Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.4K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 19 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 21 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 25 ☁️
The Same Sky : Chapter 26 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 29 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 33 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 37 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 πŸ‘
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 06 ☁️

1.1K 219 56
By AyyaKanawut

Bahu Gema di senggol pelan, Gema menoleh ke arah Keano dan ekor mata Keano menunjukan sesuatu. Gema yang penasaran langsung berbalik, Gema terlonjak kaget saat Ada pria berdiri di belakang Gema dengan jarak yang sangat dekat.

Pria itu bukan menggoda Gema hanya ingin mengambil Buku yang kebetulan berada di atas kepala Gema, Gema menundukan kepalanya dengan pelan. "Bi-biru," sapa gema dengan Gugup, Biru menundukkan kepala.

"Ehh... Maaf Gue kira Gak Ganggu soalnya mau ambil Ini doang Kok, kena senggol kah?" tanya Biru tapi Gema menggelengkan kepalanya dengan ribut, Biru mengangguk paham. "Lo nyari Buku apa memang?" tanya Biru dan Gema menunjuk buku yang berada di samping buku Milik Biru, Biru mengambil Buku itu.

"Lain kali kalau gak sampe minta tolong, siapapun bisa di Mintain Tolong disini asal jangan minta tolong sama Meru atau Keano aja mereka pendek soalnya," ujar Biru menyerahkan buku yang berada di tangannya pada Gema. "Sialan Lo Biru!" Umpat Meru tidak terima di ejek pendek oleh Biru walaupun itu kenyataannya.

"Makasih Biru," ucap Gema mendongak menatap Biru, Biru tersenyum dan wajahnya mendekati Gema. Gema mundur karena terkejut melihat Gema yang seperti itu membuat Biru terkekeh ternyata Gema sangat menggemaskan.

"Sama-sama, gue boleh ngomong sesuatu?" tanya Biru wajah mereka masih berdekatan dan Gema mengangguk pelan. "Jangan manis-manis orang liat Lo bisa diabetes," ujar Biru membuat Keano dan Meru menggoda Gema, Gema tersenyum kecil dengan memegang telinga nya.

"Yaudah gue duluan," pamit biru dengan mengusak kepala Gema, Gema memegang kepalanya yang di usap Biru. Gema di senggol oleh keano, senyum Gema menggembang. "Cie.. jadi gema mau nya sama siapa nih? Mau sama Biru atau sama Langit? Sama biru cocok tuh pinter semua," ujar Keano semakin menggoda Gema.

"Tapi sama Langit kisah kasih di sekolah lebih berwarna Gema, percaya sama gue." Meru menimbal keduanya berada di kubu yang berbeda, keano berada di sisi biru dan Meru bersama Langit. "Apa sih kalian, aku gak sama siapa-siapa cuma berteman Kok!" Seru Gema menolak ucapan kedua temannya.

"Gak asik Gema, masa di sukai Sama si kembar Gak mau pilih." Meru berdesis kecewa karena keputusan Gema, Gema memukul bahu kedua temannya dan pergi lebih dulu meninggalkan kedua teman nya itu.

Pagi ini jadwal mereka di perpustakaan untuk menganalisis satu mata pelajaran hingga istirahat pertama selesai, jadi perpustakaan ramai oleh siswa dari kelas 12A+ mereka semua berkumpul di dalam Perpustakaan.

Gema berhenti berjalan membuat kedua temannya ikut berhenti, keano terkekeh saat melihat bangku yang kosong hanya di dekat Biru saja sebab itu Gema berhenti berjalan. "Udah ayo disana aja Gak ada tempat lain lagian," ujar Keano menarik kerah baju Gema, Gema mengikuti kemana temannya pergi.

"Biru, kita ikut disini karena gak ada tempat kosong lagi." Biru yang di panggil namanya menoleh, biru melihat Gema dan tersenyum kemudian mengangguk kecil. Biru bergeser dan menepuk kursi di sampingnya, Gema di dorong oleh Keano untuk duduk.

Setelah Gema duduk, keano dan Meru mendudukan diri di samping Gema. Gema membalikan badan membelakangi Biru, Keano dan Meru saling tersenyum seperti paham mengapa Gema seperti itu.

☁️☁️☁️

Gema menoleh ketika Keano memanggil namanya. "Udah Ijin sama Orang tua? Besok malam Kan kita berangkat nya, Gue takut Lo gak di kasih ijin." Keano bertanya dengan was-was tapi Gema malah tersenyum manis.

"Aku di kasih ijin kok sama papa dan bunda juga bilang main aja karena mereka tau aku di rumah terus mungkin takut anaknya mati kebosanan," jawab gema dengan terkekeh kecil, Keano mengangguk begitu juga dengan Meru. "Gini kan enak jadi bisa pergi dengan tenang, aman kok kita ajak ke tempat yang gak bahayain Lo." Gema mengangguk paham.

"Kalian berangkat dari siang aja ke rumah ku sekalian main dulu disana, bunda mau buatin makanan tau." Gema meminta pada teman-teman nya untuk datang lebih awal agar waktu bermain mereka banyak, Keano dan Meru saling menatap. "Boleh aja sih kalau Gue gak tau Meru, Gimana Mer?" tanya Keano.

"Boleh aja, Lo jemput pake mobil Lo berarti ya?" Keano memberikan Jempolnya dan Gema tersenyum senang. "Yeyy! Kita main dulu berarti, seneng banget aku!" Seru Gema bertepuk tangan kecil tidak sabar untuk bermain bersama kedua temannya.

"Tapi kita Gak repotin kan?" tanya Keano tiba-tiba berfikir dirinya akan merepotkan keluarga Gema. "Ihh! Gak loh, gak sama sekali pokoknya kalian jangan kayak Gitu." Gema cemberut membantah Ucapan Keano karena memang mereka tidak merepotkan malah Gema senang ada teman.

"Okey deh kita jadiin aja jangan sampe Gak jadi," ujar Meru dan kedua nya mengangguk dengan semangat, interaksi mereka tidak menganggu Biru yang sedang berkonsentrasi malah pria itu asik dengan dunianya sendiri hingga Gema menoleh pun Biru tidak menyadarinya.

Gema menelisik Biru dan melihat ada yang aneh dari Biru tapi Gema sampai sekarang belum menemukan keanehan itu malah Biru sangat sempurna, memiliki paras yang tampan rambut ikal dan otak yang cerdas kurang apa biru itu Gema saja tidak tau.

Gema menyadari sesuatu hingga matanya menelisik setiap ruangan, Gema tidak menemukan teman satu bangku nya itu entah pergi kemana Langit setelah menyimpan tas. Gema yang menelisik setiap ruangan pun disadari oleh Meru, Meru menepuk bahu Gema. "Nyari apa sih Lo?" tanya Meru tapi Gema menggelengkan kepalanya.

"Gapapa kok Meru, aku cuma aneh aja rasa ada yang kurang." Gema berucap tidak jelas, meru ikut menelisik setiap ruangan dan detik berikutnya meru paham. "Ohh! Gue paham, Lo nyari rombongan Langit kan?" tanya Meru dan Gema langsung menatap ke arah temannya itu.

"Mereka di luar tuh emang kebiasaan mereka kalau jam pelajaran di Perpustakaan mereka milih buat di luar katanya di dalam sumpek padahal luas," ujar Meru menjelaskan, Gema menoleh ke arah pintu dan siluit mata nya melihat tubuh Oval sedikit terlihat, Gema mengangguk paham. "Iyaa aku lihat," jawab Gema hal itu membuat Meru bingung.

"Kenapa lagian nyariin Langit padahal di samping Lo Ada kembarannya," ujar Keano dan Gema kembali melihat ke arah Biru. "Gapapa pengen lihat aja soalnya Langit setelah simpen Tas langsung keluar Gak ada duduk dulu," jawab Gema memang dirinya hanya ingin tau kemana pergi nya Langit, tidak ada apa-apa selain itu.

"Kirain kenapa nyariin Langit, kirain mau pdkt sama langit aja." Meru yang berucap dan Gema mendengus kesal, Gema bersiap akan memukul Meru tapi pria itu menghindar dengan terkekeh kecil.

☁️☁️☁️

Suara Bel berbunyi membuat siswa dan siswi yang berada di Perpustakaan tidak kalah heboh dengan yang berada di luar, mereka bahagia jika sudah ada Bel istirahat karena pembelajaran di hentikan sejenak.

Gema menutup buku dan mendongak menatap Keano dan Meru yang berdiri sambil mengobrol kan akan membeli makanan apa. "Gema ayo," ajak Meru tapi Gema menggelengkan kepalanya pelan. "Aku mau di disini aja boleh aku titip susu kotak sama donat?" tanya Gema dan Meru mengangguk, Meru menerima uang yang gema berikan.

"Okey di tunggu ya, jangan kemana-mana ntar Lo ilang kita bingung nyari nya." Gema mengangguk dengan terkekeh pelan, kepala Gema di Usak oleh keduanya temannya kemudian mereka pergi meninggalkan Gema berdua bersama Biru yang tertidur dengan kepala di atas meja.

Perpustakaan sepi hanya ada mereka berdua saja, Gema ikut menidurkan kepalanya di samping Biru menatap Biru yang tidur dengan sangat lelap seperti itu. Gema menatap intens Pria tampan di depannya, seperti kelelahan biru jarang tidur apalagi ketiduran mungkin sangat lelah jadi biru tidak sadar.

Tangan Gema terulur menghampiri rambut Biru yang menutup mata, senyum Gema terlihat manis karena kini wajah Biru semakin terlihat. "Biru tampan sekali, biru makan nasi kan?" tanya Gema dengan pelan agar biru tidak terbangun karena pertanyaan konyolnya itu.

"Hum... Aku suka lihat Biru," gumam Gema lagi memang benar sangat damai melihat wajah biru entah mengapa Gema pun tidak tau, mungkin karena biru tidak banyak Bicara dan lebih mementingkan belajar.

perlahan Mata coklat milik Biru terbuka dan bertatapan langsung dengan mata Jernih milik Gema, Gema terdiam sejenak karena mereka bertatapan begitu dalam.

Uhuk!!

Gema terbatuk dan mulai mengangkat kepalanya menepuk dada dengan pelan karena tiba-tiba dirinya tersedak, Biru yang terkejut ikut menepuk punggung Gema lembut. "Lo Gapapa?" tanya Biru kentara sekali panik nya.

"Ak-aku Gapapa," ujar Gema membalikan tubuh membelakangi Biru, Biru memiringkan kepala melihat telinga Gema yang memerah Kekehan biru terdengar. "Lo yang liatin gue tapi kok Lo yang Malu? Ada apa dengan Gema?" Gema menutup telinganya saat Biru semakin menggoda Gema.

"Ga-Gak ada yang malu, aku biasa aja tau!" Seru Gema membantah ucapan Biru, Biru tersenyum dan menutup Buku yang belum dirinya Tutup tadi. Tangan Biru menarik Gema membuat empu nya terkejut dengan berbalik, Biru menarik pinggang Gema.

Mereka bertatapan sekarang, sangat dekat bahkan Tangan Gema berada di bahu Biru. Biru begitu dalam menatap Gema, Gema semakin Gugup di buatnya. "You are so cute," Gumam Biru tangannya terulur mengusap telinga Gema.

Gema menatap mata Biru mereka saling bertatapan, Biru semakin mendekatkan wajahnya Hingga Gema menahan bahu Biru dengan kedua tangan nya. "Ke-kenapa?" tanya Gema, Biru mengambil tangan Gema dan menggenggam nya.

Cup!!

Jari jemari Gema di kecup lembut oleh Biru, Biru mengusap pinggang Gema dan Gema tidak bisa berkutik lagi sekarang. Gema memejamkan matanya ketika deru napas Biru begitu dekat dengan dirinya, Suara kekehan terdengar. "Jangan takut, Gue gak akan apa-apa in Lo kok." Gema membuka matanya setelah Biru berbisik di telinga Gema.

"Gu-"

"GEMA!!"

BRAKKK!!

BRUKK!!!

"Awh!!"

"Lo Gapapa?!" Gema terjungkal karena teriakan itu, Tentu saja Biru dan kedua teman Gema terkejut melihat Gema yang terjatuh karena mendengar namanya di panggil.

Hayooo loh🤣

Biru ngegas banget Weh Gimana authornya mau buat momen Langit sama Gema, Biru nyerobot Mulu🫢

Chapter terakhir untuk Minggu Ini, besok Kita Update ArshallAmi Okiee dokiee.

Vote and comen jangan lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

487K 5.1K 87
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...
1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi πŸ”žπŸ”ž Homophobic? Nagajusey...
190K 12.2K 41
[end] semua orang yang mengenal diri nya sebagai baby Devils. Terlihat ramah baik dan hangat tetapi tidak jika dia sudah memulai dunia gelap nya.
147K 12.8K 56
TERSEDIA DALAM BENTUK PDF. MIWERLAND SEKALA CAKRABUANA Sekala itu batu, jarang berbicara bila tidak terlalu penting, berandalan, sering tawuran. Tapi...