I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 139K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 4
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

11

35.5K 2.6K 28
By SriNNingsih

Semua pengunjung terpesona dengan penampilan Salsabila yang sangat serasi dengan Putra Mahkota. Mulai timbul berbagai komentar yang menyanjung dan mencibir, karena mereka berdua secara terang-terangan menunjukkan kedekatan satu sama lain. Putra Mahkota tak segan menunjukkan secara terbuka kedekatannya dan Salsabila.

"Nona Salsabila cantik sangat serasi bersama Putra Mahkota,"

"Kau gila, ingat Putra Mahkota mempunyai tunangan! Tindakannya sangat tidak terpuji!" Sergah gadis di sampingnya

"Ia bertunangan karena di jodohkan oleh orang tua,"

"Lantas hanya karena di jodohkan oleh orang tua, tindakan tercela mereka sekarang ini boleh di anggap wajar begitu?"

Telinga Salsabila mendengar berbagai komentar tentangnya dan Ricard. Dalam hati ia merasa kesal, matanya menatap Pangeran Ricard sendu.

Lelaki yang di tatap menyadarinya dan membelai lembut surai rambut Salsabila. "Tenanglah, jangan terlalu di pikirkan," Katanya sambil tersenyum lembut.

Salsabila mengangguk dan menampilkan senyuman termanisnya, ia semakin mempererat pegangan tangannya di lengan Putra Mahkota.

"Salam kepada Matahari dan Bulan kerajaan Ortello, semoga Dewi Keabadian selalu menyertai anda," Ricard dan Salsabila menyapa Raja dan Ratu Kerajaan sesuai etiket kesopanan.

Raja dan Ratu tersenyum melihat Ricard-Salsabila menunduk setelah ia tak mendapat sambutan baik dari Raja dan Ratu-mungkin karena hari ini acara pesta Pangeran Ricard maka dari itu Raja dan Ratu lebih memfokuskan kepada penerus mereka.

"Selamat Ulang Tahun Nak! Semoga panjang umur dan keberkahan selalu menyertaimu," Ucap Raja Liam mengelus lembut puncak kepala Ricard.

Ricard tersenyum, "Terimakasih Ayah,"

"Selamat Ulang Tahun, anakku sayang! Semoga panjang umur, harapan tercapai, dan keberkahan selalu menyertaimu nak," Sambung Ratu Julie memeluk erat Putranya.

Ricard memeluk balik Ratu Julie "Terimakasih Ibunda. Ricard sayang ibu!" Ratu tersenyum mendengarnya.

"Saya benar-benar takjub keluarga Kerajaan begitu hangat, senang sekali hamba bisa bertemu secara langsung dengan Baginda Raja dan Ratu," Ucap Salsabila lembut sambil menundukkan kepalanya. Ia menampilkan senyuman paling manis.

"Terimakasih nona. Semoga nona menikmati pesta yang sudah kami persiapkan ini!" Ujar Raja tampak berwibawa.

Ratu Julie menatap intens kearah Salsabila, penampilan Salsabila amat sangat serasi dengan Pangeran Ricard dan wanita itu begitu cantik. Ratu menilai gerak-gerik Salsabila yang amat kentara sekali bahwa dia tertarik pada Pangeran Ricard-sangat mencolok sekali batinnya.

"Nathalia kemana sayang? Kau tidak bersamanya?" Tanya Ratu Julie, Pangeran Ricard terdiam dan matanya melirik Salsabila yang sudah memasang ekspresi datar.

"Kau benar sayang, aku juga belum melihat keluarga besar Duke Aaron," Kata Raja sambil melihat sepenjuru Ballroom melihat sosok yang ia kenal "Aku berharap mereka datang."

"Mereka pasti datang Ayah meskipun terlambat," Ricard sedikit kesal karena ia melihat Salsabila yang diam menatap Ricard dengan tatapan sendunya "Kebetulan Salsabila di sini jadi dia yang menemaniku untuk sekarang sampai Nathalia datang," tambahnya dan Salsabila menatap tajam Pangeran Ricard karena terkejut dengan ucapannya.

"Kau sangat cantik Nona Salsabila," Puji Ratu Julie.

Salsabila melemparkan pandangan dan menatap sang Ratu kemudian menunduk hormat, ia tersipu pipinya merona. "Terimakasih atas pujiannya Ratuku, tentu anda yang lebih menawan dan selalu terlihat awet muda," Jawab Salsabila senang.

Ratu Julie tersenyum penuh arti dan menatap intens Salsabila dengan banyak pemikiran berada dalam otaknya.

"Keluarga Duke Aaron tiba!" Seruan sebuah suara keras membuat semua mata beralih ke pintu ballroom yang mulai terbuka.

Tampak Duke Aaron berjalan terlebih dahulu di susul Alexandros dan Nathalia yang menggandeng tangan Alexandros. Duke Aaron berjalan dengan sangat berwibawa, Xandros mengikuti di belakang, ia membalas menggenggam tangan Nathalia yang menggandeng lengannya.

Nathalia berjalan dengan anggun, ekspresinya datar serta sorot matanya tajam dan tegas. Semua mata tertuju pada sosok Nathalia yang begitu anggun dengan balutan gaun unik berwarna ungu kalem.

"Nona Nathalia sangat mengagumkan,"

"Gaunnya cantik sekali, aku baru pertama kali melihatnya sangat elegan,"

"Nona Nathalia juga sangat cantik tidak seperti biasanya,"

Telinga Thalia mendengar semua desas desus yang keluar di setiap mulut para tamu kerajaan terutama para perempuan.

"Kenapa Nona Nathalia tidak bersama Pangeran Ricard?"

"Kalau di bandingkan Pangeran lebih serasi dengan Nona Salsabila yang lembut dan anggun, Nona Nathalia terlalu kejam,"

Thalia menulikan telinganya, punggung tanggannya di elus lembut oleh Xandros. Kakak lelakinya berusaha menghibur Nathalia-ia sungguh sangat menyayangi adiknya. "Tetap tatap kedepan Nat, percaya diri dan tunjukkan bahwa kau tidak memperdulikan mereka. Buat mereka menyesal karena telah melakukan hal yang tak adil bagimu."

Thalia mengangguk, "Tenang saja kak! Aku bukan Nathalia yang dulu, Nathalia sekarang adalah seorang gadis yang mahal dalam hal apa-pun."

Xandros tertawa kagum, "Bagus Nat! Kau memang adik kebangganku."

Sepanjang Xandros dan Nathalia berjalan, tatapan kagum, benci, iri dan tak percaya terlempar pada Nathalia. Ia benar-benar mengabaikan ocehan buruk dan menjatuhkan tersebut.

"Kau gila, bagaimana mungkin kau bandingkan Nona Salsabila yang tidak ada apa-apanya itu,"

"Nona Nathalia memperlakukan Nona Salsabila dengan sangat kejam jika kau melupakannya,"

"Itu wajar, lihat sekarang posisinya bagaimana? Siapa yang di samping Pangeran Ricard?"

"Lihat Pangeran Ricard, dia sampai takjub melihat nona Nathalia,"

"Tapi aku berharap Pangeran Ricard berakhir dengan Nona Salsabila nantinya,"

Pangeran Ricard menggenggam erat tangan Salsabila, ia merasakan tangan perempuan itu sedikit bergetar. Salsabila terdiam mendengar ocehan para tamu kerajaan dan matanya menatap keluarga Duke Aaron dengan tatapan sendu.

Berbagai macam gosip dan desas-desus menguar seiring keluarga Duke Zeyrav berjalan hingga sampai di depan Raja dan Ratu Kerajaan Orthello.

Duke Aaron memberi salam kepada keluarga kerajaan diikuti oleh Xandros dan Nathalia. Kedua penguasa Orthello menyambut keluarga Duke Aaron dengan penuh suka cita--mengingat Duke Aaron sangat berperan penting di kerajaan sebagai kekuatan utama.

Ratu Julie menatap Nathalia dengan penuh arti akibatnya Thalia menyadari bahwa ada seseorang yang menatapnya--jangan lupa! Thalia itu sangat peka. "Kau sangat cantik sayang," Puji Ratu Julie sambil memeluk Thalia.

Thalia sedikit canggung, tapi ia membalas pelukan sang Ratu dan tersenyum lebar. "Terimakasih Ibunda Ratu. Tapi, kecantikan saya tidak ada apa-apanya jika di sandingkan dengan Ibu Ratu. Saya sangat iri sekali pada Ibu Ratu." Ujar Thalia yang membuat tatapan Pangeran Ricard dan Keluarga Zeyrav terkejut. Karena Nathalia asli akan diam dan pemalu, jika bertemu dengan Raja dan Ratu.

Nathalia yang mereka hadapi ini memiliki aura unik yang luar biasa berbeda, seseorang akan merasa nyaman dan terintimidasi di setiap waktu. Hal itu, akan membuat Thalia sulit untuk di manipulasi karena ia selalu berhati-hati di setiap langkahnya.

'Kau terlalu ceplas ceplos, Tha!' Batin Thalia merutuki diri sendiri. Ia ingat alur novel jika Nathalia asli, biasanya akan menjawabnya kalem, sopan, dan singkat.

Ratu tertawa, "Dasar, kau ini bisa saja!" Tawanya sambil menepuk lembut bahu Thalia. Gadis itu hanya terkekeh.

"Aku sangat menyukai gaunmu, sayang. Begitu unik dan aku merasa tidak asing melihatnya," Kata sang Ratu menilai gaun Thalia.

Thalia mengangkat sebelah alisnya. "Benarkah? Anda merasa tidak asing, Yang Mulia?" Tanya Thalia kaget. "Padahal, saya membuatnya dengan mendesain sendiri. Kemudian dengan bantuan rekan  saya, gaun ini dapat terwujud menjadi kenyataan," Jelas Thalia.

"Kau bisa mendesain sayang? Sejak kapan?" Tanya Ratu lagi.

Thalia tersenyum, "Sebenarnya saya sudah lama bisa mendesain gaun, Yang Mulia. Tapi, saya dulu masih belum ada keinginan untuk mewujudkannya. Sampai akhirnya, saya memutuskan untuk mencoba kali ini," Jelas Thalia.

Ratu mengangguk senang. "Kau memiliki bakat. Lakukanlah selagi itu memiliki dampak yang positive untuk kehidupanmu." Ujar Ratu yang membuat Thalia tertegun mendengar istilah asing yang ada di dunianya.

'Zaman ini sudah ada istilah positive ya ternyata?' Batin Thalia bertanya.

Thalia menepis pemikirannya itu. "Nanti saya akan memulai bisnis membuka butik, Yang Mulia. Sebagai langkah awal saya untuk promosi, saya sudah membawa beberapa contoh desain gaun milik saya. Spesial untuk Yang Mulia Ratu Julie bisa memilih 2 gaun sebagai hadiah dari saya." Kata Thalia sambil mempromosikan butiknya.

Ratu melebarkan kedua matanya. "Benarkah?" Tanyanya di sambut anggukan dari Thalia. "Aku tidak sabar menantikannya sayang. Aku akan membantu mempromosikan semua desain gaunmu kepada teman-temanku serta bangsawan yang berpengaruh di sini." Jawab sang Ratu senang.

Thalia terkejut, "Terimakasih Yang Mulia! Anda memang yang terbaik!" jawabnya sambil mengacungkan jari jempol pada sang Ratu. Thalia tak menyangka akan mendapat jasa promosi gratis dari sang Ratu.

Salsabila menatap Thalia rumit, jemarinya meremas gaun birunya. Ia merasa kesal karena Thalia mendapat perhatian penuh dari sang Ratu. Tentu saja, ia juga merasa tersisih karena gaun Thalia memang gaun dengan desain satu-satunya dimana orang lain tidak punya. Dalam hati, ia menginginkan model gaun seperti itu.

"Memang benar apa yang di katakan Julie, Putrimu sangat mempesona Duke," Ujar Raja menyetujui istrinya.

Duke Aaron tertawa menanggapi. "Terimakasih atas sanjungannya, Yang Mulia!"

"Anda sangat cantik Lady Nathalia. Akan tetapi, kenapa warnanya tidak senada dengan Pangeran Ricard?" Tanya Salsabila dengan polosnya.

Hening melanda, mereka terpaku dengan pertanyaan Salsabila. Sebagian dari mereka menatap bergantian melihat gaun yang di pakai Salabila yang senada dengan Pangeran Ricard, sedangkan Nathalia lebih memilih memakai gaun warna lain yang sangat kontras dengan Pangeran Ricard. Akan tetapi, aura kecantikan Nathalia malam itu benar-benar terpancar sempurna.

Thalia tertawa pelan, ia tahu bahwa Salsabila berusaha memprovokasinya agar terpancing emosi dan bertindak gegabah dengan menyerang Salsabila di depan banyak orang "Aku ingin memberikan kejutan pada Pangeran Ricard. Karena tunangannya sudah memakai gaun indah spesial yang semua orang tidak memilikinya, Nona!" Jawabnya sambil tersenyum manis.

"Untuk apa gaun indah jika tidak senada dengan tunangan Anda, Lady? Menurutku itu akan sia-sia!" Salsabila menjawab dengan senyuman manisnya.

"Aku pikir tidak ada hal sia-sia jika memang semua perhatian pengunjung malam ini berpusat padaku. Mereka terpesona padaku, Nona. Terutama aku memang ingin terlihat berbeda dan sempurna di matamu Pangeran Ricard," Thalia mengedipkan sebelah matanya kepada Pangeran Ricard dengan senyuman yang menggoda.

Ricard tergagap karena ketahuan sempat terpesona dengan penampilan Nathalia. "I..Iya kau sangat menawan Nat," Ujarnya yang membuat Thalia tertawa dalam hati karena melihat ekspresi Salsabila yang menahan marah.

"Lantas, bagaimana denganmu, Nona Salsabila?" Tanya Thalia. "Bagaimana bisa Nona Salsabila memakai gaun senada dan berjalan beriringan dengan Pangeran? Sedangkan semua orang mengetahui status saya sebagai Tunangan resminya?" Tubuh Salsabila menegang.

"Apakah Nona Salsabila tidak berpikir, bahwa perbuatan Nona dapat menimbulkan rumor yang buruk?" Thalia tersenyum tipis "Atau lain halnya dengan Pangeran Ricard yang mengajak Nona. Berarti......" Thalia menggantungkan kata-katanya membuat rahang Pangeran Ricard mengeras.

Thalia menatap datar kedua manusia yang menghancurkan kehidupan Nathalia asli. "Tentunya paham ya maksud saya!" Ujarnya sambil kedua tangan Thalia menutupi bibirnya yang tertawa pelan.

Thalia acuh tak acuh pada Pangeran Ricard yang terdiam karena tersulut emosi dan Salsabila yang menahan marah dengan meremat kesal gaun pestanya. Ia mengalihkan topik pembicaraan. "Saya juga akan mengirimkan hadiah dari butik saya untuk Yang Mulia Raja Liam dan Tunanganku tersayang tentunya." Kata Thalia sambil menunduk hormat pada Raja Liam.

Raja Liam tertawa, "Terimakasih, Lady. Kau memang putri Duke Zeyrav yang sangat manis," Puji Raja Liam, Thalia tersenyum manis.

"Nikmatilah acara ini! Aku harap, semoga keluarga Duke Zeyrav merasa senang dengan sambutan dan jamuan yang sudah di hidangkan keluarga kerajaan," Ucap Raja kemudian.

***___***

Setelah beberapa menit berhadapan dengan sang calon mertua. Akhirnya Thalia berkeliling sendiri menatap jalan acara ulang tahun sang Putra Mahkota--ia memang lebih nyaman sendiri. Kakak tersayangnya si Xandros sudah berkeliling untuk menemui dan menyambut beberapa bangsawan yang berpengaruh.

Thalia berjalan anggun menuju meja penjamuan yang penuh dengan aneka ragam hidangan. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengambil makan saja dan menikmatinya sambil mengikuti prosesi pesta malam itu.

Kedua mata Thalia berbinar ria, mengingat jiwa Thalia di dunia nyata termasuk orang yang makannya banyak dan tidak memilih- milih makanan. Ia menjatuhkan pilihan untuk mencicipi dessert terlebih dahulu.

Thalia tak perlu merasa khawatir akan kekenyangan, ia memakai gaun yang tidak ada korsetnya. Mulut Thalia pun tidak berhenti mengunyah, ia menaruh pantatnya pada kursi kosong yang sudah tertata rapi melingkari meja berbentuk lingkaran yang di siapkan untuk para tamu menikmati hidangannya sambil berbicara santai dengan yang lain.

"Wah, nikmat banget. Untung aku ikut ya memang pintar aku ini," Ujarnya menyuapkan kue keempatnya. Thalia benar-benar menikmati kelezatan makanan manis di depan matanya.

"Salam Lady Nathalia, semoga Dewi Keabadian selalu memberkahi anda!" Sahut beberapa wanita yang berdiri di sampingnya.

Thalia mendongak melihat siapa yang menyapanya, ia pun berdiri dan menyambut balik salam itu dengan senyuman manisnya.

"Anda sangat cantik malam ini Lady. Apa lagi dengan gaun Anda, saya kagum sekali!" Ujar salah satu wanita bergaun merah.

"Kau benar Nona Serry, Putri Nathalia tampak cantik!" Timpal yang lain.

"Terimakasih, tapi kalian cukup berlebihan, Nona!" Jawab Thalia dengan senyum tipisnya.

"Benar yang di katakan Lady Hilton. Anda memang cantik dan gaun itu sangat pas dengan Anda." Ujar Serry kemudian.

Thalia tertawa pelan, "Kalian juga bisa memilikinya nanti. Aku akan membuka bisnis penjualan gaun dan sekarang masih proses persiapan awal. Jangan lupa untuk datang ke acara pembukaan perdana butik BTQUE! Di sana terdapat banyak gaun-gaun cantik dengan diskon yang pastinya membuat kalian tertarik!" Jelasnya panjang dan lebar.

"Tentu, Lady! Kami tidak sabar menantinya," Jawab Hilton senang.

Serry dan Hilton, Thalia mengingat-ingat siapa kedua gadis ini di alur novelnya. Sepertinya mereka sangat berpengaruh untuk bisnisnya nanti mengingat mereka berdua putri bangsawan yang suka pada pakaian. Serry putri Marquess Bennie dan Hilton putri tunggal Duke wilayah timur Duke Thomas.

"Mari berjalan-jalan sembari memilih hidangan bersama!" Ajak Thalia di sambut anggukan keduanya.

Di sela-sela memilih hidangan, Thalia menjatuhkan pilihan untuk mempromosikan tokonya nanti pada bangsawan yang hadir di pesta itu. Para bangsawan pun takjub dengan Thalia yang berubah tegas dan elegan.

Tidak seperti dulu yang terkenal jahat terutama kepada Salsabila--ya tahu saja, Salsabila selalu berada di samping Putra Mahkota. Siapa yang tidak akan marah kalau tunangannya dekat dengan wanita lain.

"Salam, Lady Nathalia!" Suara lembut menyapa, hati Thalia mendadak nyeri saat mendengar sapaan tersebut. Kedua matanya beralih menatap siapa gerangan yang menyapanya.

"Nona Salsabila!" Sambutnya dengan senyuman tipis.

Continue Reading

You'll Also Like

10K 1.3K 42
Ada seorang gadis dari Nusantara bernama Arum. Dia pergi ke negeri China demi menggapai cita-citanya yang sangat nyeleneh. Apa cita-cita tersebut? Da...
311K 32.7K 35
Amadia Dulce Fidel merupakan bangsawan dari keluarga Fidel. Tepatnya, putri pertama Grand Duke Baltasar Andres Fidel. Dia diasingkan oleh keluarganya...
443K 38K 52
Rate: 16+ Elefthería series 1 •|•|• Negeri Elefthería, penuh kebebasan dan kedamaian, dipimpin oleh empat kekaisaran besar yang agung. Kehidupan dama...
233K 27.5K 63
"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu" Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya. Mahaz seorang putra mahkota dari klan vam...