini sudah berkumpul sesuai arahan, di hadapan mereka para pemimpin pack pun sudah mengambil posisi masing-masing. Haechan jadi mengingat hari pertamanya di tempat ini. Ya, sekarang tidaklah berbeda jauh.

Yang berbeda kali ini adalah Haechan belum melihat keberadaan Mark. Biasanya, alpha itu akan terlihat berada bersama dengan Lucas. Entah di mana ia berada sekarang karena Haechan pun tidak biasa mencium feromon dari Mark.

"Chan? Sedang memikirkan apa?"

"Tidak ada."

"Wajahmu mengatakan hal yang berbeda."

"Hanya bingung. Sebenarnya ini ada apa?"

Haechan tidak mungkin menjawab dengan jujur pertanyaan dari Renjun. Jika ia mengatakan tengah mencari keberadaan Mark, mungkin ia akan menjadi bahan ledekan selama beberapa hari kedepan. Lagipula ia tidak ingin Renjun semakin berpikir macam-macam tentang dirinya dan juga Mark.

Suara dari alpha Jaehyun yang meminta perhatian membuat semua orang membungkam mulut mereka sendiri. Suasana mendadak hening, bahkan tidak ada yang berani bergerak sama sekali.

Selanjutnya giliran alpha Johnny. Ia mengambil beberapa langkah ke depan sehingga posisinya kini berada di depan yang lain. Memang, aura seorang alpha pack sangatlah terasa. Bahkan alpha Johnny saja belum mengeluarkan suara.

"Anak-anak, sebelumnya aku ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian semua. Kalian sudah mengerjakan tugas-tugas kalian sesuai dengan yang diberikan dan tidak menimbulkan masalah selama di sini.

Tugas-tugas itu hanyalah permulaan, awalan agar kalian dapat mulai beradaptasi dengan tempat ini. Tapi, kalian di sini bukan hanya untuk mempelajari hal seperti itu saja, ada yang jauh lebih penting untuk dipelajari.

Tugas kami di sini adalah untuk memberikan pelatihan kepada kalian agar dapat mengasah kembali insting kalian. Ingat, kalian bukanlah manusia biasa, ada sesuatu yang lain di diri kalian. Tentu kalian tidak diperkenankan untuk menggunakannya secara sembarangan karena akan selalu ada konsekuensi untuk hal tersebut. Tapi penting pula untuk kalian mengingat jati diri kalian.

Hari ini kalian dikumpulkan untuk melakukan pelatihan pertama, yaitu mengubah diri ke dalam wujud serigala kalian. Kami akan membagi kalian dalam dua kelompok. Kelompok pertama akan melakukan latihan hari ini dan kelompok kedua akan melakukannya lusa nanti. Apa kalian sudah mengerti?"

Bisik-bisik mulai terdengar begitu alpha Johnny menyelesaikan kalimatnya. Ini begitu tiba-tiba, mereka bahkan belum melakukan persiapan apapun.

Di tengah bisik-bisik tersebut ada satu tangan yang dinaikkan tinggi tinggi membuat mereka semua lagi-lagi terdiam.

"Ada yang ingin kau tanyakan?"

"Ada, alpha. Bagaimana cara pembagian kelompoknya?"

Alpha Johnny tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, ia menyunggingkan senyum kecil seraya menatap mereka semua sebelum mengatakan,

"Kami akan mengundinya."

Kalimat itu membuat jantung Haechan hampir saja lepas dari tempatnya. Wajahnya langsung berubah pucat sekali. Haechan sepertinya trauma dengan undian.

Haechan langsung teringat pada alasan ia bisa berada di sini. Alasannya tentu saja karena undian sialan dan dirinya yang sial. Ia tidak siap jika harus menjadi kelompok pertama yang mencoba.

"Haechan, ada apa? Kau pucat sekali."

"Renjun aku, ak-"

"Haechan."

Lutut Haechan mendadak menjadi sangat lemas saat mendengar namanya disebut. Bahkan namanya lah yang menjadi nama pertama yang disebut.

Memang, hidupnya penuh dengan kesialan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Haechan kini tengah berdiri bersama yang lain mendengarkan arahan dari Lucas tentang langkah langkah yang mungkin bisa membantu mereka mempermudah proses perubahan tersebut.

Tapi Haechan tidak bisa fokus untuk mendengarkan, ia masih terlalu terkejut. Wajahnya bahkan masih sangat pucat.

"Haechan?"

"Huh?"

"Kau sakit?"

Gelengan kepala menjadi jawaban Haechan atas pertanyaan Jeno. Iya, Jeno. Anak itu ternyata juga satu kelompok dengan Haechan, sementara Renjun mendapat giliran di hari lain. Tapi anak itu masih berada di sana, dia memperhatikan Haechan dari jarak yang agak jauh. Khawatir sekali dengan kondisi Haechan.

"Kau bisa izin jika memang sedang sakit, Haechan."

"Aku hanya kaget. Tidak ap-"

"Jangan banyak bicara dan dengarkan!"

Kalimat itu terdengar ketus. Haechan tidak heran, yang mengatakannya adalah Yuta.

"Maaf, tapi Haechan terlihat tidak baik."

"Tidak ada alasan!"

Jika sudah begini ia harus apa? Tidak ada pilihan lain selain mencobanya. Meski sebetulnya ia sendiri tidak yakin.

Anggota dari kelompok satu kini mulai mengambil posisi mereka masing-masing, begitu pula dengan Haechan. Ia memilih tempat agak jauh dari yang lain. Alasannya karena ia tidak ingin terlalu banyak orang memperhatikannya.

Kini Haechan berdiri kaku sembari mencoba mengingat apa saja yang dikatakan oleh Lucas tadi. Sayangnya, ia tidak mengingat apapun selain kata fokus. Jadi Haechan simpulkan bahwa yang harus ia lakukan hanyalah fokus, entah fokus terhadap apa ia sendiri tidak tahu. Lagipula sewaktu Mark berubah, ia tidak melakukan gerakan aneh.

"Fokus Haechan. Ayo berubah!"

Haechan mulai mengatur nafasnya sembari menyerukan kalimat ayo berubah di dalam hatinya. Ia berharap melakukan hal itu akan bisa membantunya.

Renjun yang sedari tadi mengawasi Haechan merasa kasihan sekaligus ingin tertawa. Ia tahu Haechan saat ini tengah kesusahan, tapi ekspresi anak itu justru sangat lucu. Haechan tampak seperti ingin buang air besar.

Haechan sendiri nampaknya tidak sadar jika dirinya mengeluarkan ekspresi semacam itu, ia masih tetap mencoba meski lama kelamaan ia menjadi kesal juga.

Bahkan setelah beberapa jam berlalu pun tidak ada perubahan. Haechan belum mengeluarkan perubahan apapun, tapi kini tubuhnya sudah sangat lelah. Sedangkan satu persatu orang yang berada di sana mulai meninggalkan tempat tersebut. Mereka setidaknya lebih berhasil dari Haechan.

Meski kebanyakan dari mereka hanya mengalami perubahan bahkan kurang dari dua detik, mereka dianggap cukup berhasil. Jeno sendiri menjadi salah satu yang terbaik, anak itu berhasil menahan kurang lebih 19 detik. Kini ia tengah berdiri bersama dengan Renjun sembari mengawasinya. Ia tahu karena sempat mengintip tadi.

Jeno dan Renjun cukup prihatin dengan kondisi Haechan. Hari sudah mulai gelap, anak itu sudah kelelahan, terlebih Haechan belum mendapatkan makan siang.

"Apa mereka tidak akan menghentikan ini? Sudah gelap."

"Sepertinya tidak. Lihatlah, mereka mulai mendekat."

Benar yang dikatakan oleh Jeno, beberapa orang mulai mendekat ke arah perserta yang tersisa. Ada tiga yang tersisa, salah satunya ada Haechan, dan yang menghampiri anak itu adalah Yuta dengan aura tidak bersahabat nya.

"Anak kota tidak berguna. Melakukan hal seperti itu saja tidak bisa? Keterlaluan."

"Aku belum pernah melakukannya."

Haechan menjawab pelan perkataan Yuta. Ia sudah benar-benar lemas saat ini.

"Kupikir Mark mendekatimu karena ada sesuatu, ternyata tidak. Kau ternyata hanya pandai menggoda."

Senyum dan nada merendahkan itu benar-benar membuat darah Haechan mendidih. Apa maksudnya? Haechan tidak pernah menggoda siapapun! Dengan sisa kekuatan yang ada, Haechan melayangkan satu tinjuan yang telak menghantam pipi kiri Yuta.

Tinjuan itu benar-benar dasyat. Yuta bahkan tersungkur karenanya. Namun, itu justru membuat Yuta semakin tersulut emosi. Ia membalas Haechan dengan satu tendangan kuat. Sontak saja anak itu tersungkur ke tanah.

"Berani sekali kau?"

"Apa masalahmu sebenarnya? Aku rasa aku tidak mempunyai masalah apapun denganmu!"

"Kaulah masalahnya! Kau penggoda tidak tahu malu."

Cukup sudah, kali ini Haechan sudah benar-benar tidak bisa menahan emosinya lagi. Rasanya ia ingin merobek mulu Yuta sekarang juga. Bahkan entah sadar atau tidak, secara cepat Haechan menyerang Yuta dan menggigit leher alpha tersebut.

Ya, Haechan benar-benar melakukannya. Tetapi yang melakukan bukanlah Haechan sepenuhnya, karena sepertinya secara tidak sadar Haechan berhasil mengubah diri ke dalam bentuk serigala nya.

Kini serigala Haechan dan Yuta tengah saling menggigit dan mencakar di atas tanah. Warna putih dari serigala Haechan bahkan sudah hampir berubah warna sepenuhnya.

Orang-orang mulai mendekat saat melihat keributan tersebut. Alpha Johnny bahkan berlari sangat kencang mencoba menghampiri keduanya.

Haechan sendiri merasa tubuhnya tidak kuat lagi menahan serangan Yuta. Ia ambruk ke tanah dan kembali berubah ke wujud manusianya dengan Yuta berada di atasnya mengacungkan cakar cakarnya yang tajam.

Hanya tinggal sedikit saja cakar tajam itu mencabik wajah Haechan, sosok serigala lain berwarna abu lebih dulu menyerang Yuta dengan membabibuta. Ia bahkan tidak memberikan Yuta kesempatan untuk balik menyerang atau sekedar mempertahankan dirinya. Yuta dibuat babak belur hanya dalam beberapa detik saja.

"Hentikan Mark!"

Ya, orang yang menyerang Yuta tadi adalah Mark. Wajah serigala Mark terlihat begitu emosi. Jika bukan karena alpha Johnny yang menghentikan mereka, mungkin saja Yuta akan mati saat itu juga.

"Doyoung, bawa Haechan dan segera obati."

Itu yang terakhir kali Haechan dengar sebelum akhirnya ia tidak kuat lagi mempertahankan kesadarannya. Rasanya Haechan sudah mengantuk sekali. Hari ini melelahkan, ia ingin tidur.















***





Ini Haechan. Warnanya emang bukan yang putih bersih gitu yaaa.

Haechan dan Mark ngamuk sama Yuta.

Haloo semua, happy new year yaa (maaf telat hehehehe)
Miss you, miss you guyss. Enjoy bacanya, kalau ada typo kasih tau aku ajaa.

Continue Reading

You'll Also Like

251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
70.7K 7.8K 38
[Jaehyuck story] Kedua insan itu dipertemukan oleh hal terduga, cinta pandangan pertama. Tentang Jung Jaehyun yang jatuh cinta pada sekretaris adikny...
279K 31.6K 26
Description: kisah cinta segitiga yang terjadi diantara Mark, Haechan dan Jaemin. membuat Mark menjadi egois dan tidak pernah mau tau dengan perasaan...
507K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.