Mark berada di ruangan kerja permaisuri, dan memulai pembicaraan serius dengan Taeyong.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan anakku?" tanya Taeyong dengan lembut.
"Lucas membawa laporan jika dia telah kembali dari pengasingannya Bubu, aku ingin memberitahu bubu untuk lebih berjaga-jaga dan menjaga diri." ucap Mark beritahu bubunya dengan ekspresi yang sulit untuk dijelaskan. "Aku juga sudah membicarakannya dengan Ayah."
Taeyong terkejut bukan main, dia yang dimaksud anaknya adalah musuh bebuyutan Jaehyun dan juga seseorang yang memiliki obsesi terhadapnya.
Seseorang yang cintanya pernah ditolak oleh permaisuri Taeyong, membuatnya gelap mata dan mengubahnya sebagai alpha bengis yang menghancurkan musuhnya tanpa pandang bulu, memiliki element air, dia adalah sang penghancur.
Dia berasal dari Neo Aquamarin, seorang alpha dan raja, dia mendapatkan julukan sang raja gila membuat wilayahnya tidak tersentuh oleh apapun, namun karena telah berani membuat masalah dengan menculik permaisuri Taeyong serta memulai perang dengan Kerajaan Neo Emerald membuatnya dihukum, di tempat pengasingan.
"Iya, bubu akan menjaga diri bubu dengan baik." Taeyong berusaha menenangkan dirinya, dia tidak boleh terlihat takut ataupun panik dan membuat seluruh keluarganya khawatir. Jujur saja penculikan itu meninggalkan trauma di kepalanya, meskipun Jaehyun waktu itu dengan cepat datang dan menyelamatkannya.
"Aku juga akan selalu mengawasi dan menjaga Bubu, dengan baik tidak hanya aku tapi saudaraku yang lainnya juga, anak-anak Bubu tidak akan membiarkan orang lain memisahkan kita." ucap Mark menenangkan ibunya, dia tidak tahu pasti kejadiannya, karena dulu dia masih berusia lima tahun tapi ingatannya masih sangat jelas saat seorang pria menculik ibunya yang saat itu tengah menemaninya bermain.
"Ya nak, bubu tahu dan kau tidak perlu khawatir, bubu akan selalu baik-baik saja dan akan selalu bersama kalian semua." ucap Taeyong dengan senyum lembutnya.
Setelah mengatakan hal itu Mark dan Lucas keluar dari ruang kerja Taeyong dan kembali ke kediamannya, dia paviliun selatan yang isinya untuk para pangeran dengan status alpha.
Saat di kediamannya, Lucas segera memberondong tuannya yang bersikap sangat berbeda dengan seorang omega, ini benar-benar suatu hal pertama kali dia lihat.
"Apa anda jatuh cinta dengannya, Yang Mulia?" tanya Lucas penasaran.
"Mungkin Lucas, karena kau adalah tangan kanan serta kepercayaanku aku memberitahumu satu hal penting mengenai siapa Haechan dalam hidupku. Dia memang orang baru, tapi dia adalah omega yang ditakdirkan untukku, jadi tolong lindungi dia dari jauh." Mark memberitahu dan memberi perintah dengan raut seriusnya, Lucas terkejut bukan main.
"Jangan bilang Yang Mulia, jika Haechan adalah omegamu?" Lucas menebaknya dengan sangat benar, Mark hanya mengulas senyum tipisnya tanpa menjawab pertanyaan Lucas dan Lucas sudah sangat tahu jawabannya. "Yang Mulia, seleksi pemilihan omegamu harus segera dihentikan."
"Itu yang aku inginkan, tapi Haechan tidak siap jadi aku akan menunggunya sampai siap." jawab Mark dengan wajah datarnya, Lucas mengangguk mengerti. "Jadi lakukan tugasmu dengan baik."
"Baik Yang Mulia, hamba menerimanya dan akan melaksanakan tugas dengan baik." ucap Lucas dengan serius.
Di malam harinya Jaehyun datang dan memberitahu Taeyong soal musuhnya, dia di sana juga menenangkan omega, istrinya dan juga ratunya agar tidak khawatir dan menyuruhnya untuk fokus saja pada seleksi pemilihan omega anaknya.
Esok harinya, karena kondisi Haechan yang sudah baik-baik saja dia memutuskan untuk bekerja seperti biasanya dan untuk kompetensi, seleksi pemilihan omega untuk alpha pangeran putra Mahkota Mark akan segera kembali di mulai lagi.
Tapi setiap dia melangkahkan kakinya dia akan selalu mendengar setiap orang membicarakannya secara diam-diam, mereka mengatakan dia mendapatkan perlakuan khusus dari pangeran Mark.
Padahal Haechan tidak merasa dia diistimewakan, saat dia berjalan menelusuri lorong tiba-tiba saja dia ditarik oleh pangeran Jaemin serta Renjun, mereka sangat heboh menceritakan soal pengeran yang datang dengan menggendong dirinya yang sedang pingsan.
"Kau tahu waktu itu, kau digendong bak pengantin baru, bahkan pangeran Mark melarang pelayan untuk menggendongmu. Dia benar-benar menggendongmu sendiri." Jaemin sangat heboh dan Haechan memerah malu, dia tidak bisa membayangkannya.
"Iya benar, astaga melihat pemandangan itu membuatku gila. Kau sepertinya akan mudah mendapatkan hati pangeran Haechan." Renjun juga tak kalah semangat.
"Mina akan kalah darimu, kau pasti akan menjadi omega pangeran Mark, Haechan! Aku sangat yakin." tambah Jaemin lagi.
"Aku rasa tidak yakin, jika bisa mengalahkan nona Mina pangeran ataupun mendapatkan hati yang Mulia pangeran Mark." Haechan pesimis dan benar-benar tidak menginginkan takdirnya.
"Kau tidak asyik Haechan, percayalah diri sedikit. Aku saja yakin jika kau akan menjadi pasangannya, bukan begitu pangeran Jaemin." ucap Renjun mencoba membangun kepercayaan diri Haechan.
"Tentu saja!" Jaemin sangat bersemangat. "Oh ya satu lagi, sebenarnya kemarin apa yang terjadi, dengar-dengar kau diserang?"
"Iya kami berdua diserang oleh roh pemakan jiwa, aku terluka dan sesuatu yang menakutkan terjadi, pangeran Mark mengamuk serta mengeluarkan hewan pelindungnya." jawab Haechan jujur.
"Itu gila, tidak biasanya pangeran Mark mengamuk hebat, dia dikenal cukup tenang dan memiliki pengendalian emosi yang sangat baik." jelas Jaemin yang merasa aneh.
"Jika seperti itu, ada sesuatu yang memantik emosinya, sangat tidak biasa. Jangan bilang dia terpancing saat melihatmu terluka." ucap Renjun dengan menatap Haechan penasaran.
"Aku kurang tahu soal itu pangeran, tapi memang aku terluka di bagian lengan atasku." jawab Haechan.
"Sepertinya dugaan kita tidak akan meleset pangeran Renjun, Haechan benar-benar omega yang akan dipasangkan untuk pangeran Mark oleh dewi bulan. Jangan bilang juga, kau memiliki tanda fate pair abadi di lenganmu?" Jaemin tersenyum mencurigai Haechan.
"Bisa jadi kau benar-benar omega yang dicari oleh Pangeran Mark." tambah Renjun, wajah Haechan berubah menengang serta takut jika kebohongannya akan terbongkar.
"Kurasa itu tidak benar pangeran." bantah Haechan dengan nada suaranya yang gugup, Jaemin jadi semakin curiga, begitu pun dengan Renjun.
"Baiklah jika itu menurutmu, sekarang perlihatkan lengan tanganmu, kami ingin melihat tanganmu bersih tanpa tanda atau memiliki tanda." seringai jahil Renjun, Jaemin menyambutnya dengan penuh semangat ingin melihat lengan tangan milik Haechan.
Haechan mulai sedikit panik, dia bingung dan takut sekarang tapi itu tidak lama karena tiba-tiba saja, pengawal Mark serta kaki tangannya yaitu Lucas memanggil namanya membuat Haechan menoleh dan sedikit bingung serta terkejut, untuk apa Lucas memanggilnya tapi dia juga sedikit lega karena dia bisa lolos dari Renjun serta Jaemin yang ingin melihat lengan tangannya.
"Benar namamu Haechan?" tanya Lucas da Haechan menganggukkan kepalanya pelan.
"Yang mulia pangeran, meminta untuk bertemu denganmu dan dia menunggumu di taman kerajaan bagian selatan." ucap Lucas memberitahu Haechan dan Haechan lagi-lagi terkejut untuk apa pangeran Mark memanggilnya, padahal dia rasa mereka berdua tidak cukup dekat serta akrab layaknya teman, kecuali menjadi seorang bawahan dan juga majikan.
Ditambah Mark secara tidak langsung juga memanggilnya di kediamannya, karena taman kerajaan bagian selatan itu bagian dari pavilun tempatnya tinggal, suatu tempat yang sangat tidak pernah ingin Haechan injak tanahnya, di sana banyak alpha dan dia tidak menyukainya.
Mendengar ucapan Lucas, kedua pangeran dari negeri sebrang itu memekik heboh serta bersorak melihat teman mereka dipanggil secara langsung oleh pangeran putra mahkota, bukankah itu suatu tanda yang bagus.
"Cepatlah pergi Haechan, tidak perlu menunggu lagi." ucap Jaemin yang mengusir dan mendorong tubuh Haechan pada Lucas.
"Jangan buat yang mulia pangeran Mark menunggu Haechan, itu tidak baik dalam etika kerajaan." Renjun juga setuju dengan ucapan Jaemin serta mengerlingkan mata jahilnya.
Haechan menghela napas kasar lalu mengangguk pelan. "Baiklah Pangeran Jaemin, Pangeran Renjun aku pamit undur diri dulu."
Kedua pangeran itu menganggukkan kepala mereka mengerti, lalu setelah itu Haechan mengikuti Lucas dari belakang sambil mengerutu dalam hati juga karena dia dipanggil oleh Mark.
"Sebenarnya, apa yang diinginkan pangeran putra mahkota itu hingga memanggilku di kediamannya? Dewi bulan, jika aku terus berdekatan dengannya, tanda fate pair abadi ini akan semakin memanas ketika semakin aku menolaknya dan aku juga tidak tahu sampai kapan aku bisa menahan rasa panasnya." batin Haechan berbicara dengan raut bingung serta sedihnya.
Lucas memperhatikan perubahan ekspresi wajah omega milik tuan pangerannya itu, ya dia memang sudah tahu identitas Haechan setelah kemarin dia bertanya dan tuannya memberi tahunya dengan jujur, dia cukup terkejut tentu saja.
Hingga hari itu dia diberi tugas khusus untuk selalu menjaga Haechan serta identitasnya dari jauh sampai Haechan sendiri siap dan memberitahu semuanya.
Kebetulan juga dia memang disuruh Mark untuk memanggil Haechan ke kediamannya, dan kali ini dia berhasil menyelamatkan identitas Haechan yang ingin diketahui oleh orang lain.
TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Maaf lama up😭
Dian juga lagi mencoba selesain masalah Dian kemarin, jadinya aku lupa buat up maafkan aku ya🙏 do'ain semoga masalahku cepet selasai ya teman-teman.
Makasih juga sudah mampir buat baca ceritaku🥰🥰