Yes, I'm Cinderella!

By nebulaelcarinae

15.1K 647 71

Visi : Jadi orang kaya Misi : foya-foya Visi-misi : Nikahin anak tunggal kaya raya. Rachilla Putri Mahika (... More

1. GUE GAK MAU!
2. TINGGAL ATAU PERGI?
3. TUGAS PERDANA
#4. DUH ENAKNYA JADI BABU!
#5. Kok?
#6. Harus Gimana?
#7. Enggak Usah Ngejar!
#8. FOLLBACK DONG!
#9. Party's
#10. Party (2)
#11. Hari-hari Penuh Kejutan
#12. Mainan?
#13. Siapa sih?
#15. Seberapa Pantas
#16. Kesalahan
#17. Raiden's Life
#18. Gift
#19. Gift (2)
#20. My Little Sister
#21. Apart Rahasia Raiden
#22. Bercanda kan?
#23. Nothing
#24. Fall?
#25. Chilla dan masalalu
#26. Who is He?
#27. Life is About Moment

#14. Japan

678 27 3
By nebulaelcarinae

Jepang.

         Negara yang pernah beberapa kali wanita ini kunjungi jika bunga sakura mekar, dia menyukai indahnya bunga dari negeri Jepang tersebut. Satu-satunya hal yang dia sukai dari negara Jepang yaitu Sakura, sehingga dia memilih tinggal di Korea Selatan dibanding Jepang. Walaupun begitu dia tetap bisa sedikit bahasa Jepang karena Professor nya merupakan keturunan Jepang.

“Kamu tidak berniat kabur kan?” tanya Raiden mengacaukan lamunan Chilla tentang keindahan bunga Sakura.

      Chilla menoleh dengan raut wajah masam karena pemikiran Raiden yang cukup berkelana jauh, dia tidak pernah sekalipun berniat kabur. Dia bukan orang yang tidak tau terima kasih ya!

“Tidak, niatku cuman jadi nyonya di mansion tuan muda ini,” jawabku sambil mengedipkan mata. Aku merubah raut wajah yang masam menjadi seringai menggoda.

          Raiden menoleh ke arah ku dengan tatapan tajam, tawaku tak tahan lagi dan pecah lah. Untung saja Raiden memilih kelas bisnis yang tak terlalu ramai.

“Bercanda, lagian emang kamu mau sama upik abu kayak aku ini?” ucap Chilla lalu terkekeh menerima nasibnya yang mukanya pas-pasan.

“Mau kok,” jawab Raiden pelan.

         Chilla masih bisa mendengar hal itu dan baru saja dia ingin menuntut penjelasan, Raiden sudah kabut ke toilet. Wanita itu menghela napas mendapatkan tuan muda labil tersebut, dia jadi berpikir terkait gosip tuan mudanya ini di kantor. Apa benar dewa penolongnya itu seorang penyuka sesama jenis.

Chilla menggelengkan kepala dan memilih tidur.

****

Bukan hotel!

        Chilla takjub dengan interior rumah bernuansa Eropa tetapi tidak meninggalkan ciri khas orang Jepang, kakinya melangkah tetapi matanya tak lepas memperhatikan setiap sudut ruangan yang mampu membuatnya takjub. Raiden hanya menggelengkan kepala melihat asistennya sangat takjub, dia berpikir bagaimana kehidupan gadis itu di Korea.

“Raiden, my grand child!”

        Sapaan tersebut membuat dua orang menoleh secara bersamaan, disana terlihat seorang wanita berusia awal 70an dan masih terlihat segar. Yang paling tidak Chilla sangka, nenek Raiden pure Jepang.

          Nenek dan cucu tersebut berpelukan melepas rindu dan setelah itu mereka mengobrol duduk di sofa. Chilla yang baru pertama kali datang ke rumah nenek Raiden hanya bisa bengong melihat interaksi keluarga tersebut.

“Siapa wanita itu dear? Zevanya tidak ikut dengan mu?” tanya nenek Raiden melihat Chilla dengan tatapan penasaran.

“Saya asisten tuan Raiden,” balas Chilla sambil tersenyum ramah dan masih tetap berdiri di posisinya.

“Ya ampun, kenapa kamu tidak bilang! Dasar cucu durhaka, kemari dear akan obasan antar ke kamar,” ucap nenek Raiden yang berjalan mendekati Chilla.

          Chilla lagi-lagi terkejut bahwa nenek Raiden lancar berbahasa Indonesia walau terkadang terselip bahasa Inggris. Dia hanya tersenyum menurut pada nenek Raiden yang menuntun nya untuk ke kamar tamu.

“Sudah berani membawa wanita kesini ya kau cucu nakal.”

        Sapaan yang sudah akrab Raiden kenal membuatnya menoleh ke arah pintu luar yang menampilkan kakeknya yang rapih memakai kemeja dan celana bahan, dia tau di usia tua kakeknya itu masih mengurus perusahaan karena ulah dari om nya yang selalu saja bertingkah.

“Dia asisten Raiden,” jawab Raiden dengan nada malas.

“Saya tau dia bukan hanya sekedar asisten bagi kamu, Raiden. Pacarmu yang dahulu saja belum pernah kamu ajak ke Jepang khususnya rumah ini,” ungkap kakek Raiden yang tersenyum puas mendapati cucunya terdiam.

“Jadi, siapa perempuan itu?” tanya kakek Raiden.

****

        Hari ini tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan kata Raiden, dia hanya perlu mengecek email saja setelah membersihkan diri. Di email juga tidak ada hal yang aneh atau membutuhkan tanda tangan tuan muda itu segera. Akhirnya dia hanya bergulir di kasur queen size yang amat empuk.

        Pikirannya terpaku pada berita pertunangan dia dengan Sabian yang telah di umumkan ke publik. Dia ingin membuka sosial media tetapi takut akan reaksi orang-orang, terlebih banyak yang mengharapkan Sabian berpasangan dengan Syifa atau artis yang lain.

“Lama-lama gue nikahin Raiden aja deh daripada di hujat netizen kalau sama Bianjing,” ucap Chilla sambil membolak-balikkan badannya di kasur.

“Lagian ada Syifa yang pamornya bagus malah pilih gue yang sekuter, aneh emang tuh bianjing!” gerutu Chilla.

        Karena terus menggerutu tak lama matanya terpejam dan berakhir tertidur dengan pulas. Tanpa memperdulikan handphone nya yang terus berdering karena panggilan dari Raiden.

***

          Raiden lagi-lagi dibuat menghela napas karena sikap Chilla yang semaunya, dia telah mengatakan jika sudah beres-beres cek email bersama dengannya di bawah sekalian untuk makan malam. Tetapi Chilla tidak turun dan berakhir dia berada di depan pintu kamar Chilla dengan tangan dilipat didepan dada memperhatikan wanita itu yang tidur dengan tidak elegan nya.

Raiden tidak mempercayai ini, wanita ini penuh dengan kejutan yang tidak terduga.

“Kamu suka dengan Chilla, dear?” tanya nenek Raiden yang sudah berada disebelahnya.

         Raiden sedikit terkejut neneknya berada disamping dia dan mengomentari hal yang menurutnya aneh, dia menyukai Chilla? Gadis ceroboh yang hanya mencintai cowok K-Pop nya, mana mungkin Raiden menyukai Chilla.

“No, I don't like her.”

“Kamu tertarik dengan gadis itu, lalu untuk apa kamu membawanya kemari? Jika urusan pekerjaan maka kalian bisa menyewa hotel,” ucap nenek Raiden memberikan pandangan nya.

“Dia harus dilindungi, masa depannya tergantung Raiden menjaganya. Satu inci pun Raiden tak akan membiarkan bajingan itu menjadikan Mahika sebagai alat mereka, tolong mengerti Sobo. Dia hanya butuh rumah saja,” jelas Raiden sambil memandang Chilla yang tertidur dengan lelap.

         Nenek Raiden tersenyum tipis mendengar jawaban cucunya tersebut. Lalu dia menepuk pundak Raiden dengan pelan sehingga sang empu menoleh dengan cepat.

“Jaga dia, apapun status kalian. Obasan dukung asal bukan hal negatif.”

“Ayo turun, tidak baik terlalu lama berada dikamar seorang gadis,” ajak nenek Raiden menuntun cucunya untuk pergi dari sana.

****

“Bego lo!” umpat Syifa.

          Syifa menampar Bian di ruang tunggu saat mereka sedang break syuting, lagi-lagi tidak ada seorang pun disana hanya mereka berdua saja. Kru disana memang sudah mengetahui jika kedua orang tersebut berada di satu acara pasti selalu membutuhkan ruang tunggu untuk mengobrol berdua.

“Gue cuman lindungi Chilla dari rumor negatif itu,” balas Bian sambil memegang pipinya, tamparan Syifa cukup keras.

        Syifa menghela napas lalu melemparkan amplop yang isinya berceceran, disana ada foto yang menjadi objek pembahasan mereka terutama keluarga besar mereka.

“Itu bukan Chilla, Bian. Kenapa Lo gegabah sih!” kesal Syifa semakin frustasi akan tindakan konyol Bian yang tak berpikir panjang.

“Segitu cintanya lo sama Chilla? Ingat dia udah jadi mantan lo anjir!” sambung Syifa dengan nada ketus.

        Bian memungut foto itu dimeja dan memperhatikan detail dari beberapa foto yang diambil dari berbagai angel. Matanya membulat sempurna ketika melihat satu foto yang jelas, itu satu-satunya foto yang tidak blur.

“Terus ini siapa? Kenapa mirip gue sama ... ” ucap Bian dengan nada heran.

“Right, gue sama Lo Sabian! Itu bukan Chilla sama pacarnya tapi lo sama gue waktu seminggu lalu, lo engga ingat waktu kita semua mabok bareng buat rayain film baru lo?” ungkap Syifa tersenyum sinis.

       Bian menggelengkan kepalanya dan jatuh terduduk di sofa dengan mata yang kosong, sialan dia ingat malam itu mereka party bersama teman-teman nya. Dia hampir saja membawa Syifa ke hotel jika temannya tidak memisahkan dua orang tersebut saat sedang berciuman.

“Jika foto itu tersebar, lo yang akan nanggung akibatnya. Tunangan sama Chilla tapi malah main api sama sepupunya,” ucap Syifa terkekeh.

Bian meremas foto tersebut dan menatap nyalang Syifa yang kini duduk dengan tenang di seberangnya.

“So, lo ada rencana apa? Jangan biarin itu nyakitin Chilla,” ucap Bian menahan diri agar tak menghajar sepupu Chilla yang licik tiada tara.

Syifa tersenyum lebar.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

14.5K 179 10
ya cerita ini emang gak jelas dosa di tanggung sendiri author gak tanggung dosa kalian
206K 10.6K 36
Naksir bapak kos sendiri boleh gak sih? boleh dong ya, kan lumayan kalau aku dijadikan istri plus dapet satu set usaha kosan dia
230K 29.2K 36
ChanMin area 1 in #스트레이키즈 (2020/05/01) (2020/06/29) Start : 2020/04/28