..
♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛
Sungguh aku tidak ingin paman Izana tidur di kamar ku, hanya saja aku menyetujuinya untuk mempercepat dia pergi dari Mansion ini.
Aku tau mungkin saja ini bisa jadi malam Terakhir ku juga, karena paman Izana mau membunuh ku. Tapi firasat ku berkata itu tidak akan terjadi.
"Baiklah Naomi, sekarang hampir larut malam bagaimana sebaiknya kita pergi tidur, Paman mu ini sudah sangat mengantuk" Ucap paman Izana pada ku.
"Ikutlah paman, kamar ku sebelah sini" Jawab ku sambil menunjukan arah kamar tidur ku.
Ingin rasanya setelah paman Izana tidur, aku keluar dari kamar dan begadang saja di ruang tamu.
Aku tidak siap untuk mengetahui apa yang akan terjadi jika aku tertidur disamping paman Izana, apa mungkin nanti kepala dan badanku sudah terpisah keesokan paginya?.
Sesampainya di kamar tidur ku, paman Izana terduduk di kasur sambil memandangku dengan tatapan aneh.
"Naomi sayang, aku lupa memberitahumu tentang kebiasaan tidur ku, aku tidak betah tidur dengan berpakaian, jadi aku izin untuk melepas pakaian ku ketika tidur ya, kau tidak keberatan kan?" kata Paman Izana membuat ku menatap nya kaget.
Apa-apaan ucapannya itu, dia akan tidur di kamar keponakan perempuannya dengan badan telanjang begitu? Ohiya aku kan masih kecil, iya aku anak kecil yang masih polos, ayo tunjukan ekspresi polos mu Naomi, jangan terpancing dengan ucapan nya.
"Tidak apa-apa paman, silahkan saja lepas bajunya mungkin kamar ku memang panas jadi paman merasa gerah" Jawab ku tersenyum.
Paman Izana pun melepas pakaian demi pakaian yang dia kenakan, ingin sekali aku menutup mata ku malu, tapi ingat aku anak polos yang tidak mengerti apa-apa tentang badan yang telanjang! Ayo Naomi bertindak sesuai umur mu, jangan terpancing.
"Naomi, aku sangat penasaran kenapa kau bisa berubah menjadi anak yang manis dan menyayangi Ayah mu Mikey setelah semua yang terjadi? Apa kau lupa ingatan saat jatuh ke kolam renang? Atau ada sesuatu yang kau sembunyikan sendiri? katakanlah pada ku" Ucap paman Izana panjang lebar sembari tiduran di bangku panjang kamar ku.
Kenapa pertanyaan nya itu membuat ku sulit menjawab? apa dia curiga dengan sikap dan kepribadian ku yang sangat mencolok dan berbeda dari Naomi yang dulu? aku harus berbohong apa lagi?.
"Aku memang telah berubah paman, aku hampir merasakan kematian saat tercebur dari kolam renang, aku takut sekali dan yang teringat dalam ingatan terakhirku adalah wajah Ayah yang terisak menangisi ku, aku menjadi merasa bersalah dan bejanji jika aku masih diberi kesempatan untuk hidup, aku akan berubah dan menyayangi Ayah" Bohong ku pada akhirnya, semoga saja ini cukup untuk meyakinkan paman Izana.
Paman Izana yang mendengar ucapan ku tadi tiba-tiba berpindah tempat ke atas kasur tidur ku, dan merebahkan badannya menghadap ku tidak lupa menggenggam tangan kiriku.
"Naomi, apa kau tidak menyayangi ibu mu Nao? apa kau tidak merindukannya? Kenapa kau yang dulu sangat ingin menemui ibu mu sampai mencoba bunuh diri demi ibu mu, kini takut oleh kematian? ketauhilah Naomi aku datang kesini ingin membantumu untuk cepat bertemu ibu mu disurga" Ucap paman Izana dengan sangat lembut.
"Terima kasih paman, atas niat baik mu ingin membantuku, tapi aku tidak ingin meninggalkan Ayah sendirian, aku ingin disamping Ayah dan menemaninya, aku pun sudah bertemu Ibu lewat mimpi-mimpi ku paman, ibu berkata aku harus menyayangi Ayah karena ibu sendiri sangat menyayangi Ayah, bahkan aku diberi penglihatan saat ayah dan ibu masih muda, mereka saling mencintai dan serasi sekali" Jawab ku panjang lebar sembari tersenyum.
(Cerita tentang percintaan Ayah Naomi 'Mikey' dan ibu nya Nao ada di ⤵)
"Iya kau benar Naomi.. Ayah mu Mikey dan ibu Nao memang saling mencintai, kemudian aku Paman mu ini adalah seorang pecundang yang pernah berniat merebut ibu mu karena cinta buta, bahkan kini aku ingin merebut nyawa mu dari sisi Ayah mu Mikey, aku sangat menjijikan bukan? Apa aku pantas menjadi paman mu Naomi?" Paman Izana menangis.
♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛
My DADDY
Is The KING
Of BONTEN