7 anak indigo

upiljeno01 tarafından

102K 8.7K 590

"Hallo bestie"- harzel "Dih stres bestian kok sama setan"- jikra "Dari pada elo! Sama alien"- Chandra "Udah s... Daha Fazla

00 : Prolog
01 : Asrama nomor 7
02 : 7 anak istimewa
03 : Setan takut tikus
04 : Seucap rindu yang tak tersampaikan
05 : Sesepuh nya anjing
06 : Bayi yang tak berdosa
Bukan update
07 : Member baru asrama
08 : Ciko vs Manda
09 : Cerita lain
10 : Are you oke?
11 : Drama gratis
12 : Misi kita
13 : Pulau misteri
14 : Teror
16 : Hilang
17 : Cincin permata biru
18 : Mustika merah
19 : Penjara bawa tanah
20 : Air ajaib chandra
21 : Penyelamatan
22 : Jevano dan mustika merah
23 : Kemenangan
24 : Di balik kisah pulau misteri
25 : Jikra berulah (end)

15 : Kuncir kuda

2.8K 258 14
upiljeno01 tarafından

"Tolong kami~~"

"Tolong kami~~"

"Tolong kami~~"

Sejak tadi tidur nya naufal terusik oleh suara orang minta tolong, ia pun terbangun dari tidurnya lalu mengambil gelas yang sudah berisi air putih di atas meja kemudian meminum nya, setelah itu ia kembali meletakkan gelas yang sudah kosong di atas meja, ia pun terdiam mencerna apa yang barusan terjadi pada tidur nya

"Suara itu lagi" gumam nya

Tok tok tok

Lamunan naufal langsung buyar saat mendengar ada suara ketukan yang berasal dari jendela kamar nya, ia pun bangkit lalu berjalan ke arah jendela nya, tangan naufal bergerak membuka kain tirai setelah itu ia pun membuka jendela kamar nya

"Gak ada siapa-siapa" katanya saat melihat tidak ada siapa-siapa di luar jendela

"Na" panggil seseorang

"Astaghfirullahaladzim! Jikra! Lo ngagetin gue aja" ketus naufal saat jikra tiba-tiba mengagetkannya

"Ya maaf bang, heheh" ucap nya cengengesan "lagian ngapain si, malam-malam gini berdiri depan jendela? Gabut? Mana jendela nya di bukak lagi, gak takut masuk angin apa?" tanya jikra

"Gak ada orang gabut, yang mau masuk angin, cuma karena berdiri di depan jendela malam-malam begini ji" jawab naufal

"Ya terus abang ngapain berdiri di sini?" tanya jikra lagi

"Tadi jendela kamar kita ada yang ngetuk, pas abang mau liat, eh gak ada siapa-siapa di luar" jawab naufal

"Aneh" gumam jikra

"Kok aneh?" tanya naufal

"Ya aneh aja, sejak awal kita di sini, kenapa cuman bang naufal doang yang dapat teror" jawab jikra

"Iya juga si, Abang juga bingung, kenapa cuma abang doang yang di teror" kata naufal "aghh! Abang jadi pusing" lanjut nya

"Ya udah lanjut tidur lagi aja bang" kata jikra yang di jawabi anggukan kepala dari naufal

Naufal berjalan ke arah ranjang nya, lalu membaringkan tubuhnya kembali ke atas ranjang, sebelum kembali ke ranjang nya, jikra terlebih dahulu menutup kembali jendela beserta kain tirai nya, setelah itu baru ia berjalan ke ranjang kemudian membaringkan tubuhnya di sana, tak berapa lama kesadaran nya mulai buyar dan jikra pun kembali tertidur.

💚💚💚

"Bang, ada yang aneh" kata jikra yang baru saja duduk di samping Chandra

Marvin, Rayan, harzel, beserta Chandra langsung menoleh ke arah jikra

"Aneh? Aneh kenapa?" tanya harzel

"Pada sadar gak si? Sejak awal kita di sini, cuma bang naufal doang yang dapat teror, tadi malam aja, ada yang ngetuk jendela kamar terus pas dia ngeliat gak ada siapa-siapa kata nya" jawab jikra

"Sama, gue juga ngerasa begitu, dari yang nana dapat chat teror itu, sampai dia terjebak di dimensi nya" sahut rayan

"Terus, ini nana nya di mana?" tanya marvin

"Masih tidur" jawab Chandra

"Ya udah nanti kita tanya, biarin dia istirahat dulu" kata marvin yang di jawabi anggukan kepala dari member

"Oh iya, bang jevano kemana? Kok gak keliatan dari tadi" tanya jikra

"Kata nya tadi si keluar sebentar, gak tau kemana" jawab harzel

"Ohh"

🤎🤎🤎

Di luar villa, jevano sedang duduk sendirian di kursi yang ada di bawa pohon besar itu, di sana ia tampak terdiam sembari memikirkan sesuatu, tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundak nya, membuat jevano terperanjat kaget, ia langsung melihat ke arah belakang, jevano langsung mengerutkan keningnya saat melihat seorang perempuan dengan rambut yang di kuncir kuda tengah berdiri di belakang nya.

"Maaf, udah bikin mas nya kaget" kata perempuan itu

"Ah iya gak papa kok" ujar jevano

"Boleh saya duduk di sini?" tanya perempuan itu

"Iya, silakan" jawab jevano yang langsung menggeser sedikit duduk nya

Perempuan itu langsung duduk di samping jevano

"Sendirian aja mas? Yang lain nya pada kemana?" tanya perempuan itu

"Lagi di villa" jawab jevano "ni cewek siapa si?" Batin jevano

"Ohh, oh iya mas nya dari kota ya?" lagi-lagi perempuan itu bertanya kepada pada jevano

"Iya"

"Datang ke sini ada perlu apa?" tanya nya lagi

"Cuma liburan doang" jawab jevano yang di balas oleh anggukan kepala dari perempuan kuncir kuda itu

"Oh iya mas, mas nya udah-" ucapan perempuan itu terpotong

"Maaf mbak, kaya nya saya harus balik ke villa" potong jevano "permisi" lanjut jevano yang langsung pergi meninggalkan perempuan kuncir kuda itu

"Gue gak bakal biarin lo lepas gitu aja" ujar nya "jevano" lanjut nya sembari tersenyum smirk

****

"Dari mana aja mas?" tanya harzel sembari menyindir

"Nyari angin doang" jawab jevano

"Cari angin atau lagi pacaran?" tanya rayan sembari tersenyum

"Pacaran?" jevano berbalik bertanya

"Iya" jawab rayan sembari menganggukkan kepalanya

"Yang bener aja rey, mana ada gue pacaran" kata jevano

"Lha terus tu perempuan siapa?" tanya harzel

"Perempuan mana?" tanya jevano

"Eh! Kulkas berjalan, jangan lo kira kita gak tau ye, kita tadi ngeliat, lo tadi lagi duduk berduaan sama cewek, mana cantik lagi tu perempuan" ujar harzel

"Gue aja gak kenal sama tu perempuan, tiba-tiba aja dia nyamperin gue terus duduk di samping gue" ujar jevano jujur

"Gak kenal? Kok kelihatan nya kaya akrab gitu?" tanya rayan

"Gimana gak kelihatan akrab, dia nanyain gue terus" jawab jevano "udah la jangan tanya-tanya gue terus, bikin nambah pikiran aja, misi kita aja belum terpecahkan, Lo berdua mala nambahin" lanjut nya yang langsung pergi melewati harzel dan juga rayan

"Lha iya ya, misi kita aja belum terpecahkan, kok gue bisa lupa" celetuk harzel tiba-tiba

"Jadi lo beneran lupa tujuan kita ke sini buat apa?" tanya rayan

"Iya" jawab nya polos

"Lanjutkan zel" kata rayan yang langsung pergi meninggalkan harzel

"Lha gue di tinggal" ujar harzel yang langsung mengejar kepergian rayan

****

"2,2,3, maksud nya apa ya?" tanya naufal pada dirinya sendiri

Saat ini naufal sedang duduk di ranjang nya, terlihat ia sedang termenung sembari memikirkan angka yang barusan ia lihat di dalam dimensi, naufal melihat ada sebuah angka yang bertuliskan 2,2,3, di dalam dimensi nya di saat ia tidur tadi

"Apa maksud dari angka tersebut? Kenapa pikiran gue gak bisa mencerna ini semua?" gumam naufal "kenapa cuma gue doang yang dapat teror begini" lanjut nya

"Aghhh! Kepala gue pusing" pekik naufal sembari menarik rambut nya prustasi

"Na, kenapa?" tanya marvin yang baru saja masuk bersama member, mungkin mereka mendengar teriakkan naufal barusan

"A-ah gak papa kok bang" ujar naufal sembari tersenyum

"Serius? Lo lagi gak menyembunyikan sesuatu dari kita kan na?" tanya harzel membuat naufal terdiam

"Dari diam lo ini, kita jadi yakin kalau lo lagi menyembunyikan sesuatu dari kita, apa yang lagi lo sembunyikan na?" tanya jevano

"Sebenernya... Gue tadi ngeliat sesuatu di dalam dimensi gue" jawab naufal jujur

"Lo ngeliat apa?" tanya marvin

"Angka, angka nya itu 2,2,3" jawab nya lagi

"2,2,3? Maksud nya apa?" tanya chandra yang di jawabi gelengan kepala dari naufal

"Tunggu bentar" kata jikra membuat semua mata tertuju pada nya

"Lo tau sesuatu ji?" tanya rayan

"Tapi ji gak yakin, ini bener atau gak nya" jawab jikra

"Maksud lo, antara bener atau salah, gitu?" tanya chandra yang di jawabi anggukan kepala dari jikra

"Emang nya tebakan lo apa?" tanya naufal

"Ji cuma nebak kalau ini ada hubungannya sama villa ini" kata jikra

"Kok lo bisa kepikiran ke situ?" tanya harzel

"Ya karena angka nya sama dengan urutan kamar kita, villa ini punya 3 kamar, per kamar di isi sama 2 orang selebihnya 3 orang, bisa jadi ini ada hubungannya sama kita juga" jelas jikra

"Bukan nya dari awal ini semua ada hubungannya sama kita ya?" tanya chandra

"Iya gue tau, tapi yang sering dapat teror kan cuma bang naufal, itu berarti sasaran mereka bang naufal" terang jikra

"Yang di omongin sama jikra ada benarnya" ujar jevano "gue juga ngerasa dari awal yang di incar itu cuma nana" lanjut nya

"Terus gimana?" tanya rayan

"Ya kita harus hati-hati aja, lagian di sini kita juga gak bisa ngapa-ngapain kan? Kemampuan kita gak berfungsi sama sekali di sini, kecuali nana yang bisa masuk ke dimensi nya, itu pun cuma bisa dengar suara nya doang, selebihnya cuma ada kegelapan" jawab jevano

"Ya udah mulai sekarang kita saling jaga satu sama lain ya? Kalau ada apa-apa segera kasih tau ke member, jangan cuma diam dan mala menyembunyikan nya dari member, denger kan na?" kata marvin yang di jawabi anggukan kepala dari naufal

"Iya bang"

"Ya udah balik lagi aja ke kamar" ujar marvin yang di jawabi anggukan kepala dari member

Satu persatu member keluar dari dalam kamar, dan hanya menyisakan naufal Chandra dan jikra di sana, ketiga nya sibuk dengan dunia mereka masing-masing, seperti Chandra yang milih bermain game di ponselnya bersama jikra dan naufal memilih berbaring sembari melihat langit-langit kamar nya.

*****

Lanjut?

TBC

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

156K 15.1K 39
Tujuh anak muda yang menjalani kerasnya hidup di ibu kota. Tujuh pemuda dari tujuh kota yang dipertemukan oleh takdir.
366K 3.3K 18
18++ Bukan konsumsi anak2 Sekian lama menjanda, kau mendapatkan kabar jika ibumu akan menikah. Mungkin bagi sebagian anak. Ia akan bahagia. Namun tid...
41.5K 2.6K 27
Jisung itu nge gemesin, sumpah. Dia diem aja tuh udah lucu, apalagi kalau udah gugup, panik atau ada maunya. Pen gue gigit saking gemesnya ^-^ Tapi...
1.2K 211 13
Park Jisung, murid yang sangat senantiasa bersama teman teman nya, namun ia berbeda dengan yang lainnya membuat teman teman sekolahnya menganggapnya...