KKN 110

By Elsabet09

115K 10.9K 4.2K

Sebenernya KKN itu apa sih? Kuliah Kerja Nyata? Kenalan Ketemuan Ngilang? Kisah Kasih Nyata? atau Kejebak Ken... More

0.0 UDARA⭐
1.1 Pengumuman
1.2 Kesan Pertama
1.3 Survei
1.4 KKN, is begin?
1.5 Kekuatan Doa
1.6 Hari Pertama Kerja
1.7 Traktiran Januar
1.8 Kedatangan Tamu
1.9 Cerita Malam
2.0 Posyandu
2.1 Free Day
2.1.1 Asing
2.2 Hari Sendu
2.2.1 Haidar dan Dhisti
2.3 FGD
2.4 Dejavu
2.4.1 Agenda Malam
2.5 Rukun Tetangga
2.6 Nervous
2.6.1 Sosialisasi
2.6.2 Who dis?
2.7 Hari Raya
2.8 TTS
2.9 Accident
2.9.2 Rapat
3.0 Posbindu
3.1 Guest Star
3.1.1 Cilok or Cinlok
3.2 Sakit
3.3 Minggu Kerja
3.4 Ada apa?
3.4.1 Makan Siang
3.4.2 The Truth Untold
3.5 Invisible
3.6 Yang Tak Terucap
3.7 Calon Mantu
3.8 Pasar Malam
3.9 K-Fest
4.0 Sepenggal Cerita Hari Ini
4.1 Diskusi & KRS
4.2 Grocery Shopping

2.9.1 Girls Talk

2.3K 219 141
By Elsabet09

BEM : Badan Eksekutif Mahasiswa
HIMA : Himpunan Mahasiswa
UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa
MAPALA : Mahasiswa Pecinta Alam
Presma : Presiden Mahasiswa
Kaprodi : Ketua Program Studi
Rektor : Pemimpin dan penanggung jawab tertinggi tingkat Universitas

5.555 words, part terpanjang sejauh ini. sorry for typo.

--

Tinggal tak jauh dari pegunungan tidak serta merta selalu berada dalam suhu dingin, karena suhu dingin biasanya hanya di pagi hari dan malam hari. Tapi kalau siang hari panasnya sudah seperti neraka lagi open house.

Seperti sekarang ini, para perempuan yang tengah ngadem di bawah pohon jeruk seperti jeruk bali tapi buahnya lebih kecil, dimana buah yang paling besar paling seukuran satu genggaman manusia dewasa yang di tanam di samping bagasi pak Dewo yang juga di samping posko di temani satu toples astor dan satu teko es dengan rasa jasjus permisi, mangga.

Tadi Dhisti ngide untuk menggelar tikar disana karena sepertinya lebih adem ketimbang di dalam posko yang seperti dipanggang karena saking panasnya. Walaupun kipas sudah menyala tapi panasnya tidak berkurang sama sekali.

Kalau di rumah sudah pasti Dhisti hanya akan memakai kaos oblong tanpa lengan dan hotpants saja. Namun karena sedang KKN seperti ini para perempuan harus menjaga auratnya minimal pakai celana atau rok dibawah dengkul dan kaos berlengan.

Soalnya kalau terlalu terbuka tidak enak jika dilihat warga. Teman-teman perempuannya yang lain juga sama, yang biasanya sering memakai baju kurang bahan disini harus memakai baju yang lebih sopan.

Makanya kemarin pas Haidar pulang Dhisti sempat nitip untuk membawakan daster miliknya di rumah yang sudah dipersiapkan ibunya. Kalau pake daster kan lebih adem dan semriwing.

"Eh btw, akhir-akhir ini IG kalian ada yang ngestalking enggak?" tanya Yeshika setelah mengambil satu astor di dalam toples.

"Stalking gimana?" tanya Naura tak mengerti.

"Kaya pas bikin story tiba-tiba ada yang liat story lo padahal enggak saling kenal dan follow," jelas Yeshika lalu mengigit astor di tangannya.

Lita bergerak heboh, "eh iyaiya gue inget, beberapa hari ini gue perhatiin tiap bikin story tuh ada satu akun yang selalu liatin story gue padahal gue enggak follow dan bahkan enggak kenal, setelah gue cek ternyata di follow Samuel," kata Lita memancing yang lain untuk speak up.

"Eh akunnya @arnmrgrth bukan?" sahut Kirana.

"Nah iya, lo juga di stalking dia?" sambung Yeshika dan Kirana mengangguk.

"brb, gue cek instastory terakhir gue.." kata Gauri langsung mengecek instagram pribadinya.

"Wah, anjir dia juga stalking gue ternyata. Sebelumnya gue enggak terlalu merhatiin siapa aja yang liat story gue soalnya," sambungnya.

"Kok di gue enggak ada ya?" tanya Dhisti setelah mengecek instagramnya juga.

"Masak sih? Tapi yang lain di stalking juga kan, lo juga kan Nau?" Yeshika mengarahkan pandangannya ke Naura yang baru saja selesai minum.

"Kalau aku udah dari awal KKN itu sih, tapi baru sadar di stalking dia tuh pas prokernya Raihan kayaknya," jawab gadis Banten itu.

Lita mendekat ke arah Dhisti untuk ikut mengecek, "Lah IG lu aja di gembok, gimana dia bisa stalking pe'a," ujar Lita menepuk jidat, iya jidat Dhisti, masak jidat Raihan.

Ngomong-ngomong para lelaki di kelompok 110 kecuali Nadhif yang lagi tidur, sedang bermain pingpong tak jauh dari posko, tadi di ajak anak karang taruna. Katanya ada rumah salah satu anggota yang memiliki meja pingpong dan kadang memang biasanya anak karang taruna kalau bermain pingpong disana.

Seperti baru tersadar Dhisti hanya tersenyum merasa malu, "lah iya ya, haha lupa" katanya kemudian.

"Siapa sih emang nih cewek, kaya masih muda dari foto profilnya, pacarnya Samuel kah?" tebak Gauri asal, soalnya tidak ada postingan sama sekali di instagram milik akun @arnmrgrth.

"Kayaknya itu mantannya deh," sahut Naura.

"Mantan yang di ceritain itu maksud lo?" timpal Kirana mencoba mengingat.

Gauri dan Dhisti yang malam itu tidak mengikuti acara perghibahan hanya ngangngong mendengar obrolan teman-temannya yang lain.

"Cerita apa sih? Kok gue enggak tau?" sela Gauri penasaran. Kenapa dia tidak tahu tentang pergosipan ini? Tidak bisa dibiarkan.

"Gue juga enggak tau kok, Gau," imbuh Dhisti yang ber🍚p sama seperti Gauri.

"Lo berdua udah tidur waktu itu, makanya kalian enggak tahu, pas malem habis proker gue ceritanya" balas Yeshika mengkonfirmasi.

"Oh" kata Gauri dan Dhisti barengan.

"Terus maksud dan tujuan dia itu apa stalking kita? Kan udah mantanan sama Samuel?" tanya Dhisti.

"Ya kita juga enggak tau sih, tapi dulu kata Samuel mereka putusnya enggak baik-baik karena ceweknya nih cemburuan parah, suka ngatur, bahkan pas KKN pun dia ngelarang Samuel deket-deket sama kita-kita anggota cewek. Stress kan?" jelas Kirana yang masih mengingat cerita Samuel beberapa hari lalu.

Mulut Gauri sedikit menganga setelah mendengar penjelasan Kirana, "anjir? segitunya? Toxic banget tuh cewek" ucap Gauri setelahnya.

"Makanya karena ngerasa hubungan mereka udah enggak sehat lagi Samuel enggak mau lagi deh berhubungan sama dia. Tapi kayaknya si ceweknya masih kepo deh soal Samuel makanya dia stalking kita juga" lanjut Yeshika sambil menuang es ke gelasnya.

"Serem amat ya cewek kayak gitu cuma gara-gara cinta" timpal Dhisti agak ngeri. Sebegitunya kah kalau cinta sama orang?

"Orang mah kalo udah cinta kadang suka tolol, makanya ada istilah bulol alias bucin tolol," sahut Lita lalu mengambil astor di toples.

"Pentingnya selalu mengedepankan logika daripada perasaan ya gitu, biar kita enggak di kuasai rasa pengen selalu mendapatkan lebih dan lebih, perasaan yang selalu mengedepankan apa yang aku punya enggak boleh dimiliki sama orang lain, istilahnya enggak mau berbagi. Ya kaya orang terobsesi pada sesuatu juga kaya mantannya Samuel itu, pikirnya Samuel cuma punya dia, jadi temen-temen atau orang lain enggak berhak atas Samuel. Padahal kalau berdasarkan logika itu salah" ujar Naura panjang lebar.

Kelima perempuan yang lain mengangguk menyetujui penuturan Naura, "Nah, Dhis lo kan belum pernah pacaran, jadi jangan kaya gitu. Cintai pasangan lo sewajarnya aja," kata Lita tiba-tiba menunjuk Dhisti.

Dhisti menjengit, "Kok gue?"

"Ya lo kan belum pernah pacaran, gue kasih nasihat aja soalnya kadang orang yang pertama kali pacaran akan selalu mencurahkan rasa cintanya yang begitu besar sama pasangannya. Karna pikirnya itu cinta pertama gue dan akan berharap bahwa selamanya akan begitu, tapi kenyataannya cinta pertama enggak berakhir selamanya kan?" lanjut Lita si senior dalam per pacaran.

"He'em, cinta pertama kebanyakan malah nyakitin," sahut Gauri cepat.

"Wih romanya first love lo juga kayak anjing ya Gau?" ucap Lita yang mulai tertarik dengan cerita tentang first love Gauri.

"Ya gitu deh," balas Gauri yang kemudian menuangkan es di gelasnya, haus banget bawaanya siang ini.

"Spill dong Gau," pancing Kirana, dia juga penasaran.

Gauri berdehem pelan karena sedikit keselek, "Lo dulu, baru entar gue cerita," sambung Gauri.

"Kayaknya seru nih cerita-cerita soal kisah cinta kita dulu," ujar Lita semangat. Dia juga penasaran dengan kisah cinta temen-temannya itu, apakah ada yang pernah mengalami hal yang sama dengannya atau tidak kira-kira.

"Oh pada mau spill-spillan nih?" tanya Yeshika.

"Ayo dah boleh, siapa yang mau dulu? Lo dulu deh Ran, berapa mantan lo?" lanjut Lita mengkomandoni.

Kirana menunjuk dirinya sendiri, "Gue? Ini cinta monyet gitu di hitung juga?" tanyanya mengonfirmasi. Dan yang lain hanya mengangguk.

"Berapa ya? 5 kali ya," lanjut Kirana.

"Ceritain kek pertama pacaran kapan & terakhir putus kapan," seru Dhisti yang lumayan penasaran. Kasian cuma dirinya sendiri yang tidak punya mantan.

"Pertama kali pacaran smp kelas 1 kayaknya, terus terakhir pacaran semester 2 putusnya semester 3,"

"Yang terakhir tuh sama temen seangkatan apa kating?" tanya Lita.

"Kating, tau kak Mahendra yang waktu ospek bawa bendera Fisip pas ketua BEM sambutan di acara ospek jaman kita?" tanya Kirana, sedangkan temannya yang lain mencoba mengingat-ingat.

"Yang pake kacamata bulet itu?" tanya Dhisti yang sepertinya ingat dengan kating yang disebut Kirana. Soalnya dia waktu itu juga salfok dengan kating berkacamata itu.

"He'em, dia mantan gue."

"Anjir, Mahendra yang mantan ketua BEM itu bukan sih?" lanjut Lita menggebu-gebu.

Kirana mengangguk sebagai balasan.

Sedangkan Yeshika dan Naura hanya menampilkan ekspresi kagetnya saat mengetahui bahwa mantan presma BEM UDARA itu mantan Kirana. Serta Dhisti yang kaget soalnya baru tahu nama mantan ketua BEM di kampusnya adalah Mahendra Putratama.

Jangan kan nama ketua BEM, nama ketua HIMA, dan Kaprodi di jurusannya saja dia tidak tahu. Untung saja dia masih tahu nama Rektor di kampusnya. Kalau tidak, sungguh terlalu.

Ngomong-ngomong, siapa sih yang tidak tahu sosok Mahendra Putratama yang dulu ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional dan pernah menjabat sebagai Presma BEM di Universitas Darma Nusantara. Selain tampan, lelaki berkacamata itu juga termasuk mahasiswa yang berprestasi karena sering mewakili jurusan ataupun kampus dalam lomba tingkat nasional maupun internasional.

Tidak heran kalau banyak kaum hawa yang ingin mengenal bahkan dekat dengan sosok Mahendra Putratama si ketua Presma yang disegani dan diidolakan banyak orang itu termasuk Kirana dulu.

"Gila, jackpot banget lo dapet kak Mahen yang diincer banyak degem-degem termasuk temen seangkatannya juga. Banyak temen gue yang naksir dan ngefans sama dia juga soalnya." Kalau soal gosip kayak begitu Lita tidak pernah kudet. Apalagi soal cowok ganteng di kampusnya.

"Yang menang lomba debat bahasa Inggris itu?" timpal Gauri dengan ekspresi kagetnya juga.

Lagi-lagi Kirana mengangguk.

"Anjir, amalan apa yang lo lakuin sampe dapet spek cowok sempurna kayak dia? Coba spill gue juga mau!" seru Gauri menggebu-gebu. Dia ngefans sama Mahendra pemenang lomba debat yang pernah ia tonton dulu di kampus ibunya bekerja.

Bagi Gauri, Mahendra itu orang yang ganteng, keren, pintar, cerdas, pengetahuannya juga luas, makanya Gauri kagum dengan Mahendra yang dia tahu hanya sebagai finalis lomba debat bahasa Inggris yang dia tonton waktu itu di kampus tempat mamanya bekerja.

Sama seperti Dhisti dia tidak tahu kalau Mahendra ternyata pernah menjabat sebagai Presma, soalnya waktu pemilihan Gauri golput.

"Dia enggak sesempurna yang kalian pikir kali, namanya aja manusia. Enggak ada yang sempurna" balas Kirana yang mulai bercerita.

"Terus lo putusnya kenapa?" sahut Yeshika.

"Dia terlalu sibuk sama organisasinya, jadi ya gitu deh. Dulu waktu sama gue dia masih jadi ketua HIMA. Ya gue tahu konsekuensi yang harus gue terima gimana kalo pacaran sama budak organisasi. Karena pasti gue yang bakal jadi nomor sekian di hidupnya. Makin lama gue makin jenuh karena waktu itu dia juga lagi persiapan pencalonan jadi presma. Intensitas ketemu kita juga makin dikit, janji yang udah kita sepakati sering batal karena ada rapat mendadak, kita juga sering berantem, and yeah akhirnya kita sepakat putus," jelas Kirana mengenang masa lalunya itu.

"Eh emang love language kamu apa, Ran?" tanya Naura.

"Yang nilainya paling tinggi waktu gue cek sih Quality time + Physical touch + Act of service."

"Oalah pantesan kalau kamu ngerasa jenuh kalau kayak gitu," lanjut Naura.

"Dia sekarang masih jadi presma?" tanya Gauri yang tidak tahu.

"Udah enggak, kan udah mau lulus. Sabtu depan acara wisudanya. Sekarang presmanya anak angkatan kita," kata Yeshika yang sedikit tahu tentang organisasi. Soalnya saudara kembarnya kan budak organisasi juga.

"Btw love language lo sama kaya gue quality time, cowok gue juga. Mungkin karena itu gue bisa awet sama dia selama ini," lanjut Yeshika.

"Emang lo pacaran sama cowok lo dari kapan Yes?" tanya Dhisti.

"Dari SMA kelas 1,"

"Wow, udah lama juga ya ternyata. Enggak pernah bosen lo?" tambah Gauri.

"Ya namanya perasaan bosen mah ada. Tapi gue sama dia selalu punya cara sendiri buat mengatasi rasa bosen yang cuma sementara itu. Kita juga selalu komunikasi kalau sekiranya lagi butuh waktu sendiri ya silahkan. Syukurnya setiap kita lagi ngerasa bosen enggak ada niatan buat mengakhiri hubungan yang udah kita bangun ini. Malah kita pengen buat rasa bosen itu berubah jadi rasa sayang yang semakin lama bisa semakin besar," terang Yeshika yang membuat siapapun yang mendengar iri dengan hubungan percintaannya.

"Kalian enggak pernah berantem gitu?" tanya Naura.

"Pernah lah. Tapi yaitu, kita selalu komunikasiin satu sama lain. Kunci dari suatu hubungan itu komunikasi. Kalau komunikasi kita jelek pasti hubungan juga enggak akan berakhir dengan baik. Kadang kan dalam hubungan yang satu egois, yang satu gengsi jadi kalau berantem enggak ada yang mau ngalah. Tapi gue sama cowok gue selalu berusaha buat saling ngalah satu sama lain kalau memang sekiranya kita benar sama-sama salah. Gue sama dia pun enggak pernah ragu buat minta maaf duluan kalau salah satu diantara kita ngelakuin kesalahan. Jadi yang penting itu komunikasi" jelas Yeshika.

"Oh ya, kalau menurut gue enggak ada deh orang yang sibuk tapi adanya orang yang enggak bisa bagi waktu karena skala prioritas. Kalau dia lebih memilih organisasinya berati emang lo bukan prioritas utamanya dia," sambung Yeshika lagi.

Karena pacarnya itu kalau dibilang orang penting di kampus juga tidak salah, karena dia juga merupakan mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan UKM yaitu UKM Mapala apalagi dia pernah menjabat sebagai ketua, dan juga dia merupakan anggota BEM angkatan Mahendra juga yaitu sebagai Sekretaris BEM.

"Ngomong-ngomong sebelum sama cowok lo yang sekarang lo pernah pacaran sebelumnya?" tanya Gauri.

Yeshika mengangguk, "pernah sekali doang, itu pun cuma sebulan kalau enggak salah."

"Berati mantan lo cuma 1 ya?" tanya Lita mengonfirmasi.

"Iya, dan semoga ya cuma 1 itu aja. Gamau nambah lagi dah gue. Udah terlanjur males memulai yang baru sama orang baru lagi. Cukup sama Yasa aja udah" kata Yeshika lalu menenggak satu habis es yang di gelasnya.

"Oh nama cowok lo Yasa?" tanya Gauri cepat.

"He'em, Yasa Dani Prasetya."

"Jurusan apa?" lanjut Kirana.

"Arsitektur," bukan Yeshika, tapi Dhisti yang menjawab.

Yeshika menoleh pada Dhisti, "kok lo tau?"

"Kata Yoga sih," Dhisti tersenyum kikuk.

"Yoga kelompok sebelah?" tanya Naura dan Dhisti mengangguk.

"Yoga temennya Haris, dia pernah mau deketin gue kata Haris, tapi sayangnya gue udah ada cowok." kata Yeshika yang sama persis dikatakan Yoga waktu itu sama Dhisti, Haidar, Samuel, dan Aji.

"Kalo seumpama lo belum punya cowok mau lo sama Yoga?" tanya Dhisti penasaran.

"Enggak. Dia ganteng sih, tapi sayangnya kita beda agama. Gue enggak mau memulai suatu hubungan beda agama kalau bakal tau ujungnya gimana. Jadi daripada sakit di tengah-tengah atau diakhir, mending gue enggak memulai sama sekali. Istilahnya lebih baik mencegah daripada mengobati," kata Yeshika kemudian.

Memang benar yang sulit itu bukan Long Distance Relationship, tapi Long Distance Religionship. Sudah tau beda tapi tetap nekat melanjutkan hubungan dengan dalih nanti kalau Tuhan berkehendak pasti ada jalan.

"Udah, gue terus. Lanjut yang lain. Naura gih Naura," sambung Yeshika.

Naura menjengit kaget, "Kok aku dulu?"

"Enggak papa, Nau. Kita juga kepo sama perjalanan cinta lo. Apakah semulus pantat bayi atau malah gradakan kaya jalanan yang kagak di aspal," sahut Dhisti.

Menurut Dhisti, pasti banyak laki-laki yang naksir sama Naura. Secara Naura nih kayaknya paket komplit banget, udah cantik, pinter masak, sabar, lemah lembut, pokoknya mantu idaman banget.

"Hmm, aku punya 2 mantan sih. Pertama SMA kelas 2 putusnya pas udah lulus sih karena kita sama-sama gabisa LDR. Dia mau lanjutin kuliah di Bandung sedangkan aku disini. Terus yang kedua jadian semester 3 putusnya semester 4 sama anak kampus sebelah," jelas Naura.

"Mantan lo anak kampus sebelah? Anak UBIN maksud lo? Kok bisa kenal?" sela Gauri penasaran. UBIN itu Universitas Bina Nusantara kampus sebelah.

"Iya. Dikenalin temenku juga dari Banten, dia kuliah disana."

"Terus kok putus kenapa?" sahut Kirana.

"Katanya aku terlalu baik buat dia. Yaudah aku bilang aja, kalau kamu cari yang jahat pacaran aja sama kriminal,"

"Alibinya jelek banget. Pasti selingkuh tuh kalo cowok tiba-tiba ngajak putus dengan alesan jelek kaya gitu" tukas Lita yang sudah paham tabiat lelaki buaya.

"Emang. Aku tau dia sering jalan sama cewek lain di belakang aku, tapi aku pura-pura aja gatau. Sampe akhirnya aku ketemu sama dia dan selingkuhannya waktu enggak sengaja ke mall bareng temenku yang ngenalin waktu itu. Yang heboh malah temenku karena baru tau sifat asli cowokku itu gimana, dan dia malah ngerasa bersalah banget karena udah ngenalin cowok bajingan ke aku. Jujur waktu itu aku juga sakit hati sih. Tapi mungkin emang Tuhan baik sama aku, selang 2 bulan cewek selingkuhannya itu ketahuan katanya simpenan om-om dan dilabrak istri sahnya. Sampe akhirnya mantanku mohon-mohon minta balikan tapi aku tetep gamau"

"Wakakakak, sukurin kena karma" kata Lita tertawa puas.

"Sebenernya karma tuh enggak ada menurutku, adanya hukum tabur tuai. Apa yang kamu tanam itu juga yang bakal kamu tuai, dan itu juga yang dialami mantanku waktu itu," lanjut Naura.

"Ya cocok lah mereka. Biarkan penggoda dan pengkhianat hancur bersama-sama," ucap Dhisti sok puitis.

Kirana menegakkan duduknya, "Lo enggak dendam gitu, Nau?"

"Enggak, buat apa? Kan udah ada Tuhan yang bales" jawab Naura santai.

Naura tuh bawaanya positive vibes banget, siapapun yang berteman sama dia pasti bakal nyaman. Bodoh banget cowok yang menyia-nyiakan perempuan kaya Naura.

"Oke lanjut dah, yok Lit. Spill mantan lo," seru Gauri mengalihkan pandangan pada Lita.

"Mantan gue 6. Pertama pacaran kelas 1 SMP itupun cuma sebulan karena coba-coba. Brengseknya gue ternyata selingkuhan dia, mana yang ketiga" ucap Lita lancar banget.

"Anjirr, emang dia punya pacar berapa?" tanya Kirana.

"6 apa 5 gitu. Dia taruhan sama temennya, siapa yang paling banyak dapet pacar bakal dapet rokok satu slop."

"Hah? Emang pacar kamu udah gede Lit waktu itu?" tanya Naura penasaran.

"Taruhannya cuma rokok? Miskin banget," ucap Gauri lancar.

"Dia kelas 1 SMA dulu. Emang dasarnya gue dulu masih bocah belum pernah pacaran, di rayu dikit aja luluh. Tapi jujur gue waktu itu belum tau cinta yang beneran itu gimana. Ya apes aja pacaran pertama malah dapet yang brengsek. Untung dulu gue enggak suka-suka amat. Jadi tau diselingkuhi ya udah. Gue bisa cari lagi, secara gue cantik pasti banyak yang suka. Yang pertama buat pelajaran aja." Kata Lita dengan santai.

"Enggak lama tuh, beberapa bulan setelahnya gue ditembak sama anak sekolah sebelah, kita pacaran putus nyambung paling juga cuma nyampe sebulan, sebenernya dia first love gue. Gue baru bisa ngerasain cinta pas sama dia. Tapi lagi-lagi dia cuma manfaatin gue. Sampe akhirnya gue ketemu sama temennya yang baik banget sama gue dan gue malah baper terus jadian. Sama dia nih lama banget 1,5 tahun kayaknya sampe gue kelas 3 SMP."

"Kenapa putusnya? Katanya baik?" sela Yeshika.

"Gue bosen. Soalnya hubungan gue sama dia hambar kaya enggak ada goncangan sama sekali. Dia orangnya enggak pernah marah, enggak pernah cemburu, tiap kita berantem dia selalu yang ngalah."

"Lah kenapa lo putusin, padahal dia termasuk green flag lho, jarang ada cowok yang kaya gitu" ucap Kirana tak percaya.

"Iya ih, Lita bego banget," imbuh Gauri.

"Ya gimana orang gue udah udah bosen banget. Rasa gue sama dia juga udah enggak ada. Ya mungkin gue emang bego nyia-nyiain cowok sebaik dia tapi jujur gue sama dia enggak bahagia. Gatau emang itu pikiran gue atau emng karena gue masih labil, secara masih SMP. Tapi gue enggak nyesel udah putus sama dia. Terus waktu SMA gue 3 kali pacaran. 2x sama temen seangkatan tapi ya enggak lama cuma 1-2 bulan doang. Terus pas kelas 2 mau naik kelas 3 gue jadian sama kakak kelas."

"Long short story kita udah pacaran 9 bulan, tapi 3 bulan terakhir kita LDR karena dia kerja diluar pulau dan enggak kuliah. Ya problem kaya orang LDR pada umumnya kita sering berantem. Dia juga sering jalan sama cewek tanpa sepengetahuan gue disana. Akhirnya gue minta putus lah, dan dia juga ngeiyain. Selang 3 hari setelah putus gue baru dikasih tau temen gue yang kebetulan temen dia juga kalau dia sebenernya udah selingkuh selama sebulan sama temen ceweknya tadi. Dia sering up story WA sama temen ceweknya itu tapi di privasi dari gue. Terus sampe sekarang gue jomblo deh."

"Kasian banget temen gue, pacaran pertama jadi selingkuhan, pacaran terakhir di selingkuhin. Ulululu, sabar ya sayang. Pasti nanti bakal ketemu cowok yang lebih baik daripada mantan-mantan lo itu" ujar Gauri sembari memeluk Lita dari samping.

"Lo enggak gamon kan Lit?" tanya Yeshika memastikan.

"Ya enggaklah. Gila aja cewek secantik gue gamon. Seminggu habis putus aja gue udah langsung lupa sama dia. Cuma emang sampe sekarang gue belum pacaran aja." Lita itu selalu menerapkan #love myself. Jadi tidak heran dia selalu mengclaim dirinya cantik, karena memang kenyataannya juga seperti itu.

"Lanjut dah, yok Gau," sahut Kirana.

"Sama kaya Naura, gue punya mantan 2 dan itu waktu SMA," jawab Gauri singkat.

"Dih cuma gitu? Ceritain kek gimana dulu lo sama mantan-mantan lo" ucap Lita meminta penjelasan lebih.

"Enggak ada yang spesial, sama mantan pertama cuma 2 bulan, putus karena sama-sama udah enggak cocok dan emang mau coba aja rasanya pacaran gimana. Sama mantan yang kedua putus waktu mau ujian."

"Jangan bilang lo putus dengan alesan mau fokus ujian?" todong Dhisti yang langsung mendapat gelengan dari Gauri.

Biasanya kan gitu, ada pasangan yang awalnya pacaran tapi mendekati ujian malah putus karena katanya mau fokus belajar buat ujian. Alesan jadul banget.

"Ya enggak lah. Ada masalah aja, terutama di gue. Gue yang bego," ucap Gauri yang sejujurnya malas untuk membahas hal ini.

Soalnya dia jadi flashback tentang kebodohannya dulu, betapa dia selalu mementingkan kebahagiaan orang lain daripada kebahagiaanya dirinya sendiri. Sampai jadi hancur sendiri hubungan dia dan kekasihnya dulu gara-gara kebodohannya itu.

Andai saja dulu dia bisa lebih tegas pada dirinya sendiri. Mungkin sampai saat ini dia masih berhubungan dengan kekasihnya.

Andai waktu bisa diputar, dijilat ataupun di celupin, Gauri mungkin akan mempertahankan apa yang menjadi milikinya. Bukan malah melepaskannya.

Tapi mau bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur, bukan menjadi spagetti, apalagi pizza.

"Gau,.." kata Dhisti mengelus pelan tangan Gauri.

"Dulu cowok gue sebelum sama gue dia punya sahabat atau temen dari kecil gitulah, ternyata sahabatnya ini diem-diem suka sama cowok gue tapi cowok gue enggak tahu dan awalnya gue pun juga enggak tahu."

"Sampe gue jadian sama cowok gue awalnya kita baik-baik aja. Dia juga masih sering jalan sama sahabatnya itu gue enggak ngelarang. Sampe puncaknya orang tua sahabatnya cowok gue kecelakaan dan meninggal, disitu sahabatnya itu down banget katanya. Waktu cowok gue juga sering terkuras sama dia. Entah dia memanfaatkan keadaan atau gimana dia berani DM ke gue ngaku udah suka dari lama sama cowok gue terus minta gue buat putusin cowok gue, supaya dia bisa jadian sama cowok gue. Enggak sekali dua kali dia kirim DM supaya gue lepasin cowok gue."

"Awalnya gue enggak mau, karena gue masih sayang banget sama cowok gue. Sampe akhirnya sahabat cowok gue itu selalu neror gue dengan ngirim foto mereka berdua pas lagi jalan atau bahkan cowok gue ketiduran di rumah dia. Janji yang udah sering gue buat sama cowok gue juga sering batal karena tiba-tiba sahabatnya itu ngerengek minta ditemenin ini itu waktu gue lagi sama cowok gue, dan bodohnya cowok gue enggak bisa nolak permintaan itu dengan alesan dulu pernah janji sama orang tua sahabatnya itu buat selalu ngejaga anaknya."

"Sampe akhirnya, lama-lama gue udah enggak kuat karena sering diteror mau gamau gue relain cowok gue, dan berakhir minta putus."

"Awalnya gue pikir dia bakal nahan gue, ternyata enggak sama sekali. Yaudah deh habis itu kita lost contact, semua akses ke dia gue blokir, kita cuma ketemu di sekolah tapi enggak pernah saling nyapa lagi. Habis lulus SMA gue juga pindah rumah jadi udah enggak denger berita apapun lagi tentang dia," cerita Gauri dengan perasaan yang sedikit emosional.

"Bener kata orang-orang. Enggak ada persahabatan atau pertemanan yang murni antara cowok dan cewek, pasti salah satunya ada yang diem-diem nyimpen rasa suka," kata Lita kemudian.

"Bener, makanya gue enggak suka sama cowok yang friendly, big no lah pokoknya," tambah Kirana mengangguki pernyataan Lita. Dia juga tidak suka dengan lelaki yang mempunyai banyak teman wanita.

"Terus kok lo bilang masalahnya di lo sih Gau? Jelas-jelas itu salahnya di sahabatnya mantan lo itu" sahut Yeshika.

"Ya andai aja dulu gue enggak ngerelain cowok gue buat sahabatnya, Atau andai aja gue bisa bersabar lebih lama, mungkin gue belum putus sama cowok gue. Dulu gue mikir mungkin emang sahabatnya itu lebih butuh cowok gue ketimbang gue, jadilah Gauri yang bego yang lebih mementingkan kebahagiaan orang lain daripada kebahagiaan dirinya sendiri," balas Gauri tertawa miris.

"Menurutku kamu enggak bego, malah itu keputusan paling tepat, karena mau bagaimanapun hubungan kamu sama cowokmu udah enggak sehat. Dia juga enggak ada nahan kamu kan waktu kamu minta putus? Berati emang Tuhan udah ngasih jalan supaya kamu bisa menemukan kebahagiaan lain daripada sama mantanmu itu."

"Coba kalau kamu enggak ambil keputusan itu? Akan seberapa lama lagi kamu nanggung rasa sakit sendiri? Menurutku, logika kamu mau ngelindungin kamu dari perasaan yang menguasai kamu. Perasaan kamu masih mau bertahan sama cowokmu walau ngerasa sakit, tapi logika kamu minta kamu putusin dia, dan finally yang menang logika kamu. Jujur aku malah kagum karena logika kamu bisa ngalahin perasaan kamu," kata Naura memberikan tepukan pelan pada bahu Gauri.

"Bener kata Naura. Lo hebat Gau, gue bangga sama lo" ucap Dhisti tulus.

"Terus lo sekarang juga udah enggak tau gimana kabar mantan lo sama sahabatnya itu? Gimana mereka sekarang, bener jadian enggak setelah itu?" lanjut Lita penasaran.

"Gatau, tapi kayanya iya."

"Wah dua-duanya emang brengsek kalau gitu" sahut Kirana geram.

"Udah ah, gamau bahas itu lagi. Gantian deh, Dhisti ayo Dhis cerita" tunjuk Gauri pada Dhisti mengalihkan obrolan.

Dhisti kaget, "kok gue? Gue kan enggak punya mantan. Apa yang mau di ceritain?" lanjutnya.

"Ya masak lo enggak pernah deket sama cowok gitu sih, even cuma sampe PDKT doang. Enggak percaya sih gue kalau sampai enggak ada," kata Lita dengan tatapan tak percaya.

Dhisti menggaruk rambutnya yang tak gatal sambil berpikir, "hmmm ada sih dulu. Gue pernah deket tapi enggak sampe jadian, kayak HTS gitu."

"Sok ceritain,"

"Gue pernah dideketin kakak kelas waktu gue kelas 1 SMA, dia tuh termasuk most wanted dulu di sekolah, anak organisasi juga. Anak osis sama yang ngajar pramuka itu apa namanya gue lupa, dewan penggalang apa ya? Pokoknya itulah. Kayaknya enggak ada yang enggak kenal dia dulu. Gue awalnya gatau kalau dia deketin gue kalau enggak salah satu temen di kelas gue ngasih tau karena kebetulan mereka satu organisasi dan kakel gue itu minta tolong sama temen gue buat bantu deketin gue."

"Awalnya gue B aja, yakali tuh kakel ganteng, famous suka sama gue yang kaya serbuk marimas di pinggir gelas. Tiap kita olahraga dia selalu nonton, kata temen gue sih itu nonton gue tapi lagi-lagi gue denial dan gamau kegeeran. Tapi dia makin getol deketin gue dengan tiap pulang sekolah selalu nunggu gue diparkiran sekolah. Dia selalu berusaha nahan gue buat enggak langsung pulang supaya bisa ngobrol sama dia, tapi lagi-lagi gue alesan ada acara jadi harus pulang cepet."

"Bentar, jadi lo belum tukeran WA sama dia?" sela Gauri.

"Belum, tapi dulu tuh masih musimnya BBM dia punya pin BBM gue dan dia kadang ngechat gue disitu" jawab Dhisti.

"Nah gue udah mulai baper dah dikit-dikit. Tapi yang jadi masalahnya ada salah satu anak di kelas gue yang bilang dia naksir sama kakel itu. Dia ini orangnya agak bossy, tapi cantik banget jujur. Dia salah satu anak kelas gue yang lumayan famous di sekolah karena emang sifatnya yang agak keras dan pemberani kaya anak geng cewek yang kalau enggak suka sama seseorang bakal langsung dilabrak. Dia enggak takut itu kakak kelas atau adek kelas soalnya dari SMP dia emang gitu. Makanya gue enggak mau nyari gara-gara sama dia. Apalagi dia temen sekelas gue," sambung Dhisti.

"Jadi lo akhirnya ngerelain kakel lo itu sama temen lo?" sahut Kirana.

"Belum kelar, si kakel ini enggak suka sama temen gue dan kekeh deketin gue. Tapi enggak tau gimana emang timingnya pas, ada cowok yaitu temen satu angkatan gue yang lagi deketin gue juga. Jujur anaknya agak urakan beda 180° sama kakel yang deketin gue itu. Awalnya gue ladenin dia karena lumayan bisa buat kakel itu mundur buat gak ngedeketin gue lagi karena kan gue juga lagi deket sama seseorang,"

"Tapi saat si kakel ini tahu, bukannya mundur tapi dia malah makin getol ngedeketin gue, apalagi dia tahu kalau yang ngedeketin gue anak yang levelnya dibawah dia, mana dia sering di hukum juga. Kakel itu pernah loh nyalah gunain kekuasaannya dulu buat ngehukum gebetan gue yang bandel itu karena tau dia juga lagi ngedeketin gue. Setelah tau itu gue malah ilfeel sama tuh kakel dan hilang respect sih jujur, karena apa ya? dia kayak mau ngebuktiin kalau dia lebih segalanya daripada gebetan gue itu dengan mempermalukannya di depan umum padahal gebetan gue enggak salah waktu itu. Si kakel itu emang terkesan nyari kesalahan gebetan gue aja."

"Long short story, gue mulai baper beneran sama gebetan gue yang agak urakan tadi padahal awalnya gue cuma mau pake dia buat bikin kakel tadi berhenti deketin gue. Tapi gue sama gebetan gue itu enggak sampe pacaran karena dia gamau, katanya mau komitmen aja soalnya dia susah buat pacaran. Dia enggak mau pacaran kalau belum yakin banget sama orang itu,"

"Karena gue emang gatau dan masih awam sama yang namanya pacaran yaudah gue iyain aja. Kita jalanin dulu lah istilahnya. Kita sering jalan bareng berdua, temen-temen dikelas gue ataupun dikelasnya juga pada tau kalau kita deket bahkan pada ngira kalau kita udah pacaran. Dia juga pernah ngajak gue nonton pertandingan bola di stadion waktu tim kesukaannya main. Dia juga ngasih gue coklat + bunga waktu valentine dan itu bikin gue kaya makin suka aja sama dia karna dibalik dia yang bandel dia itu orangnya romantis jujur."

"Sampe jalan 4 bulan kayaknya, dia tiba-tiba seminggu enggak ada kabar. Pas gue reach out ke temen-temennya nyatanya anaknya juga lagi enggak kenapa-kenapa, sampe akhirnya gue desak dia, terus dia jujur kalau udah enggak ada rasa sama gue. Dia udah bosen sama gue dan minta komitmennya sampe situ aja."

"Disitu gue langsung nangis selama dua hari, karena jujur baru kali itu gue ngerasain patah hati sebelum jadian. Gue udah terlanjur suka sama dia tapi endingnya malah membagongkan. Eh enggak lama setelah kita berakhir itu dia posting foto cewek lain yang lebih cantik dan pinter dandan ketimbang gue."

"Bentar, gue mau begoin lo dulu boleh enggak sih?" sela Lita.

"Boleh banget."

"Dhisti lo bego banget. Oke silahkan dilanjut" kata Lita menyela menyalurkan emosinya.

"Ih Lita kenapa sih malah digituin Dhistinya? Kasian tau," sahut Gauri yang kasihan dengan kisah cinta Dhisti.

"Ya habisnya bego banget, di deketin kakel yang kaya batu berlian malah milih sama batu kali, mana endingnya dia disakitin. Sukurin kan malah enggak dapet dua-duanya?" ucap Lita tajam.

Bener kok apa yang dikatakan Lita kalau Dhisti bodoh. Teman-temannya dulu bahkan juga sudah sering menasihati Dhisti untuk menjauhi gebetannya yang agak bandel itu dan mending sama kakak kelas yang katanya most wanted itu. Tapi Dhisti malah ngeyel dan tetap memilih bersama gebetannya yang tidak jelas itu.

"Gue mau tanya deh, lo enggak mau sama kakak kelas lo itu alesannya kenapa?" tanya Yeshika menengahi

"Gue takut."

"Takut kenapa?" sahut Naura.

"Takut sama fans-fansnya + takut dimusuhin temen gue sendiri. Jadi lebih baik gue enggak berhubungan sama tuh kakel."

"Tapi lo sebenernya suka enggak sama tuh kakel?" tanya Kirana penasaran.

"Suka tapi dikit doang. Tapi gatau kenapa gue lebih suka sama gebetan gue yang bandel itu, apa gue di pelet ya?"

"Bisa jadi sih," ucap Gauri menakut-nakuti.

"Terus temen lo gimana akhirnya?" tanya Kirana.

"Dia akhirnya tau kalau kakak kelas itu suka sama gue gara-gara temen gue yang lain cepu."

"Terus dia marah sama lo?" lanjut Kirana lagi.

Dhisti menggeleng. "Mungkin karena dia tahu kalau gue dulu milih sama gebetan gue itu jadi dia enggak marah. Coba kalau gue jadian sama kakak kelas itu paling gue juga dimusuhin" sambung Dhisti penuh keyakinan.

Soalnya dia tahu bagaimana sifat temannya itu, karen kebetulan dia dulu juga satu SMP. Dia dulu terkenal dengan siswa yang hobi berantem, bolos, dan terkesan berkuasa bersama gengnya dulu di SMP. Jadi Dhisti memilih untuk tidak berurusan dengan temannya itu, kecuali urusan soal kelas saja. Selebihnya tidak mau.

Keenam mahasiswi itu diam karena terlarut dalam pikirannya sendiri, sampai akhirnya ada suara yang memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka.

"Ada acara apa nih pada gilar tiker disini? Lagi gossip kan lo pada?" tuduh Haidar yang baru datang bersama kelima temannya yang lain.

"Eh mau es dong," sela Aji yang melihat teko berisi es itu.

Naura yang paling dekat dengan teko segera memberikan segelas es yang rasa mangganya sudah hampir tidak ada karena es batu yang sudah mencair.

"Iya gosipin lo!" sahut Gauri meladeni Haidar.

"Pantesan dari tadi kuping gue gatel, ternyata kalian sebabnya" balas Haidar lalu mengambil gelas yang masih berisi minuman berwarna kuning di depan Dhisti kemudian meminumnya.

"Itu mah kuping lo yang kotor, kotorannya kagak lo bersihin makanya gatel," sahut Kirana.

"Eh tadi ada ibu-ibu yang kesini enggak?" tanya Samuel mengalihkan pembicaraan unfaedah itu.

"Enggak, emang siapa?" balas Yeshika.

"Kalau enggak salah ibunya Juno, katanya mau ngasih tau jadwal arisan sekaligus kumpulan ibu-ibu RT 12, siapa tau kalian para cewek-cewek mau ikutan kumpulan," balas Samuel seraya mengacak-ngacak rambutnya yang basah karena keringat.

Para perempuan disana hanya menggumamkan kata 'oh' dengan serempak.

"Tadi kalah atau menang?" tanya Lita.

"Menang lah, yakali kita kalah," jawab Raihan dengan nada sombong. Tadi mereka bermain pingpong anak KKN vs Karang Taruna.

"Dih lo kagak main ya nyet, gausah ngaku-ngaku," tukas Haidar.

"Ya kan gue juga bagian dari anak KKN. Lagian gue kan jadi support system tadi" balas Raihan tak mau kalah.

"Iya Han, makasih ya udah jadi support system kita." ucap Januar setelah meneguk habis segelas es yang di bantu tuang oleh Dhisti.

"Hii, kenapa kalo lo yang ngomong gue merinding ya, Nu," kata Raihan merasa jijik.

"Bacot kau bola pingpong. Haduh gerah banget," sahut Haidar seraya mengipas-ngipasi badannya dengan tangan.

"Sana pada masuk, kipasan aja sana. Nadhif kayaknya masih nyenyak tuh" sahut Yeshika melirik ke dalam posko lewat jendela samping.

Disana Nadhif tampak tidur nyenyak dengan kipas angin yang mengarah langsung kepadanya yang disetel dengan volume paling kencang saking panasnya hawa sekitar.

"Udah minum obat belum dia?" tanya Januar. Dibalik tampang cuek dan terlihat apatis, Januar itu diam-diam orangnya sangat perhatian. Tapi memang kadang ketutupan sama sifat tsunderenya saja.

"Udah tadi sebelum tidur, Naura tadi yang ngeladenin dia." balas Kirana.

Semenjak tahu dan melihat langsung keadaan Nadhif, teman-temannya bahu membahu membantu merawat Nadhif. Seperti Gauri tadi pagi yang membantu mengganti perban, Naura yang membantu mengambilkan makanan dan menyiapkan obat, sampai anak laki-laki yang tadi siang saat sholat dhuhur di mushola membawakan kursi untuk Nadhif sholat dengan keadaan duduk. Soalnya kakinya masih sakit untuk nekuk.

Mereka tidak merasa keberatan sama sekali untuk membantu Nadhif, itukan yang namanya teman. Saling membantu disaat susah ataupun senang.

***

Struktur Inti BEM UDARA 2021

Mahendra Putratama
📌 Mantan Ketua BEM

Alfin Sandy Pratama
📌 Wakil Ketua BEM

Yasa Dani Prasetya
📌 Sekretaris I

Adinda Yerina Diniasty
📌Sekretaris II

M. Arjuna Bagaskara
📌 Bendahara I

Arunika Dini Minarti
📌 Bendahara II

fyi.
Haidar & Nadhif tuh juga anggota BEM dari tahun 2021-2022 tapi gak masuk struktur inti.



P info rumah sakit korban Mark Lee🙏

Continue Reading

You'll Also Like

134K 13.9K 65
Bersahabat sejak bayi membuat mereka bertujuh menjadi terikat secara tidak langsung, setelah bertahun-tahun berlalu dan satu persatu mereka semua ber...
39.3K 6.7K 43
STM dan SMEA bukankah sama-sama SMK? Lantas apa sebenarnya yang membedakan dua sekolah kejuruan itu? Perbedaan yang sangat jelas terletak dari jurusa...
2.9M 118K 39
Gafariz Arkana Rafardan. Ganteng✔ Kaya ✔ Pinter✔ Tukang modus✔ Pendiam❌ Gila✔ Auristela Qirani Zanna Cantik✔ Ramah✔ Cuek✔ Susah dideketin✔ Suka anak...
1.7M 119K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...