Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

253K 12.4K 333

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH ‼️] [Ganti CoverπŸ’ž] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH πŸ’žπŸ’] "... More

01
02
03
04
05
06
08
09
10
11 πŸ”žπŸ”ž
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

07

8.6K 520 6
By Hulk_Ijok

Happy reading 💗

Jangan lupa votmen ya🤗
Ada kesalahan kata tandai ya.


Bel pulang sekolah bunyi, terlihat siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing termasuk kelas Gabriel.

"Tarjadi gak ke itu?."

"Jadi dong. Tapi lu ikut kan sak?." Saka hanya menganggukkan kepalanya, mereka bertiga berjalan ke parkiran sambil merangkul pundak, seperti tiga serangkai.

Tiba di parkiran sekolah tiga serangkai berhenti yang berhenti itu Afgan sama Saka, mereka berdua lihat ada kepala sekolah di parkiran, sebagai teman yang peka mereka berdua meninggalkan Gabriel di parkiran.

"Gua pulang dulu yhe!!, yuk sak!." Kedua teman nya melambaikan tangannya. "Pak! antar sampai rumah ya! tapi ke OYO juga bisa!." pekik Saka di atas motor Afgan.

"Sialan lu bedua!." Gabriel berbalik melihat kearah motor nya, disamping motor nya ada mobil Darren. "Mati gue! apa gue lari aja yak?, eh tapi motor kesayangan gue?, ah bodoh lah."

"KABURRR...." Gabriel dengan sekuat tenaga berlari dengan cepat begitu pula dengan Darren semakin kencang Gabriel berlari semakin kencang juga Darren mengejar nya. Orang orang yang melihat nya hanya menunjukkan raut wajah aneh.

Darren sudah capek mengejar Gabriel, tapi capek itu hilang saat melihat seorang remaja membawa sepeda. "Dek! Saya pinjam sepedanya ya?! ini uang buat kamu. Saya pinjam ya!." dengan tergesa-gesa Darren mengayuh sepedanya dengan cepat. Uang yang ia berikan kepada remaja itu cukup banyak sekitar 5 lembar warna merah semua.

Gabriel melihat kearah belakang tidak terlihat tampang Darren dari kejauhan yang membuat nya berhenti sejenak di bawah pohon.

"GABRIEL!!." Gabriel yang sedang beristirahat tersentak kaget ia berdiri dan langsung berlari, tapi tak lama ia berlari tiba tiba kaki nya tersandung batu.

"AKHH." Gabriel terjatuh dari kejauhan terlihat wajah panik Darren yang sangat kuat, Darren dengan cepat menghampiri Gabriel sampai sampai terdengar suara jatuh sepeda yang cukup keras.

"Sini aku bantu." Darren mengulurkan tangannya untuk menarik Gabriel, tapi Gabriel tidak memperdulikan nya secara tiba-tiba Darren mengangkat tubuh Gabriel ala koala dengan hati hati Darren mendudukkan tubuh Gabriel ke sepeda nya.

Gabriel yang diperlukan seperti itu hanya bisa pasrah, apa boleh buat kaki nya sakit mana mungkin dia bisa lari.
"Aku udah bilang jangan lari."

"Kapan?."

"Tadi."

"Perasaan kagak ada deh, bohong lu yak."

"Udah udah! sekarang aku antar kamu pulang."

"Pake sepeda ini?."

"Iya, kenapa kamu gak mau?."

"Gua cuma nanya njing!."

"Ya udah yuk berangkat."

"GASS!!."

Darren dan Gabriel sekarang sudah masuk kejalan rumah Gabriel tinggal beberapa meter lagi.

"Kita romantis yah!." Darren membuat suara sedari tadi Gabriel cuma diam kayak orang kesurupan. dan Gabriel cuma berdehem.

"Andai kita pacar."

"Bukan nya udah?."

"Jadi kamu mau jadi pacar saya?." Darren menoleh kan kepala nya kebelakang.

"Gak!."

"Yahhh."

"jadi pacar saya!."

"hM."

"Serius?."

"hM."

Dritt. Darren secara tiba-tiba mengerem sepeda nya yang membuat Gabriel menjadi memeluk punggung nya.

"Mau jadi pacar saya?."

"hM." Gabriel hanya berdehem tapi wajahnya memerah seperti kepiting rebus.

"Jawab dong jangan hM doang."

"Banyak mau lu, gak usah aja pacaran nya."

"eitsss! jangan dong."

"Anterin gua pulang cepat."

"Siap my honey bunny sweetie." dengan cepat Darren mengayuh sepedanya biar tuan putri nya gak kepanasan.

Gabriel udah sampai di rumah nya Darren hanya mengantarnya sampai gerbang, ia tidak sempat bertemu dengan calmer akibat pekerjaan nya. soal motor Gabriel nanti orang suruhan Darren mengantarkan nya.

Gabriel merebahkan diri nya ke atas kasur dengan kedua tangannya menjadi bantal kepalanya. "Gila tuh om om humu anj*, mana sampek cipok gua lagi." Gabriel melihat kearah langit langit kamar nya sambil membayangkan wajah pria itu.

"Anj*! kenapa gue jadi mikirin dia!." Gabriel tersentak kaget langsung duduk, ia tersentak kaget karena ia memikirkan pria itu tidak lain Darren.

Kring.... kring.... kring....

Terlihat di layar ponsel Gabriel tertera nama 'Afgan🖕🏿' dengan santai ia mengangkatnya.

"hM apaan?."

"Jadi kagak!?."

"Jadi apaan?!."

"Yhe... si bangsat! tadi loh waktu kita pulang!!."

"Apaan njing!!."

"Hiss! itu waktu kita pulang!."

"Bangsat bat dah lu!."

"Kalo ngomong bisa tutup poin aja gak!?."

"Ketempat judii!! jadi kagak!."

"Jadi lah, Lima menit gue sampe!." Gabriel mematikan telepon secara sepihak ia bergegas ke kamar mandi, selesai main pake baju kaos dengan jaket kulit nya serta menggunakan celana jeans, ia turun kebawah ke garasi ambil motor kesayangan nya. Dan Cuss.

Saat sedang mengendarai motor tiba-tiba perut nya bunyi, iya-iya lah bunyi baru pulang sekolah langsung pergi lagi gak makan pula, boro-boro makan pamit ama ortu aja kagak.

Gabriel melihat ke kanan ke kiri merasa sudah aman ia memberhentikan motor nya ke arah warung makan. "Buk nasi goreng nya satu!." pekik Gabriel dari jalan masuk ke warung.

Setelah beberapa menit menunggu makanan nya jadi, Gabriel melahap nya dengan cepat.

"Eh! Gabriel!." Gabriel yang merasa nama nya terpanggil mendongakkan kepalanya keatas melihat orang yang menyebut nama nya. Siapa dia?

Darren. Tanpa sepengetahuan Gabriel Darren sudah mengikuti nya sejak keluar dari rumah, niat nya Darren pengen ajak Gabriel nonton tapi belum aja Darren nyampe kerumah Gabriel tuh anak udah keluar.

"Ngapain lo kesini!." Gabriel menghentikan makannya padahal dia masih lapar.

"Kenapa? masa ngikutin pacar sendiri gak boleh?."

"Oh!! jadi lo ngikutin gue!!." Gabriel menunjukan tangan nya tepat di hadapan Darren. Dan Darren hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Eh! eh! gak! gak! aku gak ikutin kamu kok." Bohong! Darren dari tadi sudah mengikuti Gabriel.

"Halah!.. bilang aja lo bohong!." Gabriel pergi ke luar dari warung. "Buk ini uang nya ya, gak jadi buk saya makan." lanjut nya saat sampai di tempat ibuk-ibuk yang sedang menyiapkan makanan nya.

"Gabriel tunggu!." Darren menahan Gabriel dengan memegang tangan anak itu, baru saja menahan nya tangan Darren sudah ditepis oleh Gabriel.

"Apaan sih!." Gabriel melanjutkan jalannya. Motor nya? Dia tinggalkan.

Saat Gabriel hendak melanjutkan jalannya lagi lagi Darren menahan nya. "Maaf ya aku ngikutin kamu, janji deh lain kali aku gak ikutin kamu lagi." Kali ini Gabriel tidak menepis tangan Darren, entah apa yang merasuki nya.

"Janji?."

"hM janji!."

"Sekarang kamu mau kemana? biar aku antar." lanjut nya yang lagi memegang tangan Gabriel.

"Gak mungkin gue bilang ama lo bisa berabe kalo lo tau." Batin Gabriel.
"Aku cuma mau makan kok." jawab Gabriel dengan senyum paksa nya.

"Oh!? ya udah kita makan sama-sama aja, gimana mau?."

"hM." Gabriel hanya berdehem dengan wajah yang sulit diartikan.

Saat sampai di cafe Gabriel dan Darren disambut ramah oleh para pelayan dan kasir cafe nya.

"Selamat datang. mau pesan apa?." tanya pelayan dengan ramah.

"Mau makan apa?." tanya Darren dengan senyum manis kearah Gabriel.

"Aku mau **** sama minum ****."

"Saya mau makanan termahal di sini." ucap Darren dengan santai dan Gabriel yang mendengar nya menatap wajah Darren dengan wajah yang sulit diartikan.

"Sudah?." Gabriel dan Darren mengangguk secara bersamaan.

Dalam beberapa menit makanan sudah tersaji di meja makan Gabriel dan Darren dengan lahap Gabriel menyantap makanan nya tanpa memperdulikan Darren yang melihat nya dengan terkekeh kecil.

"Makan nya pelan-pelan." ucap lembut Darren.

Mereka berdua makan-makanan dengan lahap, sesekali Darren meng-elap noda yang menempel di sudut bibir Gabriel.

untuk bertemu dengan Afgan dan Saka sudah tidak jadi, mana mungkin dia minta antar Darren dan dia juga masih takut jika Darren mengikuti nya lagi.

Flashback end.

Ya!. Itu kisah pertama kali nya Darren dan Gabriel pacaran hingga Gabriel merasa nyaman bersama Darren Sampai Sekarang.

"Lucu ya kalo di ingat-ingat." ucap Gabriel dengan menatap langit malam yang penuh dengan bintang.

"hM." Gabriel perlahan merebahkan kepalanya ke pundak Darren dan Darren mengusap lembut rambut Gabriel.










TBC....

Afgan : gue udah nungguin lu bangsat di tempat judi! malah gak jadi!.

Saka : iya njir.... mana udah satu jam lagi baru kasih tau.

Gabriel : Santai bos!.

Afgan : Gue en*tot lo besok!.

Gabriel : Kalo bisa!! wlek.

Gila cepat banget cuk 100 vote nya.
Jadi ngebut deh bikin cerita nya.

Jadi karena gue baik hati dan tidak sombong dan rajin menabung gue up deh.

Btw itu cerita flashback Gabriel sama Darren pertama kali jadian.

cerita nya dari chapter 05 ya.
Yang baca dari awal pasti tau lah ya.

Jangan lupa votmen ya🤗
[100 vote lanjut]

Ada kesalahan kata tandai ya.

Papaiii 💐

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 124K 57
Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Jeffrey Alexander...
1.9M 87K 46
Di satukan oleh keponakan crush Kisah seorang gadis sederhana, yang telah lama menyukai salah satu cowo seangkatannya waktu sekolah dulu, hingga samp...
1.3M 29K 24
Yusuf Kuswanto, 35 tahun. seorang duda yg ditinggal pergi oleh istrinya saat melahirkan sang buah hati Ery Putri Kuswanto. anaknya sensitif dengan su...
310K 20K 14
"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir s...