Yes, I'm Cinderella!

By nebulaelcarinae

15.1K 647 71

Visi : Jadi orang kaya Misi : foya-foya Visi-misi : Nikahin anak tunggal kaya raya. Rachilla Putri Mahika (... More

1. GUE GAK MAU!
2. TINGGAL ATAU PERGI?
3. TUGAS PERDANA
#4. DUH ENAKNYA JADI BABU!
#5. Kok?
#6. Harus Gimana?
#7. Enggak Usah Ngejar!
#8. FOLLBACK DONG!
#9. Party's
#10. Party (2)
#11. Hari-hari Penuh Kejutan
#12. Mainan?
#14. Japan
#15. Seberapa Pantas
#16. Kesalahan
#17. Raiden's Life
#18. Gift
#19. Gift (2)
#20. My Little Sister
#21. Apart Rahasia Raiden
#22. Bercanda kan?
#23. Nothing
#24. Fall?
#25. Chilla dan masalalu
#26. Who is He?
#27. Life is About Moment

#13. Siapa sih?

434 22 0
By nebulaelcarinae

Raiden menggebrak meja dihadapan nya, wajah dia mengeras karena mendapat kabar bahwa gadisnya sudah berani menipu pak Alex. Tidak ada seorang pun yang menegur Raiden karena sikapnya yang tiba-tiba berubah.

"Segera bawa Mahika ke mansion, saya tidak ingin dia menemui bajingan tersebut. Ingat jangan sampai wanita saya lecet sedikitpun," ucap Raiden lalu memutuskan panggilan telepon nya.

"Wow, wanita saya?" pertanyaan itu terlontar dari mulut cewek berambut pendek.

Raiden menatap malas wanita tersebut kini tatapannya beralih pada cowok disebelah gadis dengan dandanan casual. Bahkan kedua orang itu juga bahkan memakai baju couple. Sialan, Raiden tidak menyadari hal ini dari awal.

"Saya rasa pertemuan ini cukup disini, kamu memiliki kekasih dan saya juga. Jadi untuk apa kita lanjutkan kencan buta sialan ini?" tanya Raiden dengan senyum mengembang.

Wanita itu menganga mendengar kalimat to the point yang dikatakan oleh Raiden bahkan kekasih wanita itu juga melakukan hal yang sama. Raiden menghela napas melihat kelakukan dua sejoli yang sama-sama diluar nalar, mungkin benar apa yang orang-orang katakan jika jodoh adalah cerminan diri.

"Saya pergi dulu, jaga baik-baik Arion. Walaupun saya tidak menyukai gadis maniak seafood itu tapi dia tetap teman saya, jangan coba-coba untuk menyakiti nya," pesan Raiden sebelum melenggang pergi dari hadapan dua orang tersebut.

***

"Nona harus ikut saya pulang!" perintah Pak Alex tegas tanpa menyentuh nona mudanya tersebut.

Chilla yang tertangkap basah oleh pak Alex mendadak membeku tak tau harus mengatakan kejujuran atau kebohongan. Langkanya mundur dan pak Alex hanya melihatnya saja tanpa berniat mengikuti langkah gadis tersebut.

"Jika nona terus mundur seperti itu, maka saya pastikan tuan muda tidak akan mau menerima anda kembali," ancam pak Alex sukses membuat Chilla terdiam.

Chilla melirik pak Alex dengan tatapan tidak percaya, bibirnya kaku hanya sekedar mengucapkan maaf. Hal ini disadari oleh pak Alex yang hanya diam saja memperhatikan wanita tuan nya ini. Posisi nya sekarang ini sudah berada di depan pintu masuk cafe dan Chilla berada beberapa langkah darinya.

"Jika nona ingin menemui orang tersebut saya tidak akan melarang," ucap pak Alex lalu menjeda ucapannya, ia ingin melihat ekspresi wajah nona muda tersebut.

"Namun saya mendapatkan perintah, jika nona muda melangkah ke dalam cafe artinya anda keluar dari mansion tuan. Itu hak ada, saya tidak memaksa," lanjut Pak Alex.

"Saya pergi ke mobil, mungkin setelah tuan pulang barang-barang Anda akan ada di gerbang nona, selamat tinggal!" ucap Pak Alex lalu melangkah menuju mobilnya.

Persetan dengan alasan Raiden! Chilla tidak ingin diusir dari tempat yang paling aman untuk dia bersembunyi, segala aksesnya di blokir oleh ayahnya dan dia belum mempunyai cukup uang untuk terbang lagi ke Korea. Dia mengikuti pak Alex untuk pulang ke mansion.

Bye orang yang ingin merusak simbiosis mutualisme dari Raiden dan Chilla!

***

Bising sekali tempat yang Raiden singgahi kali ini, gemerlap lampu dan suara orang berjoget ria memenuhi Indra pendengaran nya. Dia terpaksa datang ke tempat ini atas paksaan dari sahabatnya yang patah hati karena diselingkuhi oleh kekasihnya.

Raiden tidak minum karena harus menjaga Geo yang sepertinya akan mabuk berat, ia tidak ingin jika mereka sama-sama mabuk dan berdampak buruk untuk kedepannya. Tiba-tiba saja seorang perempuan mengalungkan lengannya ke leher Raiden dengan menggoda. Baju nya merah menyala dan terlihat sangat ketat sekali.

"Mau aku temani ganteng?" tanya wanita tersebut.

Raiden menyentak tangan yang ingin menggenggam tangannya, dia juga melepaskan tangan jalang itu dari lehernya. Matanya menatap nyalang wanita dengan make up tebal, bahkan Raiden jamin walaupun Chilla pernah memakai make up tebal tetapi hasilnya tidak sejelek wanita dihadapan nya ini.

"Pergi, cari pria lain saja," ucap Raiden dingin.

Wanita itu mundur dari hadapan Raiden dengan perasaan dongkol, tiba-tiba dia memikirkan Chilla. Pikirannya beralih ke pesan yang dikirimkan oleh Chilla beberapa jam yang lalu, senyum nya terbit tatkala wajah Chilla muncul dipikirannya.

"Saya harus pulang!" ucap Raiden lalu menuntut sahabatnya yang sudah mabuk untuk segera pulang.

Sahabatnya ini sangat menyusahkan, dia harus meminta kompensasi untuk hal ini.

****

Terbangun di tengah malam adalah hal yang paling Chilla benci karena dia akan sangat lapar, jika dirinya masih di Korea tidak masalah karena itu tempatnya tetapi saat ini dia berada di tempat Raiden. Dirinya tidak bisa seenaknya berkeliaran di mansion.

Karena tingkat laparnya sudah tinggi sekali akhirnya dia turun ke lantai bawah menuju dapur, mencari makanan yang bisa dimakan untuk mengganjal perutnya ini. Dia berdiam diri di depan kulkas memilih makanan apa yang akan dia makan. Setelah sepuluh menit dia akhirnya memutuskan untuk mengambil yogurt dan dorayaki yang sengaja dia masukan ke dalam kulkas pagi tadi.

"LOH?"

Saat berdiri dia kaget karena tiba-tiba melihat Raiden dengan pakaian yang sudah kusut berada di pantry, jelas saja kaget karena dia pikir Raiden sudah pulang dari tadi tapi ternyata lelaki itu sepertinya baru pulang.

"Kamu mau ngapain Chilla?" tanya Raiden terlihat cukup takut karena melihat Rachilla mendekat.

Chilla yang sudah sampai dihadapannya mengendus-endus layaknya seorang anjing pelacak, Raiden jelas takut karena tingkah aneh Chilla membuat dia berpikir bahwa gadis itu bukan Chilla. Kekhawatiran nya melonjak tatkala Chilla menangkup wajahnya dengan sorot penasaran.

"Lo habis mabok ya!" tuduh Chilla tak melepaskan tangannya dari wajah Raiden.

Raiden jelas menggelengkan kepalanya.

"Bohong lu! Buktinya ini bau alkohol atau jangan-jangan lo sekarang masih mabuk ya? Siapa yang anterin lo balik, gila ya!" tuduh Chilla menatap lekat mata Raiden.

"Kenapa engga ajak gue?!" tanya Chilla sewot.

Chilla melepaskan tangannya dari wajah Raiden, lalu dia memperhatikan Raiden dari atas sampai bawah. Mulutnya tak berhenti berdecak kesal karena tuan muda nya bersenang-senang tanpa dia, walaupun kadar alkohol nya rendah tapi dia ingin mencuci mata juga tau!

"Kamu marah?" tanya Raiden setelah sadar dari rasa terkejutnya.

Chilla menatap nyalang, "ya jelaslah! Lo tuh tiba-tiba ngancem gue di chat padahal gue cuman mau tau pengirim anonim itu. Sekarang lo baru balik ngedugem! Engga fair banget, gue sepulang kerja cuman rebahan doang!" ungkap Chilla dengan nada kesal.

Raiden hanya menghela nafas panjang, dia melirik Chilla yang saat ini sedang dalam mode senggol bacok.

"Kita makan dulu aja yuk, kamu laper kan? Isi tenaga dulu baru marah-marah," ajak Raiden menuntun Chilla untuk duduk di pantry.

Setelah duduk Chilla makan dengan tatapan yang kosong, entah memikirkan hal apa. Raiden terkadang bingung dengan sikap Chilla yang seperti ini, dia lebih baik mendengar ocehan Chilla daripada gadis itu hanya diam seribu bahasa.

"Besok kita ke Jepang dan penerbangan nya di jam 10, saya harap kamu tidak telat bangun!" ucap Raiden dengan santai.

Mata Chilla membulat dan bersiap untuk mengamuk.

"Gue belum packing!" teriak Chilla kesal.

"Sudah dilakukan Madam Chi," jawab Raiden santai.

Chilla lagi-lagi hanya diam lalu setelah cemilannya sisa sedikit dia melirik Raiden yang makan dalam keadaan tenang. Hal tersebut membuat Raiden membalas tatapannya.

"Kamu kenapa? Tidak mungkin hanya larangan yang saya berikan, ada masalah lain?" tanya Raiden yang gusar atas sikap Chilla.

Chilla terdiam lalu menatap lekat Raiden dan berkata, "mau peluk boleh engga ya?"

Raiden awalnya bingung tetapi dia membawa Chilla dalam pelukannya, hal tersebut membuat tangis Chilla perlahan turun. Surai panjang Chilla diusap oleh Raiden.

"Bianjing itu malah umumin kalau aku tunangan sama dia ke publik, aku engga berani lihat sosmed dari tadi," ungkap Chilla dengan nada bergetar.

Raiden berhenti mengusap rambut Chilla dan memikirkan alasan dibalik hal gila yang dilakukan oleh Sabian.

"Apa motif dia? Sedangkan kamu saja belum ditemukan oleh dia sampai saat ini," tanya Raiden heran.

"Kata Syifa, ada yang kirim foto ke keluarga besar ku sama keluarga Bian. Di foto itu katanya aku lagi berciuman di tengah jalan, tapi foto itu burem!" jelas Chilla.

"Jelas-jelas bukan aku! Mana mungkin aku melakukan hal tersebut di tengah jalan, padahal aku hampir tidak pernah jalan kaki dan selalu pakai mobil. Heran banget!" kesal Chilla menggebu-gebu di dalam pelukan Raiden.

Raiden berpikir keras bahwa yang di katakan Chilla memang benar, artinya ada pihak lain yang mengetahui jika Chilla berada di mansion nya dan memanfaatkan hal tersebut dengan mengirim foto palsu ke keluarga Chilla dan Bian.

"Kamu tenang saja, pelakunya engga akan saya lepaskan!" ucap Raiden yakin.

****

Continue Reading

You'll Also Like

595K 84K 36
Mili sangat membenci kondisi ini. Di usianya yang baru 22 tahun, dia dikejar-kejar oleh Mamanya yang ingin menjodohkannya karena Mili harus menikah s...
PASCAL By Nayzura

Teen Fiction

1.2K 1K 18
"Bahkan semesta pun tau bahwa aku hanya ingin kamu. Tapi takdir dan alam menentang." Singkat saja. Tentang seorang perempuan yang bernama Naya, dia...
5.9K 629 29
Jangan pernah melihat sesuatu hanya dari satu sisi. Orang yang terlihat membenci kamu, bekum tentu ia benar-benar membenci