Kalau cerita ini menghibur. Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang.
⚠️Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! ⚠️
Happy reading
" Kok cuma sebentar jalan-jalannya?" Tanya Grace.
Ini baru menjelang sore kana udah pulang, gak biasa nya kana gini.
" Biasanya matahari hampir tenggelam kamu baru mau masuk rumah, balik lagi sana," ucap mild.
" Phi dav gak boleh kecapean sama ayah adik bayi, jadi kami jalan-jalan cuma sebentar!" Sahut kana.
Kana keluar dari mobil lalu menyuruh supir nya untuk membuka bagasi mobil.
Iya dia bawa supir, ketemuan di mall sama davikah.
Dav mau jemput tapi kana larang, kata nya jauh kasiah adik bayi.
Pokok nya Sekarang adik bayi jadi prioritas kana.
" Na kamu habis ngerampok siapa?" Kaget mild.
" Ayah adik bayi traktir kana mainan ayah!"
" Loh bunda kira tadi belanja pakai kartu yang bunda kasih," ucap grace.
" Ayah adik bayi maksa kana, padahal kana udah nolak," sahut kana santai.
Mild menuntun tangan kana, mereka bertiga berjalan beriringan masuk kedalam rumah.
" Kana nolak? Emang kana tau cara nolak? Kamu di tawarin permen sama penculik pun gak nolak sama sekali na."
" Ayah ih, berarti anak kita ada kemajuan dong bisa nolak pemberian dari orang, terutama orang asing. ayah gak cape lihat kana pulang sekolah bawa oleh-oleh terus? bunda khawatir nya nih anak di pancing penculik lagi soal nya dia gak pernah bisa nolak kalau di kasih sesuatu," sahut grace.
" Emang kana nolak tawaran ayahnya adik bayi gimana tadi?" Tanya mild.
Kana melepaskan tangan nya dari genggaman sang ayah, lalu mulai melucuti semua pakaiannya sampai tersisa celana pendek.
" Kebiasaan, malu dilihat bibi maid," omel Grace.
Sebenarnya gapapa kana mau telanjang, disini gak ada pekerja lelaki, kecuali tukang kebun, itu pun cuma datang seminggu sekali sama satpam yang ada di gerbang depan tapi dia jarang masuk ke rumah.
Grace memunguti pakayan Kana lalu menaruhnya di atas sofa.
" Tadi ayah adik bayi nawarin Kana mainan, tapi mainannya jelek jadi kana tolak," jelas kana.
" Astaga kana kok gitu, gak boleh gitu sayang, gak enak sama phi dav dan ayah nya adik bayi nanti," ucap grace.
" Phi dav gapapa kok, kata phi dav bilang aja kana mau apa, jadi kana beli semua yang kana mau," sahut kana.
" Ayah nyerah," lirih mild.
Kana menggidikan bahu nya, kemudian dia mengambil salah satu paperbag yang sudah di bawakan bibi maid tadi.
" Piw piw!" Pekik kana sambil mengangkat tinggi pistol air yang baru dibeli nya.
Kana berlari kecil ke arah dapur lalu keluar melewati pintu belakang, seperti biasa dia mau main air di samping rumah.
" Ayah ayo main sama kana!" Teriak kana.
" Iya tunggu ayah kesana!"
***
" Hari ini ayah antar ya, nanti pas pulang ayah jemput juga."
Mild membantu menyiapkan buku kana, sedangkan Grace membantu kana memakai seragam sekolah.
" No ayah, kana sudah ada janji sama om supir bus!"
" Janji apa?" Bingung mild.
" Janji gak telat lagi!" Sahut kana.
" Itu aja om supir bus nya udah nunggu, sana cepetan."
" Sarapan dulu, kana nya belum sarapan!" Sahut kana.
" Astaga, ayah anterin aja ya, kasian murid yang lain nanti ikut telat kalau nunggu kamu."
" Mereka malah senang ayah! Telat tapi tak di hukum, soal nya telat nya gara-gara cucu pemilik sekolah!" Jelas kana.
" Gak boleh gitu, nanti sekolah kakek gak berkualitas lagi, dulu ayah aja di perlakukan kaya murid biasa, kok kana beda ya?" Bingung mild.
" Ya mau gimana, cucu di atas segala-galanya," kekeh grace.
Mild menggelengkan kepalanya,
benar. thong memang sangat menyayangi kana di banding anak kandungnya sendiri.
Apa pun yang kana mau pasti langsung di turuti.
Termasuk mengubah peraturan di sekolah nya demi kenyamanan kana.
Ketegasan thong lenyap kalau sudah berhadapan dengan bocah gembul ini.
" Jadi berangkat nya sama ayah atau pakai bus? Itu kasian tuh teman-teman kana nunggu terus, siapa tau ada yang belum sarapan kasian mereka nahan lapar," oceh mild.
" Ayah bawel! Yasudah kana sama ayah tapi pakai motor!"
" Iya pakai motor ya, ayah antar pakai motor bebek kesukaan kana."
Mild langsung keluar rumah buat ngasih tau supir bus nya, mild juga bilang besok-besok kana gak usah di jemput lagi.
" Enak pakai mobil loh na, kok malah suka naik motor?" Tanya grace.
" Kana mau dadah-dadah bibi sapu jalan nanti, biasanya bibi kasih kana kue jadi Kana mau sapa lagi siapa tau di kasih kue."
" Sini dengerin bunda, kalau soal makan lebih baik kana beli aja, beli makanan sehat dan bersih, harus yang higienis, ini nih perut mbul nya ini kalau salah makan bisa langsung diare, nanti anak bunda sakit perut gimana hm?"
" Kalau ada yang kasih gimana? Kana gak enak nolak nanti disangka kana pilih-pilih makan!"
" Bilang aja maaf, kana sudah makan, kana masih kenyang, atau ambil makanannya nanti kalau ada teman kana yang perutnya gak sensitif kasih ke teman kana aja makanan nya," jelas grace.
" Iya bunda, nanti kana gak terima makanan dari orang lagi kecuali dari phi dav!"
" Hm phi dav terus, nanti bekal makan siang Kana bunda titip ke kakek ya, mam di ruangan kakek nanti."
Kana mengangguk lucu lalu berjalan keluar dari kamar sambil memasang tas nya.
Kana sarapan sebentar, selesai sarapan kana langsung di antar mild, sesuai janji mild antar kana pakai motor kesayangan kana.
Kana peluk ayah erat banget, takut jatuh soal nya kana udah gak bisa duduk di depan lagi.
Sesampainya di sekolah kana langsung pamit ke ayah nya, dia beneran masuk kelas kok gak keluyuran kaya kemarin.
Pas jam istirahat kana ambil bekal nya di ruangan pribadi kakek nya, seperti biasa anak nya udah kabur nyebrang ke universitas milik keluarga jong.
Kana gak pakai handphone tapi dia bisa dengan gampang nemuin keberadaan dav.
Kana berlari kecil mendekati dav yang lagi duduk santai bersama beberapa temannya, ada mew juga disana.
" Phi ... Phi dav!" Pekik kana sambil memeluk tas bekal nya.
" Loh kana kok kesini?" Kaget dav.
" Mau mam di suapi phi dav!" Pekik kana sembari tersenyum lebar.
" Apa sih mbul manja banget," ledek mew.
" Bilang aja iri mau di suapin phi Dav juga!" Sahut kana dengan wajah tengil nya.
" Hm mulai nih, sini duduk di dekat phi," ucap dav sambil menepuk tempat kosong di samping nya.
" Bawa bekal apa?" Tanya dav.
" Kana gak tau, bunda yang masak," sahut kana.
Dav membuka kotak makan kana, ternyata isi nya ada telur rebus, ayam goreng, lengkap dengan sayur, di kotak satu nya ada potongan buah kecil dan sekotak susu kemasan.
" Ini bekal anak TK mbul, kamu ambil bekal siapa?" Tanya mew.
" Mana ada! Ini punya kana bekal nya! Lihat nama nya nama kana!" Tunjuk kana ke arah tas bekal nya tadi.
" Sha apa? Shasuke?" Ledek mew.
" Balik ke TK sana, baca nama kana aja gak bisa!" Kesal kana.
Dav diam memperhatikan interaksi mew dan kana, tiba-tiba seulas senyum tipis menghiasi wajah cantiknya.
" Kok mbul marah, kan phi nanya," kekeh mew.
" Mana ada nanya, itu ejek nama nya gak boleh itu, nakal nanti dimarahin tuhan!"
" Eh kok bawa-bawa tuhan, gak seru ah mbul." Sahut mew.
Kana mengerucutkan bibirnya, matanya terlihat mendelik saat menatap mew.
" Nih mam dulu nih, nanti keburu bel mam nya gak habis," ucap dav sambil mengarahkan sendok ke mulut kana.
" Sayang aku juga mau dong!" Rengek mew.
Dav menghela nafas lalu menyuapi mew,
Mew tersenyum lebar sedangkan kana merengut sebal.
Cie yang gak sengaja ciuman lewat sendok.
" Phi ini miskin ya gak bisa beli makan sendiri? Nih uang saku kana ambil buat phi beli makan di kantin!"
Kana mengeluarkan uang pecahan dua puluh ribu ke arah mew, jatah jajan kana emang segitu.
" Sembarangan," ketus mew.
" Kana nya jangan di ganggu Mew, dia kalau rewel bisa ngelipet bumi," celetuk dav.
Mew langsung diam, mata nya fokus memperhatikan kana makan, sesekali dia melirik ke arah davikah.
" Sayang nanti pulang bareng ya," ucap mew.
" Jangan sayang-sayang ke phi dav, nanti kana marah loh!" Sahut kana.
" Biarin lah marah, kamu marah paling nangis jejeritan di tanah," ledek mew.
Kana hampir melayangkan pukulan ke arah mew.
" Eh kita kemarin foto bareng ya, kana mau lihat gak hasil foto nya." Ucap dav.
Kana mengangguk antusias, dia lupa minta foto nya kemarin, nanti aja lah Kana minta foto nya lewat handphone bunda.
" Kalian habis dari mana?" Tanya mew.
" Kami pacaran, kencan mam eskrim, mandi bola sebentar terus jajan mainan!" Pamer kana.
" Apa sih," kekeh dav.
Dav membuka galerinya lalu memperlihatkan hasil foto nya ke kana.
Kana memekik senang, tangannya langsung merebut handphone dav.
" Lihat nih kami ada bukti kalau pacaran!" Ucap kana sambil menyodorkan handphone ke wajah mew.
" Mbul astaga!" Mew langsung memundurkan kepalanya.
" Tuh kana pacaran sama phi dav kemarin, kami kencan mam eskrim, phi mew pasti iri wlee!"
Mew menghela nafas kasar kemudian menatap dav.
" Kamu ngehindarin aku ya? Setiap aku ajak jalan pasti nolak, aku ajak pergi keluar sekedar makan pun nolak, aku kangen loh kita pergi keluar bareng, udah lama banget kita gak jalan berdua."
" Mew maaf tapi aku beneran sibuk, kalau soal jalan sama kana aku udah janji dari lama," jelas dav.
" Huu wlee!" Ledek kana lagi.
" Jangan bilang kamu naksir sama si gembrot ini?" Tanya mew.
" Mew?" Bingung dav.
Kana juga ikut bingung, bingung si gembrot itu siapa, kana gak lihat orang gembrot soal nya disini.
" Kamu suka dia kan? Aku baru sadar deh kamu perhatian banget sama dia, lebih memprioritaskan dia, bahkan kamu sering bela dia," ucap mew.
" Mew jangan kaya anak kecil," tegur dav.
" Dav please," lirih mew.
" Jangan lukai siapapun termasuk kana, kalau kamu berani nyentuh kana, kamu langsung berurusan dengan ku!"
" Jadi benar kamu suka sama dia?" Kekeh mew.
Dav menghela nafas kasar lalu menatap tajam wajah mew.
" Jantung adik ku ada di tubuh kana," lirih dav.
Tbc.
S
udah follow akun ini?
Kalau belum silahkan follow, jangan jadi pembaca hantu ya❤️