Ponakan

By TiwayAtuy4

52K 4.4K 249

Mengisahkan tentang seorang Uncle yang sangat menyayangi keponakannya hingga apapun akan ia lakukan untuk mem... More

01. ponakan
02. ponakan
03. ponakan
04. ponakan
05. ponakan
06. ponakan
07. ponakan
08. ponakan
09. ponakan
10. ponakan
11. ponakan
12. ponakan
14. ponakan
15. ponakan
16. ponakan
17. ponakan
18. ponakan
19. ponakan
20. ponakan
21. ponakan

13. ponakan

1.9K 185 7
By TiwayAtuy4

"Daddy!!" Seru Nana ketika ia pulang sekolah.

"Apa sih Nana... Daddy lagi kerja di ruangannya" sahut Haechan yang datang menghampiri anaknya yang baru pulang sekolah itu.

Nana terkekeh dan memeluk Mommy-nya.

Haechan membalas pelukan itu dan memeluk sayang sang anak.

"Sini tas nya" pinta Haechan.

Nana melepaskan pelukannya dan memberikan tas-nya pada sang Mommy.

"Bekalnya habis sayang?" Tanya Haechan.

Nana mengangguk.

"Habis Mommy, tapi tadi Nana bagi dua sama teman Nana" jawab Nana.

Haechan mengangguk.

"Tidak apa setidaknya Nana sekarang sudah mulai terbiasa makan nasi" ujar Haechan.

Nana mengangguk.

Mereka berdua beriringan menuju ke lantai atas dimana kamar Nana berada.

"Ayahnya ke kantor lagi sayang?" Tanya Haechan.

"Hum! Habis antar Nana, Ayah langsung berangkat ke kantor lagi Mom" balas Nana.

Haechan mengangguk.

"Ganti baju dulu, habis itu makan" ujar Haechan.

"Nana kenyang mom, tidak apa ya?" Tanya Nana.

Haechan terkekeh.

"Gapapa sayang" balas Haechan sembari membuka pintu kamar Nana.

"Mom" panggil Nana lagi yang kini membuka seragam sekolahnya.

Haechan menaruh tas Nana di atas meja belajar Nana dan perlengkapan sekolah lainnya itu.

"Iya" balas Haechan.

"Boleh Nana ikut acara sekolah?" Tanya Nana yang membuat Haechan menoleh.

Ia mengambil pengait baju dan mendekati Nana yang kini hanya pakai kolornya saja.

Plakk

Nana mengusap pantatnya yang di pukul Mommy-nya menggunakan pengait baju itu.

"Kebiasaan, baju selalu teronggok di lantai, biasakan rapih Nana!" Omel haechan.

"Iya mom iya maaf" balas Nana.

"Maaf terus, besok gitu lagi" ujar Haechan.

Nana terkekeh.

"Izin apa tadi?" Tanya Haechan sembari mengait baju seragam sekolah Nana.

"Itu Mom, acara sekolah, Pramuka, diwajibkan semua siswa ikut" ujar Nana.

"Ya kalau udah wajib ikut dong sayang gapapa" balas Haechan.

"Tapi nginap Mom" lanjut Nana.

Haechan menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah Nana.

"Dimana?" Tanya Haechan.

"Katanya di pantai, terus di pantai itu ada hutannya Mom, nah nanti Nana dan yang lainnya akan ada kegiatan di sana, berpetualang gitu Mom" jelas Nana.

"Nana pengen ikut?" Tanya Haechan yang kini membuka lemari pakaian Nana dan mengambil pakaian untuk Nana.

"Pengen Mom, sesekali, Nana kan gak pernah ikut begituan, apalagi nginap dengan teman teman di tempat seperti itu, itu bakalan jadi pengalaman baru Nana deh Mom" jawab Nana.

Haechan mengangguk paham dan memberikan pakaian yang ia bawa itu pada Nana.

Nana menerima itu dan memakainya.

"Mommy sih gapapa sayang, selama itu masih di lingkup sekolah, pasti ada guru yang berjaga jaga, jadi kalian aman. Dan Mommy setuju dengan pendapat Nana kalau itu untuk menambah pengalaman buat Nana" ujar Haechan yang sangat paham maksud dari sang anak.

Nana sejak dulu tidak di perbolehkan mengikuti acara sekolah yang menginap dan berpetualang seperti itu.

Haechan paham, mungkin anaknya itu butuh pengalaman baru yang belum pernah ia coba, dan Haechan setuju akan hal itu.

"Tapi Daddy sama Ayah-nya Nana gimana? kan semua keputusan ada di tangan mereka, Mommy oke, selama itu bikin Nana Happy, Nana pun aman, itu tidak masalah" ujar Haechan sembari membenarkan baju Nana yang tidak rapih.

"Itu dia Mom, Mommy nanti tolong Nana buat bujuk Daddy ya.. Nana pengen sekali ikut Mom.." ujar Nana.

"Iya nanti Mommy coba bantu bujuk Daddy" balas Haechan.

Nana mengangguk.




















Malam harinya.

"Nana!! Sini! Daddy mau ngomong!" seru Mark.

Nana yang tengah mengintip Mommy-nya yang sedari tadi membujuk Daddy nya itu memejamkan matanya.

"Aduuuh" lirih Nana sembari keluar dari persembunyiannya.

Ia berjalan menuju ruang keluarga, menghampiri kedua orang tuanya.

"Ada apa Daddy" cicit Nana.

Mark menepuk sofa di sampingnya, sebagai isyarat Nana untuk duduk di sana.

Nana menurut, duduk di samping Daddy-nya.

"Dimana acaranya?" Tanya Mark.

"Di pantai **** Daddy" jawab Nana.

"Pantai itu masih jarang di kunjungi kan sayang? Pantai itu ada hutannya kan?" Tanya Mark pada Haechan.

"Setau Echan gitu sayang, tapi gapapa lah kan ada guru guru yang berjaga, mereka pasti memastikan keselamatan siswanya" ujar Haechan.

"Berapa malam nginapnya?" Tanya Mark.

"Semalam Daddy" jawab Nana.

"Kenapa Nana sangat ingin pergi? Beri Daddy alasan" ujar Mark sembari menatap anaknya itu.

Nana ikut menatap Daddy-nya dengan memasang wajah memelas andalannya.

"Kata guru ini wajib Daddy... Terus Nana ingin menambah pengalaman Nana, Nana kan tidak pernah ikut acara seperti itu, apalagi dengan banyak teman dan menginap, Nana ingin sekali Daddy. Nana rasa itu juga aman karna itu acara sekolah, ada guru guru yang mengawasi" ujar Nana.

Mark menghela nafas.

"Daddy khawatir sayang" balas Mark.

"Ayolah Daddy, Nana tidak apa apa, Daddy nanti bisa telpon gurunya Nana dan terus menanyakan kabar Nana di sana, Nana ingin sekali ikut, Nana ingin menginap bersama teman-teman Nana Daddy, berpetualang layaknya seorang pemberani yang ada di film film yang Nana tonton" ujar Nana dengan sungguh sungguh sembari menggenggam tangan Daddy-nya.

"Biarkan saja sayang, setidaknya seumur hidup sekali Nana mencoba hal itu, nanti akan Echan siapkan semua keperluan Nana tanpa ada yang tertinggal" sahut Haechan mencoba membujuk.

"Daddy plissss" mohon Nana dengan sangat.

Mark menghela nafas dan mengangguk.

"YEY!!!! TERIMAKASIH DADDY!!" Seru Nana nyaring sembari memeluk Daddy-nya.

Haechan tertawa melihat itu.

"Nah sekarang giliran minta izin sama Ayah-nya Nana" ujar Haechan yang membuat Nana berhenti menciumi wajah Daddy-nya.

Mark terkekeh.

"Semoga berhasil ya sayang..." Ujar Mark.

Nana mencabikkan bibirnya.

"Yaaah Ayah pasti gak bolehin Nana, gimana ini Daddy, Mommy, atau Nana jangan izin sama Ayah aja ya, bagaimana?" Tanya Nana.

Mark dan Haechan terdiam.

"Gimana sayang? Kalau minta izin ke Jeno pasti gak di kasih izin, kan udah ada contoh contoh sebelumnya, apalagi ini nginap di pantai yang ada hutannya gitu, Nana mengikuti acara itu dan itu di hutan. Udah Mommy pastiin kalau Jeno itu menolak mentah mentah apapun alasan yang keluar dari mulut kita dan Nana, dan Mommy yakin kalau Jeno bakalan lebih rela Nana nangis sehari semalam di kamar daripada harus pergi ke sana yang tentu menurutnya sangat banyak resiko nantinya" jelas Haechan.

Mark terdiam menimbang-nimbang keputusan apa yang akan ia ambil.

Jeno memang bukan orang tua Nana, tapi kalau terjadi apa apa dengan Nana, dia lah orang yang paling khawatir tentang keadaan Nana.

Dia yang rela melakukan ini dan itu untuk Nana.

Tapi kalau izin, sudah di pastikan sorak ceria sang anak itu akan berganti dengan raungan dan tangis pilu.

"Ya, lebih baik Jeno tidak tau, nanti resikonya biar Daddy yang tanggung, yang penting anak Daddy ini bahagia" ujar Mark.

Nana memeluk kembali Daddy-nya itu.

"Makasih ya Daddy, Nana janji nanti akan menikmati acara itu dengan senang hati, Nana gak bakal menyia-nyiakan kesempatan ini" ujar Nana.

"Iya harus, Nana harus seru-seruan nanti, dan pulang dengan membawa cerita seru untuk Daddy dan Mommy" ujar Mark.

Nana mengangguk semangat.

"Baik Daddy! Terimakasih Daddy! Terimakasih Mommy!!" Seru Nana.














Continue Reading

You'll Also Like

YES, DADDY! By

Fanfiction

286K 1.6K 8
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
196K 11K 24
dreamies jadi bayi? itulah yang terjadi ntah bisa dibilang keberuntungan atau kesialan bagi Hyung line gk pinter buat deskripsi langsung baca aja ...
128K 10.3K 82
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
198K 4.7K 19
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"