Oppa Zayyan or Akhi Zayyan?

By Mamiyaki0907

1.6K 275 33

Muhammad Rifki Fahri Zayyan, pemuda asal Indonesia yang kini tengah memulai karirnya sebagai idol kpop di Kor... More

Bab 1 : prolog
Bab 2 : Fansign
Bab 4 : Bulan Ramadhan
Bab 5 : Bercerita
Bab 6 : Kisah Romantis

Bab 3 : Majelis Sholawat

257 45 5
By Mamiyaki0907

|Zay lo ada libur panjang kan sekarang? Temen temen pada mau ngadain majelis sholawat di Lapangan XXX nih, ikut aja kuy. Lo kan juga pinter nyanyi.

|Kirim Sholawat salam buat beliau bareng yuk! Udah lama kan lo ga majelisan?

Boleh, tapi gue luang dua hari|
lagi.

|Pas banget dua hari lagi majelisannya.
|Udah gitu aja sih Zay, maaf ganggu kalo sibuk

Gapapa sans aja|

......

"Jayyan Hyung kemana kau akan pergi? " tanya Leo saat melihat laki laki manis itu tengah bersiap.

"Aku akan pergi ke Lapangan XXX. Apa kalian ingin aku membelikan sesuatu saat pulang? Tapi mungkin aku akan pulang larut malam. " ucap Zayyan. Tangannya masih sibuk menyisir rambut hitam yang melekat di kepalanya.

"Apa yang akan kamu lakukan sampai pulang begitu larut? " bingung Hyunsik. Saat ini, ada Leo, Sing, Hyunsik, Lex dan Gyumin selain Zayyan.

"Apa? Jayyan Hyung akan pergi sampai malam? Kemana? " tanya Davin yang baru datang bersama Wain dan Beomsoo. Entah dari mana ketiga anak ini hanya mereka dan Tuhan yang tau.

"Iya, Hyung akan pergi ke Lapangan XXX. " sahut Gyumin.

"Oh, aku melihat orang orang mendirikan panggung disana tadi siang. Apakah disana akan ada konser? " Beomsoo duduk di sofa dan memperhatikan gerak gerik Zayyan. Dari mulai menyisir rambut, meletakkan sisir bahkan saat laki laki itu tengah memakai sarung.

"Jadi Jayyan Hyung ingin melihat konser? " ujar Lex.

"Bolehkah aku ikut? " Sing.

"Kalian boleh ikut jika mau. Tapi itu bukan konser." Zayyan mengambil benda berwarna hitam dari atas meja dan memakainya untuk menutupi rambut yang telah di sisir rapi. Benda hitam yang pasti sangat tidak asing di mata banyak orang. Apa lagi kalau bukan kopiah.

"Bukan konser? Lalu apa? " bingung Wain.

"Majelis Sholawat, emmm...... Seperti tempat untuk melantunkan kalimat puji pujian dan doa bersama sama. " Zayyan mencoba menjelaskan semampunya pada yang lain.

"Puji pujian? Doa? Apa itu bentuk ibadah lain selain sholat? "

"Jadi Jayyan Hyung akan pergi melantunkan kalimat puji  pujian kepada Tuhannya Hyung? "

"Tidak tidak, aduh aku bingung ingin menjelaskannya bagaimana. " Zayyan mencopot kopiahnya karena frustasi lalu memakainya lagi setelah merapikan rambut yang berantakan keluar.

"Jayyan Hyung! " Leo mengangkat tangannya tinggi tinggi. "Bolehkah aku ikut? Aku cukup penasaran dengan acaranya. "

"Bodoh! Kau pikir kau bisa melihatnya sesuka hati? " Hyunsik memukul kepala Leo pelan.

"Eh? Sebenarnya jika kalian tidak keberatan dan tersinggung, tidak apa apa untuk pergi melihatnya. " ujar Zayyan. Tangannya mengelus kepala Leo dengan lembut sementara anak itu menatap Hyunsik dengan kesal.

Yang lain terkejut. "Benarkah? "

Zayyan mengangguk angguk kan kepalanya yakin. "Ya, aku punya cukup banyak teman non muslim yang suka mendengarkan sholawat. "

"Sholawat? Apa itu? "

"Sholawat adalah pujian dan doa yang ditunjuk kan untuk memohon berkah. Biasanya juga diketahui sebagai pujian dan doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad saw. "

"Muhammad lagi? Hyung, sebenarnya siapa orang ini? " Sing merasa terus menerus mendengar nama ini. Baik itu dalam sholat maupun keseharian Hyung tersayangnya.

"Beliau? Muhammad putra Abdullah adalah sebaik baik manusia yang telah di ciptakan Allah, kekasih Allah yang namanya bersanding dengan nama Sang Pencipta. Jika bukan karena beliau, Allah tidak akan pernah menciptakan alam dan seisinya. " jelas Zayyan.

"Kekasih? Bukankah Muhammad nama laki laki? Apa Tuhan Hyung seorang gay? " bingung Leo.

"Astagfirullah haladzim, subhanallah. Leo, Allah itu tidak memiliki jenis kelamin. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dialah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa. Hanya kepada-Nya lah kita meminta pertolongan dan hanya kepada-Nya lah kita akan kembali."

"Udah udah ih! Aku tidak akan jadi pergi jika kalian terus bertanya! " Zayyan meraih tasnya dan bersiap ingin pergi, namun Leo mencekal pergelangan tangannya.

"Hyung! Leo kan bilang mau ikuttt! "Rengek bocah itu mengeratkan cekalan tangannya.

"Kalau begitu segeralah bersiap! "

"Oke! "

Beberapa orang segera pergi dan kembali lagi dengan pakaian sopan.

"Hyung kami sudah siap! "

Zayyan cukup terkejut melihat Sing, Hyunsik, Davin dan Gyumin ikut pergi tapi hanya sebentar. Setelah melihat waktu, Zayyan segera membawa member lain untuk pergi ke tempat acara.

Sesampainya disana, Zayyan terkejut karena orang yang datang sangat banyak sampai sampai memenuhi lapangan dan daerah sekitar. Kerena ini bukan di indonesia, Zayyan berpikir bahwa yang datang juga tidak akan sebanyak itu. Ternyata perkiraannya salah besar. Bahkan pembawa bendera yang biasanya ada pun berjejer rapi di bagian belakang.

Yang lain tak kalah terkejutnya dengan Zayyan. Baru pertama kali ini mereka melihat pemandangan seperti ini. Tentu saja mereka kaget.

"Zay! Akhirnya datang juga lo! Eh? Halo, kalian juga ikut datang? " Teman Zayyan yang melihat kedatangan mereka segera datang menyapa. Apa lagi pembacaan doa sudah akan selesai.

"Halo, " Hyunsik memimpin yang lain untuk menyapa dan berkenalan. Setelah saling mengenal, teman Zayyan segera mendorong laki laki manis itu untuk naik kepanggung.

"Zayyan harus naik ke atas panggung, apa kalian keberatan duduk dengan ku? "

"Tentu saja, tidak masalah! " tukas Leo semangat.

Keenam orang berjalan di jalan khusus yang di sediakan dan duduk di kursi tamu.

Dari sini, mereka bisa melihat lautan orang yang di belah menjadi dua. Sebelah kiri penuh dengan laki laki dan bagian kanan dipenuhi oleh perempuan. Bendera besar dan kecil berdiri diam di langit malam. Lampu sorot bergerak kesana kemari. Dua layar lebar di pasang di samping kiri dan kanan panggung.

Di atas panggung, banyak orang telah duduk. Ada yang tengah membacakan doa doa, ada pula yang duduk di belakang membawa alat musik yang tidak mereka tau namanya. Di bagian depan dan belakang, bunga bunga yang meriah menghiasi panggung dengan murah hati.

Saat Zayyan naik ke atas panggung, doa yang dilantunkan sudah selesai. Ia ingin duduk di samping para vokalis hadroh tapi mereka menyuruhnya duduk di paling depan.

Jadi, bukan seorang habib atau ustadz, tapi dia yang akan memimpin? Jebakan apa lagi yang diberikan temannya kepadanya ini?!

Lantunan suara vokalis melafalkan suluk terdengar. Lapangan yang berisik menjadi tenang seketika.

"Allahumma sholli ala muhammad! "

Massa lapangan yang sangat banyak berseru secara bersamaan. "Allahumma sholli alaih!"

Zayyan memegang mic di depan mulutnya dan mulai bernyanyi.

"Azka tasliimii tasliimii, tuhdaa ilaika yaa thooha. Wa sholaatul baarii al baarii, tatroo 'alaika yaa thooha."

" Jìta bilkhoiri yaa nabii, waddiinil yusri yaa nabii. May yakhtuu khuthaak...faaza wa aflah."

Setelah Zayyan selesai, bunyi musik menjadi tambah berisik dan berfariasi. Vokalis di belakang bernyanyi bersama massa yang sangat banyak. Suara yang saling sahut menyahut membuat kelima orang di kursi tamu kagum. Bendera yang tadinya berdiri diam, kini berkibar di bawah langit malam.

Saat Leo akan frustasi karena tidak mengerti bahasa yang di ucapkan, Davin di sampingnya menunjuk ke arah kayar di samping kiri dan kanan panggung.

"Oh! Apakah itu liriknya?! " ucap Gyumin semangat.

"Mereka sangat perhatian! " sambung Leo diangguki Sing.

(Semurni murninya salamku Oh salamku, ku hadiahkan padamu wahai Nabi Muhammad)

(Dan rahmat Allah Sang Pencipta, Semoga senantiasa tercurah padamu)

(Engkau hadir membawa segala kebaikan Duhai nabi, pula membawa agama Islam yang penuh kemudahan)

(Maka Barang siapa yang menjajaki langkahmu... niscaya dia akan bahagia dan menuai kemenangan)

Lirik terus berganti seiring sholawat silih berganti.

Dari waktu ke waktu, kelimanya akan sangat terkejut mendapati suara massa yang tidak pernah mereda namun malah tambah lantang. Apa lagi suara Zayyan yang menyenandungkan Sholawat sangat enak di dengar.

Yang paling mengagumkan adalah, ketika tengah malam tiba dan suluk selesai dibacakan. Mahalul qiyam di kumandangkan. Semua orang berdiri di tempat masing masing. Menengadahkan tangan mereka dan ikut bernyanyi hingga memangis.

Baru setelah Mahalul Qiyam selesai dibaca dan acara di tutup oleh Mc. Orang berbondong bondong meninggalkan lapangan.

Sungguh mencengangkan melihat orang orang terus berteriak berjam jam lamanya hingga tengah malam namun mereka tidak merasa lelah.

#Bersholawatlah untuk Nabiullah Muhammad dan Allah akan bersholawat untuk mu.

#Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad kelak adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadanya.


For the Masjid al Aqsa

Continue Reading

You'll Also Like

309K 25.7K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
44K 4.2K 42
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
77.5K 15.7K 171
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
478K 36.5K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.