ketika usiamu hampir tiga pul...

Por shynt_

278 37 52

cuma mau nulis random stuff aja biar akun ini ada kehidupannya Más

sebentar lagi 29
kamu mau menulis apa?

seragam Bapak

80 12 22
Por shynt_

Dulu sekali, entah tahun kapan itu, aku anak yang kurang ajar ini menemukan baju hijau neon dengan jaring-jaring berserta garis perak di kedua sisinya. Ia ada di lemari pakaian orang tuaku di mana seragam sekolahku sama-sama digantung juga bersebelahan bersamanya. Kubilang dengan sedikit mengejek, "Loh, kok ono klambi ngeneki, Pak?¹" Kebetulan di sana sedang ada Bapak.

¹ "Loh, kok ada baju seperti ini, Pak?"

Bapak saat itu tersenyum lebar, kumisnya yang lebat terangkat naik, tetapi kepalanya agak menunduk sebentar. Beliau menjawab, "Bapak ndaftar dadi tukang parkir di swalayan, tapi koyok e kapusan. Wis mbyar pitung puluh lima ewu, je, eh duite digowo. Bapak malah ora isoh kerjo.²"

² "Bapak mendaftar jadi tukang parkir di swalayan, tetapi ternyata tertipu. Sudah membayar tujuh puluh lima ribu, eh, uangnya dibawa. Bapak malah tidak bisa bekerja."

Aku berhmm-hmm sejenak, mengangguk sekali, lalu kembali berjalan keluar kamar tanpa mengkomentari apa pun. Di dalam hati aku membatin, "Bapak yang egonya tinggi sekali itu ... kok ya mau gitu loh mencoba jadi tukang parkir?"

Hanya semenit aku sok-sokan berpikir sebelum bertemu jawabannya. Betul juga sih, bengkel motor di samping sawah seperti milik kami, tak akan laku-laku amat. Mungkin hanya akan dapat recehan dari orang-orang yang butuh isi angin, biasanya petani atau siswa/i. Bapak hanya akan meminta seribu rupiah sebagai bayarannya. Menambal ban pun paling tenaganya dihargai 5000 rupiah sahaja, karena Bapak tahu, orang-orang yang mampir ke bengkel kami kebanyakan tidak punya banyak uang.

Kalau apes, yang datang justru orang yang barusan jatuh di depan bengkel kami, berdarah-darah, kecelakaan. Hingga Bapak tak enak hati untuk meminta uang ongkos dari hasil kerja kerasnya membenarkan setang yang bengkok, lampu yang pecah, sampai motor nan ringsek. Belum lagi pas ada korban yang meninggal di tempat, terseret dan terpental, keluarga kami sering dituduh melaksanakan praktek pesugihan.

Hah, yang benar dong bicaranya. Rumah kami ialah satu-satunya rumah di desa itu yang tidak memiliki dinding semen. Hanya anyaman bambu yang dicampur dengan papan asbes, terpal, juga kayu maupun triplek bekas. Menyewa lagi. Kalau benar pesugihan, orang tuaku sudah bikin supermarket di Kota sana. Aku sudah terbang ke Jepang, beli apartemen, buang-buang uang di maid kafe sambil ngumpulin gatcha. Adikku mungkin sudah menetap di Korea satu kilometer dari SMTown, tiap hari nonton konser Kpop, bukannya jadi duo anak bidikmisi gini, aih.

Lalu kupikir lagi, meski jasa servis alat semprot listrik obat hama atau pupuk (sprayer tanaman) yang dikerjakan Bapak bisa mengantongi 50.000 rupiah per alat, tapi ya, paling sebulan cuma satu sampai dua orang saja yang datang.

Masih kuingat betul, beberapa minggu setelah Bapak meninggal masih banyak orang dari atas bukit sana, turun mencari rumah kami. "Bapakmu ono, Nduk? Isoh ndandani iki ora?³" tanyanya, sambil meletakkan alat semprot dengan keadaan badan masih penuh lendhut⁴, kulit masih dihujani peluh, juga sepatu bot yang terlihat berat sekali akibat tingginya tanah, kerikil, bahkan rumput yang menempel.

³ "Bapakmu ada, Nak? Bisa mbenerin ini tidak?"

⁴ Lumpur

Aku bingung Pak, mau menjawab apa waktu itu. Aku tidak pintar berbahasa Jawa meski sudah setua ini. "Bapak sampun sedo, Pak.⁵" Jawabanku ya hanya sepotong template pendek itu. Setelahnya, semua hening, mereka meminta maaf sebelum berpamitan dengan senyuman. Meskipun yang terlihat olehku hanyalah beban di punggung mereka yang terasa lebih berat.

⁵ "Bapak sudah meninggal, Pak."

Kutebak mereka bertanya-tanya, "Di mana lagi harus kami temukan orang yang bisa memperbaiki alat ini? Sudah jauh dari rumah. Mau ke mana? Bengkel lain sudah pasti tidak mau."

Pak, andai Bapak masih ada ... aku juga mau bercerita. Iya, anak sulungmu ini sekarang sudah cukup memiliki pengalaman nanonano untuk bercerita panjang kali lebar kali tinggi. Sudah mau kepala tiga, umur mumet⁶, kata orang. Sudah lumayan kebanyakan asam, pahit, dan asin. Manisnya hanya topping.

⁶ Pusing

Anakmu yang egonya lebih tinggi darimu ini, pernah jadi pengemudi ojek online, Pak. Meski kata costumer service, babunya Shopee itu bukan ojol, tapi kurir. Kurir ecek-ecek yang setiap satu kali gas pendapatannya hanya 6.400 rupiah. Yang kadang ngemaso kerja muter-muter Yogyakarta sampai jam satu bahkan jam tiga pagi. Padahal paling pol itu kami cuma dapat seratus ribu lebih sedikit. Sedangkan servis motornya tidak pernah kurang dari tiga ratus ribu.

Aku pernah melakukannya, Pak. Yang tiap pulang ke rumah, kalau mau jemur seragam habis dicuci di pelataran, harus dibalik dulu jaketnya; biar enggak keliatan si merek sama tetangga. Helm juga harus bawa dua setiap saat, jadi bisa switch dan henshin⁷. Everytime, juga everywhere.

⁷ Berubah.

Mungkin, kalau Bapak masih ada, Bapak pasti akan tertawa pula mendengar aku yang tipe-tipenya suka meremehkan perkerjaan tak berduit, bahkan pernah ikut bergabung melakukan pekerjaan recehan. Macam job daring yang per task-nya hanya dihargai 0,03 dollar (400 rupiah), harus selesai ribuan task dulu sebelum bisa ambil gaji setara UMR Jogja, dan kalau mau narik uang, masuknya baru 40 hari setelah withdrawals.

Belum lagi, kemarin hampir ketipu masuk grup program afiliasi Zalora di Whatsapp, Pak. Sebutan kerennya meningkatnya branding, tetapi wajib deposit dahulu tiap anggotanya. Di sana, 50 dari 59 orang itu, aku yakin semua isinya penipu, Pak. Di "get contact" kulaporin satu-satu penipu sambil menahan ngakak akibat kebegoan diri sendiri. Ya, meski tidak sebego itu juga buat bisa transfer uang yang sekarang sudah 11:12 setara nilainya sama intan permata.

Dunia ini memang macam stand-up komedi ya, Pak. Lucu dan gak lucu secara bebarengan. Apalagi kalau Bapak kenal Corona. Guyonannya langsung membuat terpingkal-pingkal. Ia hanya terjadi dua tahunan saja. Namun sudah mampu membuat sedunia ini makin miskin dan tertatih berjamaah.

Andai Bapak masih ada, akan lebih menyenangkan di bayangan kalau Bapak menertawakanku. Daripada sekarang, aku cerita sama siapa saja, aku tak tahu. Tak ada tempatnya. Tujuannya telah terputus sebelum menjadi pertanyaan.

Mau ke rumah, Ibuk masalahnya juga sama saja banyak.

Mau ke suami, kami cuma bisa berpelukan. Bahasa satu-satunya untuk saling menguatkan.

Sedangkan kalau bercerita ke teman, mereka hanya bisa menarik napas. Imbas kita selalu mengingatkan, hidup ini kejam, apa pun bentuknya.

Karena sekarang, bercerita itu sama dengan menambah masalah. Harus benar-benar tahu pasti teman mana saja yang serius rela mendapatkan beban tambahan, mana yang tidak. Salah sasaran nanti jangan-jangan dicap victim mentality, attention seeker, selain itu, diduga jua mau pinjam uang.

Bercerita sudah tidak seasyik dulu, di mana anak-anakmu bersahut-sahutan ngalor-ngidul⁸ ngobrolin seputar idola, cowok tampan yang kebetulan lewat dan wangi, juga comeback Kpop yang tidak sesuai ekspektasi.

⁸ Ke mana-mana; tak beraturan

Tidak jarang, malahan bercerita satu kali pun harus disertai  dengan permintaan maaf. Tak peduli cerita apa. Minta maaf dulu.
Maaf, tidak enak merepotkan orang. "Maaf ya, curcol."

Orang yang mau mendengarkan seakan jadi pahlawan tanpa tanda jasa kita semua. Sudah langka yang setulus itu merelakan waktu dan pikirannya untuk kita, Pak. Zaman berubah menjadi lebih buruk sepertinya.

Kalau ada Bapak ... aku pasti akan pamer seragamku, Pak. Yang kubayar dengan empat ratus lima puluh ribu rupiah. Itu juga meminjam. Kami mendapatkannya setelah duduk berjam-jam bersama ratusan orang  yang punya harapan kurang lebih sama, untuk hidup lebih baik.

Dan aku baru sadar, detik ini, saat mengetik di draft Wattpad ini. Ternyata kalau dihitung, jumlah tersebut enam kali lipat lebih banyak harganya dari seragam Bapak tahun itu. Ucul, ya?

Padahal ...
Sama-sama warna neon.
Sama-sama ada garis peraknya di kedua sisinya.

Yang sekarang, sama-sama disembunyikan di bagian paling tak terlirik, pada suatu sudut ...

Di lemari rumah baru kita, yang masih saja menyewa.

Seguir leyendo

También te gustarán

711K 12K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
1.1M 112K 54
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
1M 8.1K 39
hanya cerita random berbau kotor KK.
192K 6.4K 42
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah Cerita ini end tanpa revisi jadi ga u...