OM DUDA🔞 ( TERBIT)

By ria_vachirawit

1.2M 68.2K 2.9K

23/03/24 END More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11🔞
12
13
14
16
17
info aja siapa yang nggk tau Astro
18
19
20🔞
21🔞
22
23
24
25
26
27
info
28(END)
visual
info PO
open po

15

31.9K 2K 35
By ria_vachirawit

Selamat membaca.

Malam sekain larut dan acarapun telah di mulai beberapa jam yang lalu, semua orang berdansa dengan pasang mereka masing-masing.

"Mas aku pengen ke toilet" ucap Vino menatap Demian tubuh mereka saling menempel karena melakukan dansa itu membuat Vino gugup.

"Apakah perlu ku temani" tawar Demian.

"Nggk usah, kasian tau aja tempatnya di mana" kata Vino, Demian melihat pipi Vino terlihar merah itu membuat ia semakin manis.

Apakah dia sedang malu karena berdansa dengan dirinya atau memang malu di tatap oleh orang-orang.

Lalu Demian menujukan di mana letaj toiletnya, setelah mendapat jawaban dari Demian ia lalu pergi menuju toilet.

Vino sekarang sedang menatap dirinya di cermin terlihat pipinya yang memerah, ia sangat malu, ntah kenapa jantungnya berdebar saat di dekat Demian.

Apakah dirinya mempunyai penyakit parah, sepertinya ia besok harus segera pergi ke rumah sakit untuk mengecek keadaannya.

Lalu ia membasuh wajahnya dengan air untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Hai" sapa seorang wanita kala ia keluar dari toilet.

"Oh iya nona ada apa" tanya Vino.

" Perkenalkan aku Serin" dengan menjulurkan tangannya.

"Aku Vino" membalas uluran tangan itu.

"Kau kekasih Demian" tanya Serin.

"Ah itu, bukan aku hanya kenal dengan dia saja" jelas Vino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku kira kau kekasihnya" Vino menggeleng pelan.

"Memangnya kenapa nona" tanya Vino.

"Oh tidak ada aku hanya bertanya saja" ucap Serin.

Vino hanya mengangguk pelan.

"Jika tidak ada pembahasan lagi saya akan kembali ke acara nona" ucap Serin.

"Iya kembalilah"

Ia lalu melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu, saat mendapatkan beberapa langkah Serin berucap membuat dirinya menghentikan langkahnya.

"Aku hanya memberi tau, bahwa Demian sudah memliki wanita" ucap Serin lalu ia juga pergi dari tempat itu.

Vino lalu menggeleng, memang apa hubungannya dengan dia, ia hanya seorang mahasiswa yang sedang mengejar restu Demian.

Ia lalu kembali melangkahkan kakinya, ntahlah setelah kejadian tadi mood Vino tiba-tiba hancur, ia kembali ke arah Demian dengan wajah kusutnya.

"Ada apa dengan wajahmu" tanya Demian.

"Oh tak apa hanya ada kejadian ringan" jelas Vino dengan senyum manisnya.

Cup

Demian mencium kening Vino membuat jantungnya kembali berdebar lebih kencang dan wajah memerahnya.

"Apa kau tidak apa" tanya Demian terlihat dari sorot matanya yang tampak khawatir.

Vino mengangguk.

"Aku tidak apa-apa" ucap Vino " mas acaranya masih lama" lanjutanya.

"Apakah kamu sudah lelah" anggug Vino.

Demian lalu pulang meninggalkan pesta yang terlihat masih berjalan, ia juga sangat kasian dengan Vino terlihat wajahnya yang lelah dan mata memerah, sepertinya dia mengantuk.

"Jika mengantuk, tidur lah nanti saya akan bangun kan jika sudah sampai" ucap Demian .

Lalu dia menyenderkan kepalanya di kaca mobil.

Demian yang awalnya sedang konsen menyetir terkekeh pelan karena mendengar dengkuran halus dari Vino.

Setelah hampir dua puluh menit perjalanan mobil mewah itu sudah sampai di rumah megah milik Demian.

Ia lalu turun dan muju tempat Vino ia tidak tega membangunkan dia karena vino tertidur sangat pulas.

Demian lalu mengangkat tubuh ramping itu ke kamar milik Vino merebahkan tubuh itu dan menyelimuti nya.

Lalu ia keluar menuju kamar, saat ia melewati kamar sang putri terdengar isak tangis dari kamar itu, bukanya putrinya sedang menginap di rumah Mommynya.

"Ririn" panggil Demian mengetuk pintu kamar itu.

Tak ada tanda-tanda akan terbukanya pintu cantik itu, telinganya mendekat ke arah pintu sudah tidak ada suara isak tangis.

Ia lalu menghiraukan tangisan itu karena sudah tidak ada mungkin putri nya sedang mimpi buruk.

Di lain tempat terlihat wanita menutupi tubuhnya dengan selimut dan menahan isak tangis nya dengan bantal, ia lalu bangun menuju pintu kamar dan mengintip di lubang pintu, sudah tidak ada Daddynya.

Tubunya merosot matanya meneteskan air mata

"Daddy maafin Ririn" isak Ririn dengan pilu, badanya merosot ke lantai dan memegang lututnya.

"Bobba maafin Ririn" ucap Ririn ia kembali teringat kenangan-kenangan manis dengan Vino.

Dadanya sesak karena terlalu lama menangis karena sangking lelahnya ia menutup matanya dengan tubuh berbaring di lantai.

Ia sebenarnya kedinginan tapi karena faktor tidak kuat untuk bangun dan tubuhnya lemas ia hanya bisa diam dengan mata tertutup dan meneteskan air mata.

*

"Astaga suami ku tampan sekali" ucap wanita dengan lipstik tebal di bibirnya.

"Kau belum menikah dengan dirinya jadi dia bukan suami mu" ucap wanita temanya itu dengan menggulirkan matanya.

"Diam lah kau sialan" ucap wanita itu.

"Kau jangan hanya menatap foto itu sekarang dirimu terancam karena dia sedang dekat dengan seseorang" jelas temanya itu.

"Siapa wanita yang berani dekat dengan dia selain aku" ucap wanita itu.

"Dia bukan wanita tapi seorang pria manis dan terlihat masih muda tidak sepertinya sudah seperti tante-tante tua" ejek temannya itu.

"Dasar bajingan Serin" umpat wanita itu.

Tanpa menghiraukan makian temannya itu lalu ia pergi dari tempat itu.

*

Pagi pun tiba Vino terbangun dari tidurnya karena paparan sinar matahari mengenai wajahnya.

Matanya terbuka perlahan ia sedang mengumpulkan nyawa, lalu setelah itu ia bangun dan mandi.

Berganti pakaian santai lalu menuju dapur untuk memasak, seperti biasa rumah itu terlihat sepi.

Karena hanya dirinya yang baru bangun.

Ia menuju ke dapur untuk membuat sarapan.

Berkutik di dapur cukup lama, terlihat pria tampan sedang menuju kursi makan.

"Buatkan saya kopi" ucap Demian di balas anggukan oleh Vino.

Lalu ia membuat kopi untuk Demian, hampir 5 menit kopi pun jadi.

"Ririn mana ya mas" tanya Vino

"Ntahlah" jawab Demian menyeruput kopi panas itu.

"Ya udah aku ke atas dulu mau bangunin Ririn" di angguki oleh Demian dan melanjutkan sesi membaca koran.

Lalu Vino menuju ke atas menuju kamar milik Ririn, tak biasanya wanita itu belum bangun biasanya jam tujuh dia sudah bangun tapi sekarang hampir pukul delapan tapi Ririn belum menunjukan batang hidungnya.

Tok

Tok

Tok

"Ririn" panggil Vino tidak terlihat adanya tanda-tanda pintu akan terbuka.

Ia lalu memegang kenop pintu tidak terkunci.

Matanya melihat hordeng yang masih tertutup Ac menyala tinggi terasa sangat dingin.

Matanya melirik ke sebelah kasur terlihat wanita sedang meringkuk dengan tubuh pucat dan sangat kacau.

"MAS DEMIAN" teriak Vino menggelegar.

Demian yang sedang di bawah mambaca koran kaget karena teriakan Vino.

"Vino", gumam Demian lalu ia buru-buru menuju sumber suara.

Ia lalu masuk ke bilik kamar putrinya terlihat Vino sedang menepuk-nepuk pipi Ririn.

"Ririn"ucap Demian lalu mendekat ke arah putrinya membawanya ke atas kasur yang terlihat berantakan.



###...

Sorry sebenernya mau up tadi karena sda kejadian nggk mengenakan jadi lama upnya.

Kenapa sama Ririn?

Follow ignya pak tua.

Follow lah karena follow itu gratis

Continue Reading

You'll Also Like

981K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
13.9K 633 26
Semua orang pernah kentut lah gak lo doang don't be shy to fart, okey 😂👍 Abis ganti cover wkwkw Sebenarnya cuma cerita suampah :v Jadi gak ada pela...
BUCIN By pici

Short Story

45.7K 3.2K 15
Para pasangan yang masuk kedalam golongan Sekte Budak Cinta. Warning ; Cerpen. Mengandung Boyslove. Hanya haluan, jangan dibawa ke dunia nyata. Yang...
7.6K 862 92
Google Translate/MTL JUDUL 舔了一个小奶包[电竞] Menjilat Kantong Susu Kecil PENULIS 月下归/Yue Xia Gui *lain: 月亮菜菜/Yue Liang Cai Cai Status 92 Lengkap di JJWXC...