One day Soon

By Leesyanaa

3.2K 516 96

Pertemuan tak terduga antara seorang ayah, kakak dan adik namun tidak mengetahui hubungan masing masing. Peno... More

Tokoh and Visual
ON - 1
ON - 2
ON - 3
ON - 4
ON - 5
ON - 6
ON - 7
ON- 8
ON - 9
ON- 10
ON- 11
ON- 12
ON- 14
ON - 15
ON -16
ON- 17
ON - 18
ON- 19
ON- 20
New Book lagi!!!
ON - 21
ON - 22
On- 23
On - 24
On- 25

On- 13

99 19 2
By Leesyanaa

"Jin.. maaf hari ini Hyung tidak bisa berangkat ke sekolah bersamamu, Hyung diminta park ssaem untuk datang kesekolah lebih awal karena ada hal yang perlu disiapkan untuk lomba melukis besok. Kau tak apa berangkat sendiri atau minta di antar dengan eomeoni? " kata jungkook pada Seokjin yang hendak mandi.

"tidak perlu Hyung. Aku bisa berangkat sendiri, jangan khawatir. Aku bukan anak kecil. "

"kau memang bukan anak kecil tapi kau itu bayi.. hahaha.. " canda jungkook

"enak saja. mana ada bayi setinggi diriku. " jawab Seokjin seraya mempautkan bibir tebal mungilnya.

"atau Hyung minta tolong Taehyung untuk menjemputmu saja? "

"Hyung lupa, kalau Taehyung juga ikut lomba melukis menggantikanku karena sakit. sudah pasti dia akan datang lebih pagi juga. " kata Seokjin sendu

"ohh iya, Hyung lupa. maaf, hehehe.. "

jungkook yang tahu Seokjin sedih lantaran seharusnya dirinya dan Seokjin yang mengikuti lomba itu, namun karena Seokjin sakit sampai dirawat dirumah sakit beberapa hari dan keadaannya yang masih dalam tahap pemulihan, mau tidak mau posisinya di gantikan oleh taehyung.

"jangan sedih jin, kau bisa mengikuti lomba melukis di semester depan. sekarang kau fokus saja pada kesehatanmu ne. Hyung lihat kau sering pusing dan selera makanmu tidak seperti dulu. " jungkook

"nde Hyung. tapi aku juga tidak tahu Hyung, aku sering merasa mual makanya  hanya makan sedikit, jika di paksakan makan banyak nanti takutnya aku akan memuntahkannya. " jelas Seokjin

"nde.. yang penting kau harus tetap makan walaupun sedikit, setidaknya ada makanan yang masuk di lambungmu. "

Seokjin mengangguk mengerti, dia membuka baju piyama nya sebelum pergi ke kamar mandi. Ketika Seokjin membuka bajunya, jungkook di buat terkejut lantaran beberapa lebam biru di punggung dan lengan tangan Seokjin.

"jin.. kau jatuh dari mana? Atau kau dipukul seseorang tanpa sepengetahuan ku? kenapa banyak lebam dipunggungmu dan tanganmu juga?"

"Aku tidak jatuh apalgi dipukul Hyung. Aku juga tidak tahu kenapa lebam lebam ini muncul. "

jungkook menekan salah satu lebam itu. namun dilihat nya Seokjin tidak bereaksi apapun.

"apakah sakit? "

"tidak sama sekali Hyung."

"kau sudah memberitahukan hal ini pada eomeoni dan Halmeoni? "

"belum. toh ga sakit ini jadi aku belum. mengatakannya pada eomma. "

"sebaiknya kau beritahu pada mereka jin. Hyung takut ini menyangkut kesehatanmu. "

"iya Hyung, nanti akan aku beritahu pada eomma. "

"baiklah kalau begitu. jangan lupa minum obat dan vitamin mu sebelum berangkat ke sekolah. Hyung duluan ne. "

"huft.. Hyung sudah seperti eomma saja."

"karena kami menyayangimu. "

"nde nde hyung.. caaa berangkatlah nanti kau bisa telat dan park ssaem akan memarahimu. "

"nde.. "

Selesai mandi dan bersiap, Seokjin bergegas menuju meja makan untuk sarapan.

"hari ini sepertinya Jungkook dan Taehyung tidak akan mengikuti kelas, kau tak apa sendirian? " Jihyun

"eomma, temanku itu banyak bukan kookie Hyung dan Taehyung saja. "

"oh ya? tapi yang eomma tahu hanya mereka berdua saja. maaf sayang, eomma hanya takut jika anak yang bernama ji hoon akan mengganggumu lagi. " Jihyun

"eomma tahu soal Ji hoon? " tanya Seokjin sedikit terkejut, seingatnya dirinya tidak pernah membicarakan mengenai ji hoon pada eomma nya.

"Jungkook sudah menceritakan semua nya pada eomma, dan jika kau lupa, semalam kau juga menyebut nama anak itu." jelas Jihyun

"ahh.. begitu. jangan khawatir eomma. taehyung sudah memberinya pelajaran, aku yakin dia tidak akan mengganggu jinnie kali ini. "

"semoga saja. tapi jika dia mengganggumu lagi. katakan pada eomma ne. "

"siap eomma.. "

Seokjin sudah menyelesaikan sarapannya yang lagi lagi tidak di habiskan, dan itu membuat Jihyun dan young ae khawatir, sejak pulang dari rumah sakit, nafsu makan Seokjin turun drastis, bahkan saat Jihyun membuatkan makanan kesukaannya, makanan itupun tak sampai habis dimakan Seokjin.

"sayang, kenapa makanannya disisakan lagi? eomma sudah mengurangi porsinya loh.. " Jihyun

"Aku sudah kenyang eomma, jika dipaksakan takutnya aku memuntahkannya. "

"tapi kau baik baik saja kan sayang? ada yang sakit? Halmeoni perhatikan kau terlihat gampang lelah dan wajahmu juga pucat. " young ae tidak bisa tidak khawatir dengan kondisi cucu kesayangannya ini.

"tidak halmeoni. Aku baik baik saja. "

"yasudah kalau kau merasa seperti itu, tapi jika ada keluhan katakan pada eomma ne.. " Jihyun

"iya eomma.. "

Seokjin meminum obat serta vitaminnya, baru setelah itu Seokjin berangkat sekolah dengan berjalan kaki sendiri.

.
.
.

Seokjin berjalan sambil bersenandung riang, tanpa ia sadari ada seseorang yang mengamatinya dari jauh. Orang tersebut tersenyum kecil melihat Seokjin yang berjalan sedikit melompat riang.

Orang tersebut mengikuti Seokjin hingga Seokjin sampai disekolah nya. dilihat nya Seokjin sudah masuk ke area sekolah, orang itu turun dari mobil hitam mewahnya dan berjalan masuk ke area sekolah Seokjin.

tok.. tok.. tok..

Suara pintu ruang kepala sekolah diketuk dari luar, kepala sekolah pun membuka pintu dan ia tersenyum melihat Kim Namgil ada didepannya sepagi ini.

"hi Hyung.. apa kau sibuk?" sapa namgil didepan pintu

"masuklah dulu. tumben kau kemari tanpa memberitahuku terlebih dahulu. " tanya Park Hae Jin selaku kepala sekolah Hybe elementary school.

"ada sesuatu yang ingin kupastikan Hyung. " namgil

"memastikan hal apa? "

"salah satu muridmu yang bernama Lee Seokjin. "

"Lee Seokjin? memangnya ada apa dengan siswa itu? apa dia membuat masalah dengan Taehyung? tapi setahuku tidak ada laporan pelanggaran yang dilakukan siswa bernama Lee Seokjin itu. "

"bukan Hyung. justru Lee Seokjin itu bersahabat dengan Taehyung. "

Hae Jin dibuat makin bingung dengan tingkah namgil, kalau tidak ada masalah dengan Taehyung, lalu untuk apa namgil mencari tahu mengenai Seokjin.

"lalu kau ingin memastikan soal apa mengenai muridku itu? " tanya hae Jin sedikit mendesak namgil

"Benarkah jika dia anak dari Lee Jihyun? " ucap namgil tanpa basi basi

Hae Jin menatap aneh sahabat nya itu.

"kenapa kau penasaran seperti itu? atau jangan jangan kau mencurigai sesuatu mengenai latar belakang Lee Seokjin ? "

"nde Hyung.. aku curiga kalau Seokjin itu..

"anakmu? karena dia anak dari Lee Jihyun." potong hae Jin

Namgil tidak bisa menutupi wajah penuh harapnya. diapun menganggukkan kepalanya.

"tapi dari mana Hyung tahu jika aku penasaran akan hal itu? "

"terlihat dari wajahmu. aku sudah mengenalmu lebih dari sepuluh tahun, maka itu dari wajahmu saja aku sudah tahu maksud mu tanpa kau mengatakannya. Tapi maaf namgil ah, aku tidak bisa membantumu banyak. aku akan memberitahumu sedikit mengenai Jihyun."

Haejin menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ceritanya.

"aku bertemu dengan Jihyun 3 tahun yang lalu. Dan saat itu, aku baru tahu jika Jihyun memiliki putra selain Jaehwan. Seokjin baru hendak masuk sekolah Dasar, lalu aku merekomendasikan sekolah ini padanya, awalnya dia menolak tawaranku karena aku bersahabat denganmu. Namun aku terus membujuk nya sampai akhirnya dia mau tapi dengan syarat aku tidak boleh memberitahukan pada siapapun soal dirinya maupun Seokjin dan bersikap seakan kami tidak saling mengenal dan aku menyetujuinya. "

"kau sudah bertemu dengan Jihyun sejak 3 tahun yang lalu, tapi kau tidak memberitahukan padaku? kau tahu kalau selama bertahun tahun  aku terus mencari Jihyun? " ucap namgil sedikit marah pada sahabatnya itu

"maafkan aku namgil ah. tapi aku tidak boleh sembarangan memberitahukan informasi pribadi muridku. terlebih lagi Jihyun meminta ku untuk tidak memberitahukan pada siapapun mengenai dirinya dan Seokjin. dan aku menyimpulkan jika Jihyun tidak ingin bertemu denganmu juga. "

"aku memang sahabatmu, tapi sebelum aku mengenalmu, aku lebih dulu mengenal Jihyun. dia sudah seperti adikku sendiri. bahkan dia yang memintaku untuk menjadi saksi Dipernikahannya denganmu saat itu sebagai pengganti mendiang ayahnya. "

"lalu apa yang harus aku lakukan Hyung? aku merindukannya. sangat. aku ingin meminta maaf padanya karena kesalahanku di masalalu. " kata namgil dengan penuh penyesalan

"maaf namgil ah, untuk masalah itu aku tidak bisa memberimu saran karena aku juga tidak tahu persis masalah yang terjadi pada kalian. "

"Hyung, pernahkah Jihyun membahas mengenai Seokjin padamu? tanya namgil penasaran

" pernah tapi tidak banyak. dia hanya mengatakan jika Seokjin adalah putranya bersama laki laki lain setelah berpisah dengan mu. "

"apa? tapi menurut informasi yang ku dapat, Jihyun belum menikah lagi sejak kami berpisah. "

"memang belum sempat menikah, karena laki laki itu meninggal dunia sebelum mereka meresmikan hubungan mereka. itu kata Jihyun padaku. "

"Maksudmu jihyun hamil sebelum menikah? " Tanya namgil ragu

"Mungkin. Aku juga tidak tahu pasti. " Hae jin

namgil tampak sedih ketika mendengar cerita dari hae Jin, ntah kenapa dirinya berharap jika memang Seokjin adalah putranya, namun mendengar penjelasan dari hae Jin itu memupuskan harapannya itu.

"ntahlah hyung, aku berharap apa yang kau jelaskan padaku adalah suatu kebohongan. "

"maksud mu? "

"setiap aku melihat Seokjin, jantung ku berdetak sangat cepat. seperti ada perasaan rindu dan ingin memeluk anak itu lama. bukan aku saja yang merasakan perasaan itu, tapi Jaehwan juga merasakan hal yang sama." jelas namgil

"hmm.. aku mengerti maksud mu. tapi itulah yang Jihyun sampaikan padaku mengenai Seokjin. "

"aku akan memastikannya sendiri kalau begitu. "

"kau mau melakukan apa? "

"aku akan menemui Jihyun, aku sudah mendapatkan alamatnya. "

"JANGAN!!!! Jangan lakukan itu jika kau tak mau Jihyun kembali pergi namgil ah. " larang hae Jin pada namgil

"tapi kenapa hyung? kenapa kau sampai melarangku seperti itu? "

"Jihyun akan pergi jika kau berhasil menemukan nya namgil ah, itulah yang dikatakan Jihyun padaku. maka dari itu, dia memintaku merahasiakan keberadaannya. "

"kenapa dia pergi lagi? "

"karena dia tidak mau bertemu denganmu. "

.
.
.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

136K 5K 87
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
1.1M 44.2K 51
Being a single dad is difficult. Being a Formula 1 driver is also tricky. Charles Leclerc is living both situations and it's hard, especially since h...
1.1M 49K 95
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
245K 9.7K 60
𝗜𝗡 𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 noura denoire is the first female f1 driver in 𝗗𝗘𝗖𝗔𝗗𝗘𝗦 OR 𝗜𝗡 𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 noura denoire and charle...