I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.7M 138K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 4
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

10

37.3K 2.7K 22
By SriNNingsih

Yasmin menatap Thalia masih setia dengan selimut dan bantalnya, malah Thalia sudah bergelung dengan selimutnya seperti kura-kura di dalam tempurungnya. Yasmin berusaha tak kenal lelah untuk membangunkan nona mudanya itu. Thalia sebal kenapa ia di bangunkan sepagi itu--apakah jam 2 malam sudah terhitung pagi?

Padahal Thalia baru memejamkan matanya larut, ia capek karena habis jalan-jalan menuju rumah sakit dan ikut menolong persalinan di kala ia tahu itu persalinan sulit--ia menemui kasus Dystosia Bahu, karena ibunya amat imut meskipun bayinya memiliki berat 3000 gram itu sudah termasuk bayi besar jika ibunya kecil.

Thalia penasaran dengan sistem pelayanan ibu dan anak di sini dan ia menemukan hal yang kurang berkenan di hatinya. Yah, pelayanan di bedakan karena kasta, rakyat jelata lah yang mengalami nasib tidak baik. Ingin rasanya Thalia mengumpat dan berkata kasar kepada orang-orang yang bekerja di rumah sakit tersebut.

Ia jadi semakin yakin akan membuka kliniknya sendiri dan ia harus memulai dari nol serta mencari tenaga ahli untuk ia ajari secara otodidak 'Pasti di zaman ini ada sekolah kan?' Tanya Thalia di dalam hati.

Jika memang ada sekolah kesehatan ia akan bergerak kesana terlebih dahulu, sembari ia membangun kliniknya tak jauh dari kediamannya sendiri.

Bagaimana dengan tanggapan ayahnya Duke Aaron tentang keinginan putrinya itu?

Tentu Duke Aaron sangan mendukung keputusan Thalia, meskipun sedikit khawatir karena Duke Aaron tahu putrinya sama sekali tidak pernah terjun ke dunia kesehatan. Dan kini, putri bungsunya tiba-tiba mendatanginya untuk meminta pendapat tentang keinginan putrinya membangun usaha yaitu membangun klinik kesehatan.

Meskipun Thalia memiliki uang dalam tabungannya dengan jumlah fantastis, ia masih butuh suntikan dana tambahan dari Duke Aaron untuk membuat peralatan medis hasil ciptaannya sendiri. Sebab, membutuhkan bahan baku langka dan berharga di zaman ini yaitu perak dan tembaga--desain peralatan medis Thalia nanti akan di rancang dengan menggunakan perak murni 93% dan tembaga 7% karena peralatan medis menggunakan perak akan sangat baik bagi tubuh manusia dan pemilihan bahan ini tentu sudah melalui penelitian yang mendalam di zaman asli Thalia, dimana partikel perak ini mempunyai kemampuan menjadi elemen anti bakteri terbaik.

Thalia menggandeng Ayahnya sendiri Duke Aaron menjadi teman bisnisnya tentu Thalia akan membagi keuntungannya seperti bisnis butiknya. Duke Aaron menyimak dengan seksama, ia merasa bangga dengan putrinya yang sudah berubah serta mau mencoba bisnis. Meskipun itu bisnis menyangkut kesehatan.

Duke Aaron tahu niat Thalia yaitu menyetarakan status sosial saat berobat ke kliniknya. Jadi, rakyat jelata pun masih bisa datang untuk memeriksakan dirinya. Akan tetapi, Duke Aaron tidak tahu kalau Thalia juga membuka sebuah butik di kota Denally.

Karena diskusi panjang akhirnya Thalia tidur terlalu larut--sebenarnya diskusinya selesai tidak terlalu larut hanya saja Thalia sudah tenggelam mendesain beberapa peralatan medis yang akan ia gunakan nanti. Duke Aaron bersedia mengantarkan Thalia ke Ahli Besi terbaik di Orthello karena akan merancang beberapa peralatan tapi mengguna bahan baku perak dan tembaga.

"Peralatan medis milik Thalia akan menjadi barang mewah dan bernilai karena bahan bakunya." Gumam Duke dalam hati. Ya, di Orthello perak, tembaga, dan emas di gunakan sebagai mata uang resmi.

Kembali ke perjuangan Yasmin membangunkan nona mudanya itu "Nona, lekas lah buka mata anda. Hari ini merupakan hari penting di kerajaan. Jika nona tidak mempersiapkan diri sejak awal nona akan terlambat nanti!" Ucap Yasmin berusaha menarik selimut Thalia.

Thalia menggerutu kesal, ia beranjak duduk dengan kedua mata tajamnya siap membunuh Yasmin yang sudah mengganggunya tidur. Tubuh Yasmin bergetar takut karena mendapat tatapan membunuh dari majikannya.

"Masih gelap di luar Yasmin. Memangnya apa yang akan kau lakukan padaku untuk persiapan ke pesta di kerajaan?" Tanya Thalia dengan nada sedikit meninggi karena kesal.

"Maafkan saya nona telah menganggu istirahat nona. Tapi, kalau tidak bersiap-siap dari sekarang nona akan terlambat. Nona akan di rawat dan di pijat seluruh tubuh dulu sebelum mandi," Jelas Yasmin tanpa berani menatap lawan bicaranya.

"Seperti spa maksudmu?" Tanya Thalia yang perlahan turun dari ranjangnya.

"Maaf, SPA itu apa nona?" Yasmin bertanya balik.

Thalia menghela nafas panjang "SPA itu seperti perawatan tubuh, pijat, lulur, masker semuanya mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Hasilnya mereka akan glowing," Jelas Thalia menggunakan bahasa asingnya, Yasmin mencoba memahami meskipun mengerti sedikit.

Akhirnya Thalia pasrah di giring Yasmin kemana pun Yasmin tuju, Thalia menurut saja yang penting ia masih bisa memejamkan matanya sembari tubuhnya mendapatkan pijatan-pijatan lembut dari para pelayan yang sedang bertugas membuat Thalia cantik dari ujung rambut sampai ujung kaki.

***___***

Duke Aaron dan Alexandros sudah siap dan menunggu kedatangan adiknya. Kedua mata Ayah dan Kakak Nathalia itu melebar, mereka terpesona melihat sosok Nathalia dengan penampilannya yang sungguh sangat cantik dan terkesan kalem tapi tidak meninggalkan kesan anggunnya.

Gaun ungu kalem yang sangat pas di tubuh langsingnya, setiap kaki jenjangnya melangkah--gaun ringan itu setia berayun lembut menambah pesonanya yang luar biasa, tatanan rambut yang cantik terkepang merambat berhiaskan aksesoris kepala yang simpel di kanan kiri sisi wajahnya dan rambut tergerai bergelombang ke belakang.

Polesan make upnya juga natural tidak berlebihan membuat kadar kecantikan Thalia bertambah berkali-kali lipat. Ia sendiri juga melongo kaget saat melihat pantulan dirinya di cermin.

'Beruntungnya Nathalia memiliki fisik sempurna bak bidadari!' gumam Thalia dalam hati setelah melihat kedua pria tampan di depannya mematung dengan mata masih setia melihat ke arahnya.

Thalia berhenti di depan kedua pria tampan itu dengan jarak 1 meter, ia tertawa melihat Ayah dan Kakaknya yang memasang ekspresi melongo dan mata tak berkedip saat melihatnya--ekspresi keduanya benar-benar tak terduga.

Maklum saja Nathalia asli biasanya berpenampilan terlalu berlebihan seperti badut dan sekarang tubuh Nathalia bersemayam jiwa baru sudah pasti akan merubah semua yang berlebihan menjadi luar biasa--ia jadi seperti ratu dengan kecantikan yang luar biasa, Thalia memuji dirinya sendiri dalam hati.

"Menungguku?" Tanya Thalia setelah beberapa lama mengamati keduanya tampak tak ada perubahan. Duke Aaron dan Xandros mengerjap sadar dari lamunannya.

"Tentu, ayo kita berangkat!" Kata Duke Aaron tertawa canggung dan menggaruk tengkuk yang tak gatal.

Ada dua kereta dan terjadi sedikit perdebatan memperebutkan siapa yang menjaga Thalia dan siapa yang mengalah untuk duduk sendiri. Gadis cantik itu menghela nafas panjang.

"Tidak cukup kah kalau kita bertiga satu kereta?" Ujarnya melerai perdebatan dan di sambut gelengan kompak.

Thalia mengangguk pelan, "Ayo! lekas kita naik dan berangkat!" Sahutnya lagi kemudian naik terlebih dahulu ke dalam kereta kuda.

Perjalanan dari Mansion Zeygrav ke Kerajaan Orthello membutuhkan waktu 1 jam dengan mode jalan santai. Mereka juga tidak terburu-buru karena memang berangkat lebih awal. Thalia mendengus kesal, matanya benar-benar berat. Sesekali ia terjatuh tertidur dan berakhir kepalanya terantuk pelan ke jendela. Melihat itu Xandros pindah duduk di sebelah adiknya dan menawarkan bahunya. Thalia awalnya menolak, tapi matanya tak bisa diajak kompromi akhirnya ia tidur sebentar dengan bersandar di bahu Xandros.

***___***

Ballroom kerajaan sangat luas dan sudah tertata apik berbagai dekorasi dan ornamen-ornamen mewah. Penghuni kerajaan benar-benar akan merayakan pesta untuk Putra Mahkota.

Raja Liam dan Ratu Julie memasuki ruangan menuju singhasananya dengan jubah kebesaran kerajaan berwarna merah berlapis emas dan sepasang mahkota apik bertengger di kedua kepala penguasa Orthello tersebut.

Dengan wajah penuh senyum sumringah Raja Liam membuka sambutannya. "Selamat datang di Kerajaan Orthello!" Ujarnya kepada semua tamu.

Suara riuh tepuk tangan saling menyahuti tatkala sang Raja memberikan sambutannya, "Puji syukur kita haturkan kepada junjungan kita Dewi Keabadian yang telah memberikan kita semua kesehatan untuk berkumpul di kerajaan kita tercinta ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Putra Mahkota Ricard Ellenius dengan tanpa halangan suatu apa pun," Suara bariton Raja memenuhi ruangan, ia tampak sangat berwibawa.

"Saya Raja Liam Ellenius mewakili seluruh keluarga kerajaan mengucapkan terima kasih kepada hadirin karena telah menyempatkan waktunya untuk memenuhi undangan kami, serta mohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam menyambut masih banyak kekurangannya."

Seluruh penghuni ballroom menatap Raja Liam yang mulai mengangkat gelas berisi wine berwarna merah, ia mengangkat gelasnya tinggi seperti hendak mengajak bersulang bersama. "Selamat menikmati hidangan yang telah kami persiapkan! Dan, mari kita sambut, Putra Mahkota Kerajaan Orthello, Pangeran Ricard Ellenius!" Seru Raja Liam.

Seluruh mata beralih menatap kearah pintu besar yang terbuka lebar, tampak pria gagah berjubah biru navy berlapis emas memasuki ruangan, sorot matanya tegas tanpa ada rasa canggung sedikitpun. Dan di sampingnya, seorang wanita menemani setiap langkah Ricard dengan anggun. Ia menggunakan gaun senada dengan Putra Mahkota.

Wajah cantik nan kalem, rambut pirangnya tertata cantik dengan aksesoris menambah kesan elegan dirinya. Salsabila Snowhite berjalan anggun dengan tangan menggandeng lengan Putra Mahkota, ia tersenyum manis kala melihat beberapa tamu melemparkan senyum sapa padanya, mereka berdua memasuki ballroom bersama.

Continue Reading

You'll Also Like

464K 43.4K 91
(SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan t...
1.1M 156K 64
Seorang youtuber hits, Shailene Olivera harus mati karena terjatuh ke dalam kolam renang dan tersetrum. Lalu dia terbangun dalam dunia aneh yang cuac...
696K 48.8K 37
Ketika seorang mahasiswa kedokteran bernama Astrella Hunter yang hobi membaca novel tiba-tiba mengalami kejadian yang tak terduga dalam hidupnya. Set...
311K 32.7K 35
Amadia Dulce Fidel merupakan bangsawan dari keluarga Fidel. Tepatnya, putri pertama Grand Duke Baltasar Andres Fidel. Dia diasingkan oleh keluarganya...