CYBERPUNK: THE VARIEGATION BL...

By jesuisciang

10.9K 1.5K 188

[Sci-Fic][Action][Romance] (ON HOLD) Sebuah negara bernama Rise dimana teknologi mengalami kemajuan pesat ter... More

OPENING
PROLOG CYBERPUNK: THE ARCHER
MAPS: KOTA DI NEGARA RISE
PROFILE: JAEDVIN & JEGAR
PROFILE: THE ARCHER
PROFILE: & MORE
CHAPTER 1: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 2: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 3: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 4: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 6: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 7: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 8: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 9: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 10: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 11: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 12: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 13: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 14: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 15: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 16: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 17: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 18: PART 3 - CALCULATION ZONE

CHAPTER 5: PART 1 - ERROR MOD

333 53 4
By jesuisciang


***





Satu minggu berlalu, waktu berjam-jam dihabiskan untuk memahami sesuatu yang baru. Jaemin dan Hina terlihat berdiri bersebelahan, keduanya sama-sama memperhatikan Pack Down-Act Lvl.5 yang sebelumnya telah memindai secara menyeluruh isi dari implan perangkat lunak siber model terbaru itu.

Hina mendekat kearah sisi lain dari layar sentuh hologram yang di dominasi oleh warna biru dengan sebuah pad tablet ditangannya. Sisi layar hologram menunjukkan sebuah hasil berbeda terhadap pemindaian, satu layar mengenai alat dan bahan keras dari implan, layar lainnya menunjukkan jenis-jenis kode yang digunakan dalam merancang implan, layar lainnya menujukkan gambaran tubuh manusia dengan beberapa petunjuk pada bagian-bagian vital.

Jaemin sibuk mengetikkan sesuatu pada keyboard yang terarah pada komputer miliknya, bukan merupakan bagian dari layar sentuh hologram yang menjadi acuan untuknya mengetik, mengisi komputernya dengan informasi baru dan jenis-jenis kode yang digunakan dalam implan tersebut.

"Haruskah kita memanggil Yizu nuna?" Hina bertanya saat memperhatikan layar hologram berisikan informasi mengenai bagian-bagian vital dari tubuh.

Informasi yang berada di dalam layar itu sebenarnya mudah dipahami. Layar hologram menunjukkan bahwa implan tersebut memiliki tingkat penggunaan cukup tinggi pada bagian-bagian vital yang difokuskan menggunakan lingkaran. Sangat mudah dipahami, bagi Jaemin. Pemuda itu menggelengkan kepalanya lalu menjawab Hina tanpa mengalihkan pandangannya dari layar, "Tidak perlu."

Hina menganggukkan kepalanya paham. Itu artinya tugasnya sudah selesai, Hina hanya fokus dalam menganalisis pembuatan dari implan itu sendiri dan memecahkan beberapa kode ringan. Setelah semua itu selesai Jaemin akan mengambil alih, pemuda itu akan mencari cara untuk memecahkan kode-kode dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan mulai membuat mode dengan membuat kode-kode baru yang nantinya akan disimpan ke dalam implan model terbaru itu.

Tanpa berpikir panjang, Hina mematikan pad tablet yang ia bawa lalu berjalan keluar dari ruangan luas yang juga merupakan kamar Jamein ini. Hina sama sekali tidak memberitahu Jaemin jika ia akan keluar dari ruangan karena itu hanya akan mengganggu fokusnya. Saat fokus wajah Jaemin akan terlihat sedikit menyeramkan, seluruh aura disekitarnya seolah memberi perintah bagi siapa pun untuk pergi menjauh dan tidak mengganggunya.

Pernah pada satu hari, Jisung masuk ke dalam kamar Jaemin untuk mengantarkan makan malam, ia mengetuk pintu namun sama sekali tidak ada jawaban dari sosok yang lebih tua darinya itu. Jisung akhirnya memilih untuk membuka pintu kamar Jaemin dan masuk ke dalam. Jaemin bahkan tidak menyadari kehadirannya saat pintu terbuka, atau saat ia berjalan untuk menaruh nampan berisikan makan malam itu diatas meja lampu pinggir ranjang.

Jisung menghampiri Jaemin dan menyentuh bahunya, berniat menyuruh pemuda manis itu untuk makan. Namun reaksi yang diberikan oleh Jaemin membuat Jisung terkejut. Jaemin akan menatapnya dengan datar dan dingin, ia akan menghembuskan napasnya kasar dan mulai mengeluarkan banyak kata dengan nada tinggi. Tapi tidak semua mendapatkan perlakukan yang sama. Setidaknya sejauh ini, hanya satu orang yang tidak pernah Jaemin marahi jika mengganggunya.

"Jaemin, aku membawa sup dumpling kesukaannmu." sebuah suara yang biasanya akan Jaemin anggap sebagai gangguan dan memilih untuk mengabaikannya. Tapi tidak dengan suara ini.

Jaemin sedikit melirik kearah sahabatnya itu, "Taruh saja di atas meja lampu, aku akan selesai sebentar lagi."

Sosok dengan tubuh kekar itu tersenyum kecil. Ia menaruh plastik berisikan sup dumpling yang dibeli. Tanpa merasa ragu, ia membaringkan tubuhnya di ranjang sambil memperhatikan jendela yang ditutupi oleh gorden, berada disisi lain ranjang. Jeno menyadarinya saat ia berjalan keluar dari rumahnya, cuaca terlihat begitu cerah.

Tapi disini, Jaemin memilih untuk tetap menutup jendelanya. Tidak memberikan kesempatan pada udara segar dan hangat masuk ke dalam kamarnya yang tampak sedikit gelap dengan cahaya yang berasal dari layar sentuh hologram, komputer dan tentu beberapa lampu belajar yang menyala. Jeno mendekat kearah jendela yang terhalang gorden lalu membuka menarik gorden itu kesamping, membiarkan cahaya masuk ke dalam kamar sahabatnya ini.

"Jeno!" seruan Jaemin keluarkan seketika saat merasakan cahaya masuk ke dalam kamarnya.

Sosok yang mendengar namanya diserukan hanya tertawa tanpa memiliki niat menutup kembali gorden yang telah ia tarik, "Cahaya matahari pagi bagus untuk kulit."

Jaemin menggelengkan kepalanya tidak peduli. Dan kembali fokus menatap layar komputernya. Mengabaikan Jeno yang kembali membaringkan tubuh kekarnya diranjang sambil tangannya menarik salah satu bantal yang biasa Jaemin gunakan untuk tidur. Ia memeluk bantal itu sambil perlahan mulai terlelap ke dalam mimpinya sendiri. Tidak ada yang salah dengan mengantuk pada pagi hari, lagipula Jeno menghabiskan malamnya dengan memenangkan 4 pertarungan. Ia merasa sangat kelelahan.

Jika ingin tahu lebih rinci, Jeno sebenarnya baru pulang dari cybertech ring. 4 pertarungan ia lakukan mulai dari tengah malam hingga 8 pagi, diseling dengan beberapa istirahat singkat. Setelah pertarungan terakhir selesai, Jeno segera membersihkan tubuhnya, membeli sarapan dan sup dumpling kesukaan Jaemin. Lalu tanpa berpikir untuk pulang ke rumahnya sendiri, Jeno memilih meluncur secepat kilat menuju rumah sahabatnya ini.

Komputer dan layar sentuh hologram Jaemin matikan. Tentu sebelum benar-benar dimatikan, Jaemin akan mengecek jika semua file sudah tersimpan dengan rapih dan teratur. Ia juga mematikan beberapa lampu belajar yang menyeala, setelah itu berjalan mendekat kearah ranjangnya. Melihat Jeno yang tertidur dengan nyaman sambil memeluk bantalnya. Jaemin menatap keluar jendela dengan mata yang sedikit menyipit karena merasa cahaya matahari terlalu terang. Rasanya sangat luar biasa melihat Jeno bisa tidur dengan keadaan seperti ini. Jaemin sendiri tidak bisa tidur jika ada cahaya disekitarnya. Tanpa berpikir dua kali, Jaemin kembali menarik gorden agar menutupi jendela, sehingga cahaya yang masuk ke dalam kamar kembali menjadi samar.

Jaemin mungkin tidak melakukan kegiatan fisik seperti Jeno hingga merasa selelah itu. Jaemin hanya mengotak-atik isi dari implan mulai dari jam 2 pagi karena ia tidak bisa tidur, begitu juga dengan Hina. Jadi tidak ada salahnya jika Jaemin juga ikut membaringkan tubuhnya di ranjang, sedikit mendorong tubuh Jeno agar tidak tidur pada bagian tengah ranjang dan memberi sedikit ruang untuknya.



***



Dua minggu lima hari berlalu, sebenarnya mod pada implan perangkat lunak siber Pack Down-Act Lvl.5 sudah selesai. Sebuah implan lengkap yang bisa meningkatkan kerusakan, meningkatkan pertahanan, menambah akurasi senjata, memulihkan tubuh dan meningkatkan stamina dengan mod terbaru yang Jaemin buat. Jika melihat berdasarkan dari persentase asli, Pack Down-Act Lvl.5 dapat meningkatkan kerusakan sebesar 15%, meningkatkan pertahanan sebesar 10%, meningkatkan akurasi senjata 8%, memulihkan tubuh sebesar 5% hingga 20% dan meningkatkan stamina hingga 40%. Bagi Jaemin semua angka itu sudah termasuk dalam hitungan tinggi untuk sebuah perangkat lunak siber. Bahkan rata-rata hampir memiliki persentase yang sama dengan beberapa mod yang Jaemin buat.

Sekarang, persentase dari Pack Down-Act Lvl.5 akan berbeda saat penggunanya mengaktifkan mod yaitu, meningkatkan kerusakan sebesar 25%, meningkatkan pertahanan sebesar 15%, meningkatkan akurasi senjata 13%, memulihkan tubuh sebesar 5% hingga 30% dan meningkatkan stamina hingga 50%.

Hal tergila yang Jaemin buat adalah meningkatkan stamina yang kini berhasil ia buat hingga setengah persen. Walau bayaran untuk membuat mod seperti ini sangat mahal, faktanya mod tidak boleh digunakan secara berlebihan. Mod dapat merusak sistem jaringan saraf di dalam tubuh, beberapa orang beruntung terlahir kebal dengan mod buatan atau terlahir kaya dengan RAM cukup besar untuk menampung mod sehingga tidak terjadi kerusakan terhadap sistem jaringan saraf.

Berbicara tentang orang yang kebal dengan mod. Salah satu orang itu ada disekitar Jaemin. Bukan lain adalah Jeno. Pemuda itu tidak menujukkan banyak efek samping saat Yiyang melakukan pemasangan implan perangkat lunak siber dengan mod di dalamnya.

Bahkan diantara orang-orang yang Jaemin kenal, sahabatnya itu adalah satu-satunya yang memiliki lebih dari 5 mod, lebih tepatnya Jeno memiliki 9 mod di dalam tubuhnya dan 1 mod bagian luar untuk sarung tangan yang ia gunakan untuk bertarung. Satu-satunya implan tanpa mod yang Jeno pakai adalah Oaks Optics lvl.4. Secara keseluruhan Jeno memiliki 10 implan di dalam tubuhnya dan 1 sarung tangan khusus.

Hari ini Jeno hanya mengambil dua jadwal bertarung yang dilakukan pada pagi hari dan siang. Jeno tidak mengambil jadwal sore hingga malam hari, karena ia sudah berjanji pada Jaemin untuk pergi ke sirkuit bersama beberapa anggota the archer yang lain.

Mereka akan pergi ke sirkuit untuk menonton Guanlin merebutkan posisi 1 dari balap mobil. Selama Guanlin menjadi seorang cybercar racer, Guanlin tidak pernah keluar dari 3 besar, namun ia juga tidak pernah merasakan posisi satu. Kasus yang tidak berbeda jauh dengan Jeno, merupakan 10 besar dari deretan cybertech figther tapi belum pernah berada di posisi satu. Selain pergi untuk menonton pertandingan balap, Jaemin ingin mengajak Jeno untuk pergi membeli sebuah senjata baru.

Suara bising dari orang-orang yang meneriaki nama Jeno biasanya terdengar begitu nyaring. Namun kini sedikit teredam karena Jaemin berdiri dibagian khusus untuk orang yang memiliki freepass, sama dengan dimana orang-orang dengan kartu vip diam, tempat yang letaknya lebih tinggi dari penonton lain dan memiliki kaca yang begitu tebal sebagai pembatas. Jaemin merasa seperti bebek buruk rupa ditengah glamor para angsa yang menonton pertarungan antar cybertech figther di ring.

Mereka menggunakan sebuah jas atau gaun dengan warna-warna terang, sedangkan Jaeremiah hanya menggunakan celana kargo hitam panjang miliknya dengan sebuah tas kecil yang diikatkan diantara pinggang dan pahanya, lalu sebuah atasan tank top hitam yang sangat pas ditubuhnya, menunjukkan otot bisep yang tidak sebesar milik Jeno da sebuah sepatu combat boots hitam. Dalam hati Jaemin mengutuk dirinya sendiri, mungkin seharusnya ia bergabung dengan para penonton anarkis itu dibawah dan mengabaikan freepass yang ia miliki.

Walau sulit, Jaemin berhasil mengabaikan beberapa orang yang menatapnya aneh. Ia melipat kedua tangannya di depan dada dan hanya memfokuskan seluruh perhatiannya pada sosok yang terlihat begitu fokus dengan pertarungannya dibawah sana. Lawan Jeno memiliki ukuran tubuh lebih besar dari Jeno. Tapi sepertinya hal itu sama sekali bukan masalah, sahabatnya berhasil melemparkan banyak pukulan mentah pada lawannya dan beberapa kali melakukan tendangan. Setiap lawan mulai mencoba membalas, Jeno selalu berhasil menangkis atau menghindari pukulannya.

Seolah tahu setiap gerakan yang akan dilakukan oleh lawan. Jeno sendiri mengatakan pada Jaemin jika lawannya adalah orang baru, sebesar apapun tubuhnya jika baru menginjakkan kaki di industri seperti ini, Jeno bisa menghabisinya dengan mudah.

"Kau terlihat menawan." sebuah suara mengalihkan fokus Jaemin dari Jeno. Jaemin menatap tanpa mau mengeluarkan suara pada sosok jangkung yang berdiri disampingnya. Pemuda jangkung itu memegang dua gelas champagne lalu memberikan satu pada Jaemin. Jaemin menerimanya, tapi sama sekali tidak berniat meminumnya, ia tidka tertarik menimun champagne di siang hari seperti ini. "Namaku Yuga Takashi Ford."

"Ford?" Jaemin menaikan sebelah alisnya saat mendengar nama belakang orang yang memperkenalkan dirinya itu. Ford juga merupakan sebuah nama perusahaan yang cukup terkenal di Rise, perusahan yang berjalan di bidang otomotif. Perusahaan tersebut bertempat di kota Techno, kota yang letaknya berada ditengah-tengah Rise. "Kau pemilik perusahaan otomotif, Ford?"

"Jika Ayahku mati lebih cepat, perusahaan itu bisa menjadi milikku sekarang." Pemuda dengan tubuh menggunakan balutan jas mahal itu tertawa. Tawa teraneh yang pernah Jaemin dengar, sebuah tawa bisnis yang membuat Jaemin hanya diam hingga pemuda itu kembali berbicara. "Ngomong-ngomong, kau belum memperkenalkan dirimu."

"Apa aku harus memperkenalkan diriku?" Jaemin menaruh gelas champagne di tangannya pada pelayan yang berjalan dengan nampan berisikan gelas champagne lainnya. Jaemin tidak merasa sosok bernama Yuga ini akan meninggalkannya dalam waktu dekat. Jadi ia menjawab dengan menggunakan nama lain. "Jegar." Yuga terlihat menatap Jaemin lebih lama. Seolah menunggu Jaemin untuk memberitau nama lengkapnya. Jaemin menghembuskan napasnya kasar, "Jegar North Oaks."

Yuga tersenyum kecil saat mengetahui jika nama yang disebutkan merupakan nama dari cybertech figther yang tengah bertarung di ring, "Jangan bercanda seperti itu."

Sebelum sosok bernama Yuga itu kembali berbicara semakin mendekat pada Jaemin. Pintu utama dari ruangan vip ini terbuka. Menunjukkan Jeno dengan luka dibeberapa sisi wajahnya. Semua orang di dalam ruangan memberikan tepuk tangan meriah pada pemenang. Jeno menatap kearah Jaemin dan orang bernama Yuga secara bergantian.

Tak lupa, Jeno membungkukkan badannya sebagai ucapan terima kasih atas kehadiran orang-orang dengan uang berlebih tersebut. Sebagai seorang cybertech figther, Jeno jelas sangat populer, mengingat ia masih muda dan memiliki paras tampan. Tak heran ada banyak orang rela datang untuk menontonnya, bahkan beberapa orang dari kalangan atas akan melakukannya, terutama pemudi-pemudi muda. Seperti yang terjadi sekarang, Jeno mulai di kerumuni oleh banyak pemudi bergaun cantik. Sepertinya Jaemin harus mengobrol dengan pemuda bernama Yuga ini untuk mengabaikan waktu selama menunggu Jeno.

"Kau tidak akan menghampirinya?" Jaemin bertanya pada Yuga, jari telunjuknya menujuk Jeno yang kini mulai ditarik oleh beberapa pemudi untuk bergabung dan duduk bersama mereka di sofa, mengabaikan fakta jika Jeno masih memiliki beberapa luka di wajahnya. "Bukankah kau kemari untuk menonton pertarungan. Pemenangnya sedang duduk disana."

Yuga melirik kearah pemenang yang dikelilingi banyak orang itu, "Aku bertaruh cybertech figther Jegar yang akan kalah."

"Dia salah satu dari yang terbaik." Jaemin menatap pemuda itu dengan wajah kebingungan, "Mengapa bertaruh untuk kekalahannya?"

"Aku tidak menyukainya." pemuda itu memberikan jawaban yang jauh dari tebakan Jaemin.

Sosok cantik itu menahan tawanya lalu bergumam kecil, "Kekanak-kanakkan."

Suara Jaemin yang kecil membuat Yuga tidak bisa mendengarnya dengan jelas. Tetapi senyuman tipis akibat menahan tawa berhasil membuat kedua pipi Yuga merona. "Kau mengatakan sesuatu?"

Gelenggan kepala Jaemin berikan dengan cepat. Ia memilih untuk melihat kearah Jeno yang entah sejak kapan mulai berjalan kearahnya. Sepertinya Jeno sudah selesai mengobrol dengan orang-orang yang sebenarnya lebih di dominasi oleh pemudi-pemudi cantik. Kini, sahabatnya itu berdiri disamping pemuda bernama Yuga, melirik kearah pemuda dengan pakaian mahal itu lalu mendelik malas.

Jaemin tersenyum kecil pada Jeno, setelah itu menatap keara Yuga kilas, "Aku harus pergi sekarang." tanpa menunggu jawaban dari Yuga. Jaemin berjalan terlebih dahulu dengan Jeno yang mengikutinya dibelakang.








[Next: CHAPTER 6 PART 1 - ERROR MOD]

[end of this chapter]



Hai~ hehehe hehe he

hai~ kita ketemu lagi besok yups. Aku udah nyetok beberapa chapter, mumpung udah selesain naskah royals pirate ヾ(*'∀`*)ノ

EXTRA:

Teater the archer: Bawang Merah dan Bawang Putih (pembagian peran)

Jaemin sebagai Sutradara

Jeno sebagai Asisten Sutradara

Ningning sebagai Pembaca Naskah

Renjun sebagai Bawang Putih

Jisung sebagai Bawang Merah

Guanlin sebagai Ibu Bawang Merah

Yiyang sebagai Ayah Bawang Putih

Taehyun sebagai Bibi Petani

Soobin sebagai Nenek Tua

[17/12/2023] teodora nouri <3

Continue Reading

You'll Also Like

674K 46.7K 26
[ BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Adrea tidak percaya dengan yang namanya transmigrasi. Mungkin didalam novel itu wajar. Tapi bagai...
6.3K 781 14
baca aj
2.9K 227 78
Setelah Jing Jiayan meninggal, dia berubah menjadi orang kecil yang menyedihkan dengan nama yang sama dengannya di dunia antarbintang. Sebelum dia b...
22.4K 5.6K 200
16 MARET 2023 ⚠️MTL TANPA EDIT J U D U L Karakter Dicurigai Membuka Cheat! [Infinite]\该角色涉嫌开挂![无限] P E N U L I S Shi Wei Tu\十尾兔 S T A T U S 299 bab +...