Taehyung sudah sampai di depan perusahaan nya
Dirinya segera masuk kedalam perusahaan dengan wajah datarnya, kali ini bahkan lebih parah dari biasanya
Para karyawan yang melihat itu pun bergidik ngeri
Seperti nya bos nya sedang dalam suasana hati yang tidak baik
"Selamat pagi Sajangnim" sapa semua karyawan
Taehyung tidak memperdulikan sapaan yang baru saja karyawan nya ucapkan
Mata nya tetap lurus kedepan dan berjalan dengan begitu arogant
Taehyung segera bergegas ke ruangan nya yang berada di lantai atas
"Ada apa dengan Sajangnim"
"Seperti nya suasana hati nya sedang buruk"
"Ya ampun aku takut melihat nya
"Sajangnim Sangat menyeramkan"
"Hari ini kita tidak boleh membuat kesalahan dan membuat Sajangnim lebih marah"
"Kembali bekerja ayo"
Begitulah ucapan para karyawan, seperti nya mereka harus hati hati hari ini agar tidak membuat sang bos tidak mengamuk nanti
.
.
.
Taehyung langsung terduduk di meja kerjanya dan langsung mengerjakan pekerjaan nya dengan perasaan yang ingin sekali dirinya mengamuk
"Ck sial, baby mendiamkan ku bahkan aku tidak mendapatkan jatah pagi ku hari ini" gerutu Taehyung
Tiba tiba
"Ada apa Kim" ucap Jimin yang baru saja masuk ke dalam ruangan Taehyung
"Apa" ketus nya
"Wahh hari yang buruk sepertinya yaa"
"Ck diamlah park dan kembali keruangan mu sana" usir Taehyung tanpa memperdulikan keberadaan Jimin
"Wahh jahat sekali pada sahabat mu ini" ucap Jimin Sambil berjalan ke arah Taehyung tak lupa dengan mengacungkan jari tengah nya
"Ada apa, ceritakan pada ku, aku tebak kau sedang marahan dengan jungkook yaa? Tebak Jimin
"Hmm"
"Sudah ku duga, ceritakan padaku aku akan membantumu" desak Jimin
"Jungkook marah padaku, bukan hanya padaku tapi pada anak anak ku juga, semalam dia menunggu kami sampai 2 jam lama nya, karena kami sibuk mengerjakan pekerjaan tanpa menghiraukan keberadaan jungkook di sebelah ku, bahkan semalaman dia mengeluh kepalanya pusing tapi aku dan anak anak ku tidak tau, pagi ini Jungkook mendiamkan kami semuanya" jelas Taehyung panjang lebar dengan nada suara yang begitu lesu
"Benarkah? Pantas saja jungkook marah" jawab Jimin
"Pergi park jika kau tidak memberikan ku solusi" ketus Taehyung
"Ya ampun begini saja Tae, pulang dari kantor kau bawakan apa saja untuk jungkook"
"Apa?"
"Ohh ayolah Tae jangan menjadi bodoh seperti ini"
"Ck apa cepat katakan"
"Bawakan saja bunga, aku yakin jungkook suka"
"Benarkah?"
Jimin hanya mengangguk kan kepala nya
"Baiklah lah, sekarang kau keluar dari ruangan ku" usir Taehyung
"Sialan awas saja kau Tae aku berdoa semoga saja jungkook tidak memaafkan mu" gerutu Jimin dan langsung keluar dari ruangan Taehyung
"Sial banyak sekali pekerjaan ini"
"hahhhh aku butuh baby kuu~" rengek Taehyung
Ingin sekali dirinya hari ini berdiam saja di mansion dan bermanja dengan kekasihnya tapi sangat di sayangkan karena jungkook sedang marah padanya
Taehyung kembali melanjutkan pekerjaan nya dengan perasaan yang begitu malas
.
.
.
Alexander baru saja sampai di kampusnya dan langsung memarkirkan mobil nya di parkiran, dan ternyata mobil teman teman nya sudah terparkir rapih di sebelah mobil nya
Alexander langsung keluar dari mobilnya
Dengan wajah yang sangat begitu datar dan dingin
Terdengar teriakan para siswa siswi yang baru saja melihat Alexander
"AAAAAA ALEXANDER"
"YAA AMPUNNN TAMPAN SEKALI PANGERAN KU"
"ALEXANDER AKU MENCINTAI MU"
"ALEXANDER AYO BERKENCAN DENGAN KU"
Begitu lah kira kira para teriakan siswi maupun uke
Ada pula yang langsung pingsan karena tidak kuat melihat ketampanan si sulung Kim
"Sial kuping ku sakit" gerutu Sean sambil menatap tajam para siswa siswi itu
"Kau seperti tidak tau saja, lihat itu tuan muda baru saja datang" ucap Leon sambil menatap Alexander yang berjalan ke arah mereka
Sean dan Nathan langsung melihat ke arah Alexander, dan benar saja bisa mereka lihat jika wajah sahabatnya sedang tidak baik baik saja
"Ada apa dengan nya" heran Nathan
"Dia seperti ingin membunuh seseorang saja" ucap Sean
"Sepertinya ia sedang dalam suasana hati yang buruk" tebak Leon
Alexander langsung berjalan melewati mereka bertiga
Sean, Leon dan Nathan yang melihat kepergian Alexander yang baru saja melewati mereka pun langsung cengo
"Tidak salah lagi, pasti dia sedang dalam suasana hati yang buruk" ucap Leon dan di angguki oleh Sean dan Nathan
"Ayo ikuti dia, sebelum dia menghancurkan kampus ini"
Mereka bergegas mengikuti Alexander dari belakang untuk segara masuk kedalam kelas nya
Di dalam kelas Alexander hanya diam sambil memainkan ponselnya dengan wajah datar nya
Ketiga teman nya yang melihat itu pun tidak berani berbicara
Sedangkan di kelas itu sudah sangat ramai dengan siswa siswi yang mengobrol
"Kim ada apa" tanya Leon yang mencoba mengajak Alexander berbicara
"Kau sedang marah atau bagaimana?" Tanya Nathan
"Wajah mu lurus seperti tembok Kim" ucap Sean
Sedangkan Alexander hanya diam tanpa mendengar kan ucapan ketiga sahabatnya
Pikiran Alexander hanya tentang sang mommy, dia tidak bisa di diamkan seperti ini, ia tidak suka
Otaknya masih berfikir bagaimana cara nya agar sang mommy mau memaafkan nya nanti
"Ceritakan pada kami, kami akan membantumu" ucap Leon
Siapa sangka
BRAAKKKKKK
Suara yang begitu keras membuat seisi kelas itu seketika diam tidak ada yang berani berbicara
Alexander baru saja memukul mejanya sendiri dengan begitu keras sambil memandang siswa siswi itu dengan tatapan tajam nya
"BANGSAT, APA KALIAN TIDAK BISA DIAM HAH? KEMARI BIAR AKU YANG AKAN MEMBUAT MULUT KALIAN TIDAK AKAN BERBICARA LAGI SELAMA NYA" bentak Alexander
"Calm down Kim" ucap Nathan yang mencoba menenangkan Alexander
"Sialan" umpat Alexander yang langsung mengambil tas nya dan langsung pergi dari kelas nya
Hari ini dirinya akan membolos, tidak perduli jika sang Daddy marah padanya
Suasana hati nya sangat buruk hari ini, ia akan pergi untuk menenangkan hati dan pikiran nya
"Sial, cepat kejar dia" ucap Leon yang bergegas menyusul Alexander di ikuti oleh Nathan dan Sean
Mereka sangat tau tabiat sahabatnya jika sedang marah seperti ini, Alexander harus di pantau dari jauh, Alexander akan nekat melakukan apapun yang ia mau
.
.
.
Aaron Arion sedang terduduk di kelas mereka berdua
Hari ini mereka sangat tidak mau sekolah, malas melakukan apapun dan malas berbicara
Wajah keduanya sangat sangat datar dan juga tidak bersahabat
"Kenapa lagi dengan wajah kalian berdua" tanya Julio heran
"Aku malas sekolah, Hyung ayo pulang saja" ajak Arion pada sang Hyung Aaron
"Kau lupa jika sahabat mommy menjadi guru di sini? Bagaimana jika mereka mengadukan kita pada mommy nanti jika kita membolos?" Ucap Aaron Sambil menatap sang adik datar
"Aku ingin bersama mommy" ucap Arion
"Hey ceritakan pada ku ada apa?" Tanya Julio
Sedari tadi dirinya kebingungan dengan tingkah kedua Kim yang sialnya adalah sahabatnya sendiri
"Julio Katakana pada kami bagaimana cara meminta maaf dengan benar?" Tanya Arion
"Hah?" Heran Julio
"Ck katakan saja cepat"
"Tunggu, beritahu aku dulu akar permasalahannya apa?" Ucap Julio
"Mommy kami sedang marah pada kami, dan bagaimana cara nya agar permintaan maaf kami di terima oleh mommy" ucap Aaron
"Ahhhhh begitu ternyata" ucap Julio mengerti
"Eum begini saja sepulang sekolah nanti bagaimana jika kalian membawakan sesuatu yang membuat mommy mu suka" usul Julio
Aaron dan Arion yang mendengar perkataan Julio pun mengangguk kepala nya
Ada benarnya pikir keduanya tentang usulan Julio
"Baiklah kami akan mencobanya nanti" ucap Arion
Tidak tau saja jika Mingyu, Bambam, Jaehyun, Yugyeom, dan Eunwo sedari tadi mendengarkan percakapan mereka
"Hhhfftttt ya ampun pengaruh kookie luar biasa" ucap bambam
"Kasihan sekali mereka" ucap Mingyu
"Tak apa kata jungkook itu permulaan saja" ucap Yugyeom sambil terkekeh
"Belum sehari saja sudah membuat mereka uring uringan" ucap Eunwo
"Apalagi pak CEO Kim pasti dia sedang sekarat sekarang" ucap Jaehyun
Mereka memang tau karena jungkook yang memberitahu mereka semalam
Sebenernya jungkook hanya bercanda dan jungkook hanya ingin tau sejauh mana kelima Kim itu berusaha untuk mendapatkan maaf darinya
"Sudahlah ayo, sebaiknya kita segera mengajar" ajak Yugyeom
Mingyu dan ke empat teman nya pun langsung ke dalam kelas masing masing, karena hari ini adalah hari pertama mereka mengajar.
.
.
.
.
.
Aiden tak beda jauh dari Daddy dan ketiga Hyung nya
Di dalam mobil Aiden hanya diam menatap ke arah luar kaca mobil
Albert yang memang selalu kemana mana dengan tuan kecilnya pun heran
Seperti nya tuan kecil nya ini sedang memikirkan sesuatu
"Tuan kecil ada apa?" Tanya Albert
Aiden yang mendengar itu hanya melirik dan kembali menatap ke arah kaca mobil
"Paman Albert, Mommy sedang marah padaku, bukan hanya padaku saja tapi pada Daddy dan Hyung semua" ucap Aiden
"Benarkah?", memang nya ada apa sampai nyonya Kim marah pada tuan kecil" tanya Albert yang mencoba mengajak sang tuan kecil berbicara agar ia bisa memberikan solusinya
"Intinya mommy marah pada kami, bahkan tadi pagi pun mommy tidak ikut sarapan bersama kami" jelas Aiden
Seketika Albert paham, karena dirinya juga mendengar berita tadi pagi yang berada di Mansion
"Tuan kecil, saya mengusulkan bagaimana sepulang sekolah nanti tuan kecil meminta maaf pada nyonya Kim, dan saya usulkan tuan kecil memberikan sesuatu yang bisa membuat mood nyonya bagus kembali" jelas Albert
Aiden yang mendengar perkataan itu pun seketika langsung tersenyum
Dia baru saja mendapatkan ide agar sang mommy mau memaafkan nya nanti
"Aku tau yang harus aku lakukan, terimakasih paman" ucap Aiden
"Sama sama Tuan kecil" jawab Albert
Tak membutuhkan waktu lama Aiden sudah sampai di sekolah nya dan langsung bergegas kedalam kelas untuk segara memulai pelajaran nya
WP by Flowers_Vkook
See you next chapter