[ZAYARA]

By Cheira_vee

51.7K 1.2K 115

ZAYKA ILONA ALIKA dia seorang gadis yang sangat cantik,aktif, manja, ceria, dan minus ahklak bertemu dengan... More

prolog
Chapter. 01.
Chapter. 02.
Chapter. 03.
Chapter. 04.
Chapter. 05.
Chapter. 06.
Chapter. 07.
Chapter. 08.
Chapter. 09.
Chapter. 10.
chapter. 11.
Chapter .12.
Chapter. 13.
chapter. 14.
Chapter.16.
Chapter. 17.
Chapter. 18.
Chapter. 19.
UP NEW
Chapter. 20.
Chapter. 21.
Chapter. 22.
Chapter. 23.
Chapter. 24.
Chapter. 25.
Chapter. 26.
Chapter. 27.

Chapter. 15.

1.4K 26 6
By Cheira_vee

Haiii
Mat bacaa...
Annyeongg kangen ga sama Eraaa wheheee
.
.
Kringgg..

Bel pulang berbunyi, dan semua siswa sedang sibuk bersiap siap untuk pulang. Rayan setelah selesai dengan semua alat tulis nya ia pun beranjak dari tempat duduk nya.

Baru saja ia ingin berdiri tiba tiba tangan nya di tarik dengan seseorang. "Rayan aku boleh ga nebeng ke kamu? " tanya Giselle dengan wajah memelas.

Rayan berdecak, tidak sudah sudah orang ini mengganggu dirinya dari tadi, mengganggu nya saat belajar, intinya hari ini Rayan sangat Risih.

Rayan menyentak tangan nya kasar. Lalu berlalu tanpa kata kata apapun.

Giselle yang melihat perilaku Rayan pun menggeram kesal.

Lagi lagi di cuekin lagi lagi di cuekin. Gerutunya dalam hati.

Tapi tak lama ia tersenyum senang. Lihat aja Rayan, gadis yang lo prioritas kan itu apa dia masih jadi gadis sekarang?Batinnya tertawa senang.

Lalu ia mengambil tas nya dan berjalan keluar kelas.

***

Rayan sudah sampai di kelas IPA II tapi ia tak melihat Zay sama sekali, hanya melihat Ghena yang sepertinya ia piket hari ini.

Rayan memutuskan untuk menghampiri Ghena. "Na, lo liat Zay ngga? " Tanya Rayan kepada Ghena yang sedang menyapu.

"Owh Zay? Tadi dia keluar pelajaran PPKN, dan sampe sekarang blom ke kelas, tu tas nya masih di kursi. " jawab Ghena sambil menunjukan tas Ransel Zay yang masih di kursi.

"Oke thanks info nya. " ucap Rayan lalu mengambil Tas Zay yang masih di kursi, lalu berjalan keluar dari kelas untuk mencari Zay.

Saat ia berjalan di koridor, ia teringat pagi tadi melihat Geo yang sepertinya sudah bersekolah di sini. Tiba tiba Rayan tejengit kaget.

"Zayka dalam bahaya. " ucap nya lalu berjalan dengan cepat sembari mengotak ngatik ponsel nya menelpon Zay.

"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif moh-" ia lalu mematikan ponsel nya saat ia tahu jika Zay tidak aktif.

Rayan tau tempat di mana biasanya Zay kunjungi. Lalu Rayan berjalan cepat untuk menuju ke tempat itu.

Saat sudah sampai di sana taman belakang netra nya tak menangkap orang yang ia cari sekarang. Rasanya ia ingin berteriak frustasi hari ini.

Ia sangat khawatir jika Zay kenapa kenapa, apalagi ia ingat dengan seseorang yang dulu ingin sekali melukai Zay.

ting ting ting tingg.. Drrttt drtt.

Ponsel di saku nya berbunyi, ia merogoh ponsel tersebut lalu melihat siapa yang menelepon nya.

Sayang ku💕

Rayan menghembuskan nafas nya lega, ternyata kekasihnya itu tidak kenapa kenapa. Rayan menggeser tombol hijau tersebut.

"Halo yan, gue lagi di warung bakso di sebrang, lo jemput gue ya jangan lupa bawa tas gue di kelas". Ucap seseorang dari sebrang sana dengan tanpa dosa sekali.

"Bisa ga sih, klo mau kemana mana tu hubungin aku dulu, aku udah panik nyariin kamu. " Ucap Rayan kesal lantaran Yang ia cari malah santai menikmati bakso di sana sedangkan dia kelimpungan mencari nya.

"Hhe ya maaf dong, dah ah jemput aja geepel panas ni. " lalu Zay mematikan Sambungan secara sepihak.

Rayan mendengus kesal. "Untung sayang." Ucap nya lalu pergi dari taman belakang.

***

Beberapa menit Rayan sudah sampai di warung bakso yang Zay maksud, ternyata Zay makan bakso di lesehan.

Rayan memarkirkan montor nya di dekat terotoar, dan berjalan menghampiri Zay yang sedang menerima bakso dari abang nya.

Zay melambai kan tangan saat melihat Rayan menghampiri nya. Dan Rayan hanya membalas dengan senyuman.

"Eh bang, pesen satu porsi lagi ya, buat pacar gue ni bang. " ucap Zay sedikit teriak kepada abang bakso nya.

"Siap neng. " jawab abang bakso tersebut.

Buat pacar argh rasa hati Rayan sangat menghangat mendengar ucapan itu, ada rasa ingin salto di tengah jalan Raya tersebut.

Saat Rayan sudah menghampiri Zay, ia bingung menatap Gadis yang berada di samping Zay. Sepertinya ia kenal.

"Ini Resya, dia temen sekelas lo tau, masa gatau. " ujar Zay yang paham jika Rayan bingung dengan Kehadiran Resya. Rayan hanya mengganguk saja.

"Baru tau aku kalo kamu deket sama dia. " Ucap Rayan lalu menempatkan bokongnya di kursi.

"iya orang baru temenan tadi juga. " jawab Resya sewot.

"Oh." Jawab Rayan singkat yang membuat Resya kesal.

"Zay ko bisa si, lo pacaran modelan kaya dia. " Cibir Resya kesal.

"Gue pelet." Sahut Rayan ketus.

"Dih."

"Ap-emhh." Belum selesai Rayan berbicara tiba tiba mulutnya penuh dengan satu biji bakso. Rayan melotot kesal ke arah Zay yang Menyumpelin nya

"Dah ya jangan ribut ntar gue sumpelin pake bakso jugaa lo pada." Lerai Zay kesal. Namun setelah itu mereka makan bakso dengan khidmat.

"Ck kurang pedes. " lalu Zay mengambil satu sendok sambal yang berada di mangkuk kecil. Baru saja ingin menaruh di mangkuk bakso nya, tangan Zay di cekal oleh Rayan.

"Jangan pedes pedes. " larang nya lalu menaruh sambal itu ke wadah nya lagi. Zay berdecak sebal.

"Yan, kurang pedes tau. " ucap Zay ngeyel dan ingin mengambilnya lagi. Tetap saja di halangi oleh Zay.

"Sekali aja aku ngomong. " tegas nya namun tetap dengan kelembutan. Ck, mau tak mau ya harus mau klo gini.

"Iya iya. " ucap Zay menyerah dari pada ia tak makan bakso.

Yeh jadi nyamuk gue di sini. Batin Resya kesal, tapi tak apa lahh lagian di traktir oleh Zay.

°°°

Rayan mengantarkan Zay pulang karna ia khawatir dengan kesehatan Zay hari ini, dari pagi sampai sekarang Zay terlihat lemas, dan pucat, di tambah Zay hanya diam saja dengan melamun di sepanjang jalan.

Rayan semakin khawatir, apakah dia ada masalah hari ini? Kenapa ia tidak ingin bercerita?baiklah Rayan akan memberikan waktu untuk Zay menenangkan dirinya.

Mereka sudah sampai di depan Gerbang rumah Zay. Rayan membantu melepaskan helm Zay. Setelah itu ia memegang kening Zay dengan telapak tangan nya.

Panas

"Kamu demam, ayo hari ini ke rumah sakit. " Ajak Rayan yang kini ingin menghidupkan montor nya lagi, namun di cekal oleh Zay.

Rayan menatap Zay khawatir, tapi Zay hanya menggeleng lemas.

"Kenapa? Kamu lagi sakit, kamu dari tadi juga diem aja gaada bawell bawel nya kaya biasanya, kenapa kamu ada masalah hari ini? " tanya Rayan lembut di akhir Kalimat.

Zay menggeleng. "Gue emang lagi ga enak badan aja, udah jangan alay deh orang cuma pusing biasa. " Elak nya. Namun Rayan masih kekeuh ingin mengajaknya berobat.

"Udah ah, gue gapapa dah sana pulang,udah bau matahari. " Ucap Zay lalu dengan reflek Rayan mencium seluruh tangan dan bajunya.

Rayan berdecak sebal. "Ck, yauda yauda dasar keras kepala, aku pulang dulu, kalo ada apa apa telfon aku aja. " ucap Rayan yang di angguki Zay.

Lelaki itu lalu menghidupkan montor nya dan pergi pulang ke rumah nya.

Zay hanya tersenyum saja, namun kejadian hari ini masih membuat nya trauma malah sangat trauma dan takut untuk apa apa sendiri.

Zay sudah memasuki Rumah nya, sepertinya orang rumah nya pada keluar semua, karna rumah nya sangat sepi.

Biasanya juga ada mami nya yang masak tapi sekarang maminya sedang sibuk dengan butik nya yang sedang sedikit ada kendala, dlu juga ia sering pulang dengan teriakan indah nya yang selalu mendapatkan komentar dari anggota rumah nya.

Zay berjalan menuju lift karna ia malas untuk menaiki tangga, ia sangat lemas.

Sampai di lantai atas ia berjalan menuju kamar nya, dan membuka pintu kamar nya.

Klekk

Matanya menatap manusia edan yang sedang rebahan di atas kasur nya dengan membaca buku novel kesayangan nya dengan santai bagai ndoro ratu.

Zay memejam kan matanya, plis lah ia sangat cape hari ini kenapa harus berhadapan dengan manusia edan ini?

"Cewe pulang ga inget waktu. " celetuk Giselle yang masih membaca buku novel.

"Terserah lah, lagian rumah gue sendiri, ga numpang. " balas Zay menekan kan kalimat numpang.


Berhubung ia tak ingin marah marah, ia berjalan saja menggantung tas nya lalu mengambil handuk untuk mandi dan menghilangkan kesetresan nya yang sangat haqiqi.

Setelah 10 menit keramas, kini dia keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar meski masih pusing. Dan manusia jelmaan tadi kini tidur dengan nyenyak.

Dengan geram Zay menarik tangan Giselle sampai gadis itu jatuh di lantai.

Giselle yang marah karna ia di ganggu tidur nya pun mendorong Zay kasar. "Maksud lo apa narik gue kaya gitu ha. " Bentak nya emosi.

Lalu Zay membalas dorongan Giselle. "Kurang jelas? Gue dorong lo karna gue mau tidur di kasur gue. " Ucap Zay meninggikan nada nya lagi.

"Ya emang gabisa lo omong baik baik tanpa narik gue sampe jatoh gitu hah! "Ia mendorong Zay lagi.

"Terserah gue lah, ini kamar gue, lagian lo udah di buatin kamar sama papi emang ga cukup sampe tidur di kamar gue. "Sarkas Zay yang membuat Giselle diam sejenak.

"Kurang hah, lo dari dulu selalu ngambil apa yang gue punya, padahal lo udah ada, kurang lo sama semua yang lo punya? " tanya Zay dengan menarik kerah baju Giselle geram.

Giselle menepis tangan Zay kasar. "Iya, karna gue mau apa yang lo punya, semua yang lo punya. " Teriak nya di depan Wajah Zay.

Plak.

Wajah nya tertoleh ke samping karna tamparan yang Zay berikan. "LO ITU NUMPANG DI SINI JADI GAUSAH BANYAK MAU DAN LO JUGA GAUSAH SOK BERKUASA" Teriak Zay lebih keras karna ia muak dengan Gadis yang sok polos di depan nya ini.

"ZAYKA!"

°°°

Bersambung....






Continue Reading

You'll Also Like

519K 14.8K 53
what happened when the biggest mafia in the world hid his real identity and married an innocent, sweet girl?
1.1M 62.2K 40
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...
1M 89.9K 39
๐™๐™ช๐™ฃ๐™š ๐™ ๐™ฎ๐™– ๐™ ๐™–๐™ง ๐™™๐™–๐™ก๐™– , ๐™ˆ๐™–๐™ง ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ข๐™ž๐™ฉ ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ƒ๐™ค ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž...... โ™ก ๐™๐™€๐™๐™„ ๐˜ฟ๐™€๐™€๐™’๐˜ผ๐™‰๐™„ โ™ก Shashwat Rajva...
738K 2.7K 67
lesbian oneshots !! includes smut and fluff, chapters near the beginning are AWFUL. enjoy!