Love At The First Bite

Od bunnycarrotz

961 119 14

[M-RATED ONESHOOT: FULL VERSION AVAILABLE IN KARYAKARSA] Jeon Jeongguk mendatangi sebuah klub malam guna mer... Viac

Preview 'Love At The First Bite'

956 119 14
Od bunnycarrotz

Halo bunnies,
berhubung aku masih belum bisa
nge-publish cerita bersambung di wattpad dalam waktu dekat, jadi aku mencoba untuk mengobati rasa rindu kalian dengan membuat project oneshoot kecil-kecilan tentang Jungkook dan Rosé.

Semoga suka <3

Halloween identik dengan dimana setiap individu yang mendambakan hiburan akan berpesta pora dengan mengenakan kostum dari berbagai karakter iconic bersama kerabat di suatu tempat demi melakukan sederetan hal menyenangkan. Tidak terkecuali Jeon Jeongguk, seorang pianis kondang dari Korea Selatan yang kerapkali melalang buana di pagelaran dunia musik klasik.

Usai memarkirkan mobil Rolls-Royce hitamnya dengan valet parking, Jeongguk beserta sahabatnya, Ok Taehyung segera memasuki Thorns Night Club yang setiap tahunnya tidak pernah absen dalam mengadakan perayaan halloween nan begitu megah. Mereka berjalan beriringan, melewati kerumunan orang yang sedang dipenuhi euforia untuk bergembira. Langkahnya turut diiringi oleh musik disc jockey yang berdentum cukup keras, gemerlap lampu disko, serta aroma alkohol— seolah ikut menyemarakkan pesta.

"Jeon, kau langsung pesan minuman saja, ya. Aku  ke sana dulu!" Seru Taehyung yang pada mulanya memang telah berencana mencari sejumput kesenangan dengan melampiaskan hasratnya pada orang asing di sana.

Sangat berbanding terbalik dengan Jeongguk yang hanya akan terduduk tenang; menikmati minumannya di meja bar. Tanpa adanya keinginan untuk membaur dengan atmosfer yang memanas di sekitarnya. Sejak awal pria berusia dua puluh sembilan tahun itu sama sekali tidak memiliki niat untuk menggoda siapapun.

"Gila!" Si pianis tampan itu mencibir. Bahkan hampir memekik tak percaya. "Kita baru saja tiba dan sekarang kau telah menaksir seseorang?"

Taehyung terkekeh sambil mengerling jenaka. "Tahukah kau, kalau manusia itu hanya memerlukan waktu selama seperlima detik untuk menaruh rasa tertarik kepada orang lain? So Bye bye!" Tukasnya sebelum pergi menjauhi Jeongguk.

Perkataan Taehyung sukses membuat Jeongguk mengernyit keheranan. Kemudian mencoba tak memedulikan sahabatnya yang kini telah hilang dari pandangannya. Ia pun langsung menjejakan kaki ke arah bar counter untuk memesan minuman.

"Hi..." Sapa Roselyne dengan ramah sembari menggeser tubuhnya kian merapat ke pria yang tak dikenalnya. Kemudian meletakkan dua buah gothic vampire glass ke atas meja bar, sebelum wanita itu menuangkan sebotol red wine ke dalamnya.

"M-maaf. Kau siapa, ya?" Jeongguk sempat tersentak saat berhadapan dengan sesosok pengganggu kedamaiannya. Ia pun terus melirik awas pada wanita yang tiba-tiba saja mendudukkan diri di sisinya. Tatapannya itu seakan mengabsen tubuh Roselyne dari atas sampai bawah manakala mendapati betapa vulgarnya penampilan si puan.

Menarik. Roselyne belum pernah menemukan satu pun dari kaum adam yang menyambutnya sedingin itu. Biasanya ia tidak perlu mengeluarkan banyak effort bila ingin mendekati pejantan idamannya.

"I'm Rosé. Roselyne Parker, adik dari pemilik klub ini," jelasnya sebelum mempersilakan pria dengan potongan rambut undercut bergaya wet look tersebut untuk menikmati minuman. "Santai saja, aku hanya ingin melakukan obrolan ringan dengan orang baru kok," tegasnya.

Jeongguk mendadak tersenyum seolah tengah menahan tawa. "M-maaf, kukira kau adalah seorang pelacur yang sedang mencari pelanggan."

"Ucapanmu jahat sekali." Roselyne langsung mendelik sebal dan mengerutkan bibirnya semasa memandangi jemari Jeongguk yang mulai meraih gelas berisi red wine.

Sumpah demi apapun, jika dilihat dari jarak sedekat ini, segala fitur yang melekat para pria asing tersebut nampak teramat sempurna. Roselyne sama sekali tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk melewatkan setiap inci dari wajah Jeongguk. Hingga timbul bayangan kotor akan hidung mancung bak perosotan itu menari-nari di lehernya pun tak luput dari pikirannya.

"Cheers?" tawar si tampan sambil mengangkat gelas. Sedangkan Roselyne yang tengah sibuk menelanjangi setiap bagian tubuh Jeongguk agaknya terkesiap. Kendati setelahnya ia berusaha sekuat tenaga supaya dapat bersikap senormal mungkin.

"Cheers!" Dengan senang hati Roselyne menyentuhkan gelas miliknya untuk bersulang, hingga terdengar bunyi dentingan pelan, sebelum keduanya mulai mengenggak isinya.

"Rosé, apakah ada sesuatu yang aneh di wajahku?" Tanya Jeongguk tatkala mendapati Roselyne yang terus memfokuskan pandangan ke arah labium tipis miliknya yang dihiasi tindikan.

"Aku penasaran tentang..." Roselyne lalu menjeda ucapannya untuk menggigit kilas bibir bawahnya yang terpoles lipstik merah, sembari memainkan surainya—seakan tengah menggoda si lawan bicara. "Bibirmu," lanjutnya.

"Bibirku kenapa?" Jeongguk berdebar-debar saat dirinya memandang penuh hasrat kepada Roselyne yang sedang menyibakkan rambut panjangnya. Sangat menawan ketika sisi leher sang juwita yang putih juga jenjang kini dapat terlihat dengan jelas. Ingin sekali rasanya si Jeon menyelami kulit indah nan terekspos itu dengan bibirnya pada detik ini juga.

"B-bolehkah aku menyentuh tindikan yang menempel pada bibirmu itu?" Tanya Roselyne semasa pertahan dirinya mulai terdorong ke tepian jurang. Di bawah pengaruh alkohol, mulutnya menjadi enteng sekali menanyakan hal tersebut kepada pria yang baru saja ia kenal.

"Peganglah," titahnya seraya meraih tangan Roselyne, kemudian diarahkan ke bibir bawahnya. Sementara Jeongguk terus memejam selagi menikmati sentuhan tangan Roselyne yang semakin menggerilya; memainkan metal dingin pada bibirnya itu.

Roselyne lanjut menjelajahi birai kenyal Jeongguk yang sedikit ternganga dengan jemarinya. Lalu mendadak menghentikan gerakannya spontan, membuat si Jeon membuka mata dan memberikan tatapan sayu ketika sang hawa membisik, "Apakah tindikan itu dapat mengganggu aktivitasmu?"

Jeongguk sempat mendesah kecewa lantaran sentuhan Roselyne yang amat memikat harus terhenti. Kendati jantung pria Jeon itu seakan melorot sebab wanita itu berada terlalu dekat. "Aktivitas macam apa?" Tanya Jeongguk dengan sorot maniknya yang meredup gelap.

Roselyne lantas mencondongkan bibirnya ke arah telinga si pria Jeon. "Ciuman," bisiknya kelewat sensual.

"Entahlah. Aku belum pernah mencoba berciuman dengan seseorang sejak mengenakan tindikan ini." Jeongguk memberikan senyuman liciknya. "Apakah kau ingin mencobanya supaya dapat menjawab pertanyaan yang kau ajukan itu?"

Bibir merah Roselyne yang semula terkatup cukup lama kini mulai terbuka secara perlahan. "Can i?"

Jeongguk membisu sepersekian detik. Rasanya Jeongguk tidak menginginkan apapun selain menangkup pipi Roselyne dan membiarkan wanita itu menciumnya. Namun mengingat dirinya adalah seorang tokoh masyarakat yang menjadi pusat perhatian orang banyak, alhasil Jeongguk tidak dapat melakukan itu. Setidaknya tak di muka umum, meski ia sangat menginginkannya.

"Sure, with my pleasure, Rosé." Jeongguk mengulas senyum tipis semasa tak henti merasai arus kuat gairah dalam dirinya yang turun menjalari punggungnya, meluap-luap di indranya, mencipta setiap jengkal kulitnya menggelenyar. "But, i think we need a private room," bisiknya lembut.

Sepasang insan yang saling terbuai kini mulai memasuki kamar vip bernuansa keeropaan nan kental. Ruangan dengan sekumpulan furnitur yang didominasi oleh warna merah darah. Tak luput pula dilengkapi lampu hias nan berpendar kemerahan begitu sensual tergantung pada langit-langit atas ranjang. Tanpa berkomentar, Jeongguk yang terperangah hanya terpekik kagum saat mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Welcome to our war zone..." Roselyne sontak menuntun Jeongguk agar terduduk di tepi kasur yang terbalut sprei berwarna maroon. Lalu ia mulai duduk berhadapan di pangkuan Jeongguk yang tengah kalang kabut. Tentu hal tersebut mengundang jemari tangan kirinya untuk memeluk pinggul wanitanya dengan posesif, sementara satu jemari tangan lainnya kembali menyusup ke dalam lipatan tembam nan basah milik sang puan.

"Bisakah kita langsung mulai ke intinya sekarang? Kurasa kita sudah tidak membutuhkan foreplay lagi," desak Jeongguk ketika merasai kain berenda halus hitam yang membungkus kewanitaan Roselyne telah bercampur dengan cairan bening dari dalam sana. Tak elak darahnya kini makin mendidih saja.

Roselyne terkekeh kecil memandang si Jeon."Kau tidak bisa bersabar sedikit lagi, ya?"

"Fuck, Rosé! Saat bersamamu kesabaranku berubah menjadi setipis tisu," lirih Jeongguk sebelum melepas outer transparant yang sedari tadi membalut tubuh Roselyne, hingga kini nampak dengan jelas kedua payudara milik sang puan dari balik bra renda hitamnya—menyembul penuh.

"Memangnya kau tidak sabar untuk apa sih, Jeon?" Ledek Roselyne selagi ia melucuti blouse putih dan celana bahan Jeongguk, lalu melemparnya ke lantai. Bergabung dengan outer miliknya yang sudah ditanggalkan sebelumnya. Sang wanita sampai kesulitan meneguk air liurnya kala indranya menyisir penampilan seksi Jeongguk.

"Aku sangat ingin menidurimu, tapi sebelumnya aku akan membuat tanda kepemilikan dengan gigiku di seluruh tubuhmu, Rosé." Jeongguk menyorot manik merah sang puan dengan penuh gelora, menyaksikan bagaimana mimik Roselyne kini nampak begitu terbuai. "Seriously. I'm gonna ruin you in bed, tonight."

"Aku sama sekali tidak keberatan dengan itu, Jeon." Roselyne yang masih berada di pangkuan Jeongguk meremas bisep yang kekar selagi kedua tangan sang adam menahan punggungnya lanjut berujar, "Tapi karena kau telah menilai diriku sebagai pelacur dan kau telah bersikap acuh kepadaku, maka aku akan menghukummu selama beberapa menit ke depan."

"Maafkan aku, Rosé. Aku rela dihukum olehmu asalkan aku dapat menggigit dan memasukimu," ucap Jeongguk dengan suara serak selagi netra bambinya tak luput dari iras Roselyne. Pria itu terkesima akan aura kecantikan sang puan meluap-luap.

"Tunggu sebentar ya, aku akan mengambil sesuatu," ujar Roselyne dengan sorot matanya nan meliar sebelum bangkit dari pangkuan Jeongguk untuk berjalan ke arah lemari ajaib yang berisi berbagai jenis pengaman serta sekumpulan barang pengabul fantasi seksual setiap orang.

Begitu Roselyne telah kembali ke atas ranjang, ia langsung memamerkan beberapa perlengkapan bondage kepada lawan mainnya. Mula-mula Jeongguk sempat menolak untuk diborgol. Namun setelah sang puan melontarkan pertanyaan, "Take it or leave it?"

Jeongguk pun kelewat pasrah. Hingga akhirnya memilih untuk melakukan apapun yang diminta oleh Roselyne. "I'll take it," jawabnya lirih.

Ya, malam ini Roselyne akan mengeksplorasi hal baru yang membuatnya sangat bersemangat. Kini ia duduk di atas Jeongguk yang terbaring pasrah di ranjang king size-nya. Dalam keadaan bertelanjang dada dengan kedua tangan kekarnya terbelenggu sebuah borgol.

"Kau menyukai hal-hal semacam ini, huh?" Jeongguk tersenyum pasrah bersamaan dengan kejantanannya yang sejak tadi telah menegang di balik boxer calvin klein-nya. Ditambah bokong sekal Roselyne berulang kali menghunjam tepat di atasnya.

"Aku baru pertama kali melakukan ini. Sepertinya akan sangat menyenangkan." Jemari Roselyne menelusuri pahatan otot yang terukir pada dada Jeongguk, membuat pria itu mengerang, terutama ketika ujung kuku panjangnya menyentuh kedua puting si Jeon yang sensitif.

"Ahh..." Jeongguk meloloskan desahannya kala Roselyne nekat meraup puting mininya yang mencuat akibat sentuhan jari binal sang puan.

⛓️

Bagi yang mau baca cerita lengkap
oneshoot ini, kalian bisa langsung melipir
ke KaryaKarsa [@sibunbun] :

Link:
https://karyakarsa.com/sibunbun/halloween-night

&

Follow my instagram for more visual: @bunnycarrotz.jpeg

A/N Bagi yang beberapa hari lalu udah
nge-purchase duluan di Karyakarsa, coba cek lagi file yang kukasih ya, ada bonus chit chat no censored.

Terima Kasih Banyak 🙏🏻❤️

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

15.6K 1.6K 16
[COMPLATED] Min Yoongi x Kim Jisoo | Romantic, fantasy Liburan sekaligus jalan-jalan perpisahan mengakhiri masa SMA menjadi perjalanan panjang ketika...
10.3K 1.3K 42
kim Jieun adalah seorang gadis yang angkuh dan juga sombong karena merupakan putri dari pengusaha sukses didalam berbagai bidang. Ia yang selalu mend...
669 86 8
[18+] Choi Seokjin tak tahu mengapa Bae Jisoo memohon padanya untuk mengizinkannya bermain dalam sebuah projek film dewasa yang sedang digarap tahun...
773K 37.1K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...