Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.3K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 01 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 02 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 03 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 04 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 06 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 07 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 08 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 09 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 10 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 11 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 12 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 13 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 14 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 15 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 16 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 17 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 18 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 19 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 20 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 21 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 22 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 23 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 24 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 25 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 26 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 27 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 28 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 29 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 30 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 31 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 32 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 33 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 34 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 35 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 36 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 37 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 38 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 39 ๐Ÿ‘
The Same Sky : Chapter 40 END โ˜๏ธ

The Same Sky : Chapter 05 โ˜๏ธ

1K 220 59
By AyyaKanawut

Angin bertiup kencang dan Cuaca memang tidak terlalu terik membuat Gema menguap terus menerus padahal anak manis itu sedang berada di luar sekarang.

Lebih tepatnya berada di pinggir lapang dan duduk di bawah pohon besar bersama kedua teman nya yaitu Keano dan Meru, mereka tidak diam melainkan sedang melakukan tugas masing-masing.

Seperti Gema yang mencari materi di Buku pelajaran, Meru yang mempersingkat dan Keano yang mencatat. Sebenarnya ini tugas individu tapi mereka melakukannya bersama, mereka berfikir yang penting selesaikan Tugas dan mendapatkan Nilai.

Gema sangat bosan sebenarnya tapi bagaimana lagi jika tidak di kerjakan Gema tidak akan mendapatkan nilai dari Guru mata pelajaran, mereka memang belajar di luar ruangan karena guru nya yang meminta agar Murid di ruangan 12A+ tidak bosan terus belajar di kelas walaupun ada yang tetap menginginkan di dalam kelas.

"Ehh.. aku mau tanya dong!" Seru Gema membuat keduanya menoleh dengan mengangkat Alis bingung. "Katanya di kota ini ada pasar malam kalau boleh tau itu di daerah mana? Aku ingin berkunjung dan melihat," ujar Gema dengan semangat, Keano juga Meru saling bertatapan.

"Belum pernah kesana Gema?" tanya Meru dan Gema menggelengkan kepalanya ribut memang Gema tidak pernah kemana-mana hanya diam di rumah dan melakukan semua hal di dalam rumah juga. "Gema bisa keluar malam tidak?" tanya Keano setelah bertatapan dengan Meru.

"Jika ada yang mau bantu meminta Ijin sepertinya bisa aku keluar," Jawab Gema dan keano mengangguk paham. "Yaudah malam Minggu Keano dan Meru ajak Gema ke pasar malam tapi jangan lupa untuk beritahu alamat, dan juga Gema meminta ijin dengan orang tua gema lebih dulu jika Gagal nanti Keano dan Meru bantu." Gema tersenyum senang dan mengangguk semangat, Gema suka jika di ajak berjalan-jalan.

"Boleh! Kalian baik sekali dengan Gema, jangan lupa okey? Nanti gema share alamatnya di Grup Chat," ujar Gema dan mereka ikut menganggukkan kepala paham. Gema menatap kedua temannya dengan senyum bahagia, ternyata mereka berdua menganggap Gema lebih dari teman padahal belum lama mereka kenal.

Gema senang walaupun hanya mereka berdua yang mau dekat dengan Gema, buka hanya mereka si kembar juga dekat tapi lebih dekat dengan keano dan Meru. "Aku ada sedikit hadiah untuk kalian, nanti malam Minggu Ingatkan aku yaa? Itu oleh-oleh dari negara tempat aku tinggal dulu tapi karena kalian baik jadi aku berikan pada kalian saja." Gema berucap membuat keduanya saling bertatapan dan mengangguk kecil.

"Santai Gema, kan kita udah jadi temen sekarang jangan merasa gak enak Aja." Meru menjawab walaupun tidak menatap Gema melainkan menatap buku nya sendiri. "Kalian baik banget deh," ujar Gema lagi, Keduanya terkekeh kecil gema sangat menggemaskan ketika senyumnya terlihat.

Gema dan kedua teman nya kembali fokus mengerjakan tugas walaupun di selingi dengan bercanda dan membahas semua hal yang belum Gema wujudkan, ternyata banyak tempat yang ingin Gama kunjungi Juga mereka berdua siap mengantar Gema kemana pun, asalkan gema senang.

Mereka jarang mengobrol kan Hal berat walaupun begitu obralan mereka tetap saja nyambung bahkan mereka janjian akan pergi ke tempat yang gema ingin kunjungi, menjadi teman di hari pertama itu benar sampai sekarang mereka sangat lah dekat.

☁️☁️☁️

Bahu Gema di senggol dengan pelan, Gema yang sedang Fokus dengan bukunya menoleh ke arah samping. "mau ngobrol lagi," ujar Keano dan Gema mengangguk, mempersilahkan Keano untuk berbicara padahal Gema tidak melarang tapi keano malah meminta ijin.

"Mer, dulu satu Smp kan sama si kembar?" tanya Keano pada Meru, Meru seketika menoleh tapi kemudian mengangguk pelan. "Iya betul," jawab Meru dan detik berikutnya Keano malah semakin mendekat.

"Si kembar di smp akur Gak?" tanya Keano dan Meru menggelengkan kepalanya pelan. "Setau gue gak sih soalnya gue belum pernah lihat mereka satu Mobil bahkan saat papa mereka jemput, yang di sambut hanya biru aja." Meru bercerita bagaimana Si kembar dulu.

"Terus langit Gimana? Mereka sering berantem di Sekolah dulu?" tanya Keano dan Meru kembali mengangguk jadi bagi meru itu hal biasa melihat si kembar bertengkar. "Mereka tuh langganan Berantem jadi gue udah Gak aneh liatnya," jawab Meru dan keano mengangguk paham.

"Uhm.. Meru tau Gak kemana mama nya langit sama biru?" tanya Gema dengan pelan, Meru yang di tanya menoleh dan menghela napasnya pelan. "Mama nya meninggal pas usia si kembar 8 tahun dan setau gue Langit gak Tinggal sama mereka, langit tinggal sendirian itu pun apartemen yang di kasih sama Kakek nya." Meru bercerita dan Gema tentu saja terkejut.

"Terus Makan, Pasilitas semuanya itu darimana kok sampai langit tidak tinggal bersama biru dan keluarga nya?" tanya Gema penasaran tapi Meru hanya diam saja. "Kalau penasaran bisa tanya ke orangnya langsung, itu bukan urusan gue. Gue takut salah ngomong," jawab Meru dan Gema mengembungkan kedua pipinya.

Gema penasaran kemarin setelah berpelukan dengan Langit, langit hanya menariknya ke Uks dan membersihkan Luka setelahnya tidak ada apa-apa lagi. "Aku penasaran tapi tidak enak jika harus bertanya apalagi sampai sekarang mereka masih perang dingin, aku pusing lihatnya." Gema berucap dengan sedikit mengeluh melihat kedua temannya. 

"Setau gue langit itu lebih terlihat baik daripada biru walaupun gue gak liat pas mereka ngobrol tapi gue lihat dari sorot matanya, langit banyak diem beda sama Biru yang kadang bisa berbaur Sama banyak orang. Tapi kalau Gema penasaran dengan Langit, gema bisa tangan Oval atau Yoga." Gema menatap Keano saat Keano berucap seperti itu.

Memang Gema pun sedikit merasakan tatapan Langit seperti sangat lelah terlihat dari bawah matanya selain kurang tidur langit menyimpan luka begitu banyak, tapi walaupun begitu Gema pun tidak mau menyalahkan Biru karena Sepertinya di antara mereka hanya salah paham.

Gema menatap ke arah Biru yang sedang menulis sendiri di pojok lapangan kemudian beralih ke kiri melihat Langit yang menidurkan kepalanya di atas meja walaupun berisik oleh Oval, Yoga dan Raka. "Langit, sedalam apa luka mu." Gema bergumam dengan sangat pelan, matanya begitu teduh melihat ke arah langit.

Gema mengalihkan tatapannya ketika Biru menatap Gema dan langit bergantian, Gema tersenyum ke arah Biru. Biru melambaikan tangan pada Gema, bahu Gema di senggol oleh Keano. "Cie.. gema di panggil Tuh sama Biru, sana pergi siapa tau ada hal penting." Keano berucap dengan sedikit menggoda.

Gema mengangguk dan meminta ijin untuk menghampiri Biru sebentar, Gema beranjak kemudian berjalan ke arah biru. Gema berdiri di samping Biru, biru meminta Gema untuk duduk dan gema pun mengikuti kemauan Biru.

"Ada ap—" Gema menghentikan ucapannya ketika Biru menjatuhkan kepala di Bahu gema, Gema menundukan kepala saat Biru menghela napasnya. "butuh sandaran sebentar," ujar Biru dan Gema mengangguk pelan, Gema menepuk kepala Biru.

"Biru jangan terlalu banyak belajar, biru pun butuh istirahat." Gema memberikan nasihatnya untuk Biru, karena Biru memang selalu belajar tidak pernah melakukan Hal lain selain belajar. "belajar menyenangkan Kok Gema," jawab biru dengan nada suara pelan, Gema tersenyum kecil.

Mata gema tidak sengaja melihat ke arah langit yang kali ini menatapnya, langit menatap Gema seperti biasa menggunakan tatapan datar. Gema menundukan kepalanya melihat ke arah biru, Gema menepuk bahu biru dan biru mengangkat kepala. "Kenapa?" tanya Biru tapi gema menggelengkan kepalanya.

"Wajah Biru pucet, biru Gapapa kan?" tanya Gema dan Biru mengangguk pelan, Gema tidak sengaja menyenggol Bahu biru tapi pria itu malah meringis kecil. "Biru kenapa?!" Panik Gema dan Biru yang memegang bahu nya terkekeh kecil, Biru menggelengkan kepala.

"Gapapa kok Gue baik-baik aja," jawab Biru dengan pelan, tangan biru terulur pada Wajah Gema dan Biru mengusap pipi Gema menggunakan Jempolnya. "Lo manis banget Gema, apalagi waktu senyum." Gema menundukan kepala dengan mengusap telinga nya. 

"Ak—"

"HEH BOCIL!!" panggilan itu membuat Gema menoleh, Oval yang memanggil dan menghampirinya. "Segitiga jangan teriak-teriak aku Bocil ish!!" Gema berucap dengan kesal dan Oval hanya terkekeh pelan.

"Lagian kayak Bocil mana cakep lagi," jawab Oval dan Gema mendengus kesal, oval menghampiri Kemudian menyerahkan kantong plastik pada Gema. Gema mendongak meminta penjelasan Oval, oval tersenyum dan menunjuk langit yang sedang memainkan ponselnya.

Suara ponsel Gema terdengar dan Gema membuka nya, Langit yang memberikannya pesan. Senyum Gema mengembang, gema mendongak menatap Oval. "Terimakasih banyak segitiga, ini aku terima ucapkan makasih buat Langit juga." Oval mengangguk dengan memberikan dua jempolnya.

Gema memasukan ponselnya setelah membaca Pesan langit, Gema membuka kantong plastik dan melihat isi nya. Ada makanan dan Minuman, Gema melihat secarik kertas dan mengambilnya.

Gema tersenyum setelah membaca tulisan nya, sangat lucu tenyata langit itu. Biru yang melihat Gema tersenyum merasa bingung, Gema menoleh saat Biru menjawil Hidungnya. "senyum-senyum sendiri, kenapa sih manis?" tanya Biru dan Gema hanya diam saja.

"Gapapa kok Biru, Oh iya. Aku mau menanyakan soal materi di Halaman 102 Biru mau menjelaskan tidak itu bagaimana?" tanya Gema dan Biru langsung membuka bukunya, Biru mencari materi yang Gema maksud kemudian mengangguk paham.

"Bisa, ini Gampang. Sini Gue ajarin," ujar Biru menarik pinggang Gema agar mendekat mereka sekarang sangat dekat, Biru mulai menjelaskan satu persatu materi yang ada di halaman gema maksud. Gema mendengarkan dengan serius.

Langit melihat interaksi mereka dengan tatapan datarnya, bahu Langit di tepuk oleh Oval. Langit menoleh pelan, Oval tersenyum bangga pada Langit. "Gapapa Lang, gue yakin Gema Gak kayak Aurel. Dan gue yakin Lo lebih tertarik sama Gema di bandingkan biru, Gema bisa kok jatuh cinta sama Lo tapi mungkin Lo harus sedikit berjuang." Oval berucap dengan menatap ke arah biru dan Gema.

Kalian masih di tim langitGema?

Okey, lah. Hari ini satu dulu aku Update okey, maaf Gak bisa double Update karena aku Coret-coret buku lagi.

Kira-kira nama yang belum di kasih Visual Cocok nya siapa yaa? Meru, Keano, Yoga, Raka kan kalau Oval udah jelas pake Off Jumpol😎

Kalau ada saran kasih tau aja okey.

Vote and comen jangan lupa.

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

190K 12.2K 41
[end] semua orang yang mengenal diri nya sebagai baby Devils. Terlihat ramah baik dan hangat tetapi tidak jika dia sudah memulai dunia gelap nya.
12.6K 1K 7
Dalam suatu kisah cinta, suka, duka maupun luka akan selalu ada didalamnya. Dimana kata "Bahagia" hanyalah sebatas fatamorgana belaka. Yizhan Short L...
109K 18.2K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
4.1K 399 37
Namanya Radika, usianya hanya terpaut satu bulan saja. Di mana Radika berada maka Magenta selalu jadi bayangannya. Begitu pun sebaliknya. Satu perbed...